BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi terpenting metabolisme hati adalah mengubah zat-zat berbahaya bagi

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

I. PENDAHULUAN. Dikumpulkan oleh lebah dari pucuk daun-daun yang muda untuk kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma sel hati merupakan tumor ganas hati primer yang berasal dari

2007, prevalensi minum alkohol di Indonesia pada laki-laki dan perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sasaran utama toksikasi (Diaz, 2006). Hati merupakan organ

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan pewarna saat ini memang sudah tidak bisa dipisahkan dari

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan konsumsi rokok keempat di dunia setelah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan kekayaan sumber daya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumsi alkohol telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Teh merupakan minuman yang dibuat dari infusa daun kering Camelia

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. imunologi sel. Sel hati (hepatosit) mempunyai kemampuan regenerasi yang cepat,

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan nyamuk. Dampak dari kondisi tersebut adalah tingginya prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. Gorengan adalah produk makanan yang diolah dengan cara menggoreng

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa minuman beralkohol merupakan sebuah

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit perlemakan hati non alkohol atau non alcoholic fatty liver

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh mempunyai nama latin Camellia sinensis. Teh merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Misalnya

I. PENDAHULUAN. Rifampisin (RFP) dan isoniazid (INH) merupakan obat lini pertama untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Senyawa kimia sangat banyak digunakan untuk mengendalikan hama. Di

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang diakibatkan oleh radikal bebas. Namun tanpa disadari radikal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis makan yang kita konsumsi, boraks sering digunakan dalam campuran

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab utama kematian. Ada sekitar sepertiga penduduk dunia telah

BAB I PENDAHULUAN. Warna merupakan salah satu sifat yang penting dari makanan, di samping juga

BAB I PENDAHULUAN. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang Bahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap kabel, namun dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan manfaatnya (Sudewo, 2004; Tjokronegoro, 1992). zingiberaceae, yaitu Curcuma mangga (Temu Mangga). Senyawa fenolik pada

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya peningkatan akumulasi lemak tubuh yang disebabkan oleh asupan kalori

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mengganggu

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. kurang lebih 5000 tahun yang lalu. Sampai saat ini

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak. yang ditandai peningkatan salah satu atau lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. cenderung akan mengalami peningkatan sebagai dampak adanya pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. tersebar luas di Indonesia, namun penelitian dan pemanfaatan lumut ini

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis yang terutama menyerang paru,

BAB 1 PENDAHULUAN. pewarna sintesis yang digunakan dalam makanan adalah aman. bahan yang diwarnai berwarna merah. Penyalahgunaan Rhodamine B pada

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Global status report on alcohol and health 2014 (WHO, 2014),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun dan saat ini Indonesia merupakan negara nomor 3 (tiga) dengan jumlah

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan fakta menunjukkan bahwa jumlah kasus kanker terus meningkat. etnik, paling sering menyebabkan kematian pada wanita Hispanik dan

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, pengujian dan pengembangan serta penemuan obat-obatan

Oleh : Wiwik Yulia Tristiningrum M BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan karena bahan ini paling ekonomis, mudah diperoleh dipasaran.

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dengan 80% dari

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR DAN GINJAL PASCA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG BULAN

BAB I PENDAHULUAN. Tuak merupakan hasil sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat otot-otot skelet yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga disertai dengan kemunduran kemampuan psikis, fisik dan sosial.

I. PENDAHULUAN. Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok penduduk Indonesia

PENGARUH PEMBERIAN KOMBUCHA TEA PER-ORAL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.) TUA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Setelah streptomisin ditemukan pada tahun 1943, ditemukan pula antibiotik lain

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran kortikosteroid mulai dikenal sekitar tahun 1950, dan preparat

BAB V PEMBAHASAN. post test only control group design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit rematik artikuler, namun sampai sekarang belum juga ditemukan

menghilangkan kesadaran. Berdasarkan kerja farmakologinya, analgesik dibagi dalam dua kelompok besar yaitu analgesik narkotik dan analgesik non

BAB 1 PENDAHULUAN. alami tersebut, sekarang marak dipakai pewarna sintetik/buatan

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kunyit untuk warna kuning. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Deksametason merupakan salah satu obat golongan glukokortikoid sintetik

I. PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini kehidupan mulai beranjak kembali kepada obat-obatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata kunci: perlemakan hati, rosela, bengkak keruh, steatosis, inflamasi lobular, degenerasi balon, fibrosis

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hepar adalah organ yang sangat penting pada tubuh manusia karena merupakan pusat dari proses metabolisme tubuh (Maddrey, 2005). Salah satu fungsi terpenting metabolisme hati adalah mengubah zat-zat berbahaya bagi tubuh oleh enzim hati menjadi zat yang tidak berbahaya bagi tubuh (Lindseth, 2006). Zat berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan hepar disebut juga dengan bahan xenobiotik yang salah satunya adalah alkohol (Santillan et al, 2014). Alkohol (C 2 H 2 OH) ialah molekul kecil, larut dalam air, dan diserap sempurna pada saluran pencernaan. Alkohol terdiri dari beberapa jenis dan yang paling umum adalah etil alkohol (etanol), metil alkohol (metanol), dan isopropil alkohol (isopropanol). Semua jenis alkohol memiliki struktur kimia yang mirip mengandung gugus hidroksil (OH) (Sakhashiri, 2009). Berdasarkan Riskesdas 2008, secara nasional prevalensi penduduk umur 10 tahun ke atas yang minum minuman alkohol selama 12 bulan terakhir sebesar 4,6%, dan yang masih minum alkohol dalam 1 bulan terakhir sebesar 3,0%. Provinsi yang prevalensi minum alkoholnya termasuk tinggi adalah Nusa Tenggara Timur (17,7%), Sulawesi Utara (17,4%) dan Gorontalo (12,3%) (Depkes RI, 2009). Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada hepar yang disebut sebagai ALD (Alkoholic Liver Disease). 1

2 ALD saat ini menjadi salah satu dari sepuluh penyebab kematian paling umum. Menurut data pada tahun 2008 di Inggris dan Wales, sebanyak 0,95% dari seluruh kematian yang terdaftar pada penduduk yang berusia 20 tahun disebabkan oleh ALD (Saucedo, 2013). ALD secara luas digambarkan sebagai kondisi dengan berbagai tingkat gangguan fungsi hepar dari konsumsi alkohol kronis dan berlebihan (EASL, 2010). Spektrum klinis dari penyakit hati alkoholik yaitu fatty liver, hepatitis alkoholik, sirosis alkoholik dan karsinoma hepatoseluler, serta perubahan histopatologi yang terdiri dari steatosis, steatohepatitis, dan steatofibrosis (Neil, 2013). ALD menyebabkan sekitar 80% dari para peminum berat mengalami perlemakan hati, 10% hingga 35% mengalami hepatitis alkoholik dan sekitar 10% mengalami sirosis (Cotran, Kumar, dan Robbins, 2007). Hepatitis alkoholik ditandai dengan adanya pembengkakan dan nekrosis hepatosit, badan mallory, reaksi neutrofilik, dan fibrosis yang disebabkan oleh konsumsi alkohol kronis (Cotran, Kumar, dan Robbins 2007). Menurut data dari EASL tahun 2010, tingkat kejadian tahunan hepatitis alkoholik di Denmark pada tahun 1999 sampai 2008 mengalami peningkatan dari 37 menjadi 46 per 100.000 untuk pria dan 24-34 per 100.000 untuk wanita berdasarkan sebuah studi epidemiologi kohort nasional (EASL, 2010). Kerusakan hati akibat paparan yang berlebihan dari bahan kimia berbahaya seperti alkohol dapat menyebabkan melemahnya sistem pertahanan alami didalam tubuh, karena itu tubuh memerlukan tambahan antioksidan dari luar untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas yang terbentuk dari hasil metabolisme akohol (Al-Asmari, 2014). Antioksidan

3 yang dibutuhkan salah satunya dapat ditemukan pada Proanthocyanidin. Proanthocyanidin tersebut dapat kita temukan salah satunya pada buah anggur merah (Vitis vinifera L.). Kandungan Proanthocyanidin tersebut yaitu 60% pada biji, 30% pada kulit, dan 10% pada buahnya (Almajwal and Elsadek, 2015). Biji anggur (Vitis vinifera L.) memiliki kandungan Proanthocyanidin paling tinggi jika dibandingkan dengan buah yang lainnya yang juga mengandung Proanthocyanidin. Jumlah kandungan total Proanthocyanidin dalam biji anggur (Vitis vinifera L.) sebanyak 3.532.3 ± 105.8 mg per 100 g biji anggur segar (Gu et al. 2004). Penelitian terdahulu menjelaskan bahwa ekstrak biji anggur (Vitis vinifera L.) dengan dosis 100 mg/kgbb/hari dan 200 mg/kgbb/hari secara per-oral memiliki efek menghambat sitotoksisitas dan stres oksidatif di hati tikus yang diinduksi Carbon Tetrachlorida (Ragab et al, 2013). Berdasarkan uraian di atas penulis ingin membuktikan apakah antioksidan yang terkandung dalam ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera L.) dapat mempengaruhi gambaran histopatologi sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi alkohol. 1.2. Rumusan Masalah Adakah pengaruh pemberian ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera L.) terhadap gambaran histopatologi sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi alkohol?

4 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan umum Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera L.) terhadap gambaran histopatologi sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi alkohol. 1.3.2. Tujuan khusus 1. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera L.) terhadap jumlah sel yang mengalami pembengkakan (Hepatocyte Swelling) pada hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi alkohol. 2. Mengetahui dosis ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera L.) yang berpengaruh terhadap gambaran histopatologi pada sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi alkohol. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat ilmu pengetahuan 1. Dapat menambah informasi ilmiah tentang manfaat ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera L.) terhadap gambaran histopatologi sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi alkohol. 2. Dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera L.)

5 1.4.2. Manfaat klinis Mengetahui adakah pengaruh pemberian ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera L.) terhadap gambaran histopatologi sel hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar) yang diinduksi alkohol. 1.4.3. Manfaat bagi masyarakat 1. Menambah wawasan keilmuan kepada masyarakat tentang manfaat ekstrak biji anggur (Vitis vinifera L.) yang ada di Indonesia bagi kesehatan. 2. Menambah wawasan keilmuan kepada masyarakat tentang pengaruh akibat penggunaan alkohol bagi kesehatan.