PERBANDINGAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
PERIMBANGAN SOAL DAN TINGKAT KESULITAN HASIL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA DILIHAT DARI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

ANALISIS SK DAN KD PADA STANDAR ISI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA BERDASARKAN KETERAMPILAN BERBAHASA, ILMU KEBAHASAAN, DAN ILMU KESASTRAAN

Aan Sugiantomas & Mahpudin Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan ABSTRACT

Aan Sugiantomas & Kemis Wigunawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat berperan penting perannya bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

Abstrak. Isi Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX dilihat dari cakupan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tadinya tidak terampil menjadi terampil (Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizqi Aji Pratama, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan pengertian yang diutarakan oleh Chaer (2008:32), bahwasanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari ilmu linguistik. Cabang-cabang ilmu linguistik tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. negaranya. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk menciptakan generasi

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

ANALISIS TINDAK TUTUR DAN GAYA BAHASA PADA DIALOG-DIALOG NASKAH DRAMA REPUBLIK BAGONG KARYA N. RINATIARNO

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

DESKRIPSI PENGGUNAAN METODE CERAMAH UNTUK PEMBELAJARAN MORFOLOGI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGGUNAAN MORFEM PADA TEKS PIDATO SISWA KELAS VIII A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

PENDAHULUAN. Saat ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Asep Resa Baehaki,2014

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

PERBANDINGAN MATERI KEMAMPUAN BERSASTRA DALAM BUKU TEKS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SMP KELAS VIII TERBITAN ERLANGGA NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Asep Jejen Jaelani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. utama adalah menarik minat siswa untuk menggunakannya. baik dari segi penyajian, materi, metode, dan sebagainya agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SILABUS

BAB I PENDAHULUAN. yang dipergunakan sebagai alat komunikasi antarmasyarakat. Menurut

HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

`KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENCERITAKAN KEMBALI DI SMA NEGERI 1 SOLOK SELATAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

KETEPATAN PENGGUNAAN BAHASA PADA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA EKSPRESI DIRI DAN AKADEMIK SMA KELAS XI KURIKULUM 2013 ARTIKEL SKRIPSI

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Hj. Yusida Gloriani & Ade Setiawan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

PERBEDAAN GAYA MENULIS CERITA PENDEK SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SMA ISLAM TERPADU (IT) BINAUL UMMAH KELAS XI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, berbicara,

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Pada prinsipnya

BAB I PENDAHULUAN. minatnya serta dapat menerapkan keterampilan berbahasa Indonesia secara tepat,

BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

NASKAH PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah DIAN TITISARI A

UNSUR INTRINSIK PADA CERPEN MENJELANG LEBARAN, MBOK JAH, DAN DRS CITRAKSI DAN DRS CITRAKSA

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kemampuan berbahasa pada siswa. Dari pengajaran sastra, siswa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam bentuk tulisan. Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

2013 PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DALAM MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SINTAKSIS PADA PENULISAN TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

Transkripsi:

PERBANDINGAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA TERBITAN ERLANGGA UNTUK SISWA SMP KELAS VII KURIKULUM 2006 DALAM MENJABARKAN SK DAN KD DENGAN BUKU TEKS MAHIR BERBAHASA INDONESIA TERBITAN ERLANGGA UNTUK SISWA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013 DALAM MENJABARKAN KI DAN KD DILIHAT DARI PROPORSI ILMU KETERAMPILAN BERBAHASA, ILMU KEBAHASAAN, DAN ILMU KESASTRAAN Aan Sugiantomas, Asep Jejen Jaelani, & Ridha Ramadhan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan Jalan Cut Nyak Dien No. 36 A Kuningan Jawa Barat Abstak Judul penelitian ini adalah Perbandingan Buku Teks Bahasa Indonesia Terbitan Erlangga untuk Siswa SMP Kelas VII Kurikulum 2006 Dalam Menjabarkan SK dan KD dengan Buku Teks Mahir Berbahasa Indonesia Terbitan Erlangga untuk Siswa SMP Kelas VII Kurikulum 2013 dalam Menjabarkan KI Dan KD dilihat dari Proporsi Ilmu Keterampilan Berbahasa, Ilmu Kebahasaan, Dan Ilmu Kesastraan. Rumusan masalah: (1) Bagaimana buku teks Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2006 dalam menjabarkan SK dan KD; (2) Bagaimana buku teks Mahir Bahasa Indonesia Erlangga siswa SMP kelas VII kurikulum 2006 dalam menjabarkan SK dan KD dilihat dari proporsi ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan; (3) Bagaimana perbandingan buku teks Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2006 dalam menjabarkan SK dan KD dengan buku teks Mahir Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2013 dalam menjabarkan KI dan KD; (4) Bagaimana perbandingan buku teks Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2006 dalam menjabarkan SK dan KD dengan buku teks Mahir Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2013 dalam menjabarkan KI dan KD dilihat dari proporsi ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan. Tujuan: ingin mengetahui kelengkapan dan perbandingan buku teks Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2006 dengan buku teks Mahir Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2013. Metode: deskriftif kualitatif. Simpulan: perbandingan perbandingan buku teks Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2006 dalam menjabarkan SK dan KD dengan buku teks Mahir Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2013 sebagai berikut: keilmuan Berbicara, Sintaksis3 (kalimat), dan Puisi mendominasi penjabaran buku teks Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2006. Sementara keilmuan Membaca, Sintaksis3 (kalimat), dan Cerpen mendominasi penjabaran buku teks Mahir Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2013. Kata kunci: perbandingan, buku teks bahasa Indonesia kelas VII SMP, kurikulum 2006, kurikulum 2013, ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan.

PENDAHULUAN Fasilitas dan sumber belajar merupakan salah satu hal yang patut disoroti dengan baik dalam pendidikan, karena fasilitas dan sumber belajar dapat mempengaruhi kreativitas guru, aktivitas peserta didik, yang kelak akan disesuaikan dengan fasilitas dan sumber belajar yang tersedia. Dari beberapa fasilitas dan sumber belajar yang paling berpengaruh terhadap proses pembelajaran adalah buku teks yang dipakai oleh guru dalam proses pembelajaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Anwari, bahwa kelengkapan buku teks Mahir Berbahasa Indonesia Erlangga dengan buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk siswa kelas VII SMP Kurikulum 2013 dalam menjabarkan KI dan KD, peneliti melihat bahwa berdasarkan analisis dan deskripsi pada bab sebelumnya Buku Mahir berbahasa Indonesia Erlanga lebih lengkap dan jelas dalam menjabarkan materi yang terdapat dalam KI-KD kedalam buku teks. Adapun kelengkapan tersebut diantaranya Buku Mahir berbahasa Indonesia lebih jelas dalam menjabarkan kata operasional serta lebih lengkap dalam menjabarkan KI-KD dalam bentuk materi ajar kedalam buku teks, Serta dalam buku Mahir berbahasa Indonesia Erlangga penjabaran KI-KD lebih tersusun dengan baik sehingga pembaca dimudahkan untuk menemukan dan memahami materi yang terdapat di dalam buku teks. Dari segi keilmuan buku teks Mahir berbahasa Indonesia Erlangga lebih lengkap jika dibanding dengan buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan Kemendikbud, dalam beberapa contoh teks dan penjelasannya buku Mahir berbahasa Indonesia jauh lebih lengkap dan beragam, sementara pada buku Bahasa Indonesia Wahana pengetahuan dalam satu Pembahasan Materi hanya mengguakan satu teks saja namun dibahasa dengan dalam. Perbandingan Kelengkapan buku teks Mahir Berbahasa Indonesia Erlangga dengan buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan untuk siswa kelas VII SMP Kurikulum 2013 dalam menjabarkan KI-KD, peneliti melihat bahwa berdasarkan analisis dan deskripsi pada BAB sebelumnya setiap buku memiliki kelengkapan dan kekurangan masing-masing, buku mahir berbahasa indonesia Erlangga cukup lengkap. Dari kesimpulan di atas, dapat dibuktikan bahwa buku teks Mahir Berbahasa Indonesia Erlangga Kurikulum 2013, ragam materi lebih lengkap dan dalam menjabarkan KI-KD lebih jelas. Dari hal tersebut dapat tercermin pula bahwa dalam buku kurikulum 2013 yang menjadi sumber ajar bagi proses pembelajaran khususnya yang diterbitkan oleh pemerintah sangat kurang dari harapan pencapaiannya, baik itu dalam menjabarkan KI-KD maupun proporsi keilmuan keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan dan ilmu kesastraan. Mengingat bahwa buku teks berperan penting dalam pembelajaran, penulis mencoba untuk meneliti buku teks yang berlaku dalam kurikulum sebelumnya yakni KTSP. Hasil dari analisis terhadap buku teks kurikulum 2006 tersebut akan dijadikan bahan perbandingan dengan buku teks yang digunakan dalam kurikulum 2013 saat ini. Analisis dilakukan dengan membedah buku teks KTSP berdasarkan kelengkapan materi yang menjabarkan SK-KD serta proporsi keilmuannya seperti keterampilan berbahasa, lmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan. Berdasrkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah (1) Bagaimana buku teks Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2006 dalam menjabarkan SK dan KD? (2) Bagaimana buku teks Bahasa Indonesia Erlangga untuk SMP kelas VII kurikulum 2006 dalam menjabarkan SK dan

KD dilihat dari proporsi ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan? (3) Bagaimana perbandingan kelengkapan buku teks Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2006 dalam menjabarkan SK dan KD dengan buku teks Mahir Berbahasa Indonesia Erlangga untuk kelas VII SMP kurikulum 2013 dalam menjabarkan KI dan KD? (4) Bagaimana perbandingan kelengkapan buku teks Bahasa Indonesia Erlangga kelas VII SMP kurikulum 2006 dalam menjabarkan SK dan KD dengan kelengkapan buku teks Mahir Berbahasa Indonesia Erlangga untuk siswa kelas VII SMP kurikulum 2013 dalam menjabarkan KI dan KD dilihat dari proporsi ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan? KAJIAN PUSTAKA 1) Pendidikan Pendidikan bisa diartikan sebagai upaya mencerdaskan bangsa, menanamkan nilai moral dan agama, membina kepribadian, mengajarkan pengetahuan, melatih kecakapan, keterampilan, memberikan bimbingan, arahan, tuntunan, teladan, disiplin, dan lainnya. Pendidikan diberikan kepada anak, remaja, orang dewasa, bahkan usia lanjut, dan berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, perguruan, diklat, dalam masyarakat, serta berbagai satuan lingkungan kerja. Secara umum, pendidikan berkenaan dengan peningkatan kualitas manusia, pengembangan potensi, kecakapan, dan karakteristik generasi muda ke arah yang diharapkan masyarakat (Syaodih, 2012: 1) 2) Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional Pendidikan meliputi delapan standar, yang garis besarnya dapat dideskripsikan sebagai berikut (PP No. 19 Tahun 2005, dan PP Nomor 32 Tahun 2013). 1) Standar Isi 2) Standar Proses 3) Standar Kompetensi Lulusan 4) Standar Pendidkan dan Tenaga Kependidikan 5) Standar Sarana dan Prasarana 6) Standar Pengelolaan 7) Standar Pembiayaan 8) Standar Penilaian Pendidikan 3) Kurikulum Kurikulum adalah suatu perencanaan atau program pengalaman siswa yang diarahkan sekolah (Piter F. Olivia dalam Wina Sanjaya, 2010: 8) 4) Kurikulum 2006 Kurikulum 2006 atau yang lebih dikenal dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) Pasal 1 ayat 15 dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

5) Standar Isi Kurikulum 2006 Menurut Mulyasa (2007 : 45), standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang selanjutnya disebut standar isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi memuat kerangka dasar kurikulum, struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik. Standar isi kurikulum 2006 mencakup Standard Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). 6) Kurikulum 2013 Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. 7) Standar Isi Kurikulum 2013 Standar isi kurikulum 2013 mencakup Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kompetensi Inti (KI) adalah seperangkat kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap tingkatan kelas satuan tingkatan pendidikan. Karena itu, Kompetensi Inti identik dengan tujuan kelas. KI dikembangkan pada setiap satuan tingkat pendidikan sejalan dengan SKL pada satuan pendidikan tersebut. KI tidak dibuat oleh pihak satuan tingkat pendidikan, tetapi dibuat oleh pemerintah. Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD) pada masing-masing mata pelajaran yang diajarkan pada kelas yang memiliki KI bersangkutan. 8) Buku Teks Nasution (Prastowo, 2011: 165) mengemukakan bahwa buku teks adalah bahan pengajaran yang paling banyak digunakan diantara semua bahan pengajaran lainnya seperti handout, modul, dan jenis bahan ajar cetak lainnya. Tarigan mengemukakan bahwa Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang tertentu yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan-tujuan intruksional, yang diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh pemakainya di sekolahsekolah dan perguran tinggi (Tarigan 2009:13). 9) Keterampilan Berbahasa a) Menyimak Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh

informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. (Tarigan, 2008: 31) b) Berbicara Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan (Tarigan:2008: 16) c) Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media katakata/bahasa tulis (Tarigan, 2008: 7) d) Menulis Menurut Tarigan (2008: 22) Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca gambaran grafik itu. 10) Ilmu Kebahasaan a) Fonologi Secara etimologi, kata fonologi berasal dari gabungan kata fon yang berarti bunyi dan logi yang berarti ilmu. Sebagai sebuah ilmu, fonologi lazim diartikan sebagai bagian dari kajian linguistic yang mempelajari, membahas, membicarakan, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia. (Chaer, 2009 : 1) Keraf (1979: 29) mengatakan bahwa fonologi adalah bagian dari tatabahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa pada umumnya. b) Morfologi Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti bentuk dan kata logi yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah kata morfologi berarti ilmu mengenai bentuk. Di dalam kajian linguistik, morfologi berarti ilmu mengenai bentuk-bentuk dan pembentukan kata. (Chaer, 2008 : 3) c) Sintaksis Pengertian menurut Tarigan, (2009: 4) Sintaksis adalah salah satu cabang tatabahasa yang menelaah struktur-struktur kalimat, klausa, dan frase. Kemudian Sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase (Ramlan, 2005: 18). d) Semantik Semantik adalah ilmu tentang makna atau tentang arti. (Abdul Chaer 2009: 2). 11) Ilmu Kesastraan Secara etimologi kata sastra, yang berasal dari bahasa Sansekerta, dibentuk dari akar kata sas dan tra. Sas mempunyai arti mengarahkan, mengajar, member petunjuk ; sedangkan tra mempunyai arti alat, atau sarana. Karena itu, kata sastra dapat berarti alat untuk mengajarkan atau buku petunjuk. Secara harfiah kata sastra berarti huruf, tulisan, atau karangan. Lalu karena tulisan atau karangan biasanya berbentuk buku, maka sastra berarti buku. (Sugianto Mas, 2011 : 7)

a) Puisi Puisi adalah bentuk karya sastra yang diungkapkan dengan gaya dendang. b) Prosa Fiksi Prosa adalah adalah ragam sastra yang dibedakan dari puisi karena tidak terlalu terikat oleh irama, rima dan kemerduan bunyi. Prosa lebih dekat dengan bahasa sehari-hari. Panuti Sudjiman (Sugiantomas 2012: 38). Dengan demikian prosa lebih bebas dan longgar dalam menggunakan bahasa percakapan atau lisan yang lantas meninggalkan sifat kelisanannya dan berubah menjadi bahasa tulis. Istilah prosa terbagi atas prosa non imajinasi dan prosa imajinasi. c) Drama Kata drama berasal dari kata Yunani draomai yang berarti berbuat berlaku atau suatu perbuatan. Pengertian drama dilihat dari dua sisi yang berbeda sebagai karya sastra dan sebagai karya pentas atau pertunjukan. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriftif. Menurut Sukmadinata (2010: 72) bahwa metode penelitian deskriftif adalah bentuk penelitian yang paling dasar. Ditunjukan untuk mendeskrifsikan atau menggambarkan fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa buatan manusia. Selanjutnya ditegaskan menurut Heryadi (2010: 42) metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan peneliti untuk menggambarkan suatu objek yang ada dan terjadi saat itu dalam rangka menjawab suatu permasalahan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Buku teks Bahasa Indonesia terbitan Erlangga untuk siswa SMP kelas VII kurikulum 2006 lebih lengkap dalam menjabarkan SK dan KD dibandingkan dengan buku teks Mahir Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2013 dalam menjabarkan KI dan KD. Di dalam buku teks Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2006 penjabaran kata operasional mendengarkan dan materi puisi lebih mendominasi, sedangkan di dalam buku teks Mahir Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2013 terdapat dominasi penjabaran kata operasional mengklasifikasikan dan teks tanggapan deskriptif. Buku teks Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2006 lebih lengkap dalam menjabarkan ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan dibandingkan dengan buku teks Mahir Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2013. Di dalam buku teks Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2006 penjabaran ilmu keterampilan berbahasa berbicara, ilmu kebahasaan Sintaksis 3 (kalimat), dan ilmu kesastraan puisi lebih mendominasi. Sementara di dalam buku teks Mahir Bahasa Indonesia Erlangga SMP kelas VII kurikulum 2013 terdapat dominasi penjabaran ilmu keterampilan berbahasa Membaca, ilmu kebahasaan Sintaksis3 (kalimat), dan ilmu kesastraan prosa fiksi.

SIMPULAN Perbandingan buku teks Bahasa Indonesia terbitan Erlangga untuk siswa SMP kelas VII kurikulum 2006 dalam menjabarkan SK dan KD dengan buku teks Mahir Berbahasa Indonesia terbitan Erlangga untuk siswa SMP kelas VII kurikulum 2013 dalam menjabarkan KI dan KD dilihat dari proporsi ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan sebagai berikut: buku teks Bahasa Indonesia terbitan Erlangga untuk siswa SMP kelas VII kurikulum 2006 dalam menjabarkan SK dan KD dilihat dari proporsi ilmu keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaa, dan ilmu kesastraan lebih lengkap dibandingkan dengan buku teks Mahir Berbahasa Indonesia untuk siswa SMP kelas VII kurikulum 2013 dalam menjabarkan KI dan KD dilihat dari keterampilan berbahasa, ilmu kebahasaan, dan ilmu kesastraan. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.. (2009a). Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.. (2009b). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Dawud, Nurhadi, Pratiwi Yuni. (2008). Bahasa Indonesia. Jakarta: ERLANGGA Kosasih, Engkos. (2013). Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP/MTS Kelas VII (kelompok Wajib). Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama/Erlangga. Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Mutiadi, Ahmad Dedi. (2012). Menyimak dan Pengajarannya. Kuningan: Prodi PBSI. Pidarta, Made. (2007). Landasan Kependidikan. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Ramlan, M. (2005). Sintaksis. Yogyakarta: C.V. KARYONO.. (2009). Morfologi. Yogyakarta: C.V. KARYONO. Sanjaya, Wina. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Sugiantomas, Aan. (2010). Langkah Awal Menuju Apresiasi Sastra. Kuningan: Prodi PBSI. Sukmadinata, Nana Syaodih dan Erlina Syaodih. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: PT Refika Aditama.

Tarigan, Henry Guntur. (2008a). Berbicara. Bandung: PT Angkasa Bandung.. (2008b). Membaca. Bandung: PT Angkasa Bandung.