PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RUMAH SAKIT ORTOPEDI SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

SKRIPSI SULASTRI J

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi telah

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

FIRMAN FARADISI J

BAB I PENDAHULUAN. individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi

IKRIMA RAHMASARI J

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RUMAH SAKIT ORTOPEDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM PENANGANAN FAJR DAN AL-HAJJI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH TEKHNIK HIPNOTHERAPI TERHADAP NYERI KLIEN POST APPENDICTOMY DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER PROVINSI JAMBI

STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 1, Februari 2011

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. cacing (appendiks). Infeksi ini bisa terjadi nanah (pus) (Arisandi,2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. sementara di tahun 2011 terdapat korban. Korban luka ringan pada

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. PENDAHULUAN Endang Sawitri* Agus Sudaryanto**

BAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan

TITIN KUSRINI J

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur. Kebanyakan fraktur

BAB I PENDAHULUAN. 1

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN KETERLIBATAN DALAM MOBILISASI DINI PASIEN STROKE DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi. masyarakat yang dapat meningkat penggunaan alat transportasi /

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi merupakan pengalaman yang sulit bagi sebagian pasien

BAB I PENDAHULUAN. berkecepatan tinggi seperti sekarang ini. Selain ltu insidensi trauma

SKRIPSI. Disusun Oleh : Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan. NAMA : Yusstanto NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan operasi sangat beresiko, lebih dari 230 juta operasi mayor

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade

BAB I PENDAHULUAN. kasus yang belum terselesaikan. Disisi lain juga telah terjadi peningkatan

LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy)

BAB I PENDAHULUAN. di rumah sakit. Anak biasanya merasakan pengalaman yang tidak menyenangkan

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penunjang. Rumah sakit dalam menjalankan fungsinya

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : NURHIDAYAH J FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis karena anak mengalami stres akibat perubahan baik terhadap status

PENGARUH ANALGESIA AKUPUNTUR FREKUENSI KOMBINASI TERHADAP ONSET NYERI PASIEN PASCA OPERASI KRURIS TERTUTUP

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI RUANG RAWAT INAP RSDM SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan di Indonesia saat ini masih dalam suatu proses. perawat Indonesia harus mampu memberikan asuhan keperawatan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. penyakit stroke. Menurut Muttaqin (2008), stroke merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Self Medication menjadi alternatif yang diambil masyarakat untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. cara infasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK SEBELUM TINDAKAN SIRKUMSISI DI BALAI PENGOBATAN ADHIA TUNGGUR SLOGOHIMO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

BAB 1 PENDAHULUAN. mandiri untuk menangani kegawatan yang mengancam jiwa, sebelum dokter

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. akut di Indonesia (Sjamsuhidayat, 2010 dan Greenberg et al, 2008).

PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA ANTARA PERAWAT KRITIS DAN PERAWAT GAWAT DARURAT DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran yang jelas tentang gagal jantung. Pada studinya disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting, sarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan yang. memiliki kemampuan dalam menghubungkan aspek-aspek kemanusiaan

BAB I PENDAHULUAN. dokter menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis dan tenaga non medis. Dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur dapat terjadi pada semua tingkat umur (Perry & Potter, 2005).

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Keperawatan pasca operasi merupakan periode akhir dari keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm

Transkripsi:

PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RUMAH SAKIT ORTOPEDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Oleh: RIZQI YULIDA ASTARI J 210060030 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 1

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan global di era millennium tidak dapat dipisahkan dengan arah pembangunan kesehatan nasional, dimana salah satu strategi yang dikembangkan adalah reformasi di bidang kesehatan. Visi Indonesia sehat tahun 2010, merupakan wujud masyarakat yang menjadi harapan masyarakat bangsa kita di masa depan sebagai masyarakat Indonesia sehat. Salah satu upaya untuk mewujudkan harapan masyarakat tersebut, maka ditetapkan misi pembangunan kesehatan, yaitu dengan memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan melibatkan masyarakat serta lingkungan (Kep.Menkes RI, 2005). Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi meningkat pesat tak luput juga dibidang kesehatan, dengan semakin canggihnya tehnologi, banyak pula ditemukan berbagai macam teori baru, penyakit baru, dan bagaimana pengobatannya. Salah satu cara yang digunakan dibidang kesehatan untuk mengatasi nyeri yang dialami oleh klien adalah dengan pemberian analgesik biasanya dilakukan untuk mengurangi nyeri, begitu juga dengan adanya diterapkan suatu sistem terapi-terapi kesehatan dalam mengatasi nyeri (Potter & Perry, 2005). 1

2 Nyeri dapat terjadi akibat trauma ataupun akibat pembedahan. Nyeri yang diakibatkan dari pembedahan biasanya membuat pasien merasa sangat kesakitan. Pembedahan merupakan suatu kekerasan dan trauma bagi penderita, sedangkan anestesi dapat menyebabkan kelainan yang dapat menimbulkan berbagai keluhan gejala. Kelainan harus di diagnosis agar atas dasar penyebab dan patologinya dapat dilakukan pengobatan. Keluhan dan gejala yang sering dikemukakan adalah nyeri, demam, takikardi, batuk dan atau sesak nafas, kolaps dan memburuknya keadaan umum, mual dan muntah, serta gangguan penyembuhan luka operasi (Jong, 2002). Rasa nyeri merupakan stresor yang dapat menimbulkan stress dan ketegangan dimana individu dapat berespon secara biologis dan perilaku yang menimbulkan respon fisik dan psikis. Respon fisik meliputi perubahan keadaan umum, wajah, denyut nadi, pernafasan, suhu badan, sikap badan, dan apabila nafas makin berat dapat menyebabkan kolaps kardiovaskuler dan syok, sedangkan respon psikis akibat nyeri dapat merangsang respon stress yang dapat mengurangi sistem imun dalam peradangan, serta menghambat penyembuhan respon yang lebih parah akan mengarah pada ancaman merusak diri sendiri (Corwin, 2001). Nyeri pasca operasi mungkin sekali disebabkan oleh luka operasi, tetapi kemungkinan sebab lain harus dipertimbangkan. Sebaiknya pencegahan nyeri sebelum operasi direncanakan agar penderita tidak terganggu oleh nyeri

3 setelah pembedahan. Cara pencegahan tergantung pada penyebab dan letak nyeri dan keadaan penderitanya (Jong, 2002). Peneliti memilih pasien dengan fraktur femur karena pasca pembedahan nyeri bersifat akut, yang berlangsung selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Nyeri ini juga dari akibat proses penyembuhan tulang (Brunner&Suddart, 2004). Sehingga membutuhkan penangaanan yang sesegera mungkin, apabila tidak segera ditangani maka pasien akan merasa sangat kesakitan. Hal ini yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini. Pelaksanaan manejemen nyeri non-farmakologi di lapangan belum sepenuhnya dilakukan oleh perawat dalam mengatasi nyeri. Kebanyakan perawat melaksanakan program terapi hasil dari kolaborasi dengan dokter, diantaranya adalah pemberian analgesik yang memang mudah dan cepat dalam pelaksanaanya di bandingkan dengan penggunaan intervensi manejemen nyeri non-farmakologi (Wiknjosastro, 2005). Jika dengan manejemen nyeri non-farmakologi belum juga berkurang atau hilang maka barulah diberikan analgesik. Pemberian analgesik pun harus sesuai dengan yang diresepkan dokter, karena pemberian analgesik dalam jangka panjang dapat menyebabkan pasien mengalami ketergantungan (Sodikin, 2001). Salah satu teknik relaksasi non-farmakologi dan terapi yang dapat dilakukan di Indonesia adalah Hipnoterapi, selama bertahun-tahun hipnosis telah menerima berbagai definisi, apakah hipnosis itu memang benar-benar

4 ada. Definisi yang dibuat mengidentifikasikan pikiran berpikir diskursif (yang oleh sebagian besar dari kita diidentifikasikan sebagai perasaan biasa yang kita miliki terhadap diri kita) sebagai sebuah proses hipnotik yang sedang berlangsung. Dari perspektif ini, pikiran sadar bisa biasa mengandung semua unsur dari proses yang secara tradisional disebut sebagai fenomena trans (Elias, 2009). Kunci dari hypnosis adalah adanya kekuatan sugesti atau keyakinan terhadap sesuatu hal yang positif yang muncul berdasarkan pada konsep dalam pikiran, sehingga akan memberikan energi positif bagi suatu tindakan yang dilakukan. Kajian inti dari hipnosis adalah berpijak pada asumsi dasar bahwa mind control dapat dicoba diterapkan dalam kegiatan intervensi pembedahan jaringan. Hal inilah yang disebut hypnoanesthesia. Keberhasilanmenerapkan metode metode hipnoterapi dalam mengurangi bahkan menghilangkan rasa nyeri (hypnoanesthesi), penggunaan metode ini mengakibatkan berkurangnya bahkan menghilangkan rasa nyeri yang di alami tubuh manusia sebagai respon terhadap suatu trauma ataupun adanya intervensi terhadap jaringan (Jaspi, 2009). Penelitian Ginandes dalam (Farida, 2008),membuktikan hipnoterapi juga bisa digunakan untuk meredakan nyeri, melancarkan pernapasan, serta mengatasi gangguan pencernaan. Dengan hipnoterapi, dapat meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh. Endophrin adalah neuropeptide yang dihasilkan

5 tubuh pada saat rileks atau tenang. Hal tersebut dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri. Dari studi yang dilakukan penulis di Rumah Sakit Orthopedi pada bulan Maret 2009 Maret 2010 dapat dijelaskan berdasarkan data dari RS Orthopedi Surakarta terdapat 437 kasus untuk fraktur femur, tetapi menurut penggolongan usia 15 sampai 50 tahun terdapat 93 pasien dengan fraktur femur. Dari pasien post operasi tersebut penanganan atau manajemen nyeri dilakukan dengan pemberian analgesik, sehingga, hipnoterapi dapat sebagai alternatif untuk pengelolaan nyeri dan dapat mengurangi efek samping obat terhadap tubuh. Pelaksanaan hipnoterapi kepada pasien fraktur femur menurut tenaga kesehatan RS Orthopedi Surakarta belum pernah dilakukan, sehingga belum diketahui tingkat keberhasilan terhadap penyembuhan fraktur femur pada pasien. Berdasarkan substansi yang telah dijelaskan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur Femur di Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit Orthopedi Surakarta. Alasan peneliti tertarik meneliti di RS Orthopedi Surakarta adalah banyaknya pasien fraktur fremur, serta belum pernah penelitian di rumah sakit ini dengan menggunakan terapi hipnoterapi.

6 B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh dari pemberian Hipnoterapi terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien post operasi fraktur femur? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian hipnoterapi terhadap penurunan nyeri pasien post operasi fraktur femur. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mengetahui gambaran nyeri sebelum dilakukan pemberian hipnoterapi pada pasien post operasi di ruang rawat inap bedah Rumah Sakit Orthopedi Surakarta. b. Mengetahui gambaran nyeri sesudah dilakukan pemberian hipnoterapi pada pasien post operasi di ruang rawat inap bedah Rumah Sakit Orthopedi Surakarta. c. Untuk mengetahui pengaruh pemberian Hipnoterapi pada pasien post op fraktur femur di ruang rawat inap bedah Rumah Sakit Orthopedi Surakarta.

7 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Sebagai bahan kajian dalam meningkatkan pengelolaan nyeri pasien post operasi fraktur femur melalui tehnik Hipnoterapi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi RS Orthopedi Surakarta Sebagai bahan masukan bagian institusi kesehatan dalam meningkatkan kualitas kesehatan melalui tehnik Hipnoterapi. b. Bagi profesi keperawatan RS Orthopedi Surakarta Dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan untuk mengaplikasikan tindakan mandiri melalui tehnik Hipnoterapi. c. Bagi Klien pasca operasi fraktur femur Untuk meningkatkan pemahaman klien tentang cara termudah dan efektif dalam mengatasi nyeri yang dihadapi, serta mengurangi pemberian analgetik yang nanti akhirnya dapat meringankan biaya pengobatan. d. Bagi Institusi Pendidikan Dapat menjadi bahan referensi bagi perpustakaan dan dapat menjadi bahan masukan mengenai pemberian hipnoterapi untuk menurunkan nyeri serta dapat digunakan sebagai bahan masukan penelitian sejenis lainnya.

8 e. Bagi Peneliti Dengan penelitian ini diharapkan peneliti akan dapat mengetahui lebih jauh tentang pemberian hipnoterapi terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien fraktur femur. E. Keaslian Penelitian 1. Penelitian yang dilakukan oleh Hermawan (2008), tentang "Hubungan Antara Pengetahuan Sikap Dan Keterampilan Perawat Dengan Pelaksanaan Tehnik Relaksasi Pasien Nyeri Post Operasi Appendiktomi Di Ruang Bedah RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jenis penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan hubungan dua variabel yaitu variabel bebas yang meliputi tingkat pengetahuan, sikap, dan ketrampilan perawat dengan variabel terikat yaitu pelaksanaan teknik relaksasi, maka jenis penelitian yang digunakan adalah diskriptif korelasi dengan menggunakan rancangan cross sectional. Dengan hasil penelitian uji hipotesa menggunakan uji korelasi Rank Spearman s, maka Ho ditolak dan Ha diterima atau ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan ketrampilan dengan tingkat pelaksanaan teknik relaksasi. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini menggunakan rumus Uji Rank Spearman s. 2. Saekhatun (2008) dengan judul : Hubungan Sikap Perawat dengan Tindakan Perawat Dalam Manajemen Nyeri (Teknik Distraksi) Pada Pasien Post Operasi di Ruang Bedah Orthopedi RSUI Kustati Surakarta.

9 Hasil penelitian menyebutkan bahwa ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara sikap perawat dalam manajemen nyeri (teknik distraksi) pada pasien post operasi. Hasil 2 X hitung = 3,578 dengan nilai ρ = 0,018 dengan taraf signifikan 0,05. Adapun persamaan dalam penelitian ini adalah tentang manajemen nyeri. Sedangkan perbedaannya adalah tempat penelitian, metode penelitian dan manajemen nyeri yang digunakan, dimana Saekhatun menggunakan cross sectional dan manajemen nyeri menggunakan teknik distraksi, sedangkan dalam penelitian ini metode penelitiannya menggunakan pre test post test design dan manajemen nyeri yang digunakan adalah pemberian hipnoterapi.