DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ARANG AKTIF DARI BATANG. TANAMAN GUMITIR (Tagetes erecta) YANG DIAKTIVASI DENGAN H 3 PO 4. Skripsi

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ARANG AKTIF DARI BATANG TANAMAN GUMITIR (TAGETES ERECTA) DENGAN AKTIVATOR NaOH

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI LIMBAH KULIT SINGKONG DENGAN MENGGUNAKAN FURNACE

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. TEAM PENGUJI SIDANG SKRIPSI... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACK... v. KATA PENGANTAR...

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea) DENGAN AKTIVATOR ASAM SULFAT

PENGARUH BAHAN AKTIVATOR PADA PEMBUATAN KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PGRI. Oleh: Efri Grcsinta, M.ptt.Si (030610g701) MIPA FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JAKARTA LAPORAN PENBLITIAN

PENGARUH WAKTU IRADIASI GELOMBANG MIKRO TERHADAP KUALITAS KARBON AKTIF DARI KAYU EUCALYPTUS PELLITA SEBAGAI ADSORBEN. Fitri, Rakhmawati Farma

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KELUWAK (Pangium edule) DENGAN AKTIVATOR H 3 PO 4

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

Hafnida Hasni Harahap, Usman Malik, Rahmi Dewi

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG KEPOK (MUSA ACUMINATE L) SEBAGAI KARBON AKTIF YANG TERAKTIVASI H 2 SO 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH SUHU AKTIVASI TERHADAP DAYA SERAP KARBON AKTIF KULIT KEMIRI

PEMBUATAN DAN KUALITAS ARANG AKTIF DARI SERBUK GERGAJIAN KAYU JATI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

PENDAHULUAN. Latar Belakang. meningkat. Peningkatan tersebut disebabkan karena banyak industri yang

Pemanfaatan Kulit Singkong Sebagai Bahan Baku Karbon Aktif

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Karbon Aktif dari BFA dengan Aktifasi Kimia Menggunakan KOH Kapasitas Ton/Tahun. A.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMBUATAAN ARANG AKTIF DARI KULIT PISANG DENGAN AKTIVATOR KOH DAN APLIKASINYA TERHADAP ADSORPSI LOGAM Fe

ITM-05: PENGARUH TEMPERATUR PENGERINGAN PADA AKTIVASI ARANG TEMPURUNG KELAPA DENGAN ASAM KLORIDA DAN ASAM FOSFAT UNTUK PENYARINGAN AIR KERUH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air bersih merupakan sumber kehidupan yang sangat vital bagi manusia.

KARAKTERISASI SEMI KOKAS DAN ANALISA BILANGAN IODIN PADA PEMBUATAN KARBON AKTIF TANAH GAMBUT MENGGUNAKAN AKTIVASI H 2 0

KARAKTERISASI KARBON AKTIF KULIT SINGKONG (Manihot utilissima) DENGAN VARIASI JENIS AKTIVATOR

ACTIVATED CARBON PRODUCTION FROM COCONUT SHELL WITH (NH 4 )HCO 3 ACTIVATOR AS AN ADSORBENT IN VIRGIN COCONUT OIL PURIFICATION ABSTRACT

DAUR ULANG LIMBAH HASIL INDUSTRI GULA (AMPAS TEBU / BAGASSE) DENGAN PROSES KARBONISASI SEBAGAI ARANG AKTIF

POTENSI ARANG AKTIF DARI TULANG SAPI SEBAGAI ADSORBEN ION BESI, TEMBAGA, SULFAT DAN SIANIDA DALAM LARUTAN

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI KARBON AKTIF

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI CANGKANG KELAPA SAWIT DENGAN AKTIVATOR H 3 PO 4 SKRIPSI

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN NaOH PADA KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA UNTUK ADSORPSI LOGAM Cu 2+

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-116

STUDI PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI TIGA JENIS ARANG PRODUK AGROFORESTRY DESA NGLANGGERAN, PATUK, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENDAHULUAN

KARAKTERISTIK KARBON AKTIF CANGKANG BINTARO (Cerberra odollam G.) DENGAN AKTIVATOR H 2 SO 4

Karakteristik Arang Aktif dari Tempurung Kelapa dengan Pengaktivasi H2SO4 Variasi Suhu dan Waktu

PEMANFAATAN TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI BAHAN KARBON AKTIF DALAM PENYISIHAN LOGAM BESI (Fe) PADA AIR SUMUR

BAB II LANDASAN TEORI. (Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, 1984). 3. Arang gula (sugar charcoal) didapatkan dari hasil penyulingan gula.

HASIL DAN PEMBAHASAN. = AA diimpregnasi ZnCl 2 5% selama 24 jam. AZT2.5 = AA diimpregnasi ZnCl 2 5% selama 24 jam +

PEMBUATAN ADSORBEN DARI CANGKANG KERANG BULU YANG DIAKTIVASI SECARA TERMAL SEBAGAI PENGADSORPSI FENOL SKRIPSI

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ARANG AKTIF DARI BATANG TANAMAN GUMITIR (Tagetes erecta) YANG DIAKTIVASI DENGAN H 3PO 4. *

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua orang mengenal alpukat karena buah ini dapat ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 6. Pada Gambar 6 ditunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

POTENSI ARANG AKTIF CANGKANG BUNGA PINUS SEBAGAI ADSORBEN ION KADMIUM (II) DAN TIMBAL (II) DENGAN AKTIVATOR H2SO4 DALAM LARUTAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Sintesis dan Karakterisasi Karbon Teraktivasi Asam dan Basa Berbasis Mahkota Nanas

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KELAPA SAWIT DENGAN METODE AKTIVASI KIMIA

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT DURIAN SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA DARI LIMBAH CAIR TENUN SONGKET DENGAN AKTIVATOR KOH

PENGARUH WAKTU DAN SUHU PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH DENGAN SUHU TINGGI SECARA PIROLISIS

BAB I PENDAHULUAN. minyak ikan paus, dan lain-lain (Wikipedia 2013).

Mengapa Air Sangat Penting?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis Struktur. Identifikasi Gugus Fungsi pada Serbuk Gergaji Kayu Campuran

Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 2 No. 1, Februari 2014, 15-20

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT DURIAN SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA DARI LIMBAH CAIR TENUN SONGKET DENGAN AKTIVATOR NaOH

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. coba untuk penentuan daya serap dari arang aktif. Sampel buatan adalah larutan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 7. Hasil Analisis Karakterisasi Arang Aktif

PEMANFAATAN ARANG AKTIF DARI BATANG TANAMAN GUMITIR (Tagetes erecta) SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT Pb(II) DAN Cd(II) DENGAN AKTIVATOR NaOH

Prarancangan Pabrik Karbon Aktif Grade Industri Dari Tempurung Kelapa dengan Kapasitas 4000 ton/tahun BAB I PENGANTAR

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT SALAK (SALACCA SUMATRANA) DENGAN AKTIVATOR SENG KLORIDA (ZnCl 2 ) SKRIPSI

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

DATA PENGAMATAN. 2. Untuk Konsentrasi Aktivator H2SO4 4M Serbuk kayu. No Pengamatan Kelapa (gr) (gr)

PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI CANGKANG BUAH KARET UNTUK ADSORPSI ION BESI (II) DALAM LARUTAN

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 2 (2013), Hal ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu kebutuhan air tidak pernah berhenti (Subarnas, 2007). Data

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT KAYU GELAM (Melaleuca leucadendron) YANG BERASAL DARI TANJUNG API-API SUMATERA SELATAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1

ADSORPSI ION Cr(VI) OLEH ARANG AKTIF SEKAM PADI ADSORPTION IONS OF Cr (VI) BY ACTIVE RICE HUSK CHARCOAL

Hasil dan Pembahasan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif dari Kulit Singkong terhadap Ion Logam Timbal

UJI COBA PENJERNIHAN DAN PENGHILANGAN BAU LIMBAH TAPIOKA DENGAN MENGGUNAKAN ARANG AKTIF DARI TEMPURUNG KELAPA (STUDI AKTIVASI DENGAN PENGASAMAN)

Rini Pujiarti dan J.P. Gentur Sutapa. Abstract

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ARANG AKTIF DARI AMPAS TEBU SEBAGAI ADSORBEN PADA PEMURNIAN MINYAK GORENG BEKAS RIA WIJAYANTI

PENGARUH SUHU, KONSENTRASI ZAT AKTIVATOR DAN WAKTU AKTIVASI TERHADAP DAYA SERAP KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KEMIRI

POTENSI ARANG AKTIF BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill) SEBAGAI ADSORBEN ION KADMIUM (II) DAN TIMBAL (II) DENGAN AKTIVATOR H 2 SO 4

PEMBUATAN DAN PEMANFAATAN ARANG AKTIF DARI TEMPURUNG BUAH LONTAR (Borassus flabellifer Linn.) SEBAGAI ABSORBEN LIMBAH BATIK KAYU

Pengaruh Temperatur terhadap Adsorbsi Karbon Aktif Berbentuk Pelet Untuk Aplikasi Filter Air

Keywords : activated charcoal, rice hurks, cadmium metal.

ABSTRAK. Kata kunci: kulit kacang tanah, ion fosfat, adsorpsi, amonium fosfomolibdat

BENTONIT SEBAGAI ADSORBEN PADA PEMUCATAN CINCAU HIJAU SERTA KARAKTERISASINYA

PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI LIMBAH PADAT SINTESIS FURFURAL BERBAHAN DASAR SEKAM PADI MELALUI AKTIVASI KIMIA

LAMPIRAN A DATA DAN PERHITUNGAN. Berat Sampel (gram) W 1 (gram)

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

PEMANFAATAN LIMBAH DAUN DAN RANTING PENYULINGAN MINYAK KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi Powell) UNTUK PEMBUATAN ARANG AKTIF

Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(1): ISSN: Maret 2014

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Metodologi Penelitian

PENGARUH KONSENTRASI AKTIVATOR ZnCl 2 TERHADAP KUALITAS KARBON AKTIF DARI KULIT UBI KAYU UNTUK PENYERAPAN LOGAM BERAT

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Journal of Scientific and Applied Chemistry

PEMANFAATAAN LIMBAH KAKAO (Theobroma cacao L) SEBAGAI KARBON AKTIF DENGAN AKTIFATOR TERMAL DAN KIMIA

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. tropis seperti di pesisir pantai dan dataran tinggi seperti lereng gunung.

MODIFIKASI LEMPUNG BENTONIT TERAKTIVASI ASAM SULFAT DENGAN BENZALKONIUM KLORIDA DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA RHODAMINE B SKRIPSI

PEMANFAATAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT UNTUK PRODUKSI KARBON AKTIF DENGAN AKTIVASI KIMIA

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii TEAM PENGUJI SIDANG SKRIPSI... iii ABSTRAK... iv ABSTRACK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Manfaat Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6 2.1 Tanaman Gumitir... 6 2.2 Arang Aktif... 8 2.3 Pembuatan Arang Aktif... 9 2.3.1 Proses Karbonisasi... 10 2.3.2 Aktivasi... 12 2.4 Adsorpsi... 15 2.5 Karakterisasi Arang Aktif... 19 2.6 Metilen Biru... 22 2.7 Spektrofotometri UV-VIS... 22 2.8 Spektrofotometer FTIR... 25 2.9 Kurva Kalibrasi... 26 BAB III METODE PENELITIAN... 28 3.1 Tempat Penelitian... 28 3.2 Alat dan Bahan... 28 3.2.1 Peralatan Penelitian... 28 3.2.2 Bahan Penelitian... 28 3.3 Prosedur Kerja... 29 3.3.1Penyiapan Bahan... 29 3.3.2 Pirolisis Batang Gumitir... 29 3.3.3Aktivasi Arang... 29 3.3.4 Karakterisasi Arang... 30 1

BAB IV BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Arang dari Batang Tanaman Gumitir... 33 4.2 Aktivasi Arang... 33 4.3 Karakterisasi Arang Aktif... 35 4.3.1 Kadar air... 35 4.3.2 Kadar zat mudah menguap... 37 4.3.3 Kadar abu total... 39 4.3.4 Kadar karbon... 41 4.3.5 Daya serap metilen biru... 43 4.3.6 Daya serap iodin... 46 4.3.7 Gugus fungsi... 49 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 53 5.2 Saran... 53 DAFTAR PUSTAKA... 54 LAMPIRAN... 57 2

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Standar Kualitas Arang Aktif Menurut SNI 06 3730 1995 dtrefsfsd tentang Arang Aktif Teknis... 15 Tabel 2.2 Perbedaan adsorpsi fisika dan adsorpsi kimia... 16 Tabel2.3 Warna komplementer spektrum sinar tampak... 23 Tabel 4.1Rendemen Hasil Aktivasi Arang Batang Gumitir Menggunakan berbagai Konsentrasi Natrium Hidroksida... 34 Tabel 4.2 Hasil Penentuan Kadar Air Arang Aktif... 36 Tabel 4.3 Hasil Penentuan Kadar Zat Mudah Menguap Arang Aktif... 38 Tabel 4.4 Kadar Abu Total Arang Aktif... 40 Tabel 4.5 Kadar Karbon Arang Aktif... 42 Tabel 4.6 Hasil Penentuan Daya Serap Metilen Biru... 45 Tabel 4.7 Hasil Penentuan Daya Serap Iodin... 48 Tabel 4.8 Data Spektrum Inframerah Arang... 51 3

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Bunga Gumitir (Tagetes erecta)... 7 Gambar 2.2 Skema Spektrofotometer UV-VIS... 24 Gambar 2.3 Kurva Kalibrasi... 27 Gambar 4.1 Hubungan Konsentrasi Natrium Hidroksida dan Rendemen Arang Aktif... 35 Gambar 4.2 Grafik Hubungan antara Konsentrasi Natrium Hidroksida dan Kadar Air Arang Aktif... 37 Gambar 4.3 Grafik Hubungan antara Konsentrasi Natrium Hidroksida dan Kadar Zat Mudah Menguap Arang Aktif... 39 Gambar 4.4 Grafik Hubungan antara Konsentrasi Natrium Hidroksida dan Kadar Abu Total Arang Aktif... 41 Gambar 4.5 Grafik Hubungan antara Konsentrasi Natrium Hidroksida dan Kadar Karbon Arang Aktif... 42 Gambar 4.6 Kurva Kalibrasi Larutan Standar Metilen Biru... 44 Gambar 4.7 Grafik Hubungan antara Konsentrasi Natrium Hidroksida dan Daya Serap Arang Aktif Terhadap Metilen Biru... 46 Gambar 4.8 Grafik Hubungan antara Konsentrasi Natrium Hidroksida dan Daya Serap Arang Aktif Terhadap Iodin... 49 Gambar 4.9 Spektra Inframerah Arang Aktif... 50 Gambar 4.10 Spektra Inframerah Arang... 51 4

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Skema Kerja 1.1 Penyiapan Sampel... 57 1.2 Pirolisis Batang Gumitir (Tagetes erecta) Menjadi Arang... 57 1.3 Aktivasi Arang... 58 1.4 Karakterisasi Arang Aktif... 59 Lampiran 2 Pembuatan Larutan 2.1Pembuatan Larutan Natrium Hidroksida (NaOH)... 63 2.2 Pembuatan Larutan Iodium (I2) 0,125 N... 63 2.3 Pembuatan Larutan Natrium Tiosulfat (Na2S2O3) 0,1 N... 63 2.4 Pembuatan Larutan Kalium Dikromat (K2Cr2O7) 0,05 N... 63 2.5 Pembuatan Larutan Metilen Biru... 63 2.6 Pembuatan Indikator Amilum... 64 Lampiran 3 Pembuatan Dan Karakterisasi Arang Aktif 3.1 Pirolisis Batang Tanaman Gumitir Menjadi Arang... 64 3.2 Aktivasi Arang Dengan Konsentrasi Natrium Hidroksida... 64 3.3 Penentuan Kadar Air Arang Aktif... 65 3.4 Penentuan Kadar Zat Mudah Menguap Arang Aktif... 66 3.5 Penentuan Kadar Abu Total Arang Aktif... 67 3.6 Penentuan Kadar Karbon Arang Aktif... 68 3.7 Penentuan Daya Serap Arang Aktif Terhadap Metilen Biru... 69 3.8 Penentuan Daya Serap Arang Aktif Terhadap Iodin... 73 5

Lampiran 4 Dokumentasi 4.1 Preparasi Sampel... 78 4.2 Pirolisis Sampel... 78 4.3 Aktivasi Arang... 78 4.4 Karakterisasi Arang Aktif... 79 6

ABSTRAK Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan dan karakterisasi arang aktif dari batang tanaman gumitir (tagetes erecta) dengan menggunakan aktivator NaOH. Penelitian ini bertujuan untuk membuat arang aktif dan menentukan konsentrasi NaOH optimum yang dibutuhkan untuk mendapatkan arang aktif dengan karakteristik yang baik ditinjau dari kadar air, kadar zat mudah menguap, kadar abu total, kadar karbon, daya serap terhadap metilen biru, dan daya serap terhadap iod. Hasil penelitian menunjukkan arang aktif yang diaktivasi dengan natrium hidroksida (NaOH) 2,5% menghasilkan arang aktif dengan karakteristik terbaik dan memenuhi standar mutu SNI 06 3730 1995 tentang arang aktif teknis. Arang aktif yang diperoleh dalam penelitian ini memiliki kadar air sebesar 1,25 ± 0,02%, kadar zat mudah menguap sebesar 12,00 ± 0%, kadar abu total sebesar 5,33 ± 0,41%, kadar karbon sebesar 81,41%, daya serap terhadap metilen biru sebesar 199,97 ± 0,07 mg/g, dan daya serap terhadap I2 sebesar 728,09 ± 2,16 mg/g. Hasil analisis dengan spektrofotometer FTIR menunjukkan bahwa arang aktif tersebut mempunyai gugus fungsi C-H alifatik, C=O, C=C aromatik, CH3-O, dan O-H ikatan hidrogen. Kata kunci: arang aktif, karakterisasi, tanamam gumitir, natrium hidroksida. 7

ABSTRACT This research investigated the manufacture and characterization of activated carbon from stem of marigold plant (Tagetes erecta) using NaOH as the chemical activator. The aim of this research was to make activated carbon and determe the optimum concentration of NaOH required for activating the carbon in order to obtain activated carbon with good characteristics, in terms of the levels of water, volatile substance, total ash, carbon, as well as the adsorptions of methylene blue and iodine. The result of this research showed that the activated carbon resulted in with the use of 2,5% NaOH gave the best characteristics that fulfilled the standard quality of SNI 06-3730-1995 about activated carbon, which were as follows: water level of 1,25 ± 0,02%, volatile substance level of 12,00 ± 0%, total ash level of 5,33 ± 0,41%, carbon level of 81,41%, methylene blue absorption of 199,97 ± 0,07 mg/g, and iodine absorption of 728,09 ± 2,16 mg/g. The FT-IR spectrum showed that the activated carbon contained some functional groups of C-H aliphatic, C=O, C=C aromatic, CH3-O, and O-H from hydrogen bonding. Keywords: activated carbon, characterization, marigold plant, sodium hydroxide 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil bunga gumitir (Tagetes erecta) atau bahasa Inggrisnya marigold yang cukup besar di dunia selain India. Hal ini disebabkan oleh kondisi iklim tropis dan tanahnya yang subur. Tanaman gumitir sering ditanam di halaman rumah dan taman-taman sebagai tanaman hias. Gumitir aslinya berasal dari Meksiko, menyukai tempat terbuka yang terkena matahari langsung dan udara lembap. Tanaman gumitir merupakan bahan alam yang murah dan mudah diperoleh. Bagian tanaman gumitir yang biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat adalah bagian bunga dan daunnya karena berkhasiat sebagai obat yang digunakan untuk mengatasi radang mata, batuk rejan, radang saluran napas, radang tenggorok, sariawan, sakit gigi, perut kembung, mual, kejang panas pada anak, dan baunya yang tidak enak ternyata bisa juga digunakan untuk mengusir nyamuk (Deperindus, 1989). Adapun bagian lain dari tanaman gumitir seperti batangnya, sangat jarang digunakan oleh masyarakat. Hal ini mengakibatkan bertambahnya sampah atau limbah dari tanaman tersebut yang dapat mencemari lingkungan. Di Indonesia,khususnya di Bali tanaman gumitir dibudidayakan dengan sangat luas.limbah batang gumitir setelah masa produksi habis belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Salah satu pemanfaatan biomassa seperti halnya batang gumitir ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan arang aktif. 9

Arang merupakan produk dari proses karbonisasi kayu yang sebagian besar komponennya merupakan karbon, sedangkan arang aktif merupakan arang yang telah mengalami pemrosesan secara lanjut dengan pemanasan tinggi atau dengan menggunakan bahan-bahan kimia, sehingga pori-pori yang dimiliki arang menjadi terbuka dan mampu menjadi adsorben. Daya serap arang aktif terjadi karena adanya pori-pori berukuran mikro yang jumlahnya banyak (Yustinah, 2011). Arang aktif memiliki banyak manfaat, misalnya sebagai pembersih air, pemurnian gas, industri gula, pengolahan limbah cair dan sebagainya. Dalam dunia industri, arang aktif sangat diperlukan karena dapat mengabsorbsi bau, warna, gas, dan logam. Pada umumnya arang aktif dapat dipergunakan untuk berbagai industri, antara lain yaitu industri obat-obatan, makanan, minuman, pengolahan air (penjernihan air) dan lain-lain. Hampir 70% produk arang aktif digunakan untuk pemurnian dalam sektor minyak kelapa, farmasi dan kimia. Bahan baku yang dapat dibuat menjadi arang aktif adalah semua bahan yang mengandung karbon, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, binatang ataupun barang tambang. Bahan-bahan tersebut adalah berbagai jenis kayu, sekam padi, tulang binatang, batu-bara, tempurung kelapa, kulit biji kopi (Cooney, 1980). Pembuatan arang aktif dilakukan melalui proses karbonisasi yang dilanjutkan dengan proses aktivasi. Ada dua metode utama yang dapat digunakan untuk membuat arang aktif dari bahan dasar organik, yaitu cara aktivasi fisik (physical activation) dan cara aktivasi kimiawi (chemical activation). Aktivasi fisik biasanya terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah karbonisasi bahan dasar dengan pemanasan pada suhu sekitar 700 0 C yang dilanjutkan dengan tahap 10

berikutnya, yaitu mengalirkan uap karbon dioksida, dan/atau pemanasan pada suhu 800-1000 0 C (Jamilatun et al., 2014), sedangkan aktivasi secara kimiawi umumnya dilakukan dengan menambahkan bahan-bahan kimia sebagai aktivator. Unsur-unsur mineral dari persenyawaan kimia yang ditambahkan tersebut akan meresap ke dalam arang dan membuka permukaan yang semula tertutup oleh komponen kimia sehingga volume dan diameter pori bertambah besar. Penambahan bahan kimia tersebut dilakukan dengan cara perendaman arang dalam larutan aktivator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ZnCl2, NaOH, dan H3PO4 merupakan bahan kimia yang cukup baik untuk digunakan dalam aktivasi arang. Lama perendaman sekitar 12-24 jam dan kemudian ditiriskan dengan meletakkan di tempat terbuka sehingga air permukaannya hilang (Sudradjat dan Pari, 2011). Perendaman dengan bahan aktivasi ini dimaksudkan untuk menghilangkan atau membatasi pembentukan lignin, karena adanya lignin dapat membentuk senyawa tar yang menutup pori sehingga mengurangi daya serap arang aktif. Berbagai keunggulan cara aktivasi kimiawi dibandingkan dengan aktivasi fisik diantaranya adalah (1) pada proses aktivasi kimiawi, aktivasi satu langkah (one-step activation) di dalam penyiapannya sudah terdapat zat kimia pengaktif sehingga proses karbonisasi sekaligus proses aktivasi karbon yang terbentuk, (2) aktivasi kimiawi biasanya terjadi pada suhu lebih rendah dari pada metode aktivasi fisik, (3) efek dehydrating agent dapat memperbaiki pengembangan pori di dalam struktur karbon, dan (4) produk dengan menggunakan metode ini lebih banyak jika dibandingkan dengan aktivasi secara fisik (Ioannidou dan Zabanitou, 2007). 11

Pemilihan jenis aktivator akan berpengaruh terhadap kualitas arang aktif. Masing-masing jenis aktifator akan memberikan efek/pengaruh yang berbedabeda terhadap luas permukaan maupun volume pori- pori arang aktif yang dihasilkan. Jenis bahan kimia yang dapat digunakan sebagai aktivator adalah hidroksida logam alkali garam-garam karbonat, klorida, sulfat, fosfat dari logam alkali tanah seperti ZnCl2, NaOH, H3PO4, KOH, H2SO4 dan uap air pada suhu tinggi. Dengan melihat banyaknya limbah tanaman gumitir di Bali, maka pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan arang aktif dari batang tanaman gumitir dilanjutkan dengan karakterisasinya. Metode pembuatan arang aktif yang digunakan adalah metode aktivasi kimiawi dengan menggunakan aktivator NaOH. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi NaOH terhadap karakteristik arang aktif yang dihasilkan dari limbah batang tanaman gumitir (Tagetes erecta)? 2. Berapakah konsentrasi NaOH yang dibutuhkan untuk membuat arang aktif dengan karakteristik yang terbaik? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH terhadap karakteristik arang aktif yang dihasilkan dari limbah batang tanaman gumitir (Tagetes erecta). 12

2. Mengetahui konsentrasi NaOH yang dibutuhkan untuk membuat arang aktif dengan karakteristik yang baik. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memanfaatkan limbah gumitir, khususnya batangnya untuk pembuatan arang aktif dengan aktivator NaOH sehingga diperoleh arang aktif dengan karakteristik yang baik. Dengan demikian, penelitian ini akan menjadi salah satu solusi untuk penanganan limbah pertanian dimana akan diperoleh suatu bahan yang lebih bermanfaat dan lebih bernilai ekonomis. 13