PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PROGRAM PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI/KERBAU DI PROPINSI BENGKULU

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAMPINGAN PROGRAM PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI/KERBAU (PSDSK) DI PROVINSI BENGKULU. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu

PENDAMPINGAN PROGRAM PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI/KERBAU DI PROVINSI BENGKULU

PENGGEMUKAN SAPI BALI JANTAN MENGGUNAKAN ONGGOK DI LOKASI PENDAMPINGAN PSDSK DI KABUPATEN KEPAHIANG PENDAHULUAN

logo lembaga [ X.291] Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN

PETUNJUK PELAKSANAAN

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMUNIKASI (SOSIALISASI, TEMU INFORMASI, PAMERAN, MELATIH DI BPP)

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

PENGGEMUKAN SAPI BALI JANTAN DILAHAN KERING BERBASIS LIMBAH KELAPA SAWIT DI LOKASI PENDAMPINGAN PROGRAM PSDSK PENDAHULUAN

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI BENGKULU

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mayoritasnya bermatapencarian sebagai petani.

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN NASIONAL PETERNAKAN (TERNAK KAMBING)

I. PENDAHULUAN. mengandangkan secara terus-menerus selama periode tertentu yang bertujuan

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013

PANDUAN. Mendukung. Penyusun : Sasongko WR. Penyunting : Tanda Panjaitan Achmad Muzani

POTENSI PENGEMBANGAN SAPI POTONG DALAM MENDUKUNG SWASEMBADA DAGING SAPI DI KABUPATEN KUTAI TIMUR, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

JURNAL INFO ISSN : TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK MENCUKUPI KONTINUITAS KEBUTUHAN PAKAN DI KTT MURIA SARI

TINJAUAN PUSTAKA. Gaduhan Sapi Potong. Gaduhan adalah istilah bagi hasil pada bidang peternakan yang biasanya

Tabel 1 Komposisi konsentrat komersial (GT 03) Nutrisi Kandungan (%) Bahan Protein 16 Jagung kuning, dedak gandum, Lemak 4 dedak padi, bungkil kacang

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENENELITIAN (RODHP) MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN BERBASIS INOVASI (m-p3bi) INTEGRASI KOPI-SAPI POTONG

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil analisis proksimat bahan pakan No Bahan Protein (%)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung

LAPORAN AKHIR TAHUN PENDAMPINGAN PROGRAM PSDSK DI 3 (TIGA) KABUPATEN

USAHA YANG MENJANJIKAN

Temu Lapang Bioindustri Sawit-Sapi

Karya ilmiah Peluang bisnis

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN DISEMINASI MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN MELALUI INOVASI (M-P3MI) BERBASIS INTEGRASI SAPI-PADI

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK

KAJIAN PERSEPSI DAN ADOPSI PETERNAK SAPI TERHADAP TEKNOLOGI BUDIDAYA SAPI UNGGUL DI KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

Strategi Peningkatan Produktivitas Sapi Bali Penggemukan Melalui Perbaikan Pakan Berbasis Sumberdaya Lokal di Pulau Timor

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

PENINGKATAN KUANTITAS, KUALITAS, DAN EFEKTIVITAS INTERAKSI ANTARA PENYULUH- PENELITI BPTP BENGKULU DENGAN PEMANGKU KEBIJAKAN DAERAH

PEMANFAATAN LIMBAH PERKEBUNAN DALAM SISTEM INTEGRASI TERNAK UNTUK MEMACU KETAHANAN PAKAN DI PROVINSI ACEH PENDAHULUAN

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Maret Juni Lokasi penelitian di kandang

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

PAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat 2012

Kajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

PENDAHULUAN. produksi yang dihasilkan oleh peternak rakyat rendah. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012), produksi susu dalam negeri hanya

No : 26/ /00323/B/ROPP/2010 LAPORAN AKHIR TAHUN

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. subsektor peternakan. Suatu negara dapat dikatakan sistem

KECERNAAN JERAMI PADI FERMENTASI DENGAN PROBIOTIK STARBIO TERHADAP DOMBA JANTAN LOKAL

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

PENDAMPINGAN PROGRAM PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI/KERBAU DI PROPINSI BENGKULU

X.250 KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT

UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TERNAK DOMBA MELALUI PERBAIKAN MUTU PAKAN DAN PENINGKATAN PERAN KELOMPOKTANI DI KECAMATAN PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2016.Lokasi penelitian di

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

UMMB ( Urea Molasses Multinutrient Block) Pakan Ternak Tambahan bergizi Tinggi

BAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. banyak membutuhkan modal dan tidak memerlukan lahan yang luas serta sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia

PEMANFAATAN KULIT KAKAO SEBAGAI PAKAN TERNAK KAMBING PE DI PERKEBUNAN RAKYAT PROPINSI LAMPUNG

PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN DAN FORMULASI RANSUM PADA KELOMPOK TERNAK KAMBING DI KABUPATEN BIREUEN

RENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN

No. Kode : 26.6.RDHP.0490C LAPORAN AKHIR TAHUN

PEMANFAATAN SILASE KULIT BUAH KAKAO UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KAMBING PADA SISTEM INTEGRASI KAKAO-KAMBING

KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK

V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepatnya dari pulau Madura. Sapi Madura merupakan ternak yang dikembangkan

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 03 Pebruari :23 - Update Terakhir Selasa, 17 Pebruari :58

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

KAJIAN PERCEPATAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PAKAN SAPI POTONG MELALUI PEMANFAATAN HASIL IKUTAN TANAMAN PENSEJAHTERAAN PETANI (GPP) DI SUMATERA BARAT

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

POTENSI DAN PROSPEK PENGGUNAAN LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI LAHAN KERING KABUPATEN TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN

TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG

Transkripsi:

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PROGRAM PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI/KERBAU DI PROPINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 1

PETUNJUK PELAKSANAAN NOMOR : 26/1801.019/011/A/JUKLAK/2013 1. JUDUL RODHP : Pendampingan Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi/Kerbau (PSDSK) di Propinsi Bengkulu 2. JENIS KEGIATAN : Pendampingan Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi/Kerbau (PSDSK) di Propinsi Bengkulu 3. LOKASI : 1. Kabupaten Bengkulu Tengah (4 kelompok ternak) 2. Kabupaten Kepahiang (4 kelompok ternak) 4. TUJUAN PELAKSANAAN : Tujuan Tahun 2013 Meningkatkan pemahaman petugas (penyuluh lapang dan inseminator) tentang teknologi penggemukan sapi potong melalui pelatihan/apresiasi/ temu lapang. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peternak tentang teknologi penggemukan sapi potong melalui pembinaan secara partisipatif. Meningkatkan produktivitas ternak sapi potong melalui teknologi penggemukan sapi potong. Tujuan Jangka Panjang Meningkatkan populasi sapi potong dan kerbau di Bengkulu dengan dukungan IPTEK untuk memenuhi swasembada daging sapi dan kerbau. 5. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN : a. Metode pelaksanaan kegiatan adalah: - Penyusunan bahan diseminasi - Temu lapang - Analisis dampak (adopsi teknologi) - Pelatihan pembuatan pakan tambahan berbahan baku limbah pertanian spesifik lokasi 2

Tahapan pelaksanaan kegiatan Pendampingan Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi Kerbau (PSDSK) di Propinsi Bengkulu antara lain : 1). Persiapan - Koordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu dan Dinas Peternakan Kabupaten. - Identifikasi kebutuhan pengkajian dan diseminasi untuk menggali potensi dan masalah di lokasi pendampingan, serta melaksanakan sosialisasi dan apresiasi teknologi yang akan diintroduksikan, - Penyusunan petunjuk pelaksanaan (juklak) 2). Pelaksanaan kegiatan : - Demplot penggemukan sapi jantan Kegiatan yang akan dilakukan pada demplot penggemukan sapi potong adalah: a. Seleksi sapi bakalan Jenis sapi yang akan digunakan untuk usaha penggemukan sapi potong yaitu jenis sapi lokal (sapi Bali, sapi Madura, sapi Peranakan Ongole/PO). Sapi yang akan digemukan adalah sapi jantan. b. Manajemen Pakan Pakan ternak berupa hijauan diberikan sekitar 10% (bahan segar) dari bobot badan dan pakan konsentrat diberikan untuk mencapai konsumsi 3,5-4% (bahan kering) dari bobot badan sapi. Kualitas pakan mengandung minimal 68% jumlah energi dicerna (total digestible energy) dengan kandungan protein 12%. Konsentrat yang dberikan berupa dedak padi ditambah limbah pertanian ataupun perkebunan yang banyak tersedia dilokasi pendampingan. Air minum diberikan secara ad libitum. c. Manajemen kesehatan hewan Persyaratan kesehatan hewan perlu dipenuhi dalam kegiatan usaha penggemukan sapi potong. Kesehatan hewan tersebut berkaitan dengan penyakit hewan menular, penyakit non-infeksius dan gangguan metabolisme yang dapat mempengaruhi produktivitas ternak. Pada dasarnya persyaratan dan penanganan gangguan kesehatan hewan ini sama dengan usaha pembibitan, namun harus aman dan sehat apabila dilakukan pemotongan untuk tujuan konsumsi. 3

d. Pascapanen dan pemasaran Sapi hasil penggemukan dijual berdasarkan per kg berat badan hidup dan taksiran daging. Pemasaran sapi siap potong dilakukan oleh kelompok peternak sehingga memiliki posisi tawar yang tinggi. Parameter yang diukur untuk demplot penggemukan yaitu: - Petambahan bobot badan - Konsumsi pakan - Analisis usahatani demplot penggemukan Jumlah pakan yang diberikan untuk demplot penggemukan sapi lokal (sapi Bali, sapi Madura, sapi Peranakan Ongole/PO) sebanyak 3 kg/ekor/hari. Jumlah ternak yang akan digemukkan di tiap kabupaten adalah 36 ekor, sehingga seluruhnya berjumlah 72 ekor. Formula pakan konsentrat dan jumlah hijauan pada demplot penggemukan di Kabupaten Bengkulu Tengah pada 2 kelompok ternak adalah: 1. Kelompok Ternak Sri Rejeki Desa Jayakarta Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah. Perlakuan I (6 ekor). Kontrol (kebiasaan petani) diberikan pakan hijauan yang terdiri dari pelepah sawit 5 kg/ekor/hari + rumput lapangan 10% dari bobot badan. Perlakuan II (6 ekor). Diberikan pakan hijauan yang terdiri dari pelepah sawit 5 kg/ekor/hari + rumput lapangan 10% dari bobot badan dan konsentrat berupa: solid fermentasi sebanyak 3 kg. Perlakuan III (6 ekor). Diberikan pakan hijauan yang terdiri dari pelepah sawit 5 kg/ekor/hari + rumput lapangan 10% dari bobot badan dan konsentrat berupa: Solid fermentasi 2 kg, Dedak 1 kg. 2. Kelompok Ternak Sumber Rejeki Desa Jayakarta Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah. Perlakuan A (6 ekor). Kontrol (kebiasaan petani) diberikan pakan hijauan rumbut saja, sebanyak 10% dari Bobot Badan. 4

Perlakuan B (6 ekor). Diberikan pakan hijauan yang terdiri rumput lapangan 10% dari bobot badan dan konsentrat berupa: solid fermentasi sebanyak 3 kg. Perlakuan C (6 ekor). Diberikan pakan hijauan yang terdiri dari rumput lapangan 10% dari bobot badan dan konsentrat berupa: Solid fermentasi 2 kg dan dedak 1 kg. Formula pakan konsentrat dan jumlah hijauan pada demplot penggemukan di Kabupaten Kepahiang pada 4 kelompok ternak adalah: 1. Kelompok Ternak Sidomulyo dan Tani Jaya Desa Mekarsari Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang. Perlakuan I (6 ekor). Kontrol (kebiasaan petani) diberikan pakan hijauan saja, sebanyak 10% dari Bobot Badan. Perlakuan II (6 ekor). Diberikan pakan hijauan 10% dari bobot badan dan konsentrat berupa: kulit kopi fermentasi 2 kg, tongkol jagung 0,4 kg, dedak padi 0,5 kg, mineral 0,1 kg. Perlakuan III (6 ekor). Diberikan pakan hijauan 10% dari bobot badan dan konsentrat berupa: kulit kopi tanpa fermentasi 2 kg, tongkol jagung 0,4 kg, dedak padi 0,5 kg, mineral 0,1 kg. 2. Kelompok Ternak Margo Mulyo dan Sidodadi II Desa Tugurejo Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang. Perlakuan A (6 ekor). Kontrol (kebiasaan petani) diberikan pakan hijauan saja, sebanyak 10% dari Bobot Badan. Perlakuan B (6 ekor). Diberikan pakan hijauan 10% dari bobot badan dan konsentrat berupa: onggok 2 kg, dedak padi 0,9 kg, mineral 0,1 kg. Perlakuan C (6 ekor). Diberikan pakan hijauan 10% dari bobot badan dan konsentrat berupa: onggok 1 kg, dedak padi 1,9 kg, mineral 0,1 kg. e. Manajemen kesehatan hewan Persyaratan kesehatan hewan perlu dipenuhi dalam kegiatan usaha penggemukan sapi potong. Kesehatan hewan tersebut berkaitan dengan penyakit hewan menular, penyakit non-infeksius dan gangguan metabolisme yang dapat mempengaruhi produktivitas ternak. Pada dasarnya persyaratan dan penanganan gangguan kesehatan hewan ini sama dengan usaha pembibitan, 5

namun harus aman dan sehat apabila dilakukan pemotongan untuk tujuan konsumsi. f. Pascapanen dan pemasaran Sapi hasil penggemukan dijual berdasarkan per kg berat badan hidup dan taksiran daging. Pemasaran sapi siap potong dilakukan oleh kelompok peternak sehingga memiliki posisi tawar yang tinggi. d. Bahan dan Alat Dedak padi serta pakan ternak lainnya Probiotik Ember, terpal, plastik (peralatan pembuatan pakan berbasis limbah pertanian lokal: dedak padi, kulit kopi, ampas tahu, sagu rumbia dll). Papan merk kegiatan (pada kegiatan demplot). e. Analisis data dan pelaporan Data dari rangkaian hasil pelaksanaan kegiatan pendampingan baik berupa data teknis maupun ekonomi selanjutnya dianalisis sesuai dengan kebutuhan penyusunan laporan akhir kegiatan. Pelaporan dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan pendampingan yang dilakukan yaitu laporan bulanan, laporan tengah tahun dan laporan akhir tahun. 6. JADUAL KEGIATAN : Uraian Kegiatan 1. Penyusunan RDHP 2. Penyusunan/pemb ahasan perbaikan RODHP 3. Koordinasi 4. Pelaksanaan 6. Laporan bulanan 7. Laporan tengah tahun 8 Laporan akhir tahun Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 6

7. URAIAN TUGAS No Nama Uraian Tugas Keterangan 1. Wahyuni Amelia Wulandari, S.Pt, M.Si 1. terhadap pelaksanaan kegiatan kepada Ka BPTP Bengkulu 2. Menyusun Laporan Tengah Tahun dan Laporan Tahunan 2. Ir. Siswani Dwi Daliani 1. Membantu seluruh kegiatan pendampingan 2. Membantu penyelesaian keuangan dan administrasi kegiatan 3. Menghimpun pelaporan masingmasing ketua pelaksana dan membantu membuat laporan pelaksanaan 3. Zul Efendi, S.Pt 1. Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan yang dituangkan dalam proposal kegiatan 2. Membuat Laporan 4. Erpan Ramon, S.Pt 1. Membantu seluruh kegiatan pendampingan 2. Membantu penyelesaian keuangan dan administrasi kegiatan 3. Menghimpun pelaporan masingmasing ketua pelaksana dan membantu membuat laporan pelaksanaan 5. Marzan 1. Membantu seluruh kegiatan pendampingan 2. Membantu penyelesaian keuangan dan administrasi kegiatan Menyusun laporan bulanan, tengah tahun dan laporan akhir kegiatan 8. PENGESAHAN No. Uraian Nama Tanda Tangan 1. Penjab Teknis Pelaksanaan Wahyuni Amelia Wunadari, S,Pt, M.Si 2. Penanggung Jawab Kegiatan Wahyuni Amelia Wunadari, S,Pt, M.Si 7