KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 3.1, hlm

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENGGUNAAN MODEL AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Kata Kunci: Teams Games Tournament (TGT), Media Konkret, Sifat-sifat Bangun Datar Sederhana, Matematika

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD N MUJUR 01 TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

PENGGUNAAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

Keywords: problem solving, essay problem, fraction

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN TIPE TAI DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 2 KRANDEGAN TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL CTL DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI AMPIH TAHUN AJARAN 2015/2016

386 Penggunaan Pendekatan Scientific

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

PENDAHULUAN Pembelajaran sangat berperan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila proses

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

agar menjadi manusia yang beriman, cakap, aktif, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

Keywords: CTL model, concrete objects, students creativity, learning outcomes

PENERAPAN PENDEKATAN RME

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Multimedia, Hasil Belajar IPS

454 Penerapan Model Pembelajaran

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL INKUIRI DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN LUAS BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SDN 5 KEBUMEN

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPANMODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL CYCLE LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 2 KLOPOSAWIT TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENGGUNAAN MODEL MIND MAP

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALLY

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

3) Hasil pembelajaran yang menyangkut efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 TAMANWINANGUN TAHUN AJARAN

Keywords: TTW, Two-dimensional shape, learning, Mathematics

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

662 Aplikasi Model Sains...

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 KALIREJO KECAMATAN KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2014/2015

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD Izzah Muyassaroh 1, Wahyudi 2, Suhartono 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67 A Panjer Kebumen e-mail: muyasizz@gmail.com 1 Mahasiswa, 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: The Application of Auditory Intellectually Repetition Model Using Concrete Objects in Improving Mathematics Learning about Geometry for the Fifth Grade Students of SDN 3 Selang in the Academic Year of 2015/2016. The objectives of this research is to improve Mathematics learning about geometry, This research is a collaborative Classroom Action Research (CAR) conducted in three cycle. Each cycle consisted of planning, action, observation, and reflection. Subjects of this research were 23 fifth grade students of SDN 3 Selang. The results of this research showed that the application of Auditory Intellectually Repetition (AIR) model using concrete objects that implemented with appropriate procedure can improve Mathematics learning about geometry for the fifth grade students of SDN 3 Selang in the academic year of 2015/2016. Keywords: Auditory Intellectually Repetition (AIR), concrete object, Mathematics Abstrak:Penerapan Model Auditory Intellectually Repetition dengan Media Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Selang Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan pembelajaran Matematika tentang bangun datar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) melalui tiga siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Selang yang berjumlah 23 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model AIR dengan media konkret yang dilaksanakan sesuai langkah yang tepat dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang bangun datar pada siswa kelas V SDN 3 Selang tahun ajaran 2015/2016. Kata Kunci: Auditory Intellectually Repetition (AIR), media konkret, matematika PENDAHULUAN Pendidikan adalah kunci pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas, sebab dengan pendidikan, manusia mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai sikap untuk mewujudkan potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia yang tertuang dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu mengembangkan potensi siswa agar menjadi yang beriman, berakhlak mulia, bertaqwa, sehat, berilmu, cakap, aktif, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, 2005:5-6). Sekolah Dasar (SD) merupakan lembaga pendidikan yang menyeleng- 252

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 3.1, hlm. 252 257 253 garakan program pendidikan enam tahun bagi anak-anak usia 6-12 tahun. Pendidikan SD sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan SD diimplementasikan dalam 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri (Suharjo, 2006: 1-2 dan Karsidi, 2007:12-13). Dari 8 mata pelajaran tersebut, berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap siswa kelas V SD Negeri 3 Selang, sekitar 78% menganggap Matematika sebagai mata pelajaran yang paling sulit. James dan James (Nazifah, 2013: 6); Russefendi (Heruman, 2008:1); dan Susanto (2013: 186) menjelaskan bahwa pembelajaran Matematika yaitu proses belajar mengajar melalui penalaran deduktif untuk mengkaji bahan kajian yang memiliki objek yang abstrak danterbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Matematika merupakan pelajaran yang sulit bagi siswa SD karena anak usia SD menurut piaget (Suharjo, 2006: 37) termasuk dalam tahap operasional konkret. Pada tahap ini, anak sudah dapat mengetahui simbol-simbol matematis, tetapi belum dapat menghadapi hal-hal yang abstrak, sehingga wajar jika Matematika merupakan mata pelajaran yang relatif sulit dipahami karena sifatnya yang abstrak. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu mengemas pembelajaran Matematika dengan materi-materi yang abstrak tersebut agar mudah dipahami oleh siswa yang pemikirannya cenderung bersifat konkret. Penggunaan model dan media yang tepat pada proses pembelajaran mampu membuat siswa lebih antusias sehingga pembelajaran lebih optimal dan bermakna sesuai pembelajaran yang baik berdasarkan KTSP yaitu berpusat pada siswa, menuntut siswa aktif menjawab maupun menanya dalam pembelajaran, memberikan pengalaman langsung pada siswa, mendayagunakan seluruh kemampuan siswa, dan pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa dengan harapan siswa akan lebih memahami materi yang dipelajari. Kondisi di lapangan belum sesuai dengan pembelajaran berdasarkan KTSP. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 12 November 2015 di SDN 3 Selang, diketahui bahwa saat pembelajaran, siswa cenderung pasif, kurang antusias, aktif berbicara sendiri di luar materi, dan tidak memperhatikan penjelasan guru sehingga hasil belajar siswa rendah. Berdasarkan nilai ulangan tengah semester 1, dari 23 siswa, baru 2 atau 9% siswa yang tuntas mencapai KKM = 68. Dalam pembelajaran, guru telah menerapkan beberapa metode seperti ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Namun guru belum menerapkan model pembelajaran inovatif dan penggunaan media juga belum variatif. Media yang digunakan guru cenderung abstrak, seperti gambar dan penggunaannya belum mampu memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti menawarkan solusi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif, meningkatkan minat belajar siswa, memberikan pengalaman langsung, serta membantu siswa memahami kaidah-kaidah Matematika yang abstrak melalui penerapan model

254 Penerapan Model Auditory... Auditory Intellectually Repetition (AIR) dengan media konkret. Menurut Shoimin (2014: 29), AIR merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif melalui 3 aspek yaitu Auditory, Intellectually, dan Repetition. Belajar bermodel Auditory yaitu belajar dengan mendengarkan dan berbicara. Sedangkan Intellectually dengan bernalar,menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengkonstruksi, memecahkan masalah, dan menerapkan, serta Repetition merupakan pengulangan dengan tujuan memperdalam dan memperluas pemahaman siswa. Pendapat tersebut sesuai yang diungkapkan oleh Suherman (Purniawati, 2013: 9) bahwa model pembelajaran AIR efektif karena memperhatikan tiga hal, yaitu Auditory, Intellectually, dan Repetition. Model pembelajaran ini juga didukung oleh teori Thorndike (Wahyudi, 2013: 2) law of excercise yang mengungkapkan bahwa semakin sering suatu konsep Matematika diulangi, maka semakin dikuasai juga konsep Matematika itu. Media konkret menurut KBBI merupakan sesuatu yang nyata atau benar-benar ada. Media konkret dapat berupa benda asli atau model dari benda tersebut. Sanaky (2013: 127-128); Asyhar (Wardani, 2015: 36); dan Nazifah (2013:5) mengungkapkan bahwa benda asli yaitu benda yang dalam keadaaan sebenarnya dan seutuhnya. Sedangkan benda model merupakan sesuatu yang dibuat dengan ukuran tiga dimensi, sehingga menyerupai benda aslinya untuk menjelaskan hal-hal yang mungkin diperoleh dari benda sebenarnya. Sanaky, 2013: 127 berpendapat bahwa media konkret menampilkan sifat keasliannya, baik dari segi ukuran, berat, warna, gerak maupun bunyi. Media konkret juga lebih menarik perhatian dan memberikan pengalaman langsung kepada siswa Penerapan model AIR dengan media konkret dilaksanakan dengan langkah-langkah: (a) pengenalan media konkret, (b) penyampaian materi (Auditory), (c) diskusi kelompok (Intellectually), (d) presentasi dan penyimpulan hasil diskusi (Auditory), dan (e) pengulangan materi (Repetition). Langkah-langkah ini sesuai dengan pendapat Mairawati (Purniawati, 2013: 14) yang mengelompokkan langkah-langkah model AIR sesuai unsurnya yaitu: (a) Auditory, (b) Intellectually, serta (c) Repetition dan didukung oleh pendapat Shoimin (2014: 30), Suherman (Purniawati, 2013: 14), serta Triani, Budi, dan Chamdani (2015:36). Untuk mendukung setiap langkah pembelajaran, maka peneliti menggunakan bantuan media konkret. Penggunaan media konkret ini sesuai langkahlangkah yang dikemukakan oleh Sudjana & Rifai (2010: 197-206) dan Sasongko (2014: 30). Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah penerapan model AIR dengan media konkret dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang bangun datar? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran Matematika tentang bangun datar METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif antara guru kelas sebagai pelaksana dan peneliti. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Selang pada semester II.

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 3.1, hlm. 252 257 255 Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD N 3 Selang tahun ajaran 2015/2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa dan data kualitatif berupa informasi mengenai guru dan siswa selama pembelajaran. Sumber data pada penelitian ini yaitu guru, siswa, observer, dan dokumen dengan teknik pengumpulan data nontes yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta teknik tes. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Data tersebut kemudian dianalisis dengan tiga tahapan: (1) reduksi, (2) penyajian data, (3) verification Indikator kinerja penelitian baik dari segi proses oleh guru dan siswa maupun hasil pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan model AIR dengan media konkret sebesar 85%. KKM hasil belajar yang ditargetkan pada penelitian ini yaitu 71. Penelitian dilaksanakan selama 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dengan 4 tahapan sesuai pendapat Arikunto (2010: 131) yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan model AIR dengan media konkret dilaksanakan sesuai langkah-langkah yaitu: (a) pengenalan media konkret, (b) penyampaian materi (Auditory), (c) diskusi kelompok (Intellectually), (d) presentasi dan penyimpulan hasil diskusi (Auditory), dan (e) pengulangan materi (Repetition). Data hasil observasi dari 3 observer terkait penerapan model AIR dengan media konkret sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Observasi terhadap Guru dan Siswa Siklus Guru Siswa I Rata-rata 3,43 3,51 Persentase 85,75 87,85 II Rata-rata 3,59 3,59 Persentase 89,65 89,63 III Rata-rata 3,73 3,77 Persentase 93,30 94,12 Berdasarkan tabel 1, persentase rata-rata hasil observasi guru pada siklus I yaitu 85,75%. Siklus II meningkat menjadi 89,65% dan siklus III menjadi 93,30%. Hasil observasi siswa pada siklus I dengan persentase 87,85%, mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 89,63% dan siklus III menjadi 94,12%. Peningkatan pembelajaran Matematika tentang bangun datar pada siswa kelas V SD Negeri 3 Selang meliputi peningkatan proses dan hasil. Peningkatan proses telah dijelaskan sebelumnya pada langkah-langkah penerapan model AIR dengan media konkret baik dari segi guru maupun siswa. Berikut pemaparan mengenai peningkatan pembelajaran pada siklus I, II, dan III jika ditinjau dari segi hasil. Tabel 2.Peningkatan Hasil Belajar Antarsiklus Ketuntasan Rata- Siklus Rata Tuntas (%) Belum Tuntas (%) I 79,96 86,96 13,04 II 80,24 86,96 13,04 III 83,11 91,30 8,70 Berdasarkan tabel 2, dapat disimpulkan bahwa rata-rata dan ketuntasan nilai siswa mengalami peningkatan. Rata-rata nilai siswa pada siklus I, II, dan III secara berturut-turut yaitu 79,96, 80,24, dan 83,11. Pada siklus I dan II persentase ketuntasan

256 Penerapan Model Auditory... siswa masih sama yaitu 86,96%. Sedangkan pada siklus III meningkat menjadi 91,30%. Hal ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rini, Darsono, dan Rachmah (2014: 11) yang mengungkapkan bahwa penerapan model AIR meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV A SD Negeri 02 Tulung Balak tahun ajaran 2013/2014. Penelitian relevan lainnya yaitu oleh Triani, Budi, dan Chamdani (2015: 1) yang menyatakan bahwa penggunaan model AIR dengan multimedia dapat meningkatkan pembelajaran Matematika pada siswa kelas IV SDN 5 Kutosari tahun ajaran 2014/2015. Penelitian relevan yang mendukung penggunaan media konkret yaitu oleh Rosli, Goldsby, dan Capraro (2015: 1718) yang menyatakan bahwa penggunaan media model benda nyata (manipulatives) dalam pembelajaran Matematika efektif untuk membantu siswa mengaktualisasikan simbol dan konsep Matematika yang abstrak dalam penafsiran dan pemecahan masalah Matematika. Penelitian relevan lainnya yaitu oleh Putri (2015: 11) yang menyatakan bahwa penggunaan media konkret dapat meningkatkan pemahaman konsep Matematika pada siswa SD. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model AIR dengan media konkret dapat meningkatkan pembelajaran Matematika tentang bangun datar baik dari segi proses maupun hasil pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standard Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas. (2005). Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) 2003 (UU.RI No. 20 th 2003). Jakarta: Sinar Grafika. Heruman. (2008). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Karsidi. (2007). Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD dan MI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Nazifah. (2013). Penggunaan Media Konkret Meningkatkan Aktivitas Siswa Matematika Kelas I SDN 07 Sungai Soga Bengkayang.Diperoleh 27 November 2015 dari http://jurnal.untan.ac.id/ Oktivia, W. (2013). Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR). Diperoleh 27 November 2015 dari http://windyoktivia.blogspot.co.id /2013/04/model-pembelajaranair.html. Purniawati, S. (2013). Implementasi Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) pada Materi Bangun Datar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pabelan. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Putri, H.E. (2015). The Influence of Concrete Pictorial Abstract (CPA) Approach to The Mathematical Representation Ability Achievement of The Preservice Teachers at

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 3.1, hlm. 252 257 257 Elementary School. Bandung: Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Rini, D.V., Darsono, & Rachmah, S. (2014). Model Pembelajaran AIR(Auditory Intellectually Repetition) untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Rosli, R., Goldsby, D., & Capraro, M.M. (2015). Using Manipulatives in Solving and Posing Mathematical Problems.Scientific Research Publishing 6, 1718-1785. Sanaky, H.A.H. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. Sasongko,J. (2014). Penggunaan Model Pembelajaran Quantum Teaching dengan Media Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN Singoyudan Tahun Ajaran 2013/2014. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret. Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Sudjana, N & Rivai, A. (2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Suharjo.(2006). Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar Teori dan Praktek. Jakarta: Departemen pendidikan Nasional. Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Triani, D.,Budi, H.S., & Chamdani, M. (2015). Penggunaan Model Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) dengan Multimedia dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas IV SDN 5 Kutosari Tahun Ajaran 2014/2015.Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret. Wahyudi. (2013). Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Wardani, A. (2015). Penerapan Model Problem Based Learning dengan Media Benda Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam pada siswa Kelas IV SDN 1 Panjer Tahun Ajaran 2014/2015. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret.