BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil ciptaan pengarang melalui proses kreatif dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penulisan sebuah karya sastra tidak dapat dilepaskan dari latar belakang situasi saat

I. PENDAHULUAN. memberikan kesan tersendiri bagi para pembacanya. Selain itu, dalam membaca

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN. melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan masyarakat. Sastrawan memiliki peranan didalam masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

CERITA CALON ARANG KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER: ANALISIS SOSIOSASTRA SKRIPSI NOVA MANDASARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tumpuan serta puncak keagungan bangsa adalah berupa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sekitar yang dituangkan dalam bentuk seni. Peristiwa yang dialami

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Kenyataan ini tidak dapat dipungkiri, bahwa sastra merupakan cerminan. nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu gejala positif yang seharusnya dilakukan oleh para sastrawan,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu:

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala. Kaitan tersebut dilakukan oleh peneliti berdasarkan observasinya.

BAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan ciptaan-nya yang lain. Kelebihan itu mencakup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah penafsiran kebudayaan yang jitu. Sastra bukan sekadar seni

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak terlepas dari konflik-konflik yang dialami masyarakat. Sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. pengarang, lahir melalui proses perenungan dan pengembaraan yang muncul dari

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Karya sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. tidak sekadar merealisasikan kata-kata, melainkan dengan sendirinya kata-kata itu mengandung

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

2015 ANANLISIS NILAI MORAL PAD A TOKOH UTAMA RED A D ALAM FILM LE GRAND VAJAGE(LGU) KARYA ISMAEL FERROUKHI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra yang tercipta merupakan hasil dari proses kreativitas pengarang. Pengarang

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat adalah novel. Menurut Esten (1993:

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Unsur-unsur dalam Karya Sastra. Kholid A.Harras

JURNAL REPRESENTASI KEHIDUPAN DALAM NOVEL QAIS DAN LAILA KARYA NIZAMI FANJAVI YANG TELAH DIGUBAH ULANG MENJADI SYAIR OLEH DRS. DYAYADI M.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil ciptaan pengarang melalui proses kreatif dengan bahasa sebagai mediumnya. Sebagaimana dikatakan Luxemburg, dkk (1984: 5) sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan pertama-tama sebuah imitasi. Selanjutnya Luxemburg, dkk mengatakan: sastra bukanlah sebuah benda yang kita jumpai, sastra adalah sebuah nama yang dengan alasan tertentu diberikan kepada sebuah hasil tertentu dalam sebuah lingkungan kebudayaan. Sastra adalah teks-teks yang tidak melulu disusun atau dipakai untuk suatu tujuan komunikatif dan hanya berlangsung untuk sementara waktu saja.( Luxemburg dkk, 1984: 9 ). Jadi, dapat dikatakan bahwa karya sastra adalah wujud dari perkembangan peradaban manusia sesuai dengan lingkungannya karena pada dasarnya karya sastra itu merupakan unsur kebudayaan manusia itu sendiri yang mampu menggambarkan kenyataan. Karya sastra Indonesia mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Pada sastra lama, sastra dianggap masyarakat sebagai milik bersama, bersifat sakral, serta tidak boleh bertentangan dengan adat yang berlaku. Oleh karena sastra dianggap milik siapa saja, dengan sendirinya setiap individu dapat mengerti apa yang digambarkan oleh suatu karya sastra, sedangkan karya sastra pada saat ini memperlihatkan perkembangan tema yang menunjukkan perubahan tema yang kolektifisme ke arah individualisme. Novel pada masa sekarang ini dapat dikatakan telah menembus batas dan sekat-sekat yang membatasi ruang ide pengarang. Pengarang masa kini dapat lebih bebas menuangkan segala ekspresi dalam menciptakan karyanya. Sehingga tema-tema yang muncul saat ini tidak lagi monoton. - 8 -

Tidak heran jika sekarang banyak ditemukan karya sastra yang kompleks atau bahkan absurd. Karya sastra merupakan gambaran masyarakat pada zamannya, dan perkembangan peradaban manusia tidak lepas dari karya sastra karena memuat hal-hal yang berhubungan erat dengan situasi kehidupan manusia yang berlaku dalam masyarakat kapan dan di mana karya sastra itu diciptakan. Karya sastra diciptakan melalui proses kreatif yang dimiliki oleh seorang pengarang yang melihat, mengamati dan menangkap segala peristiwa dan gejolak yang terjadi dalam lingkungan sekitarnya, lalu mengolahnya sedemikian rupa kemudian mengembangkannya dengan imajinasi yang dalam sehingga karya sastra dapat dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra yang diciptakan pengarang itu dapat mencerminkan gambaran realitas kehidupan sosial yang dapat berupa lingkungan, adat, kebudayaan, dan sebagainya. Pengarang merupakan indikator penting dalam menyebarluaskan keberagaman unsur-unsur kebudayaan, sekaligus perkembangan tradisi masyarakat. Melalui kemampuan yang dimiliki pengarang dapat menggali kekayaan masyarakat, memasukkannya ke dalam karya sastra, yang kemudian dinikmati oleh pembaca. Pengarang adalah anggota masyarakat itu sendiri dan terikat pada status sosial tertentu pula dan secara tidak langsung terlibat dalam karyanya. Sehingga dalam sastra tergambar cerminan langsung dari berbagai struktur sosial, hubungan kekeluargaan, dan lain-lain. Realitas atau kenyataan sosial yang diciptakan pengarang dalam karyanya tidak harus sama dengan yang ada dalam masyarakat karena karya sastra merupakan dunia baru yang diolah pengarang dengan imajinasi yang dalam dan dengan sudut pandang tertentu. Ratna (2004: 60) mengatakan dalam sastra, sebagai kualitas imajinatif, setiap manusia - 9 -

dapat membayangkan dirinya menjadi orang kaya, raja, bahkan dewa. Hal ini menunjukkan bahwa pembaca karya sastra akan menempatkan dirinya pada posisi tertentu yang diinginkannya sesuai dengan pengalaman dan harapannya. Pembaca seolah-olah mengalami kenyataan pada saat menikmati suatu karya sastra. Selanjutnya Ratna (2004: 338) mengatakan karya sastra diberikan kemungkinan yang sangat luas untuk mengakses emosi, obsesi, dan berbagai kecenderungan yang tidak mungkin tercapai dalam kehidupan sehari-hari. Pernyataan ini memperkuat bahwa selama membaca dan menikmati suatu karya sastra, pembaca secara bebas menjadi dewa, raja, perampok, dan berbagai posisi lain. Dari uraian di atas terlihat hubungan karya sastra dengan masyarakat. Hal ini menyangkut masalah karya sastra, pengarang, dan masyarakat pembacanya. Maksudnya, isi dari suatu karya sastra, tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat dalam sastra itu sendiri berkaitan dengan masalah sosial, kemudian yang menyangkut pengarang sebagai anggota masyarakat yang dapat dipelajari sebagai makhluk sosial, dan dampak sosial suatu karya sastra terhadap masyarakat tertentu. Hal ini juga berarti meletakkan sastra dalam konteks sosiobudayanya. Kerangka hubungan karya sastra, pengarang, dan masyarakat merupakan pengkajian sosiosastra. Ratna ( 2004: 60) menyatakan: Dasar filosofis pendekatan sosiologis adalah adanya hubungan hakiki antara karya sastra dengan masyarakat. Hubungan-hubungan yang dimaksudkan disebabkan oleh: a) karya sastra dihasilkan oleh pengarang, b) pengarang itu sendiri adalah anggota masyarakat, c) pengarang memanfaatkan kekayaan yang ada dalam masyarakat, dan d) hasil karya sastra itu dimanfaatkan kembali oleh masyarakat. - 10 -

Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa sastra menggambarkan suatu kenyataan sosial, dan penelitian ini akan menitikberatkan permasalahan pada klasifikasi bahwa karya sastra itu sendiri sebagai objek kajian dan penelitian. Objek kajian penelitian ini adalah novel Cerita Calon Arang karya Pramoedya Ananta Toer. Cerita ini sebenarnya berbentuk dongeng. Mungkin dongeng sudah terlupakan di masa yang sarat dengan hiruk-pikuk informasi seperti saat ini. Beberapa usaha yang dilakukan untuk mempertahankan dongeng dalam ingatan masyarakat adalah dengan menerbitkan dongeng itu ke dalam media tulis seperti Cerita Calon Arang karya Pramoedya Ananta Toer ini. Tulisan lama naskah ini ada dua versi, yaitu yang berasal dari Jawa dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh R.Ng Purbatjaraka, kemudian dilagukan oleh Raden Wiradat dan diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1931. Yang lain Cerita Calon Arang ini berasal dari Bali (Toer, 2003: 6). Buku ini adalah satu dari banyak karya yang pernah dihasilkan oleh Pramoedya Ananta Toer. Pramoedya adalah pengarang Indonesia yang sangat fenomenal. Hampir separuh hidupnya ia lewatkan dalam penjara, yaitu 3 tahun dalam penjara kolonial, 1 tahun di orde lama, dan 14 tahun di Orde Baru tanpa proses pengadilan. Namun, penjara tidak membuatnya berhenti menghasilkan karya, walaupun karya-karyanya berkali-kali dilarang bahkan dibakar. Dalam penjara ia menghasilkan beberapa karya termasuk tetralogi. Ia juga pernah dituduh terlibat dengan Gerakan 30 September (G30s / PKI). Kemudian pada 21 Desember 1979 Pramoedya Ananta Toer mendapat surat pembebasan secara hukum dan tidak terlibat dalam G30s / PKI, tetapi masih dikenakan sebagai tahanan rumah, tahanan kota, tahanan negara sampai tahun 1999. - 11 -

Dari tangan Pramoedya Ananta Toer telah lahir lebih dari 50 karya dan diterjemahkan dalam lebih dari 42 bahasa asing. Karena kiprahnya dalam bidang sastra dan kebudayaan, Pramoedya dianugrahi berbagai penghargaan Internasional, Di antaranya The PEN Freedom-to-write Award (1988), Ramon Magsaysay Award (1995), Fukuoka Culture Grand Price, Jepang (2000), The Norwegian Authours Union (2003), Pablo Neruda (2004) dari Presiden Republik Chile Senor Ricardo Lagos Escobar, dan ia satu-satunya wakil Indonesia yang namanya berkali-kali masuk dalam daftar Kandidat Pemenang Nobel Sastra. Selain karena penulisnya yang kontroversial, novel ini sangat menarik untuk dikaji, karena dalam Cerita Calon Arang karya Pramoedya Ananta Toer yang diterbitkan tahun 2003 ini sangat kental dengan aspek-aspek sosialnya. Dalam novel ini Pramoedya menceritakan tentang kehidupan masyarakat di suatu daerah, yaitu Dusun Girah. Seluruh penduduk desa itu digeluti perasaan ketakutan yang mencekam. Sebab di dusun itu tinggal seorang janda yang jahat bernama Calon Arang yang memiliki ilmu hitam. Pramoedya menggambarkan sosok Calon Arang ini tidak lebih sebagai pemusnah manusia. Calon Arang adalah pemilik mantra hitam dan penghisap darah manusia. Calon Arang sombong, dan ia tidak pernah merasa puas terhadap apa yang dirasakan orang lain akibat perbuatannya. Calon Arang senang melihat orang sekitarnya menderita. Yang melawannya segera dihabisinya. Ia terus menyakiti, menganiaya, dan membunuh penduduk dusun itu. Selain menceritakan kejahatan yang dilakukan Calon Arang dan pengikutnya terhadap seluruh penduduk Dusun Girah, novel ini juga menggambarkan sikap kepahlawanan Empu Baradah dalam menumpaskan kejahatan Calon Arang yang kemudian - 12 -

berhasil membebaskan penduduk dari cengkraman perempuan jahat itu. Setelah kejahatan Calon Arang berakhir, maka berakhir pulalah penderitaan seluruh penduduk Dusun Girah. Kejahatan yang dilakukan oleh Calon Arang dan para pengikutnya ini sangat menarik apabila dikaitkan dengan aspek sosiologi. Demikian pula penggambaran peristiwa demi peristiwa oleh Pramoedya Ananta Toer yang menegangkan dalam cerita ini sangat menarik perhatian pembaca. Dengan alasan ini maka penulis tertarik untuk menganalisis novel ini dengan melihat aspek-aspek sosiologisnya. 1.2 Rumusan Masalah Karya sastra merupakan dunia kemungkinan, artinya ketika pembaca berhadapan dengan karya sastra, maka karya sastra tersebut berhadapan dengan kemungkinan penafsiran. Setiap pembaca berhak memiliki penafsiran yang berbeda terhadap makna karya sastra. Hal ini juga telah memungkinkan beragamnya teori dan pendekatan terhadap karya sastra. Berdasarkan latar belakang masalah penelitian ini, masalah yang akan dibicarakan dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimanakah unsur intrinsik yang mencakup tema, alur, penokohan, dan latar dalam novel Cerita Calon Arang karya Pramoedya Ananta Toer? 2) Bagaimanakah unsur ekstrinsik yang berupa nilai-nilai sosial seperti cinta, kejahatan, dan kepahlawanan yang terdapat dalan novel Cerita Calon Arang karya Pramoedya Ananta Toer? - 13 -

1.3 Batasan Masalah Mengingat masalah yang ditawarkan dunia sastra sangat luas, yaitu mencakup aspek sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan sebagainya maka dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup permasalahannya agar pembicaraan tidak terlalu mengambang dan tidak menyimpang dari tujuan yang akan dicapai. Penelitian ini dibatasi pada analisis terhadap unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam karya sastra. Unsur intrinsik itu meliputi alur (plot), tokoh (karakter), tema, suasana cerita, latar cerita (setting), sudut pandang pencerita (point of view), dan gaya (style) tetapi dalam kesempatan ini penulis hanya membahas unsur intrinsik yaitu tema, alur, penokohan dan latar sedangkan unsur ekstrinsik karya sastra mencakup ilmu atau aspek lain yang berada di luar sastra, yaitu aspek sosiologis, aspek historis, aspek psikologis, aspek filosofis, aspek religi, dan sebagainya (www.google.co.id/qwt/x?source=m&u=http%3a%2fnetworkedblogs.com), tetapi dalam kesempatan ini penulis hanya membahas unsur-unsur sosial seperti cinta, kejahatan, dan kepahlawanan yang terdapat dalam novel Cerita Calon Arang karya Pramoedya Ananta Toer. 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1) Menganalisis unsur-unsur intrinsik yang mencakup tema, alur, penokohan, dan latar dalam novel Cerita Calon Arang karya Pramoedya Ananta Toer. - 14 -

2) Menganalisis unsur-unsur ekstrinsik berupa nilai-nilai sosial seperti cinta, kejahatan, dan kepahlawanan yang terdapat dalan novel Cerita Calon Arang karya Pramoedya Ananta Toer. 1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan untuk: 1) Mempertahankan dongeng sebagai warisan kebudayaan Indonesia dalam ingatan pembaca yang saat ini mulai terlupakan oleh masyarakat Indonesia. 2) Memberi informasi tentang unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik berupa nilainilai sosial yang terdapat dalam novel Cerita Calon Arang karya Pramoedya Ananta Toer. 3) Memperkaya wawasan dan referensi ilmu sastra Indonesia khususnya mengenai sosiologi sastra. - 15 -