BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul Pengaruh LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO dan FACR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis oleh Rizki Nindya Tantri Saputri (2012) yang berjudul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, PR, Dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada penelitian sekarang, penelitian-penelitian terdahulu tersebut dilakukan oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aktiva, Efisiensi dan Solvabilitas Terhadap ROA (Return On Asset) Pada Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bejudul pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan FACR. terhadap ROA pada bank pembangunan daerah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat dua rujukan, yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan pada penelitian ini adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh:

2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dinda Yani Kusuma (2011)

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang juga membahas mengenai ROA (Return On Asset). Berikut ini merupakan. yang dilakukan oleh Rommy Rifky Romadloni dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitianyang dilakukan oleh Lutfiatun Nukhus pada tahun 2010, Penelitian

PENDAHULUAN. dengan munculnya berbagai macam bisnis. Kemunculan bisnis ini sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Putu R. R. P. (2013) dengan topik Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis, diantaranya adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sangat bermanfaat sebagai acuan bagi peneliti, dalam penelitian ini. menggunakan hanya dua peneliti sebelumnya, yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yuda Dwi Nurcahya (2014) yang membahas tentang Pengaruh Kinerja

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis yakni sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. bahwa adanya pembangunan ekonomi yang baik dari suatu bangsa. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai referensi adalah:

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan atau financial intermediary yang mengandalkan kepercayaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2011) dengan judul pengaruh LDR, IPR, NPL, BOPO, FBIR, PR, FACR dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO, FBIR, FACR, serta PR secara

BAB I PENDAHULUAN. 2012:3). Pengertian bank dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat dua rujukan, yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Ibnu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian saat ini adalah sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 2.1 sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis Santi (2012) yang berjudul "Pengaruh Rasio Likuiditas,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk dijadikan rujukan. Penelitian yang pertama yaitu penelitian yang dilakukan. 1. Sancha Carolina De. C. P.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yuliana Wulandari (2013) yang membahas mengenai Pengaruh Rasio Likuiditas,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat khususnya sebagai acuan dalam penelitian ini. Penelitian tedahulu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fariz Syarifuddin (2012) dengan judul Pengaruh LDR, NPL, APB, IRR, PDN,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. acuan dimana ketiga peneliti tersebut dilakukan oleh :

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terhadap Pasar, Efisiensi, dan Solvabilitas terhadap ROA pada Bank Umum Swasta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) PRAMITHA ADRIANI (2015) melakukan penelitian yang berjudul

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan kinerja keuangan, diantaranya sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sangat bermanfaat bagi penulis sebagai bahan acuan. Penelitian yang

BAB V PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. LDR, IPR, LAR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR secara bersama-sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. karena bank memiliki fungsi sebagai Agen Pembangunan. Sebagai badan usaha,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rujukan adalah Nona Wandari (2011) pengaruh rasio LDR, IPR, APB, NPL,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian terdahulu pertama yang berjudul Pengaruh Risiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sensitifitas terhadap pasar, efisiensi, dan profitabilitas terhadap capital adequacy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dijadikan sebagai rujukan. Rujukan yang pertama oleh Rahcma Choirunnisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula kebutuhan dan keinginan masyarakat sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat banyak. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. FBIR, FACR dan PR terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Swasta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis oleh Dimas Maulana (2012) yang berjudul "Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. modal yang diperlukan untuk selalu meningkatkan perekonomian suatu negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai bahan acuan, diantaranya sebagai berikut: Penelitian yang dilakukan Nona Wandari dengan judul Pengaruh Rasio LDR,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Andi Muklas Saputro (2012) dengan judul Pengaruh Likuiditas, Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan berbagai macam lembaga keuangan. Lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. tanggal 10 November 1998 yang menyatakan bahwa bank adalah badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. pada perbankan didalam suatu negara. Saat ini bank merupakan salah satu peranan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul penelitiannya adalah Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, BOPO, PDN, IRR,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dana. Dengan demikian, sektor perbankan memiliki peran yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan financial intermediary. Bank dapat dijadikan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan rasio keuangan salah satunya adalah Return On Asset (ROA).

BAB V PENUTUP. maka dilihat pada Tabel 5.1 dapat disimpulkan sebagai berikut: Tabel 5.1 HASIL SIGNIFIKANSI ANTAR VARIABEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, penelitian terdahulu yang menjadi rujukan penulis yaitu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Dimas Maulana (2012) yang mengangkat penelitian dengan judul

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu adalah LDR, IPR, NPL, PDN, IRR, BOPO, FBIR dan FACR dengan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian terdahulu 1. Mega Ayu Pertiwi Penelitian pertama dilakukan oleh Mega Ayu Pertiwi tahun 2014 dengan judul Pengaruh LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO dan FACR terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Pembangunan Daerah Masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut yaitu apakah variabel LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO dan FACR secara bersamasama dan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah serta rasio apakah yang berpengaruh dominan terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah. Variabel bebas dalam penelitian tersebut yaitu variabel LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO dan FACR sedangkan variabel terikatnya yaitu ROA. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah menggunakan cara purposive sampling. Data yang dianalisis merupakan data sekunder dan metode pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu analisis regresi linier berganda. Pada penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa : a. Variabel LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO dan FACR secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada 13

14 Bank Pembangunan Daerah b. Variabel LDR, IPR secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah c. Variabel NPL, APB, FACR secara parsial mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah d. Variabel IRR, PDN secara parsial mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah e. Variabel BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah f. Diantara kedelapan variabel bebas LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO dan FACR yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah BOPO 2. Dwi Retno Andri yani. Penelitian kedua dilakukan oleh Dwi Retno Andriyani tahun 2013 dengan judul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan FACR terhadap Return on Asset (ROA) pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public Masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut yaitu apakah LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan FACR secara bersama-sama dan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public serta rasio apakah yang berpengaruh dominan terhadap ROA pada bank umum swasta nasional go public. Rumusan masalah pada penelitian tersebut adalah apakah variabel LDR, APB, NPL, IRR,

15 PDN, BOPO, FBIR dan FACR secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. Variabel apakah yang mempunyai kontribusi paling dominan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public. Variabel bebas yang digunakan oleh peneliti adalah LDR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan FACR sedangkan variabel tergantungnya adalah ROA (Return On Asset). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Dimana teknik pengambilan ini merupakan teknik pengambilan bersifat acak dan akan dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Metode dokumentasi adalah merupakan metode yang digunakan dalam penelitian terdahulu, metode ini dipilih karena data yang dikumpulkan berupa data sekunder dalam bentuk laporan keuangan mulai periode triwulan I tahun 2009 sampai dengan triwulan IV tahun 2012 pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public. Teknik analisis yang digunakan untuk menghitung besarnya LDR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan FACR terhadap ROA adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda yang terdiri dari uji F (serempak) dan uji t (parsial). Kesimpulan dari hasil penelitian terdahulu yang ditulis oleh Dwi Retno Andriyani adalah a. Rasio LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan FACR secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Go Public. b. Variabel LDR, IPR, APB secara parsial mempunyai pengaruh negatif tidak

16 signifikan terhadap ROA Bank Swasta Nasional GoPublic. Besarnya kontribusi pengaruh variabel LDR sebesar 7.80 persen. c. Variabel NPL, FBIR, FACR secara parsial mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA Bank Swasta Nasional Go Public. Besarnya kontribusi pengaruh variabel NPL sebesar 0.005 persen. d. Variabel IRR secara parsial mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap ROA Bank Swasta Nasional Go Public. Besarnya kontribusi pengaruh variabel IRR sebesar 7.896 persen. e. Variabel PDN secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA Bank Swasta Nasional Go Public. Besarnya kontribusi pengaruh variabel PDN sebesar 23.912 persen. f. Variabel BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap ROA Bank Swasta Nasional Go Public. Besarnya kontribusi pengaruh variabel BOPO sebesar 27.353 persen. Diantara kesembilan variabel bebas LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, dan FACR yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah variabel bebas BOPO, karena mempunyai nilai koefesien determinasi parsial sebesar 27.353 persen lebih tinggi dibandingkan dengan koefesien determinasi parsial variabel bebas lainnya. 3. Gita Puspa Ningtyas. Penelitian ketiga dilakukan oleh Gita Puspa Ningtyas tahun 2011 dengan judul Pengaruh Rasio LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FBIR, BOPO,

17 FACR dan PR terhadap ROA (Return On Asset) pada Bank Umum Swasta Nasional Masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut yaitu apakah LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FBIR, BOPO, FACR dan PR secara bersama-sama dan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional serta rasio apakah yang berpengaruh dominan terhadap ROA pada bank umum swasta nasional. Variabel bebas yang digunakan oleh peneliti adalah LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FBIR, BOPO, FACR dan PR sedangkan variabel tergantungnya adalah ROA (Return On Asset). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive samplingyang bermanfaat sebagai acuan penulis. Dari penelitian terdahulu terdapat rumusan masalah apakah LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FBIR, BOPO, FACR dan PR secara bersama-sama dan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Assets pada Bank Umum Swasta Nasional. Metode yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah metode dokumenter yaitu mengumpulkan data berupa laporan keuangan dan purposive sampling. Teknik analisis yang dilakukan oleh peneliti terdahulu adalah analisis deskriptif dan analisis statistik. Analisis deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran 8tentang deskripsi variabel-variabel penelitian, sedangkan analisis statistik menggunakan analisis linear berganda untuk menguji hipotesis penelitian pada variabel LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FBIR, BOPO, FACR dan PR. Dari penelitian terdahulu kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah ditulis oleh Gita Puspa Ningtyas ini adalah :

18 a. Variabel LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, FBIR, BOPO, FACR dan PR secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional triwulan I 2007- triwulan III 2010. b. Variabel LDR, IPR, PR, IRR, dan PDN secara parsial mempunyai pengaruh positif yang tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional triwulan I 2007- triwulan III 2010. c. Variabel FBIR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional triwulan I 2007- triwulan III 2010. d. Variabel APB, NPL dan FACR secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional triwulan I 2007- triwulan III 2010. e. Variabel BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional triw ulan I 2007- triwulan III 2010. 4. Dhaneswara Wihananda. Penelitian keempat yang dilakukan oleh Dhaneswara Wihananda tahun 2011 dengan judul Pengaruh LDR, IPR, CR, APB, NPL, BOPO, AU, FACR, PR, IRR dan PDN terhadap ROA pada Bank Pemerintah. Masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut yaitu apakah LDR, IPR, CR, APB, NPL, BOPO, AU, FACR, PR, IRR dan PDN secara bersama-sama dan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada

19 Pemerintah serta rasio apakah yang berpengaruh dominan terhadap ROA pada bank Pemerintah. Variabel bebas dalam penelitian tersebut yaitu variabel LDR, IPR, CR, APB, NPL, BOPO, AU, FACR, PR, IRR dan PDN sedangkan variabel terikatnya yaitu ROA. Metode yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah metode dokumenter yaitu mengumpulkan data berupa laporan keuangan dan purposive sampling. Teknik analisis yang dilakukan oleh peneliti terdahulu adalah analisis deskriptif dan analisis statistik. Analisis deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran tentang deskripsi variabel-variabel penelitian, sedangkan analisis statistik menggunakan analisis linear berganda Masalah yang diangkat dalam penelitian Dhanesrwara Wihananda adalah apakah variabel LDR, IPR, CR, APB, NPL, BOPO, AU, FACR, PR, IRR, dan PDN secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank-Bank Pemerintah serta manakah dari rasio-rasio tersebut yang memberikan kontribusi paling dominan terhadap ROA. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian tersebut yaitu : a. Terdapat pengaruh yang signifikan dari LDR, IPR, CR, APB, NPL, BOPO, AU, FACR, PR, IRR, dan PDN secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada bank pemerintah triwulan I tahun 2007 sampai dengan triwulan IV 2009. Dengan demikian berarti hipotesis pertama yang menyatakan bahwa LDR, IPR, CR, APB, NPL, BOPO, AU, FACR, PR, IRR, dan PDN secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA adalah diterima.

20 b. Terdapat pengaruh positif yang tidak signifikan dari LDR, IPR, AU dan PR secara parsial terhadap Retrun On Asset (ROA) pada bank-bank pemerintah triwulan I tahun 2007 sampai dengan triwulan IV 2009. c. Terdapat pengaruh negatif yang tidak signifikan dari CR, APB, NPL, BOPO, dan FACR secara parsial terhadap Return On Asset (ROA) pada bank-bank pemerintah triwulan I tahun 2007 sampai dengan triwulan IV 2009. Terdapat pengaruh yang positif tidak signifikan dari IRR dan PDN secara parsial terhadap Return On Asset (ROA) pada bank-bank pemerintah triwulan I tahun 2007 sampai dengan triwulan IV 2009. 5. Dhita Widia Safitry Penelitian kelima yang dilakukan oleh Dhita Widia Safitry tahun 2013 dengan judul Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva, Sensitivitas Pasar, Efisiensi dan Solvabilitas Terhaap Return on Asset pada Bank Umum Go Public Masalah yang diangkat dalam penelitian tersebut yaitu apakah variabel LDR, IPR, NPL, APB, APYDAP, IRR, PDN, BOPO, FBIR, PR dan FACR secara bersama-sama dan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Go Public serta rasio apakah yang berpengaruh dominan terhadap ROA pada Bank Umum Go Public. Variabel bebas dalam penelitian tersebut yaitu variabel LDR, IPR, NPL, APB, APYDAP, IRR, PDN, BOPO, FBIR, PR dan FACR sedangkan variabel terikatnya yaitu ROA. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah menggunakan cara purposive sampling. Data yang dianalisis merupakan data sekunder dan metode pengumpulan datanya

21 menggunakan metode dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu analisis regresi linier berganda. pada penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa : a. Variabel LDR, IPR, NPL, APB, APYDAP, IRR, PDN, BOPO, FBIR, PR dan FACR secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Go Public b. Variabel LDR, IPR, FBIR, PR secara parsial mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Go Public c. Variabel APB, APYDAP, PDN secara parsial mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Go Public d. Variabel IRR secara parsial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Go Public e. Variabel NPL, BOPO, FACR secara parsial mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Go Public Diantara kesebelas variabel bebas LDR, IPR, NPL, APB, APYDAP, IRR, PDN, BOPO, FBIR, PR dan FACR yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap ROA adalah BOPO. 2.2 Landasan Teori Profitabilitas Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. (Kasmir2012:327-329) Pengukuran kinerja profitabilitas bank dapat diukur dengan rasio sebagai berikut :

22 Tabel 2.1 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENELITIAN TERDAHULU DENGAN PENELITIAN SEKARANG VARIABEL TERGANTU NG VARIABEL BEBAS PERIODE SUBYEK PENELITIA N TEKNIK SAMPLING JENIS DATA METODE PENGUMP ULAN DATA TEKNIK ANALISIS MEGA AYU PERTIWI DWI RETNO ANDRIYANI GITA PUSPA NINGTYAS DHITA WIDIA SAFITRI DHANESWAR A WIHANANDA PENELITI SEKARANG ROA ROA ROA ROA ROA ROA LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO, DAN FACR TW I 2009- TW II 2013 BANK PEMBANGU NAN DAERAH PURPOSIVE SAMPLING LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, DAN FACR LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, FACR, PR 2008-2012 2008-2012 BANK UMUM SWASTA NASIONAL GO PUBLIC PURPOSIVE SAMPLING BANK UMUM SWASTA NASIONAL PURPOSIVE SAMPLING LDR, IPR, NPL, APB, APYDAP, IRR, PDN, BOPO, FBIR, PR DAN FACR TW I 2010- TW IV 2012 BANK UMUM GO PUBLIC PURPOSIVE SAMPLING LDR, IPR, CR, APB, NPL, BOPO, AU, FACR, PR, IRR DAN PDN TW I 2007- TW III 2010 BANK PEMERINTAH PURPOSIVE SAMPLING LDR, IPR, LAR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO DAN FBIR TW I 2010- TW II 2014 BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA PURPOSIVE SAMPLING SEKUNDER SEKUNDER SEKUNDER SEKUNDER SEKUNDER SEKUNDER DOKUMEN TASI ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DOKUMEN TASI ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DOKUMENTA SI ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DOKUMEN TASI ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DOKUMENTA SI ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DOKUMEN TASI ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Sumber : Mega Ayu Pertiwi(2014), Dwi Retno Andriyani(2013), Gita Puspa Ningtyas (2011) Dhita Widia Safitry (2013), Dhaneswara Wihananda (2011) 1. Gross Profit Margin Rasio ini digunakan untuk mengetahui presentasi labba dari kegiatan usaha murni dari bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :... (1) Dimana :

23 a. Operating Income merupakan penjumlahan dari pendapatan bunga dengan pendapatan operasional lainnya. b. Operating expense merupakan penjumlahan dari beban bunga dan beban operasional 2. Net Profit Margin NPM merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :...(2) 3. Return on Equity Capital (ROE) ROE merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net income. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :... (3) 4. Return on Asset ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan income dari pengelolaan asset. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :... (4) Dimana : a. Laba sebelum pajak merupakan laba bersih dari kegiatan operasional bank sebelum pajak

24 b. Total aktiva merupakan rata-rata volume usaha Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah ROA Likuiditas Menurut Kasmir (2012 : 288-316) Likuiditas adalah rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain, dapat membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan. Semakin besar rasio ini maka semakin likuid. Untuk mengukur tingkat likuiditas suatu bank dapat digunakan rasio keuangan adalah : a. LDR LDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. LDR yang tinggi merupakan satu tanda peringatan kepada mereka, agar lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan pemberian kredit. LDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus adalah : LDR = x 100%...(5) b. LAR LAR ini digunakan untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah asset yang dimiliki oleh bank. Semakin tinggi tingkat rasio semakin rendahnya tingkat likuiditas bank. Loan to Asset Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank. LAR dapat dihitung dengan menggunakan rumus adalah :

25 LAR = x 100%...(6) c. IPR IPR merupakan kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para deposannya dengan cara menjual surat-surat berharga yang dimilikinya. IPR ini merupakan suatu kebijakan yang diambil oleh bank untuk meningkatkan pendapatan melalui surat-surat berharga yang dimiliki yang terdiri dari sertifikat BI dan surat-surat berharga lainnya. IRR dapat dihitung dengan menggunakan rumus adalah : IPR = x 100%...(7) Dalam penelitian ini, rasio likuiditas yang digunakan adalah LDR, IPR dan LAR. Kualitas Aktiva Bank Kualitas aktiva adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya (Lukman Dendawijaya, 2009:61). Pendapat Lukman Dendawijaya didukung oleh pendapat Taswan yang menambahkan rasio untuk mengukur kinerja kualitas aktiva yaitu sebagai berikut (Taswan, 2010:166-167): A. Aktiva Produktif Bermasalah (APB) APB digunakan untuk menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktif bermasalah terhadap total aktiva produktif. Rasio ini mengindikasikan bahwa semakin besar rasio ini semakin buruk kualitas aktiva produktifnya, sebaliknya semakin kecil semakin baik kualitas asset produktifnya. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

26 APB = x 100%...(8) B. Non Performing Loan ( NPL ) Menurut Taswan (2010 : 164) NPL merupakan perbandingan antara kredit bermasalah dengan total kredit. NPL yang naik menunjukkan adanya lonjakan outstanding pinjaman yang bermasalah pada suatu bank. NPL ini dapat dihitung dengan rumus adalah : NPL = x 100%...(9) Sensitivitas Sensitivitas terhadap pasar merupakan penilaian terhadap kemampuan modal bank untuk mengcover akibat yang ditimbulkan oleh perubahan risiko pasar dan kecukupan manajemen risiko pasar (Veitzal Rifai 2012:485). Pendapat tersebut didukung oleh pendapat (Taswan 2010:168,484) yang menambahkan rasio untuk mengukur kinerja sensitivitas terhadap pasar yaitu sebagai berikut : a. Interest Rate Risk (IRR) IRR menunjukkan sensitivitas bank terhadap perubahan suku bunga. IRR dapat berpengaruh positif terhadap tingkat kesehatan bank apabila kondisi tingkat suku bunga meningkat maka kenaikan pendapatan akan lebih besar daripada kenaikan biayanya. Sehingga laba yang diperoleh suatu bank akan mengalami peningkatan, begitu pula sebaliknya. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut : IRR = x 100% (10)

27 Dimana yang termasuk dalam IRSA yaitu : sertifikat Bank Indonesia, Giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, surat berharga yang dimiliki, kredit yang diberikan, obligasi pemerintah, penyertaan dan Reverse Pepo.sedangkan yang termasuk dalam IRSL yaitu : Giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, simpanan dari bank lain, surat berharga yang diterbitkan dan pinjaman yang diterima. b. Posisi Devisa Netto ( PDN ) PDN menunjukkan sensitivitas bank terhadap perubahan nilai tukar dapat didefinisikan sebagai angka yang merupakan penjumlahan dari nilai absolute untuk jumlah dari selisih aktiva dan pasiva dalam neraca untuk setiap valuta asing ditambah selisih bersih tagihan dan kewajiban baik yang merupakan komitmen maupun kontijensi dalam rekening administratif untuk setiap valuta asing, yang semuanya dinyatakan dalam rupiah. Ukuran PDN berlaku untuk bankbank yang melakukan transaksi valas atau bank devisa. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut : PDN = x 100%...(11) Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan dari rasio sensitivitas terhadap pasar adalah IRR dan PDN. Efisiensi Bank Efisiensi adalah rasio yang digunakan untuk memastikan efisiensi dan kualitas pendapatan bank secara benar dan akurat. Kelemahan dari sisi pendapatan riil

28 merupakan indikator terhadap potensi masalah bank. Rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi adalah sebagai berikut (Veitzal Rifai 2012:480-482) : 1. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional Rasio ini adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa usaha utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan selanjutnya menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit, sehingga beban bunga dan hasil bunga merupakan porsi terbesar bagi bank. Semakin kecil rasio biaya(beban) operasionalnya akan lebih baik, karena bank yang bersangkutan dapat menutup biaya (beban) operasional dengan pendapatan operasionalnya. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus : Biaya Operasional BOPO x 100%.(12) Pendapa tan Operasional 2. Fee Based Income Ratio (FBIR) FBIR digunakan untuk mengukur pendapatan operasional diluar bunga. Semakin tinggi rasio FBIR maka semakin tinggi pula pendapatan operasional diluar bunga. Rasio ini dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut : FBIR = 100% (13) Dalam penelitian ini variable bebas yang menjadi subyek penelitian adalah rasio BOPO dan FBIR. Pengaruh Likuiditas, Kualitas Aktiva, Dan Efisiensi Terhadap ROA

29 A. Pengaruh Likuiditas Terhadap ROA. 1. Pengaruh LDR Terhadap ROA LDR menunjukkan bahwa kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada nasabah dengan mengandalkan kredit yang disalurkan.. LDR berpengaruh positif terhadap ROA, karena apabila LDR suatu bank meningkat, artinya telah terjadi kenaikan kredit yang diberikan dengan persentase lebih besar dibanding persentase kenaikan dana pihak ketiga. Akibatnya terjadi kenaikan pendapatan bunga lebih besar dibanding kenaikan biaya sehingga laba yang diperoleh meningkat dan mengakibat kan ROA suatu bank akan meningkat. 2. Pengaruh IPR Terhadap ROA IPR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para deposannya dengan cara menjual surat-surat berharga yang dimiliki. IPR memiliki pengaruh positif terhadap ROA, karena apabila IPR meningkat, artinya telah terjadi peningkatan penjualan surat-surat berharga yang dimiliki oleh bank lebih kecil dibanding jumlah persentase total DPK, akibatnya terjadi kenaikan persentase pendapatan bunga lebih besar dibanding persentase biaya bunga, sehingga laba bank meningkat dan ROA meningkat 3. Pengaruh LAR Terhadap ROA LAR adalah rasio ini digunakan untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah asset yang dimiliki oleh bank. LAR memiliki pengaruh positif terhadap ROA, karena jika LAR meningkat menunjukkan bahwa persentase total kredit yang diberikan lebih besar dibanding persentase total asset

30 bank yang dimiliki. Akibatnya terjadi peningkatan pendapatan, sehingga laba bank menjadi meningkat dan ROA bank juga meningkat. B. Pengaruh Kualitas Aktiva Terhadap ROA. 1. Pengaruh APB terhadap ROA Aktiva Produktif Bermasalah merupakan rasio yang mengukur kualitas aktiva produktif yang dimiliki oleh bank. APB berpengaruh negatif terhadap ROA, karena apabila APB meningkat berarti terjadi peningkatan aktiva produktif bermasalah dengan persentase lebih besar dibanding persentase peningkatan aktiva produktif. Akibatnya terjadi kenaikan biaya pencadangan penghapusan aktiva produktif lebih besar dibanding kenaikan pendapatan bunga, sehingga laba menurun dan ROA menurun. 2. Pengaruh NPL terhadap ROA NPL merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank dalam mengelola kredit. NPL berpengaruh negatif terhadap ROA, karena apabila NPL meningkat, artinya telah terjadi peningkatan kredit bermasalah dengan persentase lebih besar dibanding dengan persentase kenaikan total kredit. Akibatnya biaya pencadangan meningkat lebih besar dibanding peningkatan pendapatan. sehingga mengakibatkan laba menurun dan ROA mengalami penurunan. C. Pengaruh Sensitivitas Terhadap ROA 1. Pengaruh IRR terhadap ROA IRR dapat berperngaruh positif atau negatif, karena apabila IRR meningkat maka terjadi peningkatan IRSA dengan persentase lebih besar dibanding persentase

31 peningkatan IRSL. Jika pada saat itu tingkat bunga cenderung meningkat maka akan terjadi kenaikan pendapatan bunga lebih besar dibanding kenaikan biaya bunga sehingga laba bank meningkat, ROA juga meningkat. Jadi pengaruh IRR terhadap ROA adalah positif. Sebaliknya, apabila tingkat suku bunga mengalami penurunan maka terjadi penurunan pendapatan bunga lebih besar dibanding penurunan biaya bunga sehingga laba bank menurun, ROA juga menurun. Jadi pengaruh IRR terhadap ROA adalah negatif. 2. Pengaruh PDN terhadap ROA PDN dapat berpengaruh positif atau negatif terhadap ROA, karena apabila PDN meningkat, berarti terjadi kenaikan aktiva valas dengan persentase lebih besar dibanding persentase kenaikan pasiva valas. Jika pada saat itu nilai tukar cenderung mengalami peningkatan maka akan terjadi kenaikan pendapatan valas lebih besar dibanding kenaikan biaya valas sehingga laba bank meningkat, dan ROA juga meningkat. Jadi pengaruh PDN terhadap ROA adalah positif. Sebaliknya apabila nilai tukar mengalami penurunan maka terjadi peningkatan pendapatan valas lebih kecil dibanding peningkatan biaya valas sehingga laba menurun, dan ROA juga menurun. Jadi pengaruh PDN terhadap ROA adalah negatif. D. Pengaruh Efisiensi Terhadap ROA 1. Pengaruh BOPO terhadap ROA BOPO memiliki hubungan yang negatif dengan ROA. Semakin tinggi BOPO artinya terjadi kenaikan biaya operasional yang lebih besar dibanding kenaikan

32 pendapatan operasional sehingga pendapatan mengalami penurunan, maka laba turun dan ROA bank juga ikut turun. 2. Pengaruh FBIR terhadap ROA FBIR memiliki hubungan yang positif dengan ROA. Semakin tinggi FBIR artinya terjadi kenaikan pendapatan operasional diluar pendapatan bunga lebih besar dibanding kenaikan pendapatan operasional sehingga pendapatan mengalami kenaikan maka laba naik dan ROA bank juga ikut naik. 2.3 Kerangka Pemikiran Bank Menghimpun Dana Menyalurkan Dana Kinerja Keuangan Likuiditas Kualitas Aktiva Sensitivitas Efisiensi LDR IPR LAR APB NPL IRR PDN BOPO FBIR + + + - - -/+ -/+ - + ROA Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori yang di kemukakan diatas, maka hipotesis yang di buktikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

33 1. LDR, IPR, LAR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO dan FBIR, secara bersama sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 2. LDR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 3. LAR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 4. IPR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 5. APB secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 6. NPL secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 7. IRR secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 8. PDN secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 9. BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. 10. FBIR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa.