BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan distribusi frekuensi, untuk mempelajari kompetensi bidan dalam pertolongan persalinan setelah pelatihan asuhan persalinan normal (APN) di Surakarta. Penelitian juga menggunakan wawancara mendalam untuk menggambarkan unit secara lebih dalam. Sesuai Langkah APN Populasi Sampel Mengikuti Pelatihan APN Praktik Pertolongan Persalinan Tidak Sesuai Langkah APN Gambar 3.1 Rancangan Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di PONED (Pelayanan Obstetri Neonatus Esensial Dasar) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surakarta. PONED Surakarta meliputi Gajahan, Sibela, Banyuanyar dan Pajang. 19
20 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2013 sampai Juli 2014. C. Populasi Penelitian 1. Populasi Target Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh bidan di Kota Surakarta. 2. Populasi Aktual Populasi aktual dalam penelitian ini adalah bidan di PONED (8 bidan di Gajahan, 4 bidan di Sibela, 4 bidan di Banyuanyar dan 4 bidan Pajang) dan RSUD Surakarta sejumlah 10 orang. Total 30 subjek penelitian. D. Subjek dan Teknik Penelitian Subjek 1. Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah bidan di PONED dan RSUD Surakarta yang melakukan praktik pertolongan persalinan. 2. Teknik Penelitian Subjek Teknik pengambilan subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan subjek apabila semua anggota populasi digunakan sebagai subjek. Subjek penelitian ini berjumlah 30 orang yang melakukan praktik pertolongan persalinan di PONED dan RSUD Surakarta.
21 E. Kriteria Restriksi 1. Kritetria Inklusi a) Bidan di wilayah Surakarta b) Aktif melakukan praktik pertolongan persalinan yaitu bidan yang bertugas di PONED c) Bidan yang sudah melakukan pembaharuan ilmu 58 langkah APN 2. Kriteria Eksklusi a) Bidan yang tidak bersedia menjadi subjek F. Pengalokasian Subjek Peneliti tidak mengalokasikan subjek tetapi mengobservasi subjek yang terpapar faktor resiko. Subjek penelitian yaitu berjumlah 30 bidan. Dari 30 sampel dilakukan wawancara mendalam sebanyak 3 subjek untuk menggambarkan hasil penelitian lebih mendalam (Patilima, 2013)
22 G. Definisi Operasional Tabel 3.1 Variabel, definisi operasional dan skala ukur No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Pelatihan Pelatihan untuk bidan Lembar Pernah - APN yang bertujuan identitas mengikuti supaya dapat pelatihan memberikan asuhan APN persalinan yang bersih dan aman dari setiap tahapan persalinan dan upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan dan hipotermia serta asfiksia bayi baru lahir di Surakarta Praktik Tindakan bidan Checklist 1. Sesuai Nominal Pertolonga dalam melakukan APN (sesuai dengan n langkah langkah SOP PPKP) langkah Persalinan pertolongan APN ( 85) persalinan sesuai 2. Tidak dengan langkah APN sesuai dengan langkah APN (< 85) H. Intervensi dan Instrumentasi 1. Instrumen Penelitian a. Lembar Observasi Instrumen yang digunakan mengukur praktik pertolongan persalinan dengan lembar observasi berupa daftar tilik. Cara pengukuran praktik
23 pertolongan persalinan oleh bidan melalui observasi langsung dengan menggunakan daftar tilik/checklist praktik pertolongan persalinan sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang ditetapkan PPKP dengan rumus perhitungan: Nilai = 58 x 2 X 100% 116 1) Jika nilai 85, sesuai dengan 58 langkah APN 2) Nilai < 85, tidak sesuai dengan 58 langkah APN b. Lembar Identitas Instrumen untuk mengetahui identitas dan status pelatihan APN bidan. 2. Tahapan Penelitian Penelitian dilakukan secara observasi langsung praktik pertolongan persalinan oleh bidan menggunakan checklist kemudian dinilai kesesuaian dengan 58 langkah APN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 observer yang sudah disamakan persepsinya yaitu peserta magang di PONED yang sudah mengikuti pelatihan APN. Setelah melakukan observasi langsung, selanjutnya dipilih 3 sampel subjek penelitian secara acak untuk dilakukan teknik wawancara secara mendalam agar memperkuat hasil penelitian. Instrument wawancara mendalam sesuai dari Departemen Kesehatan RI, didapatkan data yang
24 prinsipnya penolong persalinan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Pencegahan infeksi: Langkah 4 yaitu: lepaskan dan simpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering b. Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar 1) Langkah 1 Mendengar, melihat dan memeriksa gejala dan tanda kala II 2) Langkah 8 Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap. Bila selaput ketuban dalam pecah dan pembukaan sudah lengkap maka lakukan amniotomi 3) Langkah 10 Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/ saat relaksasi uterus untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-160x/menit)untuk memastikan janin tidak mengalami bradikardi / <120 x per menit
25 4) Langkah 11 Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai keinginannya. 5) Langkah 19 Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi perinium dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain yang bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala 6) Langkah 20 Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai. 7) Langkah 21 Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan 8) Langkah 23 Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah kearah perinium ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. 9) Langkah 24 Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki
26 10) Langkah 26 Keringkan dan posisikan tubuh bayi diatas perut ibu. 11) Langkah 50 Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60x/menit) serta suhu tubuh normal. c. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ketingkat pelayanan yang lebih tinggi d. Melaksanakan inisiasi menyusu dini ( IMD ) 1) Langkah 33 Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi dikepala bayi 2) Langkah 43 Beri cukup waktu untuk melakukan kontak kulit ibu-bayi e. Memberikan injeksi Vit K1 dan salep mata pada bayi baru lahir (DepKes RI, 2009). I. Analisis Data Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, yaitu: 1. Analisis Data Analisis Univariate
27 Analisis Univariate dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dari tiap variabel. Distribusi frekuensi meliputi umur, pendidikan, masa kerja dan praktik pertolongan persalinan. 2. Wawancara mendalam Wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan tujuan mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Wawancara mendalam dilakukan secara intensif dan berulang ulang (Bungin, 2013). Wawancara mendalam dilakukan pada responden dengan jumlah sedikit (Bungin, 2013). Wawancara mendalam dilakukan pada 3 subjek secara acak mengenai pokok persalinan dengan berpedoman pada DepKes RI (2009).