BAB I PENDAHULUAN. (pihak yang kekurangan dana) secara efisien (Harianto & Sudomo, 1998).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan investasi disebut sebagai investor (Salim, 2010: 223). Investasi

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. emiten dan tempat terjadinya kegiatan investasi. Secara konsep, investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun (Tandelilin, 2010:26). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang masih belum stabil mempengaruhi kondisi perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan perusahaan dapat diukur berdasarkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. dan ekuitas (saham preferen dan saham biasa) yang ditetapkan perusahaan (Mardiyanto,

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatkan atau memperluas jaringan bisnisnya. terlebih lagi jika jumlah uang yang akan diinvestasikan sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB 1 PENDAHULUAN. ke borrower. Sedangkan sebagai fungsi keuangan, pasar modal berfungsi dalam. diperlukan untuk investasi tersebut (Husnan, 2003).

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi return saham yang

BAB I PENDAHULUAN. penawaran dan permintaan jangka panjang dalam bentuk efek. Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu yang mrendukung penelitian ini : 1. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berupa dividen maupun capital gain serta mendapatkan sebagian hak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perputaran roda perekonomian, sumber-sumber pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan tambahan modal guna mendorong kinerja operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Informasi tentang kinerja keuangan

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar Modal memiliki peranan yang sangat penting sebagai sarana penyaluran dana dari pemodal (pihak yang kelebihan dana) kepada perusahaan (pihak yang kekurangan dana) secara efisien (Harianto & Sudomo, 1998). Investor saat ini lebih menyukai berinvestasi di pasar modal daripada di bank, karena investasi di pasar modal memberikan kebebasan terhadap investor untuk memilih sektor dan perusahaan yang sesuai dengan informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing investor. Salah satu sarana investasi di pasar modal adalah saham. Pasar modal yang berkembang, dapat dilihat dari jumlah perusahaan yang memperjualbelikan sahamnya ke masyarakat. Perusahaan yang aktif memperjualbelikan sahamnya akan menarik investor untuk menginvestasikan dananya di perusahaan tersebut. Investor pada umumnya membeli saham dengan harapan akan memperoleh keuntungan dalam bentuk dividen atau capital gain. Imbal hasil saham atau tingkat pengembalian saham sendiri merupakan hasil keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari suatu investasi saham. Imbal hasil saham yang bernilai positif akan menghasilkan capital gain, sedangkan imbal hasil saham yang bernilai negatif akan menghasilkan capital loss. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh investor, maka semakin besar pula dana yang akan diinvestasikan oleh investor pada suatu perusahaan. Investor membutuhkan 1

2 pengetahuan dalam memprediksi suatu keuntungan dari kegiatan investasi yang dilakukan, serta informasi yang cukup dalam membuat keputusan investasi. Informasi yang diperlukan dalam membuat suatu keputusan investasi dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu informasi teknikal dan informasi fundamental. Informasi teknikal merupakan informasi yang berhubungan dengan kondisi pasar modal yang digunakan untuk menilai kinerja pasar terhadap harga saham suatu perusahaan. Ratnasari (2003) mengungkapkan bahwa informasi fundamental merupakan informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan yang umumnya ditunjukan dalam laporan keuangan yang merupakan salah satu ukuran kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi minat investor dalam kegiatan investasi di perusahaan. Investor menganalisis laporan keuangan perusahaan untuk memprediksi harga saham perusahaan di masa mendatang. Analisis laporan keuangan perusahaan dilakukan dalam bentuk perhitungan rasio-rasio keuangan untuk melihat prospek dan risiko perusahaan. Faktor prospek dan risiko perusahaan akan mempengaruhi harapan investor terhadap kegiatan investasi di perusahaan pada masa mendatang. Hanafi & Halim (1996) mengelompokkan rasio keuangan tersebut kedalam 5 jenis, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan rasio pasar. Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Hanafi dan Halim, 1996). Quick ratio merupakan salah

3 satu rasio yang digunakan untuk menilai tingkat likuiditas perusahaan. Quick Ratio menunjukkan kemampuan aktiva lancar diluar nilai persediaan dalam menutupi kewajiban-kewajiban lancarnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Takarini & Hamidah (2011) menunjukan Quick ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap imbal hasil saham. Tetapi berbeda hasil dengan penelitian yang dilakukan oleh Sutriani (2014) serta Manisem (2013) yang menunjukan hasil bahwa Quick ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil saham. Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Debt to equity ratio (DER) merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk menilai tingkat solvabilitas perusahaan. Debt to equity ratio (DER) menunjukan perbandingan jumlah hutang dengan ekuitas perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prihantni (2009) menunjukan Debt to equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap imbal hasil saham. Tetapi berbeda hasil dengan penelitian yang dilakukan oleh Faried (2008) dan Miranty (2012) yang menunjukan hasil bahwa Debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil saham. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba (Hanafi dan Halim, 1996). Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan. Return on Asset (ROA) menunjukan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari aktiva perusahaan.

4 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Faried (2008) menunjukan Return on Asset berpengaruh signifikan dan positif terhadap imbal hasil saham yang didukung oleh penelitian Prihantni (2009). Tetepi berbeda hasil dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2005) yang menunjukan hasil Return on Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil saham. Rasio aktivitas mengukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam mengelola asetnya (Hanafi dan Halim, 1996). Total Asset Turnover (TATO) merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk menilai efektivitas pengelolaan aset perusahaan. Total Asset Turnover (TATO) menunjukan kemampuan perusahaan dalam mengelola total asetnya. Penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2007) menunjukan hasil bahwa Total Asset Turnover berpengaruh signifikan positif terhadap imbal hasil saham. Tetapi penelitian yang dilakukan oleh Fitriana et al. (2016) menunjukan hasil yang berbeda, yaitu Total Asset Turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap imbal hasil saham. Rasio-rasio laporan keuangan tersebut menjadi ukuran investor dalam menilai kinerja perusahaan. Dewi (2005) menyatakan bahwa semakin baik kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dari rasio tersebut maka semakin tinggi pula imbal hasil saham perusahaan. Selain faktor kinerja perusahaan yang baik, imbal hasil saham yang tinggi tentunya didukung pula oleh kinerja pasar modal yang baik. Kinerja pasar modal menunjukan kondisi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi permintaan dan penawaran saham. Kondisi pasar yang baik

5 menyebabkan aktivitas perdagangan saham antara perusahaan dengan investor berjalan dengan mudah, cepat dan saling menguntungkan (likuiditas tinggi). Jika investor memperoleh informasi penurunan kondisi pasar maka nilai investasi pada saham akan menurun. Dalam kondisi pasar yang buruk, pemodal akan lebih beruntung jika melakukan investasi di bank melalui menabung. Tandelilin (2001) menyatakan bahwa salah satu risiko yang mempengaruhi imbal hasil saham adalah risiko pasar dimana fluktuasi pasar mempengaruhi variabilitas imbal hasil suatu investasi yang ditunjukan dengan berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan. Sehingga, kinerja pasar modal dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dalam menghasilkan imbal hasil saham. Jika kinerja pasar buruk maka kemampuan perusahaan dalam menghasilkan imbal hasil saham akan semakin menurun. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui kinerja pasar modal adalah likuiditas pasar. Likuiditas pasar saham sendiri merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh suatu bursa efek dalam memperjualbelikan suatu efek secara mudah dan perubahan harga yang terjadi cenderung mengalami fluktuaktif normal, atau tidak terjadi perubahan harga yang tajam. Kinerja pasar modal melalui indikator likuiditas pasar dapat diukur dengan menggunakan 3 ukuran likuiditas, yaitu : kapitalisasi pasar, bid-ask spread, dan perubahan volume perdagangan (TVA). Kapitalisasi Pasar merupakan salah satu indikator yang menunjukan perkembangan suatu bursa efek. Kapitalisasi pasar merupakan total kekayaan yang dimiliki oleh suatu bursa efek yang diperoleh dari jumlah saham beredar

6 dikalikan dengan harga sahamnya. Bursa Efek Indonesia dalam tingkat kapitalisasi pasar modalnya menunjukan perkembangan yang baik, dengan berada di peringkat dua di ASEAN dibawah Singapura, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp6.500 Triliun pada tanggal 21 bulan 6 tahun 2017. Nilai kapitalisasi pasar saham di Indonesia terus mengalami perkembangan yang sangat pesat, dengan fakta bahwa pada tanggal 30 bulan 12 tahun 2014, nilai kapitalisasi pasar hanya sebesar Rp5.228 Triliun. Hasil dari penelitian yang dilakukan Onoh (2016) menunjukan kapitalisasi pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap imbal hasil saham yang didukung oleh penelitian Faried (2008) dan Maknun (2010). Tetapi berbeda hasil dengan penelitian yang dilakukan Miranty (2012) yang menunjukan hasil bahwa kapitalisasi pasar berpengaruh negatif dan signifikan pada imbal hasil saham. Bid-ask spread merupakan perbedaan harga antara harga tertinggi yang pembeli bersedia untuk membayar aset dan harga terendah yang penjual bersedia untuk menjualnya. Menurut Suhari (2013) saham yang tingkat likuiditasnya rendah akan memiliki spread yang besar yang berarti semakin besar biaya yang harus dikeluarkan untuk mengubah saham menjadi kas atau sebaliknya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Saputra et al. (2002) menunjukan hasil bahwa bid-ask spread memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap imbal hasil saham. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Suhari

7 (2013) menunjukan hasil yang berbeda yaitu bid-ask spread memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap imbal hasil saham. Perubahan volume perdagangan atau yang sering disebut turnover ratio merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui reaksi pasar. Metode ini juga sering digunakan untuk mendeteksi apakah pasar merespons laporan keuangan sebagai informasi untuk membuat keputusan investasi (Harianto & Sudomo, 1998). Penelitian yang dilakukan Onoh (2016), Poon (1994), dan Dewi (2005) menunjukan hasil bahwa perubahan volume perdagangan berpengaruh signifikan positif terhadap imbal hasil saham. Tetapi penelitian yang dilakukan Datar et al. (1998) menunjukan hasil yang berbeda, yaitu perubahan volume perdagangan berpengaruh signifikan negatif dengan imbal hasil saham. Begitu pula dengan penelitian Miranty (2012), yang menunjukan hasil tidak signifikan negatif antara perubahan volume perdagangan dengan imbal hasil saham. Kondisi pasar modal Indonesia yang mengalami pertumbuhan dan kondisi keuangan perusahaan yang menjadi tolak ukur kinerja suatu perusahaan serta kenyataan adanya perbedaan hasil dalam penelitian sebelumnya, penulis terdorong untuk mengetahui faktor-faktor kinerja pasar modal dan kinerja perusahaan dalam memberikan pengaruh terhadap imbal hasil saham. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan dari indeks LQ-45 dari tahun 2014-2016. Pemilihan sampel LQ-45 karena indeks LQ-45 merupakan perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas saham yang tinggi dan mendukung pemilihan variabel kinerja pasar peneliti.

8 Keunggulan penelitian ini menggunakan tahun sampel terbaru yaitu periode 2014-2016. Penelitian ini menggunakan variabel kinerja perusahaan dan kinerja pasar untuk mengukur tingkat imbal hasil perusahaan. Kinerja perusahaan yang diproksikan dengan likuiditas yang dilihat dari quick ratio, solvabilitas dari rasio hutang terhadap ekuitas, profitabilitas yang dilihat dari laba per total aset dan aktivitas dari rasio penjualan per total aset. Kinerja pasar yang diproksikan dengan likuiditas pasar yang terdiri dari kapitalisasi pasar dan bid ask spread, serta reaksi pasar yang dilihat dari rasio turnover. Selain itu, keunggulan dalam penelitian ini menggunakan variabel likuiditas dengan proksi quick ratio, dimana proksi tersebut jarang digunakan peneliti untuk melihat pengaruhnya terhadap imbal hasil saham. Penggunaan quick ratio dikarenakan dari ketiga komponen aktiva lancar yaitu : kas, piutang, dan persediaan, aset yang paling tidak likuid adalah persediaan karena ketidakpastian nilai persediaan dan waktu yang diperlukan untuk menjadi kas semakin lama (Hanafi & Halim, 1996). Sehingga persediaan dikeluarkan dari aktiva lancar untuk perhitungan quick ratio. Serta penelitian ini menggunakan total aset turnover sebagai pengukur kinerja perusahaan dan rasio turnover sebagai pengukur kinerja pasar. Turnover perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola kekayaan perusahaan untuk memperoleh output yang berupa penjualan, serta turnover pasar melihat reaksi pasar dalam merespon kinerja internal perusahaan sebagai informasi dalam membuat suatu keputusan

9 investasi. Sehingga kinerja perusahaan dan kinerja pasar dalam penelitian ini akan memberikan wawasan tentang faktor internal dan faktor eksternal perusahaan yang mempengaruhi tingkat pengambilan keputusan invetasi pemegang saham guna memperoleh tingkat imbal hasil saham yang baik. Penulis juga terdorong untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil penelitian yang meyakinkan dan memperoleh pemahaman akan kebenaran mengenai pengetahuan khususnya di bidang kinerja pasar modal dan kinerja perusahaan. Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul, Pengaruh Kinerja Perusahaan dan Kinerja Pasar Modal Terhadap Imbal Hasil Saham. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah yaitu: 1. Apakah QR berpengaruh signifikan positif terhadap imbal hasil saham? 2. Apakah DER berpengaruh signifikan negatif terhadap imbal hasil saham? 3. Apakah ROA berpengaruh signifikan positif terhadap imbal hasil saham? 4. Apakah TATO berpengaruh signifikan positif terhadap imbal hasil saham?

10 5. Apakah rasio nilai kapitalisasi pasar berpengaruh signifikan positif terhadap imbal hasil saham? 6. Apakah bid-ask spread berpengaruh signifikan negatif terhadap imbal hasil saham? 7. Apakah rasio turnover berpengaruh signifikan positif terhadap imbal hasil saham? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris pengaruh QR terhadap imbal hasil saham. 2. Untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris pengaruh DER terhadap imbal hasil saham 3. Untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris pengaruh ROA terhadap imbal hasil saham 4. Untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris pengaruh TATO terhadap imbal hasil saham 5. Untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris pengaruh rasio nilai kapitalisasi pasar terhadap imbal hasil saham. 6. Untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris pengaruh bid-ask spread terhadap imbal hasil saham. 7. Untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris pengaruh rasio turnover terhadap imbal hasil saham.

11 D. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Pembuat kebijakan / Regulator: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan terhadap pembuat kebijakan untuk semakin meningkatkan kepercayaan investor terhadap pialang saham, perantara pasar modal, dan para pemangku kepentingan lainnya serta meningkatkan kepercayaan investor dalam atau luar untuk menanamkan modalnya ke Indonesia. 2. Bagi Perusahaan : Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai pengaruh kinerja pasar modal dan kinerja perusahaan terhadap imbal hasil saham yang nantinya dapat digunakan manajer perusahaan dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan serta bahan pertimbangan dalam membuat keputusan dan kebijakan perusahaan yang berguna bagi perkembangan pasar modal di Indonesia sendiri. 3. Bagi Investor: Untuk para investor dan calon investor yang melakukan kegiatan investasi di pasar modal Indonesia diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan pembuatan keputusan dalam memprediksi imbal hasil saham dan memilih waktu yang tepat untuk berinvestasi atau menanamkan modalnya ke Bursa Efek Indonesia.

12 4. Bagi Peneliti : Hasil penelitian ini dapat semakin menambah wawasan bagi peneliti dan dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian baru dalam kaitannya dengan kinerja pasar modal dan kinerja perusahaan di Indonesia. E. Kerangka Pikir Kinerja Perusahaan Rasio Likuiditas QR H 1a (+) Rasio Solvabilitas DER H 1b (-) Rasio Profitabilitas ROA H 1c (+) Rasio Aktivitas TATO H 1d (+) Imbal Hasil Saham Kinerja Pasar Modal Rasio Kapitalisasi Pasar H 2a (+) Bid Ask Spread H 2b (-) Rasio Turnover H 2c (+) F. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penelitian ini dibagi menjadi 5 bab, yaitu : Bab I, merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pikir penelitian, dan sistematika penulisan penelitian ini.

13 Bab II, merupakan tinjauan pustaka, dan pengembangan hipotesis yang akan menguraikan teori yang ada, konsep, dan penelitian sebelumnya yang relevan sampai dengan pengembangan hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini. Bab III, merupakan metode penelitian yang berisi mengenai sumber dan jenis data yang akan digunakan, gambaran umum obyek penelitian, definisi dan pengukuran variabel penelitian yang digunakan dan metode anaisis data. Bab IV, merupakan hasil dan analisis data yang akan menguraikan berbagai perhitungan yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Bab V, merupakan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran penelitian dari analisis yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya.