KATA PENGANTAR Buku pedoman ini disusun untuk memberikan panduan bagi penyelenggara diklat, pengajar dan peserta dalam penyelenggaraan Diklat Jalan Berkeselamatan. Buku ini memuat perangkat penyelenggaraan diklat yang terdiri atas: Latar Belakang; Kurikulum; Peserta; Tenaga Kediklatan; Penyelenggaraan Diklat; Perencanaan, Pembinaan dan Pembiayaan; Evaluasi, serta Sertifikat. Semoga buku panduan ini dapat dimanfaatkan untuk menjadi acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, dan terbuka untuk mendapatkan saran dan kritik untuk perbaikan selanjutnya. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II BAB 1 LATAR BELAKANG... 4 BAB 2 KURIKULUM... 6 Nama Program Diklat... 7 Tujuan dan Sasaran Diklat... 7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Diklat... 7 Materi Diklat... 11 Waktu Diklat... 12 Deskripsi Singkat... 12 BAB 3 PESERTA... 13 Persyaratan... 14 Jumlah Peserta... 14 BAB 4 TENAGA KEDIKLATAN... 15 Jenis Tenaga Kediklatan... 16 Kualifikasi Pengajar... 16 Persyaratan Widyaiswara... 16 Kompetensi Widyaiswara... 16 Penugasan... 17 BAB 5 PENYELENGGARA DIKLAT... 18 Penyelenggara Diklat... 19 Alokasi JPL... 19 BAB 6 PERENCANAAN, PEMBINAAN, DAN PEMBIAYAAN... 20 Perencanaan... 21 Pembinaan... 21 PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN ii
Pembiayaan... 21 BAB 7 EVALUASI... 22 Evaluasi Materi Diklat... 23 Evaluasi Peserta... 23 Evaluasi Widyaiswara/Jabatan Fungsional/Pengajar... 27 Evaluasi Kinerja Penyelenggara... 28 Evaluasi Pasca Diklat... 28 BAB 8 SERTIFIKAT... 29 Sertifikat... 30 Registrasi... 30 PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN iii
BAB 1 LATAR BELAKANG PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 4
Latar Belakang Road safety atau lebih dikenal dengan istilah keselamatan jalan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan mengingat semakin banyaknya jumlah korban kecelakaan lalu lintas. Hampir sebagian besar kecelakaan lalu lintas diakibatkan oleh faktor manusia sehingga dibutuhkan langkah meningkatkan kemampuan manusia dalam berlalu lintas. Selain itu, sudah berkembangnya beberapa teknologi yang mendukung keselamatan jalan dan merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh lapisan masyarakat demi mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas serta agar tercipta manajemen lalu lintas yang baik Dalam rangka pencapaian hal tersebut di atas, maka Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Wilayah menyelenggarakan Diklat Jalan Berkeselamatan. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 5
BAB 2 KURIKULUM PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 6
Kurikulum Nama Program Diklat Jalan Berkeselamatan Tujuan dan Sasaran Diklat Setelah mengikuti diklat ini peserta diharapkan akan mampu memahami prinsipprinsip jalan berkeselamatan di Indonesia. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Diklat 1. Modul Kebijkan Jalan Berkeselamatan Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami hakekat kebijakan jalan berkeselamatan dan juga dapat memahami implementasi jalan berkeselamatan di Indonesia. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami kebijakan jalan berkeselamatan 2. Peserta mampu memahami implementasi jalan berkeselamatan 2. Modul Pengenalan Rekayasa Keselamatan Jalan Standar Kompetensi : Setelah selesai mengikuti pembelajaran modul ini diharapkan peserta mampu menjelaskan tata cara (metoda) mengurangi resiko kerugian akibat kecelakaan lalu lintas dengan melakukan rekayasa keselamatan jalan pada faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas sehingga dapat mewujudkan jalan berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami kerugian akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia serta peranan ahli teknik jalan dalam mengurangi resiko tersebut PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 7
2. Peserta mampu memahami faktor manusia, faktor kendaraan serta faktor jalan dengan lingkungannya sebagai penyebab kecelakaan lalu lintas 3. Peserta mampu memahami perangkat analisa pencegahan kecelakaan lalu lintas untuk menurunkan tingkat kecelakaan lalu lintas terkait faktor penyebab kecelakaan lalu lintas 4. Peserta mampu memahami cara (metoda/ kegiatan) mengurangi resiko kerugian dalam rekayasa keselamatan jalan 3. Modul Data Kecelakaan Lalu Lintas Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami tentang data kecelakaan lalu lintas untuk dapat digunakan dalam mengupayakan jalan yang lebih berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami tentang data kecelakaan 2. Peserta mampu memahami proses pengumpulan data kecelakaan 3. Peserta mampu memahami analisis data kecelakaan 4. Modul Investigasi Lokasi Rawan Kecelakaan dan Program Penanggulangannya Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu menjelaskan investigasi lokasi rawan kecelakaan dan program penanggulangannya. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami langkah-langkah investigasi lokasi rawan kecelakaan 2. Peserta mampu memahami cara-cara penanggulangan lokasi rawan kecelakaan serta menghitung biaya manfaatnya. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 8
5. Modul Keselamatan pada Lokasi Pekerjaan Jalan Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami cara pengelolaan lokasi pekerjaan jalan agar lebih berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami prinsip pengelolaan lokasi pekerjaan jalann agar lebih berkeselamatan 2. Peserta mampu memahami penyusunan rencana manajemen lalu lintas di pekerjaan jalan 3. Peserta mampu memahami pelaksanaan manajemen lalu lintas di pekerjaan jalan. 6. Modul Bahaya Sisi Jalan Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami dan menerapkan bahaya sisi jalan pada jalan berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami ganbaran umum bahaya sisi jalan 2. Peserta mampu memahami strategi penanganan bahaya sisi jalan 3. Peserta mampu memahami implementasi bahaya sisi jalan 7. Modul Rambu, Marka, dan Delineasi Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami tentang perambuan, marka dan delineasi di jalan agar lebih berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami prinsip perambuan, marka, dan delineasi di jalan agar lebih berkeselamatan 2. Peserta mampu memahami tentang perambuan 3. Peserta mampu memahami tentang marka PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 9
4. Peserta mampu memahami tentang harmonisasi rambu dan marka, serta pembuatannya 5. Peserta mampu memahmi tentang delineasi 8. Modul Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami tentang keselamatan pejalan kaki dan pesepeda di jalan agar lebih berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami prinsip keselamatan pejalan kaki dan pesepeda 2. Peserta mampu memahami kelompok pengguna jalan yang rentan 3. Peserta mampu memahami strategi keselamatan pejalan kaki 9. Modul Desain Jalan Berkeselamatan Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami dan menerapkan ketentuan teknis desain, rekayasa geometrik jalan, dan bangunan pelengkapnya, serta manajemen lalu lintas yang lebih berkeselamatan sesuai dengan permintaan lalu lintas dan lingkungan, dalam upaya memperbaiki kualitas dan kuantitas kecelakaan lalu lintas. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu mendesain geometrik jalan sesuai dengan ketentuan teknis dan persyaratan teknis yang ada 2. Peserta mampu merekayasa infrastruktur jalan yang lebih berkeselamatan 3. Peserta mampu menerapkan manajemen lalu lintas sesuai permintaan lalu lintas dan lingkungan PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 10
10. Modul Pengenalan Audit Keselamatan Jalan Standar Kompetensi : Setelah selesai mengikuti pembelajaran mata diklat ini diharapkan peserta mampu memahami audit keselamatan jalan serta penata laksanaan audit keselamatan jalan dalam mewujudkan jalan berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami audit keselamatan jalan, sasaran dilakukannya dan mengapa dibutuhkan audit keselamatan jalan. 2. Peserta mampu memahami tentang tujuan dan manfaat dilaksanakannya audit keselamatan jalan, ketentuan umum dan ketentuan teknis audit keselamatan jalan. 3. Peserta mampu memahami tentang pengerjaan audit keselamatan jalan sejak tahap persiapan sampai dengan laporan hasil audit. 4. Peserta mampu memahami prinsip keselamatan dalam perencanaan dan desain Jalan 11. Modul Pemantauan dan Evaluasi Jalan Berkeselamatan Standar Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami pemantauan dan evaluasi untuk dapat digunakan dalam mengupayakan jalan yang lebih berkeselamatan. Kompetensi Dasar : 1. Peserta mampu memahami tentang pengenalan observasi 2. Peserta mampu memahami metode kajian observasi. 3. Peserta mampu memahami penerapan aplikasi pemantauan dan evaluasi jalan berkeselamatan Materi Diklat Materi dalam DIklat Jalan Berkeselamatan ini, antara lain: 1. Kebijakan Jalan Berkeselamatan 2. Pengantar Rekayasa Keselamatan Jalan 3. Data Kecelakaan Lalu Lintas 4. Investigasi Lokasi Rawan Kecelakaan dan Program Penanggulangannya PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 11
5. Keselamatan pada Lokasi Pekerjaan Jalan 6. Bahaya Sisi Jalan 7. Rambu, Marka, dan Delineasi 8. Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda 9. Desain Jalan Berkeselamatan 10. Pengenalan Audit Keselamatan Jalan 11. Pemantauan dan Monitoring Jalan Berkeselamatan Waktu Diklat 62 JP (Jam Pelajaran) @45 menit Deskripsi Singkat Pelatihan ini akan memberikan pengetahuan dan kemampuan dalam memahami prinsip-prinsip jalan berkeselamatan. Diklat Jalan Berkeselamatan memberikan pemahaman peserta akan jalan berkeselamatan dengan materi-materi berikut: Kebijakan Jalan Berkeselamata; Pengenalan Rekayasa Keselamatan Jalan; Data Kecelakaan Lalu Lintas; Investigasi Lokasi Rawan Kecelakaan dan Program Penanggulangannya; Keselamatan pada Lokasi Pekerjaan Jalan; Bahaya SIsi Jalan; Rambu, Marka, dan Delineasi; Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda; Desain Jalan Berkeselamatan; Pengenalan Audit Keselamatan Jalan; Pemantauan dan Monitoring Jalan Berkeselamatan. Diklat Jalan Berkeselamatan juga dilengkapi dengan kunjungan lapangan, sehingga peserta dapat menerapkan materi/teori di yang diberikan pengajar di kelas. Diklat dilakukan dengan menggunakan metoda pelatihan orang dewasa (andragogi) yang meliputi ceramah, tanya jawab, pemaparan dan diskusi. Pada penyelenggaraan diklat ini juga dilakukan evaluasi terhadap peserta gunanya untuk melihat ketercapaian peserta dengan tujuan diklat Jalan Berkeselamatan. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 12
BAB 3 PESERTA PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 13
Peserta Persyaratan Kualifikasi peserta Diklat Jalan Berkeselamatan ini antara lain: 1. Sikap, perilaku, dan potensi yang meliputi : a. Moral yang baik; b. Dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan organisasi; c. Kemampuan menjaga reputasi diri dan instansinya; d. Jasmani dan rohani yang sehat; e. Motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi; f. Prestasi yang baik dalam melaksanakan tugas. 2. Pendidikan Minimal : a. Pimpinan Unit Kerja & Staf Senior, SKPD dsb. b. Minimal S 1 3. Bekerja dibidang jalan 4. Jabatan Fungsional Ahli tingkat pertama dan muda Jumlah Peserta Jumlah peserta Diklat Jalan Berkeselamatan minimal 20 orang dan maksimal 30 orang peserta untuk tiap kelas/angkatan. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 14
BAB 4 TENAGA KEDIKLATAN PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 15
Tenaga Kediklatan Jenis Tenaga Kediklatan Tenaga kediklatan pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR dapat berasal dari: 1. Widyaiswara 2. Jabatan Fungsional 3. Instruktur 4. Fasilitator Kualifikasi Pengajar Persyaratan tenaga kediklatan pada Diklat Jalan Berkeselamatan meliputi: 1. Pejabat struktural di lingkungan Direktorat Jendral Bina Marga 2. Widyaiswara di lingkungan Kementerian PUPR 3. Pejabat fungsional di lingkungan Kementerian PUPR 4. Praktisi Bidang Jalan 5. Narasumber terkait lainnya. Persyaratan Widyaiswara Persyaratan untuk menjadi tenaga widyaiswara adalah sebagai Berikut: 1. Serendah-rendahnya widyaiswara muda 2. Mempunyai sertifikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya 3. Berpengalaman dalam bidang jalan Kompetensi Widyaiswara 1. Menguasai Standar Kompetensi Jabatan (SJK) dan Kurikulum Diklat Berbasis Kompetensi (KDBK) yang relevan 2. Menguasai teknis substansi yang diajarkan, mempunyai pengalaman kerja dibidang teknis substansi cukup memadai dibuktikan dengan CV dan atau sertifikat bidang terkait 3. Bisa berinovasi dan berimprovisasi dengan metodologi yang tepat PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 16
Penugasan Pengajar yang bertugas dalam program Diklat Jalan Berkeselamatan yang diselenggarakan oleh lembaga diklat pemerintah yang terakreditasi harus mendapat surat tugas mengajar dari pejabat yang berwenang (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah). PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 17
BAB 5 PENYELENGGARA DIKLAT PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 18
Penyelenggara Diklat Penyelenggara Diklat Penyelenggara dari Diklat Jalan Berkeselamatan ini adalah balai diklat wilayah BPSDM Kementerian PUPR. Alokasi JPL Untuk mencapai tujuan pelatihan yang telah ditetapkan, maka materi pelatihan akan diberikan sebanyak 63 jam pelajaran (JPL) untuk setiap kelompok peserta. Rincian alokasi JPL untuk setiap materi tersebut adalah sebagai berikut: No Mata Pelajaran Waktu 1. Kebijakan Jalan Berkeselamatan 3 JP 2. Pengenalan Rekayasa Keselamatan Jalan 5 JP 3. Data Kecelakan Lalu Lintas 3 JP 4. Investigasi Lokasi Rawan Keclakaan dan Program Penanggulangannya 4 JP 5. Keselamatan pada Lokasi Pekerjaan Jalan 5 JP 6. Bahaya SIsi Jalan 5 JP 7. Rambu, Marka, dan Delineasi 5 JP 8. Keselamatan Pejalan Kaki dan Pesepeda 3 JP 9. Desain Jalan Berkeselamatan 5 JP 10. Pengenalan Audit Keselamatan Jalan 4 JP 11. Pemantauan dan Monitoring Jalan Berkeselamatan 2 JP 12. Persiapan Kunjungan Lapangan 2 JP 13. Kunjungan Lapangan 8 JP 14. Seminar 8 JP TOTAL 62 JP PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 19
BAB 6 PERENCANAAN, PEMBINAAN, DAN PEMBIAYAAN PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 20
Perencanaa, Pembinaan, dan Pembiayaan Perencanaan Untuk menjamin kualitas penyelenggaraan program, pengelola program Pendidikan dan Pelatihan Jalan Berkeselamatan, maka perlu merencanakan kebutuhan : a. Widyaiswara/pengajar yang diperlukan untuk melaksanakan program dengan kompetensi dan jumlah yang sesuai dengan struktur kurikulum ; b. Sarana dan prasarana yang diperlukan selama diklat; c. Jumlah calon peserta agar tidak kurang dari 20 orang/kelas dan tidak lebih dari 30 orang/kelas. d. Jumlah tenaga kediklatan lainnya yang mempunyai kompetensi untuk mengelola program Pembinaan Pembinaan terhadap pelaksanaan program Pendidikan dan Pelatihan Jalan Berkeselamatan secara fungsional menjadi tanggung jawab Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah melalui standarisasi, akreditasi, dan sertifikasi serta evaluasi kinerja unit penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Diklat. Pembiayaan 1. Pembiayaan program Pendidikan dan Pelatihan Jalan Berkeselamatan dibebankan pada anggaran unit kerja yang mengusulkan atau Unit Diklat masing-masing, dalam hal ini adalah Balai Pendidikan dan Pelatihan Wilayah yang menyelenggarakan. 2. Indeks biaya program Pendidikan dan Pelatihan Jalan Berkeselamatan ditetapkan oleh instansi yang berwenang yaitu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Kementerian PUPR. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 21
BAB 7 EVALUASI PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 22
Evaluasi Evaluasi terhadap pelaksanaan Diklat Jalan Berkeselamatan dilakukan melalui penilaian terhadap materi, peserta, widyaiswara/pengajar, manajemen pelaksanaan diklat, dan evaluasi pasca diklat. Evaluasi Materi Diklat Dalam program diklat, materi memiliki peranan penting bagi peserta diklat, yaitu untuk membantu peserta mengetahui, memahami, dan pengaplikasikan substansi diklat yang menjadi tujuan pembelajaran sehingga evaluasi materi diklat dilakukan oleh para peserta diklat. Agar tujuan pembelajaran tercapai, maka materi harus selalu up to date dan sesuai kebutuhan, sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap setiap materi yang disampaikan dalam suatu diklat untuk memperoleh masukan dalam penyempurnaan materi. Evaluasi materi perlu mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Keterkaitan materi yang diajarkan dengan tugas dan jabatan peserta diklat 2. Tingkat manfaat materi yang diajarkan 3. Kualitas bahan ajar 4. Tingkat kesulitan materi yang diajarkan 5. Waktu penyajian materi bahan ajar 6. Media pendukung dalam pengajaran. Penilaian terhadap materi pelatihan dilakukan oleh peserta pelatihan, terhadap materi Pelatihan/modul pelatihan. Hasil penilaian diolah oleh penyelenggara dan disampaikan ke Pusat Pendidikan dan Pelatihan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas Kurikulum Pelatihan yang akan datang. Evaluasi Peserta 1. Evaluasi Peserta Penilaian terhadap peserta meliputi 2 (dua) aspek yaitu : PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 23
a. Aspek sikap dan perilaku dengan bobot 30%; menjadi tanggung jawab Pejabat Balai Diklat yang menyelenggarakan b. Aspek akademis/penguasaan materi dengan bobot 70%. Nilai terendah adalah 0 (nol) sedangkan nilai tetinggi adalah 100 (seratus) a. Aspek Sikap dan Perilaku Unsur yang dinilai mengenai aspek sikap perilaku serta bobotnya adalah sebagai berikut : (1) Disiplin...10% (2) Kerjasama.10% (3) Prakarsa.10% Jumlah 30% Indikator yang dinilai dari masing-masing unsur aspek sikap dan perilaku kepemimpinan adalah sebagai berikut : (1) Disiplin Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan peserta terhadap seluruh ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara. Indikator disiplin adalah : a) Kerapihan ; b) Ketepatan hadir dalam setiap kegiatan Pelatihan; c) Kesungguhan mengikuti setiap kegiatan; d) Kejujuran dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas. (2) Kerjasama Kerjasama adalah kemampuan untuk berkoordinasi dalam menyelesaikan tugas secara tim, serta mampu meyakinkan dan mempertemukan gagasan. Indikator kerjasama adalah : a) Kontribusi dalam penyelesaian tugas bersama; b) Membina keutuhan dan kekompakan kelompok; c) Tidak mendikte atau mendominasi kelompok; d) Mau menerima pendapat orang lain. (3) Prakarsa PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 24
Prakarsa adalah kemampuan untuk mengajukan gagasan yang bermanfaat bagi kepentingan kelompok atau kepentingan yang lebih luas. a) Membantu membuat iklim Pelatihan yang mengarahkan; b) Mampu membuat saran demi kelancaran Pelatihan; c) Aktif mengajukan pertanyaan yang relevan; d) Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi, dan lingkungan. Penilaian Penilaian terhadap sikap dan perilaku peserta dilakukan berdasarkan pengamatan yang cermat oleh widyaiswara, jabatan fungsional, instruktur, fasilitator, penyelenggara, pembimbing, pendamping, pengamat dan lain-lain pihak yang secara fungsional bertanggungjawab dalam proses belajar mengajar selama Pelatihan berlangsung baik kegiatan di dalam maupun di luar kelas, meliputi: 1) Kegiatan belajar di kelas; 2) Kegiatan harian di asrama;diskusi, penyusunan kertas kerja/ tugas-tugas, dan seminar. b. Aspek Akademis/Penugasan Materi Unsur yang dinilai mengenai aspek penguasaan materi dan bobotnya adalah sebagai berikut: 1) Hasil ujian akhir = 40%; 2) Kertas Kerja Kelompok (KKK) = 20%; 3) Seminar = 10% Jumlah = 70%. Nilai aspek akademis/ penguasaan materi merupakan penjumlahan nilai bobot hasil ujian akhir, kertas kerja perorangan (KKK), dan nilai seminar (presentasi) dengan ketentuan : Ujian akhir Ujian akhir terutama difokuskan pada aspek kemampuan kognitif dan bersifat komprehensif, dilakukan setelah seluruh mata pelatihan dalam kurikulum Pelatihan diberikan. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 25
2. Evaluasi Akhir Penyiapan soal ujian akhir, penyelenggaraan ujian, koreksi, dan penilaiannya dilakukan oleh Tim Penilai, didalamnya ada widyaiswara. Penilaian terhadap kualitas dan penguasaan materi KKK. KKK adalah karya tulis yang ditulis oleh setiap kelompok berupa kertas ilmiah sesuai tugas yang akan diembannya. Nilai KKK diberikan oleh widyaiswara dan atau pembimbing pada saat pendalaman dan penyajian dalam seminar yang meliputi indikator sebagai berikut: (1) Identifikasi masalah; (2) Analisis masalah; (3) Sistimatika penulisan. Penilaian terhadap seminar (presentasi) yang meliputi indikator sebagai berikut: (1) Efektifitas teknik presentasi; (2) Penguasaan materi a. Evaluasi akhir dilakukan untuk menentukan kualifikasi kelulusan peserta, oleh suatu Tim Evaluasi terdiri dari: 1) Kepala Lembaga Pelatihan 2) Penanggung jawab harian program Pelatihan yang berjalan; 3) Beberapa widyaiswara, penjabat fungsional, instansi pengguna sesuai bidang substansinya; 4) Penanggung jawab evaluasi program Pelatihan. Kepala lembaga pelatihan bertindak selaku ketua tim evaluasi akhir. b. Evaluasi akhir dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi terhadap aspek sikap dan perilaku serta aspek akademis/ penguasaan materi. c. Nilai sikap dan perilaku serta nilai akademis/ penguasaan materi direkapitulasi dengan pembobotan masing-masing sehingga menghasilkan nilai akhir. 3. Kualifikasi kelulusan Kualifikasi kelulusan peserta ditetapkan sebagai berikut: PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 26
a. Sangat memuaskan (skor : 92,5 100); b. Memuaskan (skor : 85,0 92,4); c. Baik sekali (skor : 77,5 84,9); d. Baik (skor : 70,0 77,4); e. Tidak lulus (skor : di bawah 70,0). Apabila nilai rata-rata akhir yang dicapai peserta kurang dari 70 dinyatakan tidak lulus. Ketidakhadiran peserta melebihi 5% dari keseluruhan jumlah jampel (dari sejak pembukaan sampai dengan penutupan) dinyatakan gugur. Evaluasi Widyaiswara/Jabatan Fungsional/Pengajar Penilaian terhadap Widyaiswara/pengajar (fasilitator/narasumber) dilakukan oleh peserta dan penyelenggara diklat. Evaluasi terhadap Widyaiswara dilakukan dengan maksud untuk melihat kompetensi masing-masing pengajar dalam memberikan atau menyampaikan materi kepada peserta selama diklat berlangsung. Hasil evaluasi diolah dan disampaikan oleh penyelenggara kepada setiap pengajar yang bersangkutan sebagai masukan untuk peningkatan kualitas masing-masing pada masa yang akan datang. Evaluasi terhadap Widyaiswara/pengajar dilakukan pada setiap mata diklat dalam suatu diklat kecuali mata ajar kulap dan seminar Berikut adalah unsur-unsur evaluasi menurut Keputusan Kepala BPSDM Kementerian PUPR No. 25/KPTS/Km/2015 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di Lingkungan BPSDM Kementerian PUPR. Aspek yang dinilai dari widyaiswara adalah sebagai berikut : 1. Pencapaian tujuan instruksional 2. Sistematika penyajian 3. Kemampuan menyajikan/memfasilitasi sesuai program Pelatihan 4. Ketepatan waktu dan kehadiran 5. Penguasaan metode dan sarana Pelatihan 6. Sikap dan perilaku 7. Cara menjawab pertanyaan dari peserta 8. Penguasaan bahasa 9. Pemberian motivasi kepada peserta 10. Penguasaan materi PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 27
11. Kerapihan berpakaian Evaluasi Kinerja Penyelenggara Penilaian terhadap kinerja penyelenggara dilakukan oleh widyaiswara/pengajar dan peserta. Hasil penilaian diolah dan disimpulkan oleh penyelenggara sebagai bahan masukan dengan tujuan untuk mengetahui kelancaran penyelenggaraan diklat serta kepuasan peserta diklat, agar dapat memberikan implikasi perbaikan terhadap kelancaran penyelenggaraan diklat. Aspek yang dinilai terhadap kinerja penyelenggara adalah: 1. Efektivitas penyelenggara; 2. Kesiapan dan ketersediaan sarana Pelatihan; 3. Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana; 4. Kebersihan kelas, asrama, kafetaria, toilet; 5. Ketersediaan dan kelengkapan bahan Pelatihan; 6. Ketersediaan fasilitas olah raga, kesehatan dan ibadah; 7. Pelayanan terhadap peserta dan widyaiswara; 8. Administrasi Pelatihan yang meliputi: a. Sejauhmana penatausahaan Pelatihan telah dilaksanakan dengan baik b. Tersusunnya seluruh dokumen dan bahan-bahan Pelatihan dalam satu file. Evaluasi Pasca Diklat Setelah penyelenggaraan Diklat berakhir, Balai Diklat Wilayah PUPR yang menyelenggarakan Diklat Jalan Berkeselamatan melakukan evaluasi pasca diklat dengan mengusulkan pelatihan yang dievaluasi kepada Pusdiklat. Pusdiklat membentuk Tim Evaluasi Pasca Diklat, menyusun jadwal evaluasi, dan mempersiapkan pelaksanaan evaluasi. Persiapan tersebut antara lain persiapan check list evaluasi yang diisi anggota tim evaluasi, mengkaji check list yang telah disusun, persiapan rencana pelaksanaan evaluasi bersama objek evaluasi, serta menuangkan rencana evaluasi dalam status pelaksanaan evaluasi sebagai sarana monitoring bagi pelaksanaan evaluasi. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 28
BAB 8 SERTIFIKAT PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 29
Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan dan Registrasi Sertifikat 1. Sertifikat diberikan kepada peserta Diklat yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik dan dinyatakan lulus. 2. Jenis, bentuk, serta ukuran sertifikat ditetapkan oleh Kepala BPSDM melalui Keputusan BPSDM Kementerian PUPR No. 25/KPTS/Km/2015 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di Lingkungan BPSDM Kementerian PUPR. 3. Sertifikat ditandatangani oleh Kepala Balai Diklat Wilayah PUPR bersama Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. 4. Setiap peserta Diklat yang dinyatakan lulus diberikan/ditulis predikat kelulusannya pada lembar sertifikat. Kategori nilai : Registrasi a. Nilai <70 : tidak lulus b. Nilai 70 77,4 : baik c. Nilai 77,5 84,9 : baik sekali d. Nilai 85 92,4 : memuaskan e. Nilai > 92,5 100 : sangat memuaskan Setiap sertifikat peserta Diklat Jalan Berkeselamatan harus memperoleh Kode Registrasi dari Sistem Informasi Diklat Aparatur Lembaga Administrasi Negara (SIDA LAN RI) dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Prosedur untuk memperoleh kode registrasi adalah sebagai berikut: 1. Balai Diklat Wilayah PUPR menyampaikan permohonan kode registrasi kepada SIDA LAN RI dengan melampirkan data peserta diklat dan mengajukan surat permohonan penomoran sertifikat diklat. Data soft file PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 30
program diklat (nama diklat dan rincian JP tiap mata diklat) beserta data peserta diklat di-input ke dalam SIDA LAN secara online. 2. Untuk peserta Diklat non PNS, pengajuan nomor sertifikat dilakukan ke Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. 3. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah melakukan verifikasi terhadap data peserta yang diajukan 4. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah menerbitkan Kode Registrasi. PEDOMAN DIKLAT JALAN BERKESELAMATAN 31