Menimbang bahwa sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif merupakan aset yang sangat berharga bagi bangsa dan negara Indonesia; bahwa peningkatan kuatitas sumber daya manusia dalam pencapaian tumbuh kembang optimal sangat ditentukan oleh kualitas perkembangan anak selama periode usia dini yaitu sejak janin sampai anak usia 6 (enam) tahun yang terlihat dari meningkatnya derajat kesehatan dan status gtzt, kecerdasan dan keceriaan, pematangan emosional dan spiritud, dan kesejahteraan anak; bahwa untuk menjamin pemenuhan hak tumbuh kembang anak usia dini, diperlukan upaya peningkatan kesehatan, rangs rngan pendidikan, gizi, trrengasuhan, perawatan, perlindungan, dan kesejahteraan yang dilakukan secara simultan, sistematis, dan menyeluruh, terintegrasi dan berkesinambungan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan c perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif Kabupaten Magetan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OO2 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O02 Nomor 1O9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235); Undang-Undang Nomor 2O Tahun 2OO3 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 1O4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (Iembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 125, Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali teralhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2OO8 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 20O8 Nomor 59, Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan l mbararr Negara Nomor 4438); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO7 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2OOS - 2O25 (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); Uandang-Undang Nomor 52 Tahun 2OO9 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 161, Tambahan Irmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5O8O); Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2OO5 tentang Standar Nasional Pendidikan (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO5 Nomor 41, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OOT tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (L,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 82, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OlO Nomor 23, Tambahan l.embaran Negara Republik Indonesia Nomor 5r0s); Peraturan Presiden Nomor 6O Tahun 2OL3 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2O13 Nomor 146); Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284 Tahun 2005 tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak; Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 63 Tahun 2oll tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif Provinsi Jawa Timur; Pasa] 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Magetan. 2. Bupati adalah Bupati Magetan. 3. Kecamatan adalah Kecamatan di Kabupaten Magetan. 4. Camat adalah Camat di Kabupaten Magetan. 5. Desa/Kelurahan adalah Desa/Kelurahan di Kabupaten Magetan. 6. Kepala Desa/Lurah adalah Kepala Desa/Lurah di Kabupaten Magetan.
7. Satual Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Ke{a Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Magetan. 8. Anak usia dini adalah anak sejak janin dalam kandungan sampai dengan usia 6 (enam) tahun. 9. Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif adalah pengembangan anak usia dini yang dilakukan secara simultan, sistematis, dan terintegrasi berdasarkan pemahaman untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara utuh, terpadu, simultan, dan sistematis yang mencakup layanan kesehatan, rangsangan pendidikan, gzt, pengasuhan, perawatan, perlindungan, dan kesejahteraan. [0. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga sedarah dalam garis lurus keatas atau kebawah sampai dengan dera-fat ketiga. [1. Orang tua adalah ayah dan/atau ibu kandung, atau ayah dan/atau ibu tiri, atau ayah dan/atau ibu angkat. [2. Pengasuh pengganti adalah orang atau lembaga yang diberi hak atau wewenang untuk melakukan pengasuhan anak. 1.3. Layanan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi anak untuk mempersiapkan kehidupan selanjutnya. 14. l,ayanan kesehatan dan gjzr adalah pemberian pelayanan kesehatan bagi anak agar setiap anak dapat memperoleh dera-iat kesehatan yang optimal. 15. l,ayanan pengasuhan anak adalah kebutuhan yang harus diberikan kepada anak yang meliputi sandang, pangan, kebutuhan gz\ pemantauan perkembangan anak, perawatan kesehatan dasar, serta perilaku hidup bersih dan sehat. 1.6. Kelembagaan Layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif adalah Taman Penitipan Anak (TPA), Taman Posyandu/Satuan PAUD Sejenis (SPS), Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak/ Roudhotul Athfal (TK/ RA), Bina Keluarga Balita (BKB), dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Pasal 3 (1) Tujuan Umum Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif adalah terselenggaranya layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif menuju terwujudnya Anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia. (2) Tujuan khusus Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif adalah : a. terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh meliputi kesehatan dan gjzr, rangsangan pendidikan, pembinaan moral emosional, dan pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembagan secara optimal sesuai kelompok umur; b. terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah, dan eksploitasi dimanapun anak berada; c. terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras antara lembaga layanan terkait, sesuai dengan kondisi wilayah; dan d. terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orangtua, keluarga, masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam upaya Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.
BAB III RUANG LINGKUP Pasal 4 Ruang lingkup dalam Peraturan ini meliputi seluruh perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan yang terkait dengan program Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif. BAB IV STRATEGI Pasa] 5 Strategi dalam rangka Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif adalah : a. meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pendidik dan orang tua dalam memberikan layanan pendidikan dan pengasuhan anak secara optimal; b. menyelenggarakan pengembangan anak usia dini yang merata dan terjangkau dengan prioritas kepada anak dari keluarga miskin; c. meningkatkan kualitas pengembangan anak usia dini melalui berbagai kajian, penelitian, dan fasilitasi kepada lembaga penyelenggara; d. melakukan internalisasi nilai-nilai agama dan budaya untuk pembentukan karakter bangsa; e. memberdayakan peran serta dan partisipasi masyarakat; f. melakukan kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri;dan g. meningkatkan komitmen, koordinasi, dan kerjasama antar instansi pemerintah, lembaga penyelenggara layanan, dan organisasi terkait.
BAB V TANGGUNG JAWAB Pasal 6 (1) Penanggung jawab penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif di tingkat Kabupaten adalah Bupati. (2) Penanggung jawab penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif di tingkat Kecamatan adalah Camat. (3) Penanggung jawab penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif di tingkat desa/kelurahar adalah Kepala Desa/Lurah. Pasal 7 Usia Sasaran (anak didik) dalam Pengembangan AnakUsia Dini Holistik Integratif adalah : a. Sasaran layanan Taman Penitipan Anak (TPA) adalah anak usia3bulan-6tahun; b. Sasaran layanan Taman Posyandu/ Satuan PAUD Sejenis (SPS) adalah anak usia O bulan - 3 tahun; c. Sasaran layanan Kelompok Bermain (KB) adalah anak usia3-4tahun; d. Sasaran layanan Taman Kanak-Kanak/Roudhotul Athfal/ Bustanul Athfal (TK/RA/BA) adalah anak usia 5-6 tahun; e. Sasaran layanan Bina Keluarga Balita (BKB) adalah orang tua anak usia 0-5 tahun;dan f. Sasaran layanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah anak usia O - 5 tahun. Pasal 8 Instansi yang berperan dalam Pengembangan Anak usia Dini Holistik Integratif di tingkat Kabupaten adalah : a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
b. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat; c. Dinas Kesehatan; d. Dinas Pendidikan; e. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; f. Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (Tim Penggerak PKK); g. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; h. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi; i. Kantor Kementerian Agama; j. Kantor Arsip dan Perpustakaan; k. Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;dan 1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan; Pasal 9 (1) Untuk dapat melaksanakan layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif perlu dibentuk Sekretariat Tetap di tingkat Kabupaten. (2) Unsur Sekretariat Tetap di tingkat Kabupaten terdiri dari SKPD Kabupaten dan Tim Penggerak PKK. (3) Lembaga Non Pemerintah dan perguruan tinggi dapat ikut serta dalam pengembangan anak usia dini holistik integratif dan berfungsi sebagai mitra kerja. (4) Tugas pokok Sekretariat Tetap meliputi : a. koordinasi; b. merumuskan kebijalan dan strategi; c. pelaksanaan; d. pemantaun dan evaluasi;dan e. pelaporan. (5) Pembentukan Sekretariat Tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 1O Pemantaun dan evaluasi dilakukan seca-ra berkala, berkelanjutan, dan berkesinambungan terhadap
penyelenggaraan kegiatan dan kemajuan perkembangan anak usia dini yang mencakup aspek motorik kasar, motorik halus, berbahasa, sosial emosional, kemajuan belajar, kegiatan main, dan hasil karya. Pasal l1 Sekretariat Tetap melakukan pemantaun dan evaluasi secara malro terhadap pelalsanaan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif berdasarkan RPJMD dan Rencana Kerja SKPD. Pimpinan SKPD melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan pada setiap SKPD yang dipimpinnya. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif dilakukan sebelum diadakannya pen5rusunan program atau kegiatan tahun berikutnya. Hasil evaluasi pelaksanaan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif menjadi bahan masukan dalam pen5rusunan kebljakan, program dan kegiatan tahun mendatang. Pasal 12 SKPD melaporkan pelaksanaan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif kepada Bupati secara berkala setiap satu tahun dengan tembusan kepada Ketua Sekretariat Tetap. Materi laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (l) meliputi: a. pelaksanaan program dan kegiatan; b. instansi yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan; c. saserran kegiatan; d. penggunaan anggaran yang bersumber APBN, APBD atau sumber lain; e. permasalahan yang dihadapi; dan f. upaya penyelesaian yang telah dilakukan.
Pasal 13 Pelaksanaan pengawas rn dan pengendalian terhadap Peraturan ini dilakukan oleh Instansi yang terkait dan berwenang melaksanakan layanan pendidikan, pengasuhan, kesehatan dan gqzi, ketahanan dan pemberdayaan keluarga, dan keagamaal. BAB X PEMBIAYAAN Pasa-l 14 Segala pembiayaan yang diperlukan bagi pelaksanaan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif Kabupaten dibebankan pada : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah provinsi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten;dan b. pembiayaan/partisipasi oleh masyarakat;dan Selain pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b, pembiayaan dapat berasal dari pihak lain yang sah dan tidak mengikat sepanjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB xii PENUTUP Pasal 16 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengund mgern Peraturan Bupati ini dengan penetapannya dalam Berita Daerah Kabupaten Magetan;