BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Modal dengan menggunakan Akad. Mudharabah di Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudarabah di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

MUDHARABAH dan MUSYARAKAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Manajemen Pembiayaan Bank Syariah C. Dosen Pengampu : H. Gita Danupranata, SE., MSI.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Mudharabah di Koperasi Simpan. Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Bahjah Tulungagung

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KJKS CEMERLANG WELERI

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB V PEMBAHASAN. kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

I. Flow-chart. Dimas Hidim, mahasiswa EPI C, Penjelasan alur/flow chat akad musyarakah :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBAGIAN HASIL USAHA ANTARA PIHAK BMT DENGAN PIHAK NASABAH DAN ANALISIS KESESUIAN

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. kepastian dana pendidikan anak sesuai rencana untuk setiap cita-cita yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISISIS MEKANISME PENCAIRAN DANA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN AGUNAN CAST COLLATERAL DI KSPPS ARTHAMADINA, BATANG.

Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

BAGIAN IV AKAD BAGI HASIL

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

PERBANKAN SYARIAH MUDHARABAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

IV.3 DANA SYIRKAH TEMPORER

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

dan persyaratan kepada mudharib atas pembiayaan yang diberikan.pembiayaan mudharabah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN MUD}A<RABAH BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANG TUBAN

BAB III PEMBAHASAN. pemilik dana itu telah memutuskan untuk menyerahkan sebagian dananya untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. juga semakin meningkat. Untuk mencari lapangan pekerjaan juga semakin

BAB IV. Analisa Hukum Islam Terhadap Penentuan Margin Pembiayaan Mud{a>rabah Mikro (Study Kasus Di BMT As-Syifa Taman Sidoarjo).

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Pertemuan Minggu IX : Pembiayaan Syariah

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI PEDAGANG KECIL DI PASAR KLIWON TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT FASTABIQ CABANG KUDUS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah penulis laksanakan pada PT Bank

FATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

PRODUK PERHIMPUNAN DANA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Akad Pembiayaan Mudharabah Pada KJKS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI

BAB5 PENUTUP. Hasil dari pembahasan yang dijelaskan pacta bab sebelumnya telah. pembiayaan tidak semua nasabah memahami dengan benar maksud dari akad

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. antara pihak investor atau penabung, istilahnya shahibul maal dengan pihak pengelola

PEMBIAYAAN MUDHARABAH dan MUSYARAKAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Manajemen Pembiayaan Bank Syariah C. Dosen Pengampu : H. Gita Danupranata, SE.

shahibul maal yang menyediakan seluruh modalnya, sedangkan pihak kedua

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudharabah Pada PembiayaanPertanian Di KSPPS

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENGHITUNGAN BAGI HASIL. A. Analisis Bagi Hasil Pada Pembiayaan Mudharabah di PT BPR Syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul maal wat tamwil

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah atau yang dikenal dengan Islamic Banking, pada awalnya

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Model Pembiayaan Akad Mudharabah Di BMT HARUM

BAB I PENDAHULUAN. modal, reksa dana, dana pensiun dan lain-lain). Pengertian bank menurut UU No.

Divisi Produk & Prosedur Pembiayaan. Sistem perbankan syariah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN USAHA KECIL DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS KJKS MULTIJASA SUBAH BATANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat. yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Modal dengan menggunakan Akad Mudharabah di Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung Dari wawancara yang telah dilakukan oleh penulis dengan pihak Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung, maka dapat diketahui bahwa pengertian akad mudharabah ialah akad kerja sama yang dilakukan oleh pemilik modal (shahibul maal) dengan pelaku usaha (mudharib), dimana modal 100% dari pemiliki modal dan pelaku usaha sebagai mudharib atau pengelola modal yang diberikan oleh shahibul maal dan keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak pada waktu akad dilakukan serta kerugian ditanggung pemiliki modal jika kerugian tersebut bukan akibat dari pelaku usaha yang lalai, apabila pihak pengelola yang lalai dalam pengelolaan dana tersebut makan pihak pengelola atau mudharib yang akan menanggung kerugian sebesar sejumlah modal yang diberikan oleh pihak Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung. Setelah melakukan pengamatan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung terkait dengan pelaksanaan modal kerja dengan menggunakan akad mudharabah di Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung. Dalam akad mudharabah di Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung sejak berdirinya Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung sekitar 22 77

78 bulan. Produk akad mudharabah merupakan produk unggula yang ada di Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung. Di dalam Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung pada akad pembiayaan mudharabah dibagi menjadi 2 bagian yaitu mudharabah mutlaqah yaitu bentuk kerjasama yangcakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi oleh jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.mudharabah Muqayyadah yaitu akad pembiayaan mudharabah yang dalam pengelolaan usaha terdapat batasan-batasan seperti jenis usaha, waktu, dan tempat usaha. Produk penyaluran menggunakan akad mudharabah adalah merupakan salah satu produk yang ada di Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung, dimana pihak UKASYA bertindak sebagai penyedia modal atau dana untuk memenuhi kebutuhan mudharib (pengelola), yang digunakan mudharib untuk suatu usaha terntentu yang tidak melanggar ketentuan Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung yaitu bukan untuk usaha yang memiliki nyawa atau bisa tumbuh seperti peternakan, pertanian, dan perkebunan, dengan nisbah bagi hasil sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Pembayaran angsuran dapat dilakukan dengan cara mencicil atau mengangsur dan pengembalian modal di akhir kontrak, tetapi pengelola atau mudharib lebih menyukai atau memilih pengembalian modal usaha pada akhir kontrak ditambah dengan investasi mudharabah. Dalam pengajuan pembiayaan akad mudharabah di Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung, Pertama Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung menanyakan dahulu kepada nasabah atau mudharib kebutuhan

79 usaha itu digunakan untuk apa, setelah itu mudharib ditanya bagaimana dengan masalah laporan keuangannya, setelah itu, apabila pihak lembagaunit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung selesai menganalisis, mensurvei nasabah, dan telah mempertimbangkan hal lainnya, maka setelah itu pihak lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung dapat memutuskan bahwa mudharib layak atau tidaknya untuk di biayai. Dalam pengambilan keputusan dalam mengambil langkah dalam menilai nasabah baru dikatakan layak atau tidaknya setelah melakukan analisis, mensurvei dan lain-lain terhadap calon nasabah atau mudharib. Setelah itu, pihak Lembaga UKASYA Al-Bahjah Tulungagung akan menghubungi mudharib dalam penyampaian layak atau tidakya usaha mudharib dibiayai, apabila dalam penyampaian tersebut usaha mudharib layak dibiayai maka mudharib akan dipanggil atau mendatangi lagi Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung untuk mrmbawa persyaratan-persyaratan dalam pengajuan pembiayaan akad mudharabah, setelah itu menentukan jangka waktu pembiayaan, nisbah bagi hasil, dan tanda tangan kontrak kedua belah pihak. Dalam pengajuan pembiayaan mudharabah ada beberapa yang harus dipenuhi dalam pengajuan yaitu KTP, laporan data-data usaha atau keuangan 3 bulan terakhir dengan menyertakan fotocopy Kartu Tanda Pengenal (KTP) 1 lembar, meryertakan juga fotocopy Kartu Keluarga (KK) 1 lembar, dan juga membawa jaminan disertai fotocopy jaminan berupa sertifikat, BPKB, STNK (bagi jaminan berupa sepeda montor atau mobil). Terdapat syarat-syarat khusus dalam pengajuan pembiayaan ialah calon mudharib harus beragama Islam, mudharib seorang yang memiliki pribadi yang baik atau amanah,mudharib

80 seorang usahawan atau sudah memiliki usaha minimal berjalan 6 bulan sampai 1 tahun, usaha yang diajukan bukan sesuatu usaha memiliki nyawa seperti di bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan, memiliki potensi keuntungan 7-12% terhadap modal dan harus menjadi anggota Lembaga Unit Keuangan Syariah Al- Bahjah Tulungagung. Dalam pengajuan pembiayaan terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon nasabah atau mudharib, yaitu calon mudharib beragama Islam, memiliki sifat yang amanah atau pribadi yang baik, sudah memiliki usaha yang berjalan minimal 6 bulan sampai 1 tahun, dan juga dalam pengajuan pembiayaan bukan dalam usaha yang memiliki nyawa atau yang hidup seperti peternakan, perkebunan, dan pertanian, dan memiliki potensi keuntungan 7-12% terhadap modal yang diberikan dan harus menjadi anggota Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung. Pada calon mudharib pihak Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung benar-benar menganalisis calon mudharib. Di Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung usahausaha yang dapat dibiayai terdiri dari usaha-usaha kecil, usaha menengah dan usaha besar dengan ketentuan asset Rp.1.000.000,00 sampai dengan Rp.200.000.000,00. Dengan syarat untuk pengajuan pembiayaan modal kerja menggunakan akad mudharabah di Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung antara lain: 1. Syarat Administrasi

81 a. Menjadi anggota di Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al- Bahjah Tulungagung dengan membayar simpanan pokok sebesarrp. 50.000,00 yang dapat diambil apabila keluar dari anggota atau setelah berakhir kontrak. b. Mempunyai usaha yang sesuai dengan syariat Islam atau sesuai dengan aturan yang ada pada Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung minimal usaha sudah berjalan 6 bulan sampai 1 tahun. c. Mengisi formulir pengajuan akad pembiayaan mudharabah (kerja sama) secara lengkap dan amanah. d. Membaca, memahami dan menandatangani kontrak pengajuan pembiayaan akad mudarabah. e. Melampirkan fotocopy KTP atau SIM sebanyak 1 lembar, f. Fotocopy KK sebanyak 1 lembar. g. Fotocopy jaminan dapat berupa BPKB, STNK (bagi jaminan sepeda montor atau mobil) sebanyak 1 lembar. h. Menyertakan jaminan pembiayaan yang berupa: 1) BPKB sepeda montor atau mobil. 2) Meneyertakan sertifikat tanah atas nama sendiri. i. Memahami dan mengikuti ketentuan dan atauran yang berlaku pada pembiayaan mudharabah di Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al- Bahjah Tulungagung yang sesuai dengan syariat Islam. 2. Syarat Khusus a. Mudharib harus beragama Islam b. Mudharib harus jujur atau pribadi yang baik

82 c. Memiliki usaha minimal berjalan 6 bulan sampai 1 tahun d. Usaha yang dijalankan mudharib bukan usaha di bidang perkebunan, peternakan dan pertanian e. Memiliki potensi ketentuan 7-12% dari modal usaha f. Usaha harus syariah Menurut Fatwa No: 07/DSN-MUI/VI/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (qiradh). Menimbang, mengingat, memperhatikan: Memutuskan, menetapkan: Fatwa tentang Pembiayaan Mudharabah (qiradh) Pertama: Ketentuan Pembiayaan: a. Pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh LKS kepada pihak lain untuk suatu usaha yang produktif. b. Dalam pembiayaan ini LKS sebagai shahibul maal (pemilik dana) yang membiayai 100% kebutuhan suatu proyek (usaha), sedangkan pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib atau pengelola usaha. c. Jangka waktu usaha, tata cara pengembalian dana, dan pembagian keuntungan yang ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak (LKS dengan pengusaha). d. Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah disepakati bersama dan sesuai dengan syariah; dan LKS tidak ikut serta dalam manajemen perusahaa atau proyek tetapi mempunyai hak untuk melakukan pembinaan dan pengawasan. e. Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tunai dan bukan piutang.

83 f. LKS sebagai penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari mudharabah kecuali jika mudharib (nasabah) melakukan kesalahan yang disengaja, lalai, atau meyalahi perjanjian. g. Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mudharabah tidak jaminan, namun agar mudharib atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan jaminan dari mudharib terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam akad. h. Kriteria pengusaha, prosedur pembiayaan, dan mekanisme pembagian keuntungan diatur oleh LKS dengan memperhatikan fatwa DSN. i. Biaya operasional dibebankan kepada mudharib. j. Dalam hal penyandang dana (LKS) tidak melakukan kewajiban atau melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan, mudharib berhak mendapat ganti rugi atau biaya yang telah dikeluarkan. 102 Selanjutnya, pada Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung ketentuan pada akad mudharabah memiliki skema sebagai berikut: 103 Gambar 5.1 Skema Akad Mudharabah Keterangan: Sumber: Brosur UKASYA Al-Bahjah Tulungagung 102 Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), hal. 250-252. 103 Brosur Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung.

84 a) Mudharib dan shahibul maal melaksanakan akad kerja sama usaha. Keuntungan atau bagi hasil ditetapkansesuai dengan persentasi nisbah bagi hasil yang telah disepakati antarashahibul maal dan mudharib. b) Shahibul maal memberikan modal 100% atau semua usaha akan dibiayai oleh shahibul maal. c) Mudharib sebagai seorang oengusaha dengan kemampuannya, akan mengelola dana yang diberikan oleh shahibul maal. d) Keuntungan yang dihasilkan dalam usaha yang dikelola oleh mudharib akan dibagi sesuai dengan kesepakatan nisbah bagi hasil yang telah diperjanjikan. Akad pembiayaan modal kerja mudharabah yang diterapkan Jenis akad mudharabah yang digunakan di Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung terdapat 2 akad yaitu mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah. 104 Dalam menyetujui suatu pengajuan pembiayaan dengan menggunakan akad mudharabah menurutagung Hartadi terdapat 2 macam yaitu yang pertama, mudharib yang ingin berhijrah dari riba (ketaqwaan), serta mudharib benar-benar sedang membutuhkan modal dan keprofesionalitas yang dimiliki mudharib dalam menjalankan usaha. Selanjutnya dilihat usaha yang dijalankan oleh mudharib, keuntungan yang diperoleh sesuai atau masuk dalam kategori memenuhi syarat dalam ketentuan di Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung. Resiko-resiko yang akan dihadapi termasuk besar atau tidak dan juga prospek (kemungkinan) usaha yang dijalankan tersebut baik atau tidak. 104 Wawancara dengan Agung Hartadi (Ketua UKASYA Al-Bahjah Tulungagung), pada hari Kamis, tanggal 02 November 2017, pukul 10.20 WIB.

85 Apabila dalam kedua aspek tersebut mudharib memenuhi syarat, maka mudharib layak untuk di biayai usahanya oleh Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung. 105 Dalam realisasinya suatu pembiayaan yang terdapat resiko yang melekat, yakni pembiayaan bermasalah hingga kondisi terburuknya menjadi mancet. 106 Pada Lembaga Unit Keuangan Simpan Pinjam Pembiayaan (UKASYA) Al- Bahjah Tulungagung dalam menangani berbagai resiko yang mungkin bisa terjadi yaitu dapat dilakukan dengan cara membuat suatu sistem keuangan yang syariah secara sehat dimana mudharib yang dapat dibiayai adalah mudharib yang benarbenar sedang membutuhkan suatu modal usaha dan memiliki niat yang sungguhsungguh dalam suaha yang dijalankan, selanjutnyadengan cara memberikan dampingan dari aspek bisnis dan keuangan. Dan yang terakhit yaitu setiap mudharib akan diberikam suatu aplikasi software bisnis yang sederhana yang berbasis online, dengan bantuan inilah Lembaga Unit Keuangan Syariah Al- Bahjah Tulungagung dapat mengetahui keuntungan harian usaha yang dijalankan oleh mudharib. Maka dari itu, jika mungkin terjadi penurunan keuntungan pendapatan usaha yang dikelola oleh mudharib maka pihak Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung dapat membantu seperti cara-cara agar tidak mengalami kerugian. Sistem bagi hasil yang diterapkan dalam pembiayaan mudharabah di Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung adalah profit sharing 105 Wawancara dengan Agung Hartadi (Ketua UKASYA Al-Bahjah Tulungagung), pada hari Jumat, tanggal 26 Oktober 2017., pukul 09.00 WIB. 106 Veithzal Rivai dan Arvian Arifin, Islamic Banking sebuah Teori, Konsep, dan Aplikasi (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), hal.769.

86 (bagi hasil). Bahwa dalam sistem bagi hasil yang diterapkan di Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung adalah profit sharing (bagi hasil), murni di ambil dari pendapatan bersih yang telah di potong beban-beban biaya produksi bukan dari persentase modal usaha yang diberikan oleh Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung. Di Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung dalam pengembalian modal dalam akad mudharabah ialah dengan cara pengembalian modal pada akhir kontrak akad, akan tetapi pihak Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung juga menawarkan kepada mudharib agar berinvestasi dengan akad investasi mudharabah sesuai dengan jangka waktu pengembalian modal. Apabila di akhir kontrak mudharib memiliki tabungan, untuk berjaga-jaga jika uang yang dimiliki kurang ketika waktu jatuh tempo pengembalian modal yang dipinjamkan dari Lembaga Unit Keuangan Syariah Al- Bahjah Tulungagung. Di Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung memiliki alasan tersendiri mengenai tidak adanya angsuran pokok modal yang memiliki tujuan untuk membantu mudharib agar lebih fokus dalam mmenjalankan usaha yang dijalankannya agar dapat lebih fokus dalam mengembangkan usahanya, serta tidak membebankan angsuran pokok pada tiap bulanya agar usaha yang dikelola oleh mudharib tidak menguras modal usahanya. Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung juga memberikan suatu solusi kepada mudharib yaitu untuk berinvestasi menggunakan akad Investasi mudharabah yang tujuanya untuk meringankan beban mudharib

87 Dalam pengembalian akad mudharabah terdapat 2 cara yaitu mengangsur dan mengembalikan modal di akhir kontrak. Sedangkan di Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung dalam pengembalian modal dalam akad mudharabah ialah dengan cara pengembalian modal pada akhir kontrak akad, dengan akad investasi mudharabah sesuai dengan jangka waktu pengembalian modal. Apabila di akhir kontrak mudharib memiliki tabungan, untuk berjaga-jaga jika uang yang dimiliki kurang ketika waktu jatuh tempo pengembalian modal yang dipinjamkan dari Lembaga Unit Keuangan Syariah Al- Bahjah Tulungagung. Di Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung memiliki alasan tersendiri mengenai tidak adanya angsuran pokok modal yang memiliki tujuan untuk membantu mudharib agar lebih fokus dalam mmenjalankan usaha yang dijalankannya agar dapat lebih fokus dalam mengembangkan usahanya, serta tidak membebankan angsuran pokok pada tiap bulanya agar usaha yang dikelola oleh mudharib tidak menguras modal usahanya. Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung juga memberikan suatu solusi kepada mudharib yaitu untuk berinvestasi menggunakan akad Investasi mudharabah yang tujuanya untuk meringankan beban mudharib. Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung dalam pembiayaan mduharabah juga di rekomendasikan untuk menggunakan produk investasi mudharabah kepada mudharib atau pengelola modal yang memiliki tujuan untuk membantu mudharib menyiapkan dana untuk kebutuhan yang tidak terduga dan dalam investasi mudharabah tersebut pada setiap bulanya akan mendapatkan bagi hasil dari Unit keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung.

88 Pembiayaan yang tidak layak dibiayai ialah apabila dalam usahanya terdapat halhal yang melanggar syariat Islam seperti jual beli minuman keras dan sebagainya, dan juga bukan usaha yang bersifat bisa tumbuh atau memiliki nyawa, seperti dalam bidang pertanian, perkebunan dan peternakan. Jadi, pada Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung memiliki kriteria sendiri tentang usaha-usaha yang layak atau tidak layak dibiayai, menurut Agung Hartadi usaha yang tidak layak dibiayai di Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung yaitu usaha yang melanggar aturan atau syariat-syariat dalam Islam seperti jual beli minuman keras dll, usaha yang memiliki unsur tumbuh atau memiliki nyawa seperti di bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan. Dalam mempertimbangkan penyetujuan akad pembiayaan mudharabah terdapat 2 pertimbangan dalam menyetujui pembiayaan yaitu mudharib dan usaha yang dijalankan oleh mudharib, dilihat dari Kesungguhan dalam pengajuan pembiayaan akad mudharabah dan profesionalitas dalam penguasaan bisnis yang dijalankan. Dalam usahanya dilihat dari aspek keuntungan yang diperoleh dalam menjalankan usaha tersebut serta resiko apa saja yang dihadapi dan prospek usaha tersebut. Dalam menyetujui suatu pengajuan pembiyaan dengan menggunakan akad mudharabah menurutagung Hartadi terdapat 2 macam yaitu yang pertama, mudharib yang ingin berhijrah dari riba (ketaqwaan), serta mudharib benar-benar sedang membutuhkan modal dan keprofesionalitas yang dimiliki mudharib dalam menjalankan usaha. Selanjutnya dilihat usaha yang dijalankan oleh mudharib, keuntungan yang diperoleh sesuai atau masuk dalam kategori memenuhi syarat dalam ketentuan di Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah

89 Tulungagung. Resiko-resiko yang akan dihadapi termasuk besar atau tidak dan juga prospek (kemungkinan) usaha yang dijalankan tersebut baik atau tidak. Apabila dalam kedua aspek tersebut mudharib memenuhi syarat, maka mudharib layak untuk di biayai usahanya oleh Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung. Banyaknya ulama Fiqh dalam memberikan pengertian dalam mudharabah tetapi, pada Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung pada akad pembiayaan mudharabah menggunakan madzhab Imam Syafi i, mudharabah adalah sebagai pemilik modal yang menyerahkan sejumlah uang kepada pengusaha untuk dijalankan dalam suatu usaha dagang dengan keuntungan menjadi milik bersama antara keduanya. 107 B. Pelaksaaan pengawasan terhadap pembiayaan mudharbah di Lembaga Unit Keuangan Syariah (UKASYA) Al-Bahjah Tulungagung Pengawasan yang dilakukan Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung dapat melalui grup pribadi seperti grup Whatshapp aplikasi bahkan bisa melalui SMS. Ini sangat memudahkan dalam menginformasikan keuntungan harian yang diperoleh oleh mudharib pada Lembaga Unit Keuangan Syariah Al- Bahjah Tulungagung hal ini dalam mengawasi sangat mempermudah mudharib ketika terdapat masalah-masalah yang mungkin terjadi bisa sharing di grup dan pihak Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung akan memberikan solusinya. Apabila mungkin terjadi masalah yang lumayan besar 107 Muhammad, Kontruksi Mudharabah dalam Bisnis Syariah (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2005), hal. 43.

90 pihak Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung akan mendatangi tempat usaha mudharib. Dalam pengawasan atau mengawasi setiap usaha yang dijalankan oleh nasabah atau mudharib di Lembaga Unit Keuangan Syariah Al- Bahjah Tulungagung itu melalui aplikasi atau grup yang dibuat oleh pihak Lembaga Unit Keuangan Syariah Al-Bahjah Tulungagung. Apabila mungkin terjadi masalah yang lumayan besar pihak Lembaga Unit Keuangan Syariah Al- Bahjah Tulungagung akan mendatangi tempat usaha mudharib.