PENGARUH VOLUME PEMBERIAN KREDIT KONSUMSI TERHADAP PERTUMBUHAN PENDAPATAN BANK PADA BANK DANAMON TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai penghimpun dana masyarakat (financial intermediary)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah kontribusi nyata dari sektor perbankan. Sesungguhnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling. fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak didukung oleh peran perbankan dalam membangun negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi di Indonesia. Dalam Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian melalui fungsinya sebagai intermediary service, stabilitas ekonomi di lain pihak.

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya:

I. PENDAHULUAN. satunya adalah penyaluran kredit guna untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat dalam sektor perbankan menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seorang investor dalam melakukan pembelian dan penjualan suatu saham

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggara transaksi pembayaran, serta alat transmisi kebijakan moneter. Landasan hukum

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua ahli ekonomi berpendapat bahwa modal merupakan faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasionalnya dengan cara menghasilkan laba tinggi sehingga. profitabilitasnya terus mengalami peningkatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup rakyat banyak. Perbankan sendiri merupakan perantara keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Bank berfungsi. menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposit) dan kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Bank mempunyai peranan yang sangat penting di dalam membantu dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak, yakni

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak disorot oleh masyarakat banyak karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

Bab I. Pendahuluan. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan (financial institution) yang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekuiti (saham), reksadana, instrument derivative, maupun instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Penelitian ini mengangkat isu tersebut karena beberapa alasan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan dalam bidang ekonomi. Undang-Undang Tentang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan. Perbankan adalah salah satu sektor kunci yang

PENILAIAN TINGKAT PEMBERIAN KREDIT TERHADAP KESEHATAN BANK PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu penopang yang memperkuat sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. termasuk satu negara bank based yaitu negara yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. (demand deposit), tabungan (savings), dan deposito berjangka (time

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Industri perbankan saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat mengingat semakin meningkatnya persaingan dalam dunia perbankan. Peranan perbankan dalam memajukan suatu negara sangatlah besar, hampir semua sektor berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Bank dalam peranannya sebagai lembaga intermediasi menyalurkan dan menghimpun dana dari masyarakat, memberikan jasa pelayanan keuangan kepada masyarakat guna membangun roda perekonomian taraf hidup rakyat banyak. Dasar beroprasinya bank adalah kepercayaan, tanpa adanya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan juga sebaliknya maka kegiatan perbankan tidak akan berjalan dengan baik. Kegiatan menghimpun dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) merupakan kegiatan yang sangat penting bagi bank. Sumber dana yang berasal dari masyarakat luas merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan suatu ukuran keberhasilan bank, jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini, menurut Dendawijaya (2005:49), Sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank bisa mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank berasal dari masyarakat. Dana yang dihimpun dari masyarakat berupa giro, deposito, dan tabungan. Kegiatan pokok bank untuk menghimpun dan menyalurkan dana mempunyai fungsi intermediary service yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak. Hal tersebut tercermin pada UU RI no. 10 tahun 1998 yang menjelaskan mengenai Perbankan adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Seperti pada pengertiannya, yang pada intinya perbankan merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkanya kembali ke masyarakat.

2 Menurut Kasmir (2008:29), sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sedangkan pengertian bank menurut Hasibuan (2009:2), bank adalah lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas pembayaran, stabilisator moneter, serta dinamisator pertumbuhan perekonomian. Adapun tujuan bank selain agar produktif bagi ekonomi dan masyarakat juga bertujuan untuk mendapatkan keuntungan sehingga tidak saja bank harus mencapai efisiensi di perbankan yaitu dengan menyeimbangkan pemangkasan biaya (cost cutting) dan penghimpunan pendapatan (revenue generating) tetapi harus siap bersaing agar mampu menghadapi persaingan antar bank yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Sumber pendapatan operasional bank terdiri atas semua pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar telah diterima yaitu terdiri dari hasil bunga, provisi dan komisi, pendapatan valuta asing lainnya, dan pendapatan lainnya. Salah satu yang termasuk pendapatan operasional tersebut yaitu pendapatan bunga, yang berasal dari pinjaman yang diberikan atau pemberian kredit maupun dari penanamanpenanaman yang dilakukan oleh bank. Besarnya bunga yang ditawarkan untuk simpanan akan berpengaruh pada besaranya modal yang berhasil dihimpun bank terutama yang berasal dari Dana Pihak Ketiga (DPK), mengingat modal yang dimiliki oleh bank berasal dari pemilik cukup kecil yaitu 8 % dari penyediaan modal minimum yang dikeluarkan Bank Indonesia berdasarkan surat edaran No.10/15/PPBI Tahun 2008, tentang kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum sehingga bank harus berusaha untuk menghimpun dana dari pihak ketiga sebesar mungkin untuk menambah modal usahanya. Penetapan besarnya bunga simpanan yang ditawarkan bank sangat berpengaruh terhadap bunga pinjaman. Penetapan bunga pinjaman akan mempengaruhi pertumbuhan volume pemberian kredit. Melalui kredit inilah bank memiliki keuntungan yang cukup besar dari penjualan dananya

3 melalui penawaran tingkat suku bunga kredit sebagai harga jual dari kredit yang ditawarkan oleh pihak bank. Pendapatan bank yang diperoleh dari mengelola sumber dana dari masyarakat atau simpanan dana pihak ketiga, merupakan salah satu komponen yang menentukan tingkat kemampuan bank dalam mendapatkan laba. Kualitas kinerja suatu bank dapat terlihat dari seberapa besar bank dapat menghasilkan laba serta kemampuannya dalam menghimpun dan meyalurkan dana kepada masyarakat. Bank harus memanfaatkan aktiva yang dimilikinya untuk mendapatkan laba yang optimal serta untuk memperoleh pendapatan yang besar dengan biaya tertentu dan dapat dikendalikan seminimal mungkin. Pentinganya suatu pendapatan yang diperoleh bank yaitu untuk menjaga kelangsungan usaha bank dalam membiayai kegiatan operasionalnya. Meskipun bank memiliki banyak pilihan dalam penyaluran dananya, penyediaan terhadap fasilitas kredit terhadap sektor riil merupakan suatu pilihan yang harus mendapatkan perhatian yang lebih besar karena selain memberikan pendapatan utama bagi bank, dampaknya secara langsung dapat menggerakan roda perekonomian taraf hidup rakyat banyak. Meskipun distribusi dan melalui pemberian fasilitas kredit memiliki tingkat risiko (rate of risk) yang cukup besar dibandingkan dengan aktiva produktif lainnya tetapi jika manajemen perkreditan dan analisis dalam pemberian kredit dilakukan dengan baik maka resiko kredit dapat diminimalisir. Risiko kredit mengakibatkan banyak bank yang bermain aman dengan menginvestasikan dananya pada SBI maupun efek-efek yang dianggap memiliki tingkat risiko yang cukup kecil. Oleh karena itu, Bank Indonesia selaku otoritas moneter menetapkan kebijakan Loan to Deposit Ratio (LDR) minimum sebesar 85%-100% dalam surat edaran Bank Indonesia No.26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993. Namun, pada tanggal 26 September 2013, BI memperlakukan peraturan Bank Indonesia No.15/7/PBI/2013 yang berisi ketentuan standar minimum LDR pada tingkat 78%-100% agar dapat mengurangi investasi pada SBI serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar kemampuan bank dalam menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) maka

4 semakin besar pula kredit yang dapat disediakan oleh bank. Besarnya volume pemberian kredit yang diberikan bank akan berdampak pada pertumbuhan pendapatan yang berasal dari pendapatan bunga sebagai salah satu faktor yang menentukan tingkat laba bank dalam laporan laba rugi. Bank merupakan lembaga keuangan yang berperan serta dalam meningkatkan fungsi intermediasi keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Bank Danamon sebagai salah satu Bank Umum di Indonesia yang memiliki transparansi dalam mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang dapat diakses melalui internet, dalam mempublikasikan laporan keuangan tahunan tidak semua bank di Indonesia memiliki transparasi data seperti Bank Danamon. Oleh karena itu penulis memilih Bank Danamon sebagai objek penelitian dikarenakan adanya kemudahan dalam mengakses data Laporan Keuangan Publikasi Bank tahunan yang dapat di akses penulis melalui internet dengan data lebih dari 10 tahun terakhir. Bank Danamon memperlihatkan kemajuan yang cukup pesat dalam mengumpulkan dana, tetapi jika dilihat dari pendapatannya, Bank Danamon mengalami pertumbuhan yang fluktuatif yang dapat dilihat dari tabel berikut : No Tahun Pendapatan Pertumbuhan (%) Tabel 1.1 Pertumbuhan Pendapatan Bank Pada PT. Bank Danamon Tahun 2002-2014

5 1 2002 6.882.959 2 2003 6.287.517-8,65 3 2004 6.983.193 11.06 4 2005 9.041.157 29,47 5 2006 11.684.007 29.23 6 2007 13.471.200 15,30 7 2008 16.118.989 19,66 8 2009 17.666.110 9,60 9 2010 15.185.769-14,04 10 2011 17.875.217 17,71 11 2012 20.010.186 11,94 12 2013 21.388.793 6,89 13 2014 24.483.028 14,47 (dalam jutaan rupiah) (Sumber: Laporan keuangan publikasi Bank Danamon, data diolah kembali) Berdasarkan tabel 1.1 di atas, terlihat bahwa setiap tahunnya pendapatan PT. Bank Danamon cenderung meningkat, tetapi jika dilihat dari persentase pertumbuhannya cenderung menurun. Berikut ini adalah grafik dari presentase pertumbuhan pendapatan pada Bank Danamon tahun 2002-2014 yang dapat digambarkan sebagai berikut :

6 35 30 25 20 15 10 5 0-5 -10-15 -20 Pertumbuhan Pendapatan 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Pertumbuhan Pendapatan Grafik 1.1 Pertumbuhan Pendapatan PT. Bank Danamon Tahun 2002-2014 Berdasarkan tabel 1.1 dan grafik 1.1 di atas, terlihat pendapatan pada Bank Danamon mengalami pertumbuhan persentase yang fluktuatif cenderung turun. Pada tahun 2003 pertumbuhannya sebesar -8,65%, di tahun 2004 sebesar 11,06%, di tahun 2005 sebesar 29,47%, di tahun 2006 sebesar 29,23%, di tahun 2007 sebesar 15,30%, di tahun 2008 sebesar 19,66%, di tahun 2009 sebesar 9,60%, di tahun 2010 sebesar -14,04%, di tahun 2011 sebesar 17,71%, di tahun 2012 sebesar 11,94%, di tahun 2013 sebesar 6,89%, ditahun 2014 sebesar 14,47%. Pertumbuhan persentase pendapatan yang cenderung menurun ini apabila terus menerus dibiarkan akan berdampak pada bank (berupa kerugian finansial) stakeholder bank tersebut (pemegang saham, karyawan, nasabah) dan perekonomian. Dampak langsung yang dirasakan pemegang saham antara lain adalah hilangnya seluruh investasi mereka atau bangkrutnya perusahaan, penurunan nilai investasi atau harga saham yang turun karena reputasi yang buruk

7 atau penurunan laba, hilangnya deviden sebagai akibat dari penurunan laba perusahaan, dan pemegang saham bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi pada perusahaan. Sedangkan dampak bagi pegawai yang terlihat maupun yang tidak terlihat risk event tetap akan terkena dampaknya, seperti halnya : tindakan indisipliner karena kesenjangan atau kealpaan, kehilangan pendapatan, misalnya penurunan bonus atau penundaan peningkatan upah, karena dampak pada pendapatan perusahaan, kehilangan pekerjaan, dan dampak pada nasabah memang tidak akan langsung dan tidak terlihat jelas namun tetap dirasakan, seperti : penurunan kualitas layanan konsumen, penurunan ketersediaan produk, krisis likuiditas, perubahan peraturan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan untuk mencegah semakin menurunnya pertumbuhan pendapatan maka diperlukan manajemen yang baik salah satunya adalah manajemen kredit. Jika terjadi manajemen kredit yang tidak tepat akan mempengaruhi pertumbuhan pedapatan bank, sehingga kebijakan pihak bank dalam mengatur kredit akan menentukan berkembang atau tidaknya suatu bank, mengingat kredit merupakan sumber pendapatan dan keuntungan terbasar bagi bank. Dengan kata lain stabilitas usaha bank sangat dipengaruhi oleh keberhasilan pihak bank dalam mengelola kredit. Usaha bank yang berhasil mengelola kreditnya akan berkembang, sedangkan usaha bank yang dirongrong kredit bermasalah akan berpengaruh terhadap penurunan perolehan pendapatan bank tersebut. B. Identifikasi Masalah Penelitian Naik turunnya pertumbuhan pendapatan yang diterima oleh Bank Danamon, dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu penyaluran volume pemberian kredit. Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan oleh Lapoliwa dan Daniel (2000:155), bahwa : Aktiva produktif yang sangat diandalkan oleh

8 suatu bank yang dapat menghasilkan pendapatan besar adalah debitur atau lazim dikenal dengan kredit. Oleh karena itu, semakin besar volume pemberian kredit yang disalurkan oleh bank, maka semakin besar pendapatan yang akan diperoleh oleh bank itu sendiri. Selain itu menurut Suharno (2003:2), bahwa : Kredit dari sisi bank merupakan sumber pendapatan yang memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan bank itu sendiri. Dan menurut Taswan (2008:215) bahwa : Bank merupakan lembaga prantara yang menghimpun dan menempatkannya dalam bentuk aktiva produktif misalnya kredit. Penempatan dalam bentuk kredit akan memberikan kontribusi pendapatan bunga bagi bank. Menurut Thiagarajan et al (2011) yang di muat dalam jurnal hasil penelitian yang dilakukan oleh Aisha dan Prasetya (2013) menyatakan bahwa : Tingginya penyaluran kredit yang dilakukan oleh bank dan mengalami ketidak produktifan, maka akan menimbulkan risiko yang disebut risiko kredit, pernyataan ini juga di dukung oleh Ghosh (2010) dalam jurnal internasionalnya bahwa : pertumbuhan kredit yang lebih tinggi meningkatkan kerapuhan perbankan. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan kredit yang lebih tinggi apabila tidak di sertai dengan pertumbuhan pendapatan yang tinggi juga maka akan mengakibatkan kerapuhan atau kerugian bagi bank. Dengan memperhatikan penerapan faktor-faktor pemberian kredit yang benar. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahshamhanitomi (2011) dalam jurnalnya yaitu: Penerapan faktor-faktor pemberian kredit yang terdiri atas faktor character, faktor capacity, faktor capital, faktor collateral, faktor condition of economic profitability berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan pemberian kredit pada bank-bank umum di Kota Makassar. Dengan demikian diharapkan bank mampu menghimpun dana dari masyarakat atau dari pihak ke tiga dengan maksimal sehingga maksimalnya volume pemberian kredit yang diberikan bank akan berpengaruh pada pertumbuhan pendapatan yang berasal dari pendapatan bunga sebagai salah satu yang menambah tingkat laba bank dalam laporan laba rugi.

9 Oleh karena itu untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang pengaruh volume pemberian kredit terhadap pendapatan, maka penulis ingin lebih mengetahui, memahami dan membuktikan melalui penelitian yang berjudul Pengaruh Volume Pemberian Kredit Konsumsi Terhadap Pertumbuhan Pendapatan Bank Pada Bank Danamon Tahun 2002-2014. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran volume pemberian kredit konsumsi pada Bank Danamon 2. Bagaimana gambaran pertumbuhan pendapatan pada Bank Danamon 3. Bagaimana pengaruh volume pemberian kredit konsumsi terhadap pertumbuhan pendapatan pada Bank Danamon D. Maksud Penelitian dan Tujuan Penelitian 1. Maksud Penelitian Maksud dari penelitian adalah untuk mengkaji dan meneliti pengaruh volume pemberian kredit terhadap pertumbuhan pendapatan bank. 2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui gambaran volume pemberian kredit konsumsi pada Bank Danamon 2) Untuk mengetahui gambaran pertumbuhan pendapatan pada Bank Danamon 3) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh volume pemberian kredit konsumsi terhadap pertumbuhan pendapatan pada Bank Danamon E. Kegunaan penelitian 1. Kegunaan teoritis

10 a. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap pengetahuan dan sebagai bahan dalam mengembangkan keilmuan yang terkait dengan konsep dan teori akuntansi perbankan. b. Bagi penulis, penelitian yang dilakukan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan di bidang manajemen perbankan khususnya mengenai perkreditan dan mempelajari keterkaitan antara ilmu yang diperoleh di kampus dengan kenyataan dalam dunia perbankan sebenarnya. 2. Kegunaan praktis a. Bagi perusahaan dalam hal ini Bank Khususnya bank-bank umum lain pada umunya yaitu dengan diperoleh manfaat berupa dasar atau sebagai bahan pertimbangan dalam pengembalian keputusan yang berkaitan dengan pemberian kredit dalam hal optimalisasi pemberian kredit guna optimalisasi perolehan pendapatan b. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi pihak kreditur, investor, dan manajemen perusahaan agar dapat memberikan keputusan bagi perusahaan yang ingin mendapatkan pinjaman dana, demi kemajuan dan prestsi perusahaan yang akan datang.