BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai November 2013 di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN GULMA KAYAMBANG (Salvinia molesta) RAWA PENING TERHADAP NILAI NUTRISI DAGING AYAM KAMPUNG SKRIPSI. Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

MATERI DAN METODE. Materi

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Frekuensi dan Periode Pemberian Pakan yang Berbeda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2016,

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober sampai dengan 26

BAB III MATERI DAN METODE. kecap dalam ransum dilaksanakan pada tanggal 28 November 28 Januari 2017.

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

BAB III MATERI METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

PEMANFAATAN TEPUNG DAUN KIAMBANG (Salvinia molesta) SEBAGAI KOMPONEN RANSUM TERHADAP KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA DAGING AYAM KAMPUNG SKRIPSI.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

MATERI. Lokasi dan Waktu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu pada tanggal 25 Oktober 2016

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Kapang R. Oryzae atau C.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. pollard) terhadap respon fisiologi kelinci NZW betina dilaksanakan pada bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang Peralatan dan Perlengkapan Pakan dan Air Minum

MATERI DAN METODE. Materi

METODE PENELITIAN. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada 12 September 2014 sampai dengan 20 Oktober 2014

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh

Transkripsi:

13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai November 2013 di kandang Ternak Unggas Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Preparasi sampel dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, dan analisis sampel dilaksanakan di Laboratorium Komersial yaitu Wahana Laboratorium, Semarang. 3.1. Materi Materi yang digunakan adalah daging ayam kampung yang diperoleh dari pemeliharaan 100 ekor unsex dengan bobot rata-rata awal sebesar 31,66 gr dan koefisien variansi sebesar 10,73% dalam 20 unit kandang flock masing-masing diisi 5 ekor, pakan yang diberikan yaitu jagung, tepung bungkil kedelai, bekatul, tepung ikan, minyak, kapur, premix, lysin, methionin dan tepung Salvinia molesta. Kandang yang digunakan adalah kandang litter terdiri atas 20 petak dengan ukuran (80 x 80 x 80) cm. Setiap petak diisi dengan 5 ekor ayam. Tiap petak dilengkapi dengan tempat pakan, tempat minum, pemanas lampu listrik 60 watt yang berfungsi sebagai pemanas dan penerangan, alas kandang berupa sekam dan koran. Pengukuran suhu dan kelembaban di dalam kandang menggunakan termometer ruang yang dilengkapi dengan hygrometer. Pakan perlakuan yang digunakan pada penelitian ini adalah pakan yang disusun berdasarkan kebutuhan

14 zat makanan untuk ayam kampung periode starter EM 2900 kkal/kg PK 20% dan periode finisher dengan EM 2900 kkal/kg PK 19%. Diagram Alir pembuatan tepung Salvinia molesta dapat dilihat dalam Ilustrasi 1, sedangkan komposisi bahan penyusunan pakan berdasarkan 100% BK dapat dilihat dalam Tabel 2, 3, 4 dan 5. Salvinia molesta diambil dari Rawa Pening Pemisahan Daun Salvinia molesta dari akarnya Penjemuran daun Salvinia molesta dengan sinar matahari selama ± 2 hari Setelah kering kemudian Penggilingan Tepung Salvinia molesta Ilustrasi 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Tepung Salvinia molesta

15 Tabel 2. Komposisi Ransum Perlakuan Minggu ke-1 sampai dengan Minggu ke-5 (Starter) Komponen Kadar Bahan Pakan T0 T1 T2 T3...%... Jagung 52,10 52,30 51,00 51,80 Salvinia molesta 0,00 6,00 12,00 18,00 Bekatul 16,8 15,90 15,10 11,80 Tepung ikan 5,00 5,00 5,00 5,00 T. Bungkil Kedelai 21,30 17,00 14,00 10,80 Minyak 1,20 1,20 1,30 1,30 Grit 0,80 0,70 0,40 0, 40 Premix 0,80 0,70 0,40 0,30 Methionin 1,10 0,60 0,40 0,30 Lysin 1,10 0,60 0,40 0,30 Jumlah 100 100 100 100 Keterangan : T 0 : Salvinia molesta 0% T 1 : Salvinia molesta 6% T 2 : Salvinia molesta 12% T 3 : Salvinia molesta 18% Tabel 3. Kandungan Nutrien Ransum Perlakuan Minggu ke-1 sampai dengan Minggu ke-5 (Starter)* Komponen Nutrien Perlakuan T 0 T 1 T 2 T 3 EM (kkal/kg) 2900,71 2900,84 2900,31 2900,80 PK (%) 20,32 20,04 20,27 20,33 LK (%) 5,04 4,94 4,91 4, 68 SK (%) 6,22 8,36 10,54 12,10 Kalsium (%) 1,24 1,77 2,10 2,73 Phosphor (%) 0,72 1,05 1,39 1,70 Lysine (%) 1,55 1, 42 1, 47 1,61 Methionin (%) 1,26 0,97 0,87 0,85 *Berdasarkan perhitungan

16 Tabel 4. Komposisi Ransum Perlakuan Minggu ke-6 sampai dengan Minggu ke-8 (Finisher) Komponen Kadar Bahan Pakan T0 T1 T2 T3...%... Jagung 54,00 52,90 52, 60 52,50 Salvinia 0,00 6,00 12,00 18,00 Bekatul 17,7 17, 60 16, 40 14,60 Tepung Ikan 4,00 3,25 3,50 3,50 T. Bungkil Kedelai 19,30 16,50 12,70 9, 40 Tepung ikan 1,20 1,10 1,20 1,20 Grit 1,00 0,70 0,40 0, 20 Premix 0,80 0,50 0,40 0,20 Methionin 1,10 0,60 0,40 0,20 Lysin 1,10 0,60 0,40 0,20 Jumlah 100 100 100 100 Tabel 5. Kandungan Nutrien Ransum Perlakuan Minggu ke-6 sampai dengan Minggu ke-8 (Finisher)* Komponen Perlakuan Nutrien T 0 T 1 T 2 T 3 EM (kkal/kg) 2902, 62 2900,84 2900,31 2902,10 PK (%) 19,02 19,14 19,03 19,12 LK (%) 5,09 4,91 4,87 4, 71 SK (%) 6,31 8,68 10,75 12,68 Kalsium (%) 1,36 1,65 1,98 2, 41 Phosphor (%) 0, 68 1,02 1,35 1,68 Lysine (%) 1, 42 1, 39 1, 44 1, 49 Methionin (%) 1,14 0,94 0,84 0,73 *Berdasarkan perhitungan 3.2. Metode Metode penelitian ini meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan analisis sampel. Tahap persiapan meliputi persiapan kandang dan brooder, pembuatan tepung kayambang (Salvinia molesta) dan pembuatan ransum. Tahap pelaksanaan meliputi pemeliharaan DOC sampai dengan pemotongan untuk mendapatkan

17 sampel. Analisis parameter fisikokimia (WHC, ph, a w dan kadar air) pada daging ayam kampung dilakukan menurut prosedur AOAC 1984 (Association of Official Analytical Chemists). Pemeliharaan ayam dilakukan dengan sistem intensif sampai ayam berumur 10 minggu. Pemeliharaan ayam 1 hingga 7 hari ditempatkan dalam kandang brooder dengan pakan tanpa perlakuan yaitu pakan BR1. Ayam umur 7-14 hari diberi pakan adaptasi, umur 7-9 hari dengan komposisi pakan 75% BR1 dan 25% pakan perlakuan, umur 10-12 hari komposisi pakan 50% BR1 dan 50% pakan perlakuan, umur 12-14 hari 100% perlakuan. Pemeliharaan umur 14 hari hingga 10 minggu sudah dimasukkan dalam kandang litter sesuai dengan pakan perlakuan. Setiap minggu sekali dilakukan penimbangan berat badan ayam dan penggantian sekam. Ransum perlakuan diberikan tiga kali sehari pukul 06.00 WIB, 13.00 WIB, dan 19.00 WIB dan melakukan penimbangan sisa ransum dilakukan setiap hari pada pagi hari. Pemberian air minum dilakukan secara ad libitum dengan tujuan untuk menjaga agar ayam tidak mengalami kekurangan air dan tempat pakan dan minum tiap pagi sebelum diisi dibersihkan dahulu. Pencatatan suhu dan kelembaban lingkungan mikro dan makroklimat secara rutin diukur pada pagi pukul 06.00 WIB, siang pukul 13.00 WIB sore pukul 18.00WIB dan malam pukul 22.00 WIB. Vaksinasi pemeliharaan dilakukan menggunakan gumboro diberikan pada umur 14 hari dan ND II pada umur 21 hari. Pemotongan ayam dilakukan pada ayam umur 10 minggu. Sebelum pemotongan dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat hidup tiap-tiap ayam. Sampel daging yang digunakan adalah sampel daging ayam kampung yang

18 diambil secara acak dengan mengambil 1 ekor ayam dari tiap perlakuan dan ulangan. Sampel daging yang digunakan adalah sampel daging ayam komposit (campuran dari daging paha, dada, dan sayap) sebanyak ±10 gr untuk dilakukan analisis. Sampel dikemas dengan alumunium foil dan dimasukkan dalam plastik polyethylene yang telah diberi label sebelumnya. Saat dibawa ketempat pengujian, sampel disimpan di dalam termos es yang sudah diisi dengan es batu. Sampel kemudian dianalisis dengan metode AOAC 1984. Gambar diagram pemotongan ayam dapat dilihat Ilustrasi 3. Ayam hidup Pemotongan leher tepat di bawah rahang Pengeluaran darah Pencelupan kedalam air panas (60 0 C selama 1 menit) Pencabutan bulu Karkas Ilustrasi 3. Diagram Alir Proses Pemotongan Ayam

19 3.3. Rancangan Percobaan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan dalam penelitian ini adalah 4 perlakuan dengan 5 kali ulangan, tiap-tiap perlakuan terdiri dari 5 ekor ayam sebagai ulangan. Jumlah ayam yang dipelihara sebanyak (4x5x5) = 100 ekor. 3.4. Perlakuan Perlakuan yang dicobakan dalam penelitian ini adalah penggunaan tepung daun Salvinia molesta, dengan presentase sebagai berikut. T0 = Ransum tidak diberi pakan tambahan tepung daun Salvinia molesta 0% T1 = Penggunaan tepung daun Salvinia molesta dalam ransum sebanyak 6 % T2 = Penggunaan tepung daun Salvinia molesta dalam ransum sebanyak 12 % T3 = Penggunaan tepung daun Salvinia molesta dalam ransum sebanyak 18% 3.5. Parameter Penelitian 3.5.2. Water Holding Capacity (WHC) Pengukuran WHC menurut metode Hamm yang disitasi oleh Soeparno (2005). Pertama-tama sampel sebanyak 0,3 gr diletakkan diatas kertas saring Whatmaan 42 dan kemudian diletakkan diantara 2 plat kaca yang diberi beban 35

20 kg selama 5 menit. Luasan area yang tertutup sampel daging yang telah menjadi pipih dan basah disekeliling kertas saring ditandai atau digambar pada kertas grafik dengan bantuan alat candling dan dari gambar tersebut diperoleh area basah setelah dikurangi area tertutup sampel (dari total area). Kandungan air sampel (pada area basah) dapat diukur dengan menggunakan rumus : mg H2O = area basah (cm2) 8,0 X 0,0948 X = kadar area basah WHC dapat dihitung dengan : % kadar area basah = X x 100% % daya ikat air = 5 % kadar air sampel - % kadar area basah 3.5.2. Water activity (a w ) Pengukuran nilai a w menurut AOAC (1984) yaitu, pengukuran dengan cara memasukkan sampel yang akan diukur dalam wadah yang tersedia pada alat pengukur a w. kemudian sampel didiamkan kurang lebih 15 menit, setelah itu dilihat nilai a w yang tertera pada alat tersebut. 3.5.3. Kadar air Pengukuran kadar air sampel dilakukan menurut AOAC (1984) dengan cara sebagai berikut : cawan porselin dikeringkan dalam oven selama 30 menit, kemudian didinginkan dalam desikator, dan ditimbang. Daging ditimbang sebanyak 10 g, lalu dimasukan dalam cawan dan ditimbang. Cawan berisi sampel dikeringkan dalam oven dengan suhu 100 102 C selama 16 18 jam sampai

21 diperoleh berat yang tetap. Cawan berisi sampel didinginkan dalam desikator dan kemudian ditimbang. Kadar air dihitung menggunakan rumus: Kadar air (% berat basah) = Keterangan: A : Berat sampel sebelum dikeringkan B : Berat cawan dan sampel sebelum dikeringkan C : Berat cawan dan sampel setelah dikeringkan 3.5.4. Pengukuran ph Pengukuran ph dilakukan menurut AOAC (1984) dengan cara sebelum melakukan pengukuran ph meter dikalibrasi dengan larutan buffer ph 4 dan 7, demikian pula elektroda dibilas dengan akuades dan dikeringkan. Sampel daging bagian dada ditimbang seberat 5 gr dihaluskan dan dicampur dengan 25 ml akuades, kemudian dikocok sampai homogen. Elektroda dicelupkan ke dalam sampel dan nilai ph dapat dibaca pada skala yang ditunjukan oleh jarum penunjuk. 3.6 Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan jika ada perlakuan pengaruh nyata maka akan di uji lanjut dengan Uji Duncan. Persamaan atau model analisis ragam adalah: Yij = µ + τί + εij

22 Keterangan : Yij = Hasil pengamatan peubah pada penggunaan tepung daun Salvinia molesta ke-i dengan ulangan ke-j. µ = Rata-rata pengamatan τί εij i = Pengaruh perlakuan ke-i = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j = Perlakuan terhadap penggunaan tepung daun Salvinia molesta 1,2,3 j = Ulangan terhadap penggunaan tepung Salvinia molesta 1,2,3,4,5 Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut: F hitung < F tabel : Pengaruh perlakuan tidak nyata sehingga H0 diterima dan H1 ditolak F hitung F tabel : Pengaruh perlakuan berbeda nyata sehingga H0 ditolak dan H1 diterima 3.6. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan dan diuji data penelitian ini adalah sebagai berikut. H0 = τ 0 =τ i tidak terdapat pengaruh penggunaan tepung daun Salvinia molesta dalam ransum terhadap kualitas fisikokimia daging ayam kampung. H1 = τ 0 τ i terdapat pengaruh penggunaan tepung daun Salvinia molesta dalam ransum terhadap kualitas fisikokimia daging ayam kampung.