BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 1.1.1 Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu bentuk pemerintahan yang ada di Pemerintah Daerah (Pemda) yang bergerak di bidang kedinasan dan mempunyai komitmen untuk membantu Kepala Daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tasikmalaya yang ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 36 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah. Berdasarkan Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 36 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah tersebut Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya merupakan Badan Tipe A yang melaksanakan fungsi sebagai unsur penunjang urusan pemerintahan dalam pengelolaan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan yang menjadi kewenangan Daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Berdasarkan Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 78 Tahun 2016 tentang rincian tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah, mempunyai tugas membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan dalam hal : a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis pengelolaan kepegawaian daerah, pendidikan dan latihan; b. Pelaksanaan tugas pengelolaan kepegawaian meliputi perencanaan dan pengendalian pegawai, manajemen kinerja pegawai, peningkatan kapasitas dan kompetensi pegawai; c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan kepegawaian, pendidikan dan latihan; d. Pembinaan teknis bidang kepegawaian; e. Penyelenggaraan administrasi dan ketatausahaan; 1
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati Kabupaten Tasikmalaya. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, setiap Kepala Bidang dibantu oleh Kepala Sub Bidang. 1.1.2 Logo Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya Gambar 1. 4 Logo Kabupaten Tasikmalaya Sumber : Dokumen Perusahaan, 2018 1.1.3 Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya a. Visi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya sebagai Pusat Penyelenggara Manajemen Aparatur Sipil Negara yang Profesional Tahun 2021. b. Misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya 1) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur; Maknanya adalah menciptakan peningkatan kualitas sumber daya aparatur yang berdaya saing tinggi dan mempunyai kompetensi unggul sehingga siap menghadapi persaingan global. 2) Mewujudkan Perencanaan dan Pengembangan Karier Berbasis Kompetensi; Maknanya adalah upaya untuk mewujudkan perencanaan dan pengembangan karir pegawai yang kompeten sesuai bidangnya sehingga tepat dalam penempatan karir yang sesuai dengan potensi, kemampuan dan keahlian di bidangnya. 2
3) Peningkatan Pelayanan Prima dalam Pengelolaan Administrasi Kepegawaian. Maknanya adalah upaya meningkatkan fungsi-fungsi organisasi BKD agar tertata dengan baik serta mengoptimalisasi pengelolaan administrasi kepegawaian. 1.1.3 Tujuan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tujuan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya yaitu : a. Meningkatnya Aparatur Sipil Negara yang Memenuhi Standar Kompetensi; b. Meningkatnya Pengembangan Karier Pegawai Berbasis Kompetensi; c. Terwujudnya Pelayanan Prima dalam Pengelolaan Administrasi Kepegawaian. 1.1.4 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya Berdasarkan Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 36 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, bahwa susunan organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari: Gambar 1. 5 Struktur Organisasi BKD Kab.Tasikmalaya Sumber: Dokumen Badan Kepegawaian Daerah, 2018 3
Dalam pasal 93 bahwa Badan Kepegawaian Daerah dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dan dalam pasal 95 dinyatakan bahwa Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang bidang kepegawaian, pendidikan, dan latihan dan tugas lain yang diberikan Bupati. 1.2 Latar Belakang Penelitian Berhasilnya suatu organisasi tidak akan terlepas dari peningkatan sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang berkualitas serta unggul harus dikelola dengan sangat baik oleh organisasi agar dapat mencapai kinerja dan tujuan yang diharapkan. Faktor sumber daya manusia merupakan elemen yang harus diperhatikan oleh setiap organisasi, terutama apabila instansi pemerintah yang berhubungan dengan pelayanan publik. Hal ini memaksa setiap instansi harus dapat bekerja dengan lebih efektif dan efisien, serta produktif. Dalam kehidupan suatu organisasi sangat membutuhkan suatu ketaatan dan kepatuhan dari para anggota organisasi pada peraturan dan ketentuan yang berlaku pada perusahaan atau organisasi tersebut. Hal itu bisa berjalan dengan baik apabila didukung dengan disiplin kerja yang baik pula dari para anggota, sehingga tujuan dari organisasi tersebut pun dapat dicapai. Seluruh pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mana prosedur, peraturan, tujuan serta visi dan misi kerjanya dibentuk oleh pemerintah negara. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, PNS sebagai tulang punggung dalam penyelenggaraan roda pemerintahan dan pembangunan sehingga diharuskan menjadi contoh dan teladan masyarakat, salah satunya adalah kedisiplinan dalam bekerja dan mematuhi aturan. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya merupakan institusi pelayanan masyarakat dimana keterkaitan dengan bidang Administrasi Bisnis adalah pada aspek pengelolaan manajemen sumber daya manusia yang merupakan sebagai alat atau tools dalam bidang administrasi bisnis, agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat sebagai wujud kinerja Bupati Tasikmalaya. Apabila kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya tidak sesuai dengan harapan masyarakat, dapat menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap Bupati terpilih, khususnya kinerja Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya. 4
Berdasarkan wawancara peneliti dengan Ibu Haryati Laela, Kasubid Pembinaan, Disiplin dan Kesejahteraan, di Tasikmalaya pada tanggal 22 Januari 2018, terdapat beberapa faktor yang menunjukkan menurunnya kinerja pegawai. Untuk hal pengawasan disiplin di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya, terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya banyak berkoordinasi dengan banyak tempat, sehingga menyebabkan pengawasan menjadi tidak intensif dan memungkinkan adanya pegawai yang tidak disiplin dan dikhawatirkan akan mempengaruhi kinerja dari pegawai Badan Kepegawaian Daerah Tasikmalaya. Menurut Moeheriono (2014:96) kinerja dapat diukur jika seseorang atau sekelompok pegawai memiliki kriteria atau parameter kinerja yang telah ditetapkan oleh organisasinya, salah satunya dengan penilaian prestasi kerja. Diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil, bahwa penilaian prestasi kerja PNS adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan perilaku kerja PNS. Penilaian capaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) diukur dari 4 aspek, yaitu aspek kuantitas, aspek kualitas, aspek waktu, dan aspek biaya. SKP dapat diukur dengan membandingkan antara realisasi dengan target dari aspek kuantitas, kualitas, waktu, dan dapat disertai biaya. Sedangkan penilaian capaian perilaku kerja PNS diukur dari 6 aspek, yaitu aspek orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerjasama, dan kepemimpinan. Penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan oleh atasan pegawai sekali dalam 1 (satu) tahun. Bobot nilainya adalah unsur SKP 60% dan perilaku kerja sebanyak 40%. Tabel 1.1 adalah tabel kriteria penilaian prestasi kerja Aparatur Sipil Negara (ASN): Tabel 1. 1 Kriteria Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Rentang Nilai Kriteria Penilaian Prestasi Kerja ASN < 50 Penilaian prestasi kerja dalam kategori buruk 51-60 Penilaian prestasi kerja dalam kategori kurang 61-75 Penilaian prestasi kerja dalam kategori cukup 76-90 Penilaian prestasi kerja dalam kategori baik 91-100 Penilaian prestasi kerja dalam kategori sangat baik Sumber: PP No.46/ 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Aparatur Sipil Negara 5
Berdasarkan wawancara lanjutan dengan Ibu Haryati Laela, target pencapaian prestasi kerja PNS sesuai dengan yang diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 adalah dengan nilai 91-100. Namun, belum ada pegawai yang mencapai nilai sempurna yaitu 100. Tabel 1.2 merupakan data rekapitulasi berdasarkan pencapaian penilaian prestasi kerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya tahun 2016 dan 2017: Tabel 1. 2 Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Capaian Penilaian Prestasi Kerja Tahun <50 51-60 61-75 76-90 91 keatas 2016 - - 1 55 1 2017 - - 9 47 1 Sumber: Dokumen Badan Kepegawaian Daerah, 2017 Berdasarkan tabel 1.2 yaitu rekapitulasi pegawai berdasarkan capaian penilaian prestasi kerja, bahwa pada tahun 2017 terdapat pegawai mengalami penurunan dalam penilaian prestasi kerja. Dapat dilihat pada rentang nilai 76 90 tahun 2017 yaitu mengalami pengurangan sebanyak 8 pegawai yang beralih ke rentang nilai 61 75. Dapat diartikan bahwa pada tahun 2017 sebanyak 8 pegawai mengalami penurunan dalam penilaian prestasi kerja. Gambar 1.3 merupakan diagram presentase dari rata-rata penilaian prestasi kerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah 2016 dan 2017: Penilaian Prestasi Kerja Pegawai 100 80 60 40 20 84,58 49,18 35,5 35,4 45,23 80,63 0 2016 2017 SKP Perilaku Jumlah SKP dan Perilaku Gambar 1. 6 Penilaian Rata- Rata Kinerja Pegawai 2016-2017 Sumber: Dokumen Badan Kepegawaian Daerah, 2018 6
Berdasarkan pada gambar 1.3 yaitu penilaian rata-rata kinerja pegawai tahun 2016 dan 2017, menunjukan bahwa penilaian prestasi kerja pegawai mengalami penurunan khususnya pada penilaian perilaku pegawai mengalami penurunan sebesar 3,95%. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh Peneliti terhadap 57 orang pegawai sesuai dengan jumlah pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya, penyebabnya adalah 15% pegawai masih merasa kurang dalam pendidikan dan pelatihan kerja yang diberikan pada setiap pegawai, 15% pegawai masih belum memiliki kesadaran mengenai tugas beserta tanggung jawab mengenai pekerjaanya, 78% pegawai kurang disiplin karena seringnya terjadi pelanggaran pada tata tertib serta aturan yang berlaku sehingga para pegawai malah mengabaikan tata tertib. Menurut Bejo Siswanto, dalam Sinambela (2017:356) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kedisiplinan adalah frekuensi kehadiran. Semakin tinggi frekuensi kehadirannya atau semakin rendah tingkat kemangkiran pegawai, maka pegawai tersebut telah memiliki disiplin kerja tinggi. Berdasarkan data dari bagian Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya, diperoleh data absensi kehadiran 57 pegawai bulan Januari 2017 hingga Desember 2017 yang dapat dilihat pada tabel 1.3 seperti berikut: Tabel 1. 3 Data Kehadiran Pegawai Januari - Desember 2017 No Bulan Total Ketidakhadiran (kali) Jumlah Hari Jumlah Presentase Dinas Tanpa Tidak Kerja Sakit Izin Kehadiran Kehadiran Luar Keterangan Hadir 1 Januari 21 0 2 5 0 5 1192 99,58% 2 Febuari 20 6 5 5 0 11 1129 99,03% 3 Maret 22 7 132 5 0 12 1247 99,44% 4 April 18 5 26 1 0 6 1023 99,71% 5 Mei 20 3 84 3 1 7 1133 99,38% 6 Juni 16 2 33 0 0 2 910 99,78% 7 Juli 21 8 72 8 0 16 1181 98,66% 8 Agustus 22 0 45 0 0 0 1254 100% 9 September 19 9 82 1 0 10 1073 99,07% 10 Oktober 22 6 17 0 0 6 1248 99,52% 11 November 22 3 83 1 0 4 1250 99,68% 12 Desember 18 10 79 3 0 13 1013 98,73% Sumber: Dokumen Badan Kepegawaian Daerah, 2018 Keterangan: Total Kehadiran = Jumlah Pegawai x Hari Kerja Presentase Kehadiran = Jumlah Kehadiran Pegawai Total Kehadiran 100% 7
Tabel 1.3 menunjukan bahwa presentase kehadiran pegawai Badan Kepegawaian Daerah bulan Januari hingga Desember 2017 mengalami fluktuasi dan cenderung menurun. Kehadiran paling rendah adalah pada bulan Juli sebesar 98,66% dan pegawai yang tidak hadir sebanyak 16 pegawai, selanjutnya pada bulan Desember sebesar 98,73% dan pegawai yang tidak hadir sebanyak 13 pegawai. Berdasarkan wawancara lanjutan dengan Ibu Haryati Laela, hal tersebut menunjukan bahwa tingkat ketidakhadiran pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya sudah baik namun masih tidak sesuai dengan target kehadiran pegawai yaitu 100%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Astadi Pangarso dan Putri Intan Susanti (2016:1) bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan uraian fenomena yang terjadi di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya sebagaimana diuraikan diatas, maka disiplin kerja dapat mempengaruhi kinerja pegawai, sehingga menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan penelitian berjudul Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya. 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang sudah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana disiplin kerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya? b. Bagaimana kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya? c. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya? 1.4 Tujuan Penelitian Suatu penelitian tentunya memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui disiplin kerja pada pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya menurut persepsi pegawai. b. Mengetahui kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya menurut persepsi pegawai. 8
c. Mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya. 1.5 Kegunaan Penelitian Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan kegunaan bagi pihak-pihak sebagai berikut a. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan, pengetahuan, dan meningkatkan pemahaman mengenai teori perilaku organisasi khusunya pada variabel disiplin kerja dan kinerja pegawai serta pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat melatih kemampuan analisis dan berfikir secara sistematis dan konseptual. b. Kegunaan Praktis Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi instansi pemerintah daerah khususnya Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya sebagai bahan masukan dan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pengambilan keputusan dalam rangka peningkatan kinerja pegawai dalam kaitannya dengan disiplin kerja pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya. 1.6 Waktu dan Periode Penulisan Penelitian dilaksanakan mulai Januari sampai dengan April 2018. Adapun lokasi penelitian bertempat di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tasikmalaya, yang beralamat di Jalan Mayor S.L. Tobing No.56, Sambongpari, Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. 9