BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat. Dari keluarga inilah pendidikan kepada individu dimulai dan dari keluarga inilah akan tercipta tatanan masyarakat yang baik, sehingga untuk membangun suatu kebudayaan maka seyogyanya dimulai dari keluarga. Keluarga adalah sebagian unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2008). ISPA adalah penyakit akut yang menyerang salah satu bagian dari atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli saluran bawah, termasuk jaringan adreksya seperti sinus-sinus rongga telinga tengah dan pleura (Depkes RI, 2002).. Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA adalah Infeksi Saluran Pernapasan yang berlangsung dalam jangka waktu sampai dengan 14 hari. Yang dimaksud saluran pernapasan adalah organ dari hidung sampai alveoli beserta organ-organ adreksanya, misalnya sinus, ruang telinga tengah, pleura (Ismail Djauhar, 1996). 1
ISPA di Indonesia merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak. Episode penyakit batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan sebesar 3 sampai 6 kali per tahun. ( Yamin dkk, 2007 ) ISPA masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama. Hal ini disebabkan karena ISPA terutama pada bayi dan anak balita. Setiap tahunnya 40%-60% dari kunjungan di Puskesmas ialah penderita penyakit ISPA. Seluruh kematian, proporsi kematian yang disebabkan oleh ISPA ini mencapai 20%-30%. (Purnomo, 2008 ) Angka kejadian ISPA di Jawa Tengah pada tahun 2007 mencapai 18,45%. ( Profil Kesehatan Indonesia, 2007 ) Dari survei konsumsi RT ( SKRT ) tahun 2001, diketahui bahwa 27,6% kematian bayi kurang dari 1 tahun di Indonesia disebabkan oleh ISPA. ( LIPI 2004: 157 ) Tingginya angka penyakit ISPA pada bayi berkaitan dengan sanitasi lingkungan, pelayanan kesehatan yang tidak memadai dan disertai cakupan imunisasi yang masih rendah. ( LIPI 2004 : 157 ) Di desa Kangkung Mranggen Demak penyakit ISPA juga menduduki urutan sepuluh besar yaitu urutan ke dua. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. F dengan Masalah Utama ISPA Pada An. Ln di Desa Kangkung Mranggen Demak sebagai judul Karya Tulis Ilmiah. 2
B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Menyusun langkah-langkah keperawatan keluarga dan melakukan Asuhan Keperawatan Keluarga pada anak dengan ISPA. 2. Tujuan Khusus a. Melakukan pengkajian keperawatan keluarga dengan ISPA. b. Menentukan diagnosa keperawatan keluarga dengan ISPA. c. Merencanakan tindakan keperawatan keluarga dengan ISPA. d. Melaksanakan tindakan keperawan keluarga dengan ISPA. e. Melaksanakan evaluasi keperawatan keluarga dengan ISPA. C. Metode Penulisan Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, prioritas masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tehnik penulisan yang digunakan sebagai berikut: 1. Studi pustaka Studi pustaka merupakan penunjang sebagai acuan yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan. Studi kepustakaan meliputi : a. Mata kuliah yang berhubungan dengan masalah keperawatan yang akan dibahas dalam rangka mendapatkan gambaran yang bersifat teoritis. b. Bahan pustaka yang berhubungan dengan studi kasus. 3
2. Studi dokumen Yaitu cara untuk mempelajari data yang didapat oleh penulis baik dari catatan medis maupun tim kesehatan lain yang berhubungan dengan kasus, sebagai bahan untuk menunjang tindakan keperawatan dan perkembangan klien. 3. Studi kasus Yaitu asuhan keperawatan keluarga yang berhubungan dengan kasus sebagai bahan untuk menunjang tindakan keperawatan dan mengetahui perkembangan klien. 4. Wawancara Yaitu dengan melakukan wawancara dengan keluarga untuk memperoleh data-data khususnya yang terkait dengan ISPA dan tugas-tugas kesehatan serta faktor kesehatan dalam keluarga sesuai dengan masalah yang dihadapi. 5. Observasi Yaitu dengan melakukan observasi, dengan cara mengamati perilaku misalnya lingkungan yang berkaitan dengan faktor yang mungkin menyebabkan ISPA atau lingkungan yang mungkin dapat mengakibatkan kambuhnya pada penderita ISPA. Observasi ini dilakukan secara partisipatif. 6. Pemeriksaan fisik Dilakukan terhadap klien yang mempunyai masalah keperawatan dan 4
keperawatan yang berkaitan dengan pemeriksaan fisik. D. Sistematika Penulisan Karya Tulis ilmiah ini di tulis dalam 5 bab yang di tulis secara sistematis dan tiap- tiap terdiri dari beberapa sub bab: Bab I : Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan metode dan tekhnik penulisan, serta sistematika penulisan. Bab II : Konsep dasar yang berisi pengertian, anatomi dan fisiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, penatalaksanaan, komplikasi, pengkajian fokus, pemeriksaan penunjang, pathways, fokus intervensi dan rasional. Bab III : Tinjauan kasus yang berisi pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan, evaluasi. Bab IV : Pembahasan kasus yang merupakan pembanding antara teori dengan kasus yang sesungguhnya. Bab V : Penutup, yang mengemukakan kesimpulan dan saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pemikiran bersama untuk masa yang akan dating. 5