BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan prestasi dalam cabang olahraga dapat di capai melalui latihan yang terprogram, teratur dan terukur dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap cabang olahraga membutuhkan latihan fisik untuk mencapai prestasi yang maksimal. Latihan fisik pada setiap cabang olahraga merupakan dasar utama yang harus dilakukan selain meningkatkan latihan teknik, taktik dan mental. Faktor yang dapat memacu perkembangan prestasi dalam olahraga diantaranya adalah adanya peningkatan kualitas dalam pelatihan dan pembinaan olahraga. Peningkatan kualitas dalam pelatihan dan pembinaan olahraga tersebut dapat di capai dengan penerapan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkait dalam pelatihan dan pembinaan olahraga. Upaya untuk meningkatkan prestasi dalam olahraga harus melalui latihan yang dilakukan dengan pendekatan ilmiah terhadap ilmu - ilmu yang terkait. Berbagai ilmu ilmu yang terkait dalam olahraga dan kesehatan olahraga antara lain adalah fisiologi latihan, biomekanika olahraga, paedagogi dibidang olahraga, sosiologi olahraga, psikologi olahraga dan kesehatan olahraga. Dengan dukungan dari berbagai disiplin ilmu tersebut akan dapat di kembangkan teori latihan yang baik, sehingga prestasi olahraga dapat di tingkatkan dengan baik. Pencapaian prestasi tersebut tidak terlepas dari dukungan masyarakat dan insan olahraga serta pakar dibidang olahraga. Prestasi pencak silat tidak dapat dicapai dengan spekulatif, tetapi harus melalui latihan secara intensif dengan program latihan yang benar. Latihan yang dilakukan secara intensif dengan program latihan yang benar. Latihan tersebut tentunya harus bersifat khusus mengembangkan komponen komponen yang di perlukan dalam olahraga pencak silat. Untuk mencapai prestasi dalam olahraga pencak silat, di perlukan berbagai pertimbangan dan perhitungan serta analisis yang cermat, sebagai faktor faktor penentu dan penunjang commit prestasi to tersebut user dapat di jadikan dasar dalam 1
2 penyusunan program. Salah satu penunjang dalam prestasi pencak silat tersebut diantaranya adalah metode latihan. Agar proses latihan yang dipergunakan untuk meningkatkan kualitas teknik dan taktik, maka perlu pengembangan metode atihan. Melalui pengembangan metode latihan yang tepat, diharapkan kualitas fisik dapat meningkat sejalan dengan peningkatannya kualitas teknik dan psikis para pesilat secara signifikan pada akhir siklus makro yang di rancang. Dalam olahraga pencak silat power merupakan kemampuan biomotorik yang sangat penting untuk di tingkatkan dengan latihan fisik. Dengan Dengan power yang baik, akan meningkatkan kualitas teknik bermain dalam pencak silat. Dalam pertandingan pencak silat atlet harus mempunyai power otot tungkai yang baik, dengan power tungkai yang baik akan sangat menguntungkan, karena tungkai merupakan bagian utama untuk menyerang dan memiliki poin yang lebih banyak daripada pukulan ( lengan ). Teknik tendangan dalam pencak silat sangat di pengaruhi oleh kualitas otot tungkai dari pesilat. Untuk dapat melakukan teknik tendangan yang baik di perlukan unsur kekuatan dan kecepatan dari sekelompok otot yang mendukung gerakan tersebut. Dari sekelompok otot yang paling dominan mendukung terhadap gerakan tendangan adalah otot tungkai. Oleh karena itu pemberian latihan yang di terapkan kepada pesilat sangat kalau mengutamakan pada otot tungkai, dengan tidak mengesampingkan otot otot yang lain seperti otot lengan ( latihan untuk pukulan ) yang bisa di jadikan sebagai alternatif serangan saat bertanding. Salah satu metode latihan untuk meningkatkan eksplosif power adalah dengan metode latihan Plyometrics. Latihan Plyometric Plyometric adalah suatu metode untuk mengembangkan daya ledak ( explosive power ) suatu komponen terpenting dari sebagian besar prestasi atau kerja olahraga. Dari pendapat tersebut, diketahui bahwa salah satu metode latihan yang di gunakan dalam meningkatkan daya ledak adalah dengan latihan plyometric, khususnya pada cabang olahraga pencak silat. Dalam latihan plyometric ada beberapa macam bentuk latihan seperti : bounding, hopping, jumping, leaping, skipping, dan ricochet. Dengan latihan plyometric di harapkan dapat menstimuli berbagai perubahan dalam sistem neuromuskuler, memperbesar kemampuan kelompok commit kelompok to user otot untuk memberikan respon 2
3 yang lebih cepat atau lebih kuat terhadap perubahan perubahan yang ringan dan cepat pada panjangnya otot. Salah satu ciri penting latihan plyometric adalah pengkondisian sistem neuromuskuler, sehingga memungkinkan adanya perubahan perubahan arah yang lebih cepat dan lebih kuat. Dengan mengurangi waktu yang di perlukan untuk perubahan arah ini, maka kekuatan dan kecepatan dapat ditinggalkan. Upaya untuk mempersiapkan kemampuan tersebut telah dipersiapkan oleh para pelatih dengan berbagai bentuk yang telah dikembangkan. Dari hasil observasi yang telah dilakukan saat latihan banyak siswa ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo yang masih lemah terhadap power otot tungkai dan perlu untuk ditingkatkan. Gerakan gerakan yang membutuhkan power otot tungkai yang dilakukan sering tidak sesuai dengan yang diharapkan, misalnya saat melakukan gerakan tendangan sabit pada sasaran kurang eksplosif. Saat pertandingan, karena lemahnya otot tungkai banyak pesilat saat melakukan serangan menggunakan tungkai kurang maksimal. Maka kondisi tersebut akan merugikan atlet dan perlu ditingkatkan khususnya peningkatan pada power otot tungkai pesilat ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini mengambil judul Pengaruh Latihan Stride Jump Crossover dan Single Leg Stride Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Pada Siswa Ekstrakulikuler Pencak Silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo Tahun 2016. 3
4 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, masalah dalam penelitan ini dapat di identifikasi sebagai berikut: 1. Metode latihan untuk meningkatkan prestasi siswa ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo tahun 2016. 2. Metode latihan untuk meningkatkan power otot tungkai pada siswa ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo tahun 2016. 3. Metode latihan plyometric untuk meningkatkan power otot tungkai yang mendukung kemampuan siswa ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo tahun 2016. 4. Power otot tungkai yang dimiliki siswa ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo tahun 2016 perlu ditingkatkan. 5. Belum diketahuinya latihan yang baik dan efektif antara Stride Jump Crossover dan Single Leg Stride Jump terhadap peningkatan power otot tungkai. C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari penafsiran yang salah, masalah dalam penelitian ini perlu di batasi. Pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Power otot tungkai yang dimiliki siswa ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo tahun 2016 perlu ditingkatkan. 2. Latihan Stride Jump Crossover siswa ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah imam Syuhodo tahun 2016. 3. Latihan Single Leg Stride Jump siswa ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah imam Syuhodo tahun 2016. 4
5 D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang ada pada penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan pengaruh latihan Stride Jump Crossover dan Single Leg Stride Jump terhadap power otot tungkai pada siswa ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo tahun 2016? 2. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara latihan Stride Jump Crossover dan Single Leg Stride Jump terhadap power otot tungkai pada siswa ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo tahun 2016? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Perbedaan pengaruh latihan Stride Jump Crossover dan Single Leg Stride Jump terhadap power otot tungkai pada siswa ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo tahun 2016. 2. Latihan yang lebih baik pengaruhnya antara latihan Stride Jump Crossover dan Single Leg Stride Jump terhadap power otot tungkai pada siswa ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo tahun 2016. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam kepelatihan olahraga khususnya dalam mengembangkan kemampuan power otot tungkai. Disamping itu masukan lain yang dapat diambil antara lain: 5
6 1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan keolahragaan bagi peneliti maupun siswa ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo tentang manfaat latihan Stride Jump Crossover dan Single Leg Stride Jump, sehingga dapat meningkatkan power otot tungkai. 2. Dapat dijadikan pedoman bagi pembina atau pelatih siswa ekstrakulikuler pencak silat SMA Muhammadiyah Imam Syuhodo untuk menentukan dan memilih cara latihan yang lebih baik dan tepat dalam meningkatkan power oto tungkai. 6