Aida Fitria SY. Mahasiswi Universitas U Budiyah Indonesia. Pengetahuan, Sikap, Ketersediaan Sarana, Pelaksanaan 10T, Bidan

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

FACTORS-FACTORS WITH ROLE RELATED MIDWIFE VILLAGE IN EFFORT DERIVE MATERNAL MORTALITY WORKING WOMEN HEALTH REGION LHOONG DISTRICT OF ACEH BESAR

Dian Azani Dosen Akbid 165 Pekanbaru, Indonesia ABSTRACT

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM KUNJUNGAN K4 PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SYAMTALIRA BAYU KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Bersatu II, yaitu Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGISIAN PARTOGRAF SECARA LENGKAP OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

PENGETAHUAN RISIKO KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN MAHASISWA BELAJAR DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN U BUDIYAH BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari

PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENCY DASAR (PONED)

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

INFOKES, VOL.5 NO.2 September2015 ISSN : KAJIAN PELAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL CARE OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MASARAN SRAGEN

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

Wilis Dwi Pangesti 1 ABSTRACT ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap saat yang dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi (Marmi, 2011:11).

PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN ANTENATAL OLEH BIDAN DI PUSKESMAS KOTA JAMBI

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PELATIHAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DALAM PELAKSANAAN STANDAR ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

59 KEPUASAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA PADA IBU HAMIL

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

HUBUNGAN EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS WONGKADITI KOTA GORONTALO. Heni PanaI. Polteknik Kesehatan Provinsi Gorontalo

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

TINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi

ABSTRAK. Pengetahuan, Sikap dan Pendidika, PWS-KIA di Puskesmas. Volume 2 Nomor 2. Juli Desember JIDAN Jurnal Ilmiah Bidan ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DI RUMAH BERSALIN ROSSITA PEKANBARU 2017

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE 10 T PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KAJHU KECAMATAN AITUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2014 Aida Fitria SY Mahasiswi Universitas U Budiyah Indonesia Latar Belakang: Pelayanan asuhan kebidanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan melalui pendekatan manajemen kebidanan. Antenatal care yang diberikan oleh tenaga kesehatan, dilakukan karena setiap ibu hamil akan menghadapi resiko yang bisa mengancam jiwa, sehingga memerlukan asuhan kebidanan selama kehamilannya Data dari Laporan Puskesmas Kajhu Kabupaten Aceh Besar (2013), jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 488 orang, dengan cakupan K1 sebesar 488 orang (100%) dan cakupan K4 467 orang (95,6%), sedangkan periode Januari 2014 diperoleh sasaran ibu hamil sebanyak 84 orang ibu hamil, dengan cakupan K1 sebesar 49 orang (58,3%) dan cakupan K4 35 orang (41,7%) ibu hamil.tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil di Puskesmas Kajhu Aceh Besar tahun 2014. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat survey analitik dengan pendekatan cross sectional, menggunakan kuesioner dimana penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 s/d 14 Agustus 2014, populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan yang bertugas di, dimana teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total populasi berjumlah 41 orang, data diolah dan dianalisa menggunakan uji chi square (x 2 ). Hasil penelitian: ada hubungan pengetahuan dengan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil dengan p=0,018 (p<0,05), ada hubungan sikap dengan hamil dengan p=0,039 (p<0,05), ada hubungan ketersediaan sarana dengan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil dengan p=0,021 (p<0,05).kesimpulan dan Saran: Ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan ketersediaan sarana dengan pelaksanaan standar pelayanan hamil, diharapkan kepada pihak bidan di Puskesmas Kajhu Aceh Besar penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dalam meningkatkan penerapan pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan sehingga dengan standar 10T dapat menurunkan angka kematian ibu.. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Ketersediaan Sarana, Pelaksanaan 10T, Bidan FACTORS RELATED TO THE IMPLEMENTATION OF PRENATAL CARE SERVICE STANDARDS MIDWIFERY 10 T FOR PREGNANT WOMEN IN PUBLIC HEALTH DISTRICT KAJHU BAITUSSALAM DISTRICT OF ACEH 2014 Background : midwifery care services provided by health workers through midwifery management approach. Antenatal care provided by health workers, because every pregnant woman will face life-threatening risks, thus requiring midwifery care during pregnancy data from health centers report Kajhu Aceh Besar ( 2013 ), the amount of target pregnant women as much as 488 people, with coverage of K1 of 488 people ( 100 % ) and coverage of K4 467 people ( 95.6 % ), while the 1

period of January 2014 acquired the target group of 84 pregnant women pregnant women, with coverage of K1 by 49 people ( 58.3 % ) and 35 people K4 scope ( 41.7 % ) mothers hamil.tujuan Research : to determine the factors associated with the implementation of service standards 10 T obstetric antenatal care in pregnant women in sub-district health centers Baitussalam Kajhu Aceh Besar 2014 Research Methods : this research is an analytical survey cross-sectional approach, using a questionnaire in which the research was conducted on 11 s / d August 14, 2014, the population in this study were all midwives in health centers Baitussalam Kajhu District of Aceh Besar district, where the technique of sampling using a total population of 41 people, Data were processed and analyzed using the chi square test ( x2 ). The results showed no correlation with the knowledge of the implementation of service standards 10 T obstetric antenatal care in pregnant women with p = 0.018 ( p < 0.05 ), no association with the attitude of the implementation of service standards 10 T obstetric antenatal care in pregnant women with p = 0.039 ( p < 0.05 ), no association with the implementation of the availability of standard obstetric care 10 T antenatal care in pregnant women with p = 0.021 ( p < 0.05 ).Kesimpulan and Advice : there is a relationship between knowledge, attitudes and availability of the execution midwifery service standards 10 T antenatal care for pregnant women, is expected to the midwife at the health center Baitussalam Kajhu Aceh Besar District of this study may be material information to improve application execution 10T on pregnancy care so that with the standard 10T can reduce maternal mortality.. Keywords : Knowledge, Attitude, Availability Means, Implementation 10T, Midwives Pendahuluan Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan tolak ukur untuk menilai keadaan pelayanan obstetri disuatu negara. Kematian ibu adalah kematian yang terjadi pada saat hamil, bersalin dan masa nifas. Bila AKI masih tinggi berarti sistem pelayanan obstetri masih buruk, sehingga memerlukan perbaikan (Ambarwati dan Rismintari, 2009). Di Indonesia, masalah kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah besar dibidang kesehatan. Berbagai program dilaksanakan pemerintah dalam upaya penurunan AKI, diantaranya adalah intervensi startegis dalam upaya Safe Motherhood (yang dinyatakan sebagai empat pilar Safe Motherhood), yang terdiri dari pilar pertama Keluarga Berencana (KB), pilar kedua pelayanan Ante Natal Care (ANC), pilar ketiga persalinan bersih dan aman, dan pilar ke empat penanganan nifas yang kemudian dilanjutkan dengan program Making Pregnency Safer (Saifuddin, 2006). Antenatal care atau asuhan antenatal mempunyai tujuan utama untuk yaitu mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi, mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis, bedah atau obstetri selama kehamilan, mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi komplikasi, membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, dan menjalankan nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologi dan sosial (Kusmiyati, dkk, 2009). Antenatal care yang diberikan oleh tenaga kesehatan, dilakukan karena setiap ibu hamil akan menghadapi resiko yang bisa mengancam jiwa, sehingga memerlukan asuhan kebidanan selama kehamilannya (Salmah, 2006). Seiring berjalannya waktu, tututan akan peningkatan kualitas pelayanan antenatal care mengalami perubahan dari 7T menjadi 10T, yang meliputi timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur lingkar lengan atas (nilai status gizi), ukur tinggi fundus uteri, tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat Fe minimal 90 tablet selama 2

kehamilan, test laboratorium, tatalaksana kasus, temu wicara (konseling) termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan (Depkes RI, 2010). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ancelina (2012), diperoleh bahwa ada hubungan pengetahuan dengan penerapan standar 10T dalam asuhan kebidanan pada kehamilan (p=0,568), dan ada hubungan sikap dengan penerapan standar 10T dalam asuhan kebidanan pada kehamilan (p=0,117), ada hubungan tindakan dengan penerapan standar 10T dalam asuhan kebidanan pada kehamilan (p=0,351). Data dari Laporan Puskesmas Kajhu Kabupaten Aceh Besar (2013), jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 488 orang, dengan cakupan K1 sebesar 488 orang (100%) dan cakupan K4 467 orang (95,6%), sedangkan periode Januari 2014 diperoleh sasaran ibu hamil sebanyak 84 orang ibu hamil, dengan cakupan K1 sebesar 49 orang (58,3%) dan cakupan K4 35 orang (41,7%) ibu hamil,, menunjukkan masih kurangnya angka cakupan ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan di. Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas Kajhu Aceh Besar, pelaksanaan 10T merupakan pelayanan asuhan kebidanan yang baru disosialisasikan dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil, dari hasil observasi terhadap 5 bidan yang bertugas di Puskesmas Kajhu Aceh Besar telah melaksanakan 10T, namun pelaksanaan tersebut masih belum diterapkan secara optimal, bidan hanya melaksanakan asuhan kebidanan yang meliputi timbang badan dan ukur tinggi badan dengan alat terstandar, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT, pemberian tablet Fe, dan konseling. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena dari 41 orang bidan yang bertugas di Puskesmas Kabupaten Aceh Besar hanya 28 orang bidan PNS dan 14 orang bidan desa yang pernah mengikuti pelatihan KIA yang terdiri dari ANC terintegrasi, KIPKA, resusitasi, KB, ABPK, PWS- KIA dan APN, menyebabkan bidan kurang terampil dalam mengpalikasikan 10 T pada pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil yang datang berkunjung ke, sedangkan 9 orang bidan merupakan bidan bakti. Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk melihat lebih jauh Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Standar Pelayanan Kebidanan Antenatal Care 10 T Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kajhu Aceh Besar Tahun 2014. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa sajakah yang berhubungan dengan hamil di tahun 2014. Tujuan Penelitian Tujuan umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan standar pelayanan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil di Puskesmas Kabupaten Aceh Besar tahun 2014. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan pelaksanaan standar pelayanan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil 3

di tahun 2014. b. Untuk mengetahui hubungan sikap dengan dengan pelaksanaan standar pelayanan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil di Puskesmas Kabupaten Aceh Besar tahun 2014. c. Untuk mengetahui hubungan ketersediaan fasilitas dengan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil di Puskesmas Kajhu Aceh Besar tahun 2014. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dan melatih peneliti mengembangkan kemapuan berfikir secara objektif dalam penelitian lainnya. 2. Bagi institusi pendidikan Diharapkan pnelitian ini dapat menambah bahan informasi yang dijadikan sebagai referensi bagi pengembangan ilmu dan penelitian lebih lanjut, serta dapat memberikan informasi yang akurat kepada mahasiswa dan pihak terkait lainnya tentang pelaksanaan pelayanan asuhan kebidanan 10T. 3. Bagi bidan yang bertugas di Diharapkan pnelitian ini dapat menjadi bahan masukan sehingga dalam meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bidan dalam memberikan pelayanan menggunakan standar pelayanan minimal 10T dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil. Kerangka Konsep Seorang bidan untuk pelaksanaan peran dan fungsinya dalam memberikan standar asuhan kehamilan 10T kepada ibu hamil, dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. Notoatmodjo (2007) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan kemampuan seseorang yang mempengaruhi terhadap tindakan yang dilakukan, makin banyak dan makin tinggi pendidikan seseorang, makin baik tingkat pengetahuan yang dimilikinya, sedangkan sikap merupakan kesediaan atau kesiapan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu, akan tetapi sebagai salah satu predisposisi tindakan untuk perilaku, untuk lebih jelas maka dapat dilihat pada kerangka konsep dibawah ini : Variabel Independent Variabel Dependent Pengetahuan Sikap Ketersediaan fasilitas Pelaksanaan 10T pada ibu hamil Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan pendekatan cross sectional dimana data variabel dependen dan independen diteliti dalam waktu bersamaan, untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan hamil di tahun 2014. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian adalah semua bidan yang bertugas di Puskesmas Kajhu Aceh Besar, berjumlah 41 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah bidan yang bertugas di Puskesmas Kajhu 4

Aceh Besar, periode Januari tahun 2014 berjumlah 41 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total populasi, yaitu dimana seluruh bidan yang bertugas di Puskesmas Kajhu Aceh Besar, berjumlah 41 orang. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 11 s/d 14 Agustus 2014. Pengumpulan Data 1. Data Primer Data yang langsung diperoleh dari lapangan, dimana terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian, peneliti mengurus surat izin penelitian di kampus dan Puskesmas Kajhu Kabupaten Aceh Besar. Setelah peneliti mendapatkan izin penelitian, peneliti melakukan penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan variable pelaksanaan 10 T, pengetahuan, sikap, dan ketersediaan fasilitas kepada responden, yang selanjutnya diisi oleh responden melalui wawancara,. 2. Data Skunder Data yang diperoleh dari laporan Dinas Kesehatan dan catatan/laporan Aceh Besar Kabupaten Aceh Besar, tinjauan kepustakaan dan berbagai informasi yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Hipotesa Penelitian 1. Ada hubungan pengetahuan dengan pelaksanaan 10 T pada ibu hamil di tahun 2014. 2. Ada hubungan sikap dengan pelaksanaan 10 T pada ibu hamil di tahun 2014. 3. Ada hubungan ketersediaan fasilitas dengan pelaksanaan 10 T pada ibu hamil di Puskesmas Kajhu Aceh Besar tahun 2014. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan tahap sebagai berikut : Editing, Coding, Transfering, Tabulating. HASIL PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di pada tanggal 14 s/d 19 Agustus 2014, di Puskesmas Kajhu Aceh Besar dengan jumlah responden sebanyak 41 orang, adapun hasil penelitian yang diperoleh dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini : Data Umum Responden Umur Responden Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Umur Responden Di Puskesmas Kajhu Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014 No Umur f % 1 20-35 tahun 31 75,6 2 > 35 tahun 10 24,4 Berdasarkan Tabel 5.1 yang diteliti, sebagian besar responden berumur 20-35 tahun sebanyak 31 orang (75,6%). 5

Pendidikan Responden Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden Puskesmas Kajhu Aceh Besar Tahun 2014 No Pendidikan f % 1 DI 14 34,1 2 DIII 26 63,4 3 DIV 1 2,4 Berdasarkan Tabel 5.2 yang diteliti, sebagian besar responden berpendidikan DIII sebanyak 26 orang (63,4%). Masa Kerja Responden Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Masa Kerja Responden Puskesmas Kajhu Aceh Besar Tahun 2014 No Masa Kerja f % 1 < 5 tahun 13 31,7 2 > 5 tahun 28 68,3 Berdasarkan Tabel 5.3 yang diteliti, sebagian besar responden memiliki masa kerja > 5 tahun sebanyak 28 orang (68,3%). Analisa Univariat Pelaksanaan 10 T Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Standar Pelayanan Kebidanan Antenatal Care 10 T Pada Ibu Hamil Di Tahun 2014 No Pelaksanaan 10T f % 1 Baik 26 63,4 2 Kurang 15 36,6 Berdasarkan Tabel 5.4 yang diteliti, yang melaksanakan standar pelayanan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil dengan kategori baik sebanyak 26 orang (63,4%). Pengetahuan Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Pelaksanaan Standar Pelayanan Kebidanan Antenatal Care 10 T Pada Ibu Hamil Di Tahun 2014 No Pengetahuan f % 1 Baik 29 70,8 2 Cukup 6 14,6 3 Kurang 6 14,6 Berdasarkan Tabel 5.5 yang diteliti, responden berpengetahuan baik tentang standar pelayanan hamil sebanyak 29 orang (70,8%). 6

Sikap Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Pelaksanaan Standar Pelayanan Kebidanan Antenatal Care 10 T Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014 No Sikap f % 1 Positif 21 51,2 2 Negatif 20 48,8 Berdasarkan Tabel 5.6 yang diteliti, responden mempunyai sikap positif tentang pelaksanaan standar pelayanan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil sebanyak 21 orang (48,8%). Ketersediaan Fasilitas Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi ketersediaan Fasilitas Dalam Pelaksanaan Standar Pelayanan Kebidanan Antenatal Care 10 T Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014 No Ketersediaan Fasilitas f % 1 Tersedia 22 53,7 2 Kurang tersedia 19 46,3 Berdasarkan Tabel 5.7 yang diteliti, responden mengemukakan bahwa tersedianya fasilitas dalam hamil sebanyak 22 orang (53,7%). Analisa Bivariat Hubungan pengetahuan dengan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil di Puskesmas Kajhu Aceh Besar Untuk variabel pengetahuan, dilakukan merger untuk katgeori baik/cukup dan kurang. Tabel 5.8 Hubungan Pengetahuan Dengan Pelaksanaan Standar Pelayanan Kebidanan Antenatal Care 10 T pada ibu hamil di Tahun 2014 Pelaksanaan 10T N Total Pengetahuan Baik Kurang o f % f % f % 1 Baik 25 71,4 10 28,6 35 100 2 Kurang 1 16,7 5 83,3 6 100 p-value 0,018 Berdasarkan Tabel 5.8 diperoleh hasil penelitian bahwa dari 35 responden yang berpengetahuan baik tentang kebidanan antenatal care 10T pada ibu hamil terdapat sebanyak 25 responden (71,4%) melaksanakan 10T, dibandingkan dari 6 responden yang berpengetahuan kurang hanya sebanyak 1 orang (16,7%) melaksanakan 10T. 7

Setelah dilakukan uji statistik (Chi Square) didapatkan nilai p=0,018 (p<0,05) sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima dan terbukti ada pengetahuan dengan hamil di. Hubungan sikap dengan dengan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil di Puskesmas Kajhu Aceh Besar Tabel 5.9 Hubungan Sikap Bidan Tentag Pelaksanaan Standar Pelayanan Kebidanan Antenatal Care 10 T pada ibu hamil di Tahun 2014 Pelaksanaan 10T N Total Sikap Baik Kurang o f % f % f % 1 Positif 17 81 4 19 21 100 2 Negatif 9 45 11 55 20 100 Berdasarkan Tabel 5.9 diperoleh hasil penelitian bahwa dari 21 responden yang bersikap positif tentang kebidanan antenatal care 10T terdapat sebanyak 17 responden (81%) melaksanakan 10T, dibandingkan dari 20 responden yang bersikap positif hanya sebanyak 9 orang (45%) p-value 0,039 melaksanakan 10T. Setelah dilakukan uji statistik (Chi Square) didapatkan nilai p=0,039 (p<0,05) sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima dan terbukti ada sikap dengan hamil di. Hubungan ketersediaan fasilitas dengan dengan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil di Puskesmas Kabupaten Aceh Besar Tabel 5.10 Hubungan Sikap Bidan Tentag Pelaksanaan Standar Pelayanan Kebidanan Antenatal Care 10 T pada ibu hamil di Puskesmas Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014 Pelaksanaan 10T N Ketersediaan Total Baik Kurang o fasilitas f % f % f % 1 Tersedia 18 81,8 4 18,2 22 100 2 Kurang tersedia 8 42,1 11 57,9 19 100 p-value 0,021 Berdasarkan Tabel 5.10 diperoleh hasil penelitian bahwa dari 22 responden yang mengemukakan tersedianya fasilitas dalam pelaksanaan standar pelayanan kebidanan antenatal care 10 T terdapat sebanyak 18 responden (81,8%) melaksanakan 10T, dibandingkan dari 19 responden mengemukakan kurang tersedia hanya sebanyak 8 orang (42,1%) melaksanakan 8

10T. Setelah dilakukan uji statistik (Chi Square) didapatkan nilai p=0,021 (p<0,05) sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima dan terbukti ada ketersediaan fasilitas dengan hamil di. Pembahasan 1. Hubungan Pengetahuan Dengan Pelaksanaan Standar Pelayanan Kebidanan Antenatal Care 10 T Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5.8 diperoleh hasil penelitian bahwa dari 35 responden yang berpengetahuan baik tentang kebidanan antenatal care 10T pada ibu hamil terdapat sebanyak 25 responden (71,4%) melaksanakan 10T, dibandingkan dari 6 responden yang berpengetahuan kurang hanya sebanyak 1 orang (16,7%) melaksanakan 10T. Setelah dilakukan uji statistik (Chi Square) didapatkan nilai p=0,018 (p<0,05) sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima dan terbukti ada pengetahuan dengan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil di Puskesmas Kajhu Aceh Besar. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007), pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan menjadi landasan penting untuk menentukan suatu tindakan. Pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang akan kesehatan merupakan faktor yang menentukan dalam mengambil suatu keputusan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seeorang, semakin baik pula seseorang mampu bertindak dan mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Yusra (2012), berdasarkan uji statistik (Chi Square) diperoleh nilai p=0,020 (p<0,05) sehingga dapat diketahui ada hubungan pengetahuan bidan tentang pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Menurut asumsi peneliti, pengetahuan yang dimiliki bidan berhubungan dengan pelaksanaan standar pelayanan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil, dari hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang berpengetahuan baik lebih banyak melaksanakan 10T, hal ini disebabkan karena bidan telah melalui jenjang pendidikan untuk mempelajari bagaiman cara melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil (10T) sehingga bidan dapat meningkatkan pengetahuan, dan sudah seharusnyalah meningkatkan pengetahuan yang baik khususnya tentang 10T pada ibu hamil. 2. Hubungan Sikap Dengan Pelaksanaan Standar Pelayanan Kebidanan Antenatal Care 10 T Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kabupaten Aceh Besar 9

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5.9 diperoleh hasil penelitian bahwa dari 21 responden yang bersikap positif tentang kebidanan antenatal care 10T terdapat sebanyak 17 responden (81%) melaksanakan 10T, dibandingkan dari 20 responden yang bersikap positif hanya sebanyak 9 orang (45%) melaksanakan 10T. Setelah dilakukan uji statistik (Chi Square) didapatkan nilai p=0,039 (p<0,05) sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima dan terbukti ada sikap dengan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil di Puskesmas Kajhu Aceh Besar. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mubarak dan Chayatin (2009) adanya kecendrungan pengalaman yang kurang baik akan berusaha untuk dilupakan seseorang, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan, maka secara psikologi akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaanya, dan akhirnya dapat membentuk sikap positif dalam hidupnya. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Yusra (2012), berdasarkan uji statistik (Chi Square) didapatkan nilai p=0,010 (p<0,05) sehingga dapat diketahui ada hubungan sikap bidan tentang pelaksanaan 10T Pada Asuhan Kehamilan di Puskesmas Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar. Menurut asumsi peneliti, sikap yang dimiliki bidan berhubungan dengan pelaksanaan standar pelayanan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil, dimana dari hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar bidan yang memiliki sikap positif melaksanakan 10T, hal ini disebabkan oleh karena bidan memiliki pengalaman baik dan menyenangkan dalam memberikan asuhan kehamilan dengan standar 10T, sehingga bidan lebih terampil dan tekun dalam memberikan asuhan kebidanan 10T, dan dengan adanya pengalaman yang menyenangkan tersebut, secara psikologi akan menimbulkan kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaan bidan, dan akhir bidan dapat membentuk sikap dalam hidupnya tentang penerapan 10T, sehingga bidan dapat memberikan pelayanan asuhan kehamilan terbaik pada ibu hamil dengan penerapan 10T. 3. Hubungan Ketersediaan Sarana Dengan Pelaksanaan Standar Pelayanan Kebidanan Antenatal Care 10 T Pada Ibu Hamil Di Baitussalam Kabupaten Aceh Besar Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5.10 diperoleh hasil penelitian bahwa dari 22 responden yang mengemukakan tersedianya fasilitas dalam pelaksanaan standar pelayanan kebidanan antenatal care 10 T terdapat sebanyak 18 responden (81,8%) melaksanakan 10T, dibandingkan dari 19 responden mengemukakan kurang tersedia hanya sebanyak 8 orang (42,1%) melaksanakan 10T. Setelah dilakukan uji statistik (Chi Square) didapatkan nilai p=0,021 (p<0,05) sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja (Ha) diterima dan terbukti ada ketersediaan fasilitas dengan pelaksanaan standar pelayanan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil di Puskesmas Kabupaten Aceh Besar. 10

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Azwar (2011) fasilitas kesehatan merupakan hal yang penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan diperlukan dalam jumlah yang cukup dan memadai sehingga kegiatan pelayanan kesehatan dapat terlaksana dengan baik, karena salah satu faktor keberhasilan pelayanan kesehatan salah satunya tergantung dari fasilitas pelayanan. Menurut asumsi peneliti, ketersediaan sarana berhubungan dengan pelaksanaan standar pelayanan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil, dimana dari hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar bidan yang mengemukakan tersedianya sarana dalam pelaksanaan standar kebidanan melaksanakan 10T, hal ini disebabkan karena fasilitas yang dimiliki puskesmas meupakan faktor pendukung yang menunjang bidan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga dapat melakukan pelayanan antenatal care agar lebih maksimal dan dapat meningkatkan cakupan k1 dan k4 yang telah ditetapkan. PENUTUP Kesimpulan 1. Ada hubungan pengetahuan dengan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil di Puskesmas Kajhu Aceh Besar, dengan p=0,018 (p<0,05). 2. Ada hubungan sikap dengan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil di Puskesmas Kajhu Aceh Besar, dengan p=0,039 (p<0,05). 3. Ada hubungan ketersediaan sarana dengan pelaksanaan standar pelayanan kebidanan antenatal care 10 T pada ibu hamil di Baitussalam Kabupaten Aceh Besar, dengan p=0,021 (p<0,05). Saran 1. Bagi peneliti lain Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan pelaksanaan standar pelayanan kebidanan antenatal care 10T, untuk hasil yang lebih baik lagi di masa yang akan datang yang berhubungan dengan pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan. 2. Bagi tempat penelitian Diharapkan penelitian ini menjadi bahan masukan bagi kepala Puskesmas dalam meningkatkan penerapan pelaksanaan 10T pada asuhan kehamilan dengan memotivasi bidan, sehingga dapat melakukan asuhan kebidanan secara optimal dengan melaksanakan standar 10T, dan dapat menurunkan angka kematian ibu. 3. Bagi institusi pendidikan Diharapkan pennelitian ini dapat menambah bahan informasi yang dijadikan sebagai referensi bagi pengembangan ilmu dan penelitian lebih lanjut, serta dapat memberikan informasi yang akurat kepada mahasiswa dan pihak terkait lainnya tentang pelaksanaan 10T yang baik dan benar dalam memberikan asuhan kehamilan pada ibu. DAFTAR PUSTAKA Ancelina, 2012. Hubungan Perilaku Bidan dengan Penerapan Standar 10T dalam Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan di RSUD Dr Pirngadi 11

Medan. http://helvetia.ac.id (dikutip 30 Maret 2014) Ambarwati, dkk, 2009. Komunitas Kebidanan, Penerbit Andi. Jogyakarta. Anis, 2010. Pengukuran LILA. http://www/feunpak.wb/id/ (dikutip 10 Februari 2014) Azwar, 2011. Impikasi Pelayanan Kesehatan Dasar. Rhineka Cipta, Jakarta Sudjana, 2007, Metode Statistika, Edisi VII, Tarsito, Bandung. Suhardjo, 2009, Perencanaan Pangan dan Gizi, Jakarta : Bumi Aksara. Sumarah, dkk, 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta : Fitramaya. Supariasa, dkk, 2008. Penilaian Status Gizi. Jakarta. : Penerbit Buku Kedokteran. Depkes RI, 2007. Rencana Strategis Nasional Making Pregnancy Safer (MPS), Departemen Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta Dinas Kesehatan Prov Aceh, 2013, Profil Kesehatan Provinsi Aceh. Banda Aceh. JNPK-KR, 2007. Buku Panduan Asuhan Persalinan Normal, JNPK, Jakarta Kusmiyati, dkk, 2008. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Jakarta. Fitramaya. Laporan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar, 2014, Kabupaten Aceh Besar. Maryunani, 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Trans Info Media. Jakarta. Mochtar, 2009. Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta. Mubarak dan Chayatin, 2009, Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori, Salemba Medika, Jakarta. Notoatmoatmodjo, 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan, Rhineka Cipta, Jakarta Prawirohardjo, 2007, Acuan Pelayanan Maternal dan Neonatal, JNPK-KR JHPIEGO, Jakarta. Saifuddin, dkk, 2006. Paduan praktis Pelayanan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta Salmah, 2006, Asuhan Kebidanan Antenatal. EGC. Jakarta. 12