PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2009

BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PT JASA SARANA JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS KARANGASEM SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 11 TAHUN 2006 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN P.T. BEKASI PUTERA JAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

BUPATI BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. PEMBANGUNAN BELITUNG TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2006

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 5 TAHUN 2002

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 10 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG,

NOMOR : 3 TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA PELABUHAN PELABUHAN BATAM INDONESIA (PT)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN

PEMERINTAH KOTA BATU

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 1999

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 9 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG. Draf Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) REBONG PERMAI

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) PERSEROAN TERBATAS (PT) LAMPUNG JASA UTAMA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

NO : SERI : D

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 11 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG PERSEROAN TERBATAS (PT) MALUKU ENERGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 01 TAHUN 2014 T E N T A N G PERUSAHAAN DAERAH PANRANNUANGKU

QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. REBONG PERMAI JAYA

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBONG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBONG,

QANUN ACEH NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN BANK ACEH SYARIAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) PERSEROAN TERBATAS (PT) LAMPUNG JASA UTAMA

RANCANGAN. PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARlMUN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH KEPELABUHANAN

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 10 TAHUN 2002

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 17 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SARANA PEMBANGUNAN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH WIRA USAHA WOLIO SEMERBAK KOTA BAUBAU

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

0 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PERSEROAN TERBATAS GRESIK SAMUDRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dibidang transportasi laut guna kelancaran mobilitas kegiatan dan mendorong terciptanya percepatan pertumbuhan perekonomian masyarakat dan Daerah ; b. bahwa sebagai upaya menggali potensi daerah guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, perlu membentuk suatu institusi sebagai wadah Usaha Angkutan Laut, Penunjang Angkutan Laut dan Kepelabuhanan ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu mendirikan Perusahaan Usaha Angkutan Laut, Penunjang angkutan Laut dan Kepelabuhanan Dalam Bentuk Perseroan Terbatas yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur ; 2. Undang-undang Nomor 2 tahun 1965 tentang Perubahan batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730) ;

3. Undang-undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3493 ) ; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3587); 5. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3674); 6. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor, Tambahan Lembaran Negara); 7. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 8. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 9. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 10. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 13, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 11. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1974 tentang Perubahan Nama Kabupaten Surabaya (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1974 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3038); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1998 tentang Pemakaian Nama Perseroan Terbatas ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3740); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 1999 tentang Angkutan di Perairan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3907 ) ; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952 ) ; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran 4090) ; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retrebusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 1219, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lemabaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578) ; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 19 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan di Kabupaten Gresik (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2001 Nomor 8 Seri C ) ; 20. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( Lemabaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593) ; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1998 tentang Bentuk Hukum Badan Usaha Milik Daerah ; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 09 Tahun 2002 tentang Retribusi Jasa Kepelabuhanan (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik tahun 2002 Nomor 2 Seri C Tambahan Lembaran Daerah Nomor 09) ;

23. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 21 Tahun 2005 tentang Kerja Sama Pemerintah Daerah dan atau BUMD dengan Pihak lain (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik tahun 2005 Nomor 3 Seri E). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN GRESIK dan BUPATI GRESIK MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TENTANG PERSEROAN TERBATAS GRESIK SAMUDRA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Gresik ; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 3. Bupati adalah Bupati Gresik; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya diebut DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gresik; 5. Perseroan Terbatas Gresik Samudra yang selanjutnya disingkat PT Gresik Samudra adalah sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kabupaten Gresik yang mempunyai kegiatan usaha angkutan laut, penunjang angkutan laut dan Kepelabuhanan; 6. Perseroan Terbatas Gresik Samudra adalah Perseroan milik Pemerintah Daerah yang sebagian besar modalnya merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan ;

7. Organ Perseroan adalah Rapat umum pemegang saham Direksi dan Komisaris ; 8. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disingkat RUPS adalah Organ Perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Komisaris ; 9. Direksi adalah Organ Perseroan yang bertanggungjawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik didalam maupun diluar Pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ; 10. Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan Perseroan. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 PT Gresik Samudra didirikan dengan maksud dan tujuan untuk: a. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah; b. Memanfaatkan dan mengembangkan potensi sumber daya buatan yang tersedia di daerah; c. Meningkatkan dan mengembangkan perekonomian daerah; d. Memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja dalam rangka kesejahteraan masyarakat; e. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa, yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajad hidup orang banyak; f. Mengejar keuntungan. BAB III PEMBENTUKAN Pasal 3 (1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk PT Gresik Samudra; (2) Bupati diberi wewenang untuk memproses pendirian PT Gresik Samudra sebagaimana dimaksud ayat (1) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(3) Dalam operasional PT Gresik Samudra sebagaimana dimaksud ayat (1) sesuai ketentuan Peraturan perundangundangan yang berlaku yang menyangkut Perseroan Terbatas. BAB IV TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 4 PT Gresik Samudra berkedudukan dan berkantor pusat di Gresik sebagai Ibu Kota Kabupaten Gresik dan dapat membuka Kantor Cabang, Cabang Pembantu dan Perwakilan dalam rangka memperluas usaha yang ditetapkan oleh Direksi. BAB V USAHA Pasal 5 Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, PT Gresik Samudra melakukan usaha : 1. Angkutan Laut : a Usaha pelayaran dalam negeri (pengelolaan kapal tunda dan keagenan kapal lainnya); b Usaha pelayaran angkutan sungai, danau dan penyeberangan. 2. Penunjang angkutan laut : a Usaha bongkar muat; b Usaha jasa pengurusan transportasi; c. Usaha ekspedisi muatan kapal laut; d. Usaha angkutan perairan pelabuhan; e. Usaha penyewaan peralatan angkutan laut/peralatan penunjang angkutan laut; f. Usaha tally; g. Usaha depo peti kemas. 3. Kepelabuhanan : a. Usaha pengelolaan asset tanah hasil reklamasi perairan/pantai Wilayah laut Pemerintah Kabupaten Gresik atau tanah pihak III di Pelabuhan yang dikerjasamakan;

b. Usaha pengelola parkir kendaraan di pelabuhan bagi lahan parkir disekitar pelabuhan yang disediakan oleh pemerintah Kabupaten Gresik dan pihak III yang dikerjasamakan; c. Usaha jasa kepelabuhan lainnya. BAB VI DEWAN KOMISARIS Pasal 6 (1) Dewan Komisaris terdiri dari seorang Komisaris Utama dan paling banyak 2 (dua) orang Komisaris yang memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan Peraturan Perundangan yang berlaku; (2) Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS dari calon-calon yang diajukan pemegang saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dapat diangkat kembali; (3) Wewenang dan kewajiban komisaris ditetapkan dalam Anggaran Dasar; (4) Tata cara pencalonan, pengangkatan dan pemberhentian komisaris diatur dalam Anggaran Dasar, tanpa mengurangi hak pemegang saham dalam pencalonan; (5) Untuk pertama kali pengangkatan komisaris dilakukan dengan mencantumkan susunan dan nama komisaris dalam Akta Pendirian sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. BAB VII DIREKSI Pasal 7 (1) PT Gresik Samudra dipimpin oleh Direksi, yang terdiri darl seorang Direktur Utama dan paling banyak 3 (tiga) orang Direktur yang memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; (2) Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS dari caloncalon yang diusulkan pemegang saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali;

(3) Tata cara Pencalonan, pengangkatan, dan pemberhentian Anggota Direksi diatur dalam Anggaran Dasar, tanpa mengurangi Hak Pemegang Saham dalam pencalonan. Pasal 8 Untuk pertama kali, Dewan Komisaris dan Direksi PT Gresik Samudra, diangkat oleh Bupati. BAB VIII KEPEGAWAIAN Pasal 9 (1) Pegawai diangkat dan diberhentikan oleh Direksi sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; (2) Hak dan kewajiban pegawai diatur oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku dengan memperhatikan kemampuan PT Gresik Samudra. BAB IX MODAL, SAHAM DAN DEVIDEN Pasal 10 (1) Modal dasar PT Gresik Samudra terdiri atas seluruh nilai nominal saham; (2) Penyertaan modal dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik serta Pihak Ketiga dengan ketentuan 51 % dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Gresik; (3) Ketentuan mengenai permodalan PT Gresik Samudra diatur dalam Anggaran Dasar termasuk ketentuan mengenai modal dasar dan modal yang ditempatkan serta disetor sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 11 (1) Modal PT Gresik Samudra sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ditetapkan dengan komposisi sebagai berikut: a. Modal dasar paling sedikit Rp 20.000.000,00 (Dua puluh juta rupiah);

b. Modal ditempatkan paling sedikit 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar; c. Modal disetor paling sedikit 50 % (lima puluh persen) dari modal ditempatkan. (2) Penanaman modal pada PT Gresik Samudra oleh Pemerintah Kabupaten Gresik ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; (3) Perubahan modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya ditetapkan oleh RUPS sesuai peraturan perundang - undangan yang berlaku. Pasal 12 Ketentuan dan peraturan tentang daftar pemegang saham, pemindahtanganan saham dan duplikasi saham diatur dalam peraturan tersendiri oleh RUPS dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 13 Komposisi penggunaan dana dari deviden yang diperoleh atas penanaman modal oleh Pemerintah Kabupaten Gresik pada PT Gresik Samudra termasuk yang disetor untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan diatur dengan Peraturan Bupati. BAB X RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 14 (1) RUPS merupakan kekuasaan tertinggi; (2) RUPS terdiri atas RUPS tahunan dan RUPS lainnya; (3) Direksi menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya; (4) RUPS diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun; (5) RUPS tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir; (6) RUPS lainnya dapat diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan; (7) RUPS dipimpin oleh salah satu anggota Dewan Komisaris;

(8) Keputusan RUPS diambil berdasar atas musyawarah untuk mufakat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (9) Tata tertib penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh RUPS, dengan berpedoman pada Anggaran Dasar PT Gresik Samudra. BAB XI TAHUN BUKU, RENCANA KERJA DAN ANGGARAN Pasal 15 (1) Tahun Buku PT Gresik Samudra adalah tahun takwin. (2) Rencana Kerja dan Anggaran diajukan oleh Direksi paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum tahun anggaran berakhir untuk mendapat persetujuan Dewan Komosaris dan disahkan melalui RUPS. (3) Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dilaksanakan selambat- Iambatnya 1 (satu) bulan sebelum tahun buku berakhir. Pasal 16 (1) Pada setiap tahun buku berakhir, dibuat laporan yang memuat: a. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut; b. Neraca gabungan dari PT Gresik Samudra disamping neraca dari masing-masing unit usaha; c. Laporan mengenai keadaan dan jalannya PT Gresik Samudra serta hasil yang telah dicapai; d. Kegiatan utama PT Gresik Samudra dan perubahan selama tahun buku; e. Perincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan PT Gresik Samudra; f. Nama Komisaris, Direksi dan ; g. Gaji dan tunjangan lain bagi anggota Direksi dan Komisaris. (2) Paling lambat dalam waktu 5 (lima) bulan setelah tahun buku ditutup, Direksi PT. Gresik Samudra menyusun laporan tahunan untuk diajukan pada RUPS.

BAB XII PELAPORAN Pasal 17 (1) Bentuk dan Isi Laporan Keuangan Perseroan Terbatas wajib menenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Laporan keuangan periode berjalan wajib disusun dan disampaikan kepada Dewan Komisaris sekurang-kurangya 3 (tiga) bulan sekali sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. (3) Laporan keuangan untuk tujuan persyaratan keterbukaan wajib disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. BAB XIII PENGGABUNGAN, PELEBURAN DAN PENGAMBILALIHAN Pasal 18 (1) Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan PT Gresik Samudra ditetapkan oleh RUPS; (2) Tata cara penggabungan, peleburan dan pengambilalihan PT Gresik Samudra sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan dituangkan dalam Anggaran Dasar. BAB XIV PEMBUBARAN DAN LlKUIDASI Pasal 19 (1) PT Gresik Samudra dapat dibubarkan berdasar : a. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); b. Jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah berakhir; c. Putusan Pengadilan. (2) Pembubaran dan likuidasi PT Gresik Samudra ditetapkan oleh RUPS dan Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;

(3) Tata cara pembubaran dan likuidasi PT Gresik Samudra sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) dituangkan dalam Anggaran Dasar. BAB XV KERJA SAMA Pasal 20 PT Gresik samudra dapat melakukan kerjasama dengan badan usaha milik daerah /Negara (BUMD/BUMN) dan atan badan usaha swasta (investor) dalam usaha peningkatan modal, management, penyertaan saham dan lain-lain yang mempunyai maksud serta tujuan yang sama ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XVI PENGAWASAN Pasal 21 Pengawasan kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan dan mengelola PT Gresik Samudra dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XVII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 22 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang menyangkut PT Gresik Samudra akan ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.

BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Gresik. Ditetapkan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 2006 BUPATI GRESIK TTD Diundangkan di Gresik Pada tanggal 7 Agustus 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN G R E S I K Drs. KH. ROBBACH MA SUM, MM. TTD Drs. HUSNUL KHULUQ, MM Pembina Tk. I NIP. 131 901 822 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2006 NOMOR 5

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PERSEROAN TERBATAS GRESIK SAMUDRA I. PENJELASAN UMUM Pemerintah Kabupaten Gresik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Gresik Tahun 2006-2011 mempunyai beberapa kebijakan dan program prioritas yang strategis dan mendesak dalam rangka meningkatkan PAD yang membutuhkan dana cukup besar, namun dengan melihat keterbatasan Anggaran Pembangunan dalam APBD Kabupaten Gresik, maka dituntut Pemerintah Kabupaten Gresik untuk lebih jeli, kreatif dan inovatif dalam melihat potensi yang dapat digali serta berusaha mencari solusi maupun alternatif yang tepat, guna mencari sumber dan pembiayaan bagi pembangunan, sekaligus dalam rangka antisipasi terhadap perkembangan ekonomi daerah dan regional terutama dalam menyongsong era global. Bahwa kondisi geografis Kabupaten Gresik memiliki potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Buatan yang sangat besar maka perlu diberdayakan secara optimal untuk memberikan kesejahteraan masyarakat daerah melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Guna mengantisipasi hal dimaksud diperlukan tindakan yang konkrit dalam pengaturan, pemrosesan pendirian badan usaha milik daerah dalam bentuk Perseroan Terbatas yaitu PT Gresik Samudra dengan kegiatan berupa usaha angkutan laut, penunjang angkutan laut dan kepelabuhanan. Sehubungan dengan hal tersebut untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah serta mengembangkan perekonomian daerah dan memberi kesempatan lapangan usaha maka Pemerintah Kabupaten Gresik perlu membentuk PT Gresik Samudra dengan menuangkannya dalam Peraturan Daerah. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s/d 23 : Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 5