Halaman : 1 dari 7 NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN I. SELEKSI 1. Permohonan Kelengkapan Dokumen yang harus dilengkapi: 1 Persyaratan Administrasi a. Surat permohonan SPPT SNI dari perusahaan b. Daftar isian permohonan SPPT SNI 2 Persyaratan Perijinan a. Akte Notaris Perusahaan b. Ijin Usaha Industri (IUI) c. Sertifikat / Tanda Daftar Merek dan atau Lisensi dari pemilik merek d. SIUP e. NPWP f. TDP 3 Persyaratan Sistem Manajemen Mutu a. Pedoman Mutu b. 6 (enam) Prosedur wajib yang dipersyaratkan c. Surat Penunjukan WM d. Daftar Induk Dokumen e. Sertifikat ISO 9001:2008 dan laporan pengawasan berkala terakhir dari LSSM f. Struktur Organisasi yang disahkan Perusahaan g. Quality Plan dan atau Skematis Diagram Alir Proses Produksi 4 Persyaratan lain a. SIPA (untuk Industri AMDK)
Halaman : 2 dari 7 b. Ilustrasi pembubuhan tanda SNI c. MOU Importir dan Industri d. Surat Pernyataan mencantumkan NRP atau NPB 2. Tipe Sertifikasi Tipe 5 3. Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan Persyaratan tanbahan untuk negeri : pemohon luar o berkas permohonan,pedoman mutu, diagram alir proses produksi, daftar induk dokumen berbahasa indonesia. o Dokumen legal pabrikan harus menggunakan penerjemah tersumpah o Pada saat audit kesesuaian menyediakan penerjemah independen ISO 9001:2015 atau revisinya 4. Petugas Pengambil Contoh Memahami Cara Pengambilan Contoh dan mengetahui jumlah contoh uji yang dibutuhkan dalam pengujian sesuai SNI 03-0691-1996 atau revisinya 5. Cara pengambilan contoh Sesuai SNI 03-0691-1996 atau revisinya 6. Jumlah contoh Untuk partai sampai dengan 500.000 buah bata beton, dari setiap kelompok 50.000 buah diambil contoh rata-rata sebanyak 20 buah. Untuk partai lebih dari 500.000 buah, dari setiap kelompok 100.000 buah diambil contoh sebanyak 5 buah (contoh dibuat menjadi 2 paket 1 untuk dikirim ke Lab Uji dan 1 lagi ditinggal diperusahaan sebagai arsip jika diperlukan). Contoh uji dikelompokkan berdasarkan merek dan tipe 7. Laboratorium Uji yang digunakan Laboratorium Uji yang mempunyai kompetensi (telah terakreditasi oleh KAN atau telah terverifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Baristand Industri Surabaya)
Halaman : 3 dari 7 II. DETERMINASI 1. Audit Kecukupan/Tinjauan Permohonan : Jika telah memilliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu Jika belum memilliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu 2. Audit Lapangan : Tim Audit Petugas Pengambil Contoh Area yang diaudit : Dilakukan tinjauan permohonan dengan menitik beratkan pada lingkup sertifikat Sistem Manajemen Mutunya dengan melakukan verifikasi penerapan sistem manajemen mutu dan proses produksi. Dilakukan Audit Kecukupan (Document Review) terhadap Dokumen Sistem manajemen mutu pemohon melalui verifikasi penerapan sistem manajemen mutu dan proses produksi. Audit lapangan diawali dengan pertemuan pembukaan, melakukan verifikasi serta validasi terhadap data-data yang diperiksa sesuai audit plan yang telah disusun dan mengacu pada ISO 19011:2012, diakhiri pertemuan penutup Auditor yang melakukan kegiatan audit telah mendapat sertifikasi personil dari Lembaga Sertifikasi Personil. Salah seorang dari Tim Auditor harus mempunyai bidang keahlian Teknologi Mesin dan Peralatan. Jika tidak ada Auditor yang memiliki bidang keahlian produk dan material konstruksi, maka harus menggunakan Tenaga Ahli yang memiliki bidang keahlian produk dan material konstruksi. Auditor yang melakukan audit pada titik kritis harus yang memiliki bidang keahlian produk dan material konstruksi. Petugas Pengambil Contoh (PPC) yang masuk dalam daftar penetapan Dukungan Kemampuan PPC Semua elemen ISO 9001 serta didukung inspeksi disain produk, inspeksi produk, dan
Halaman : 4 dari 7 atau pengujian produk Proses kritis yang harus diperhatikan Bahan baku Proses pembakaran, proses pencampuran bahan baku, proses pencetakan. Pasir, Semen 3. Laporan Audit Ketua Tim Auditor/Auditor Kepala membuat hasil audit yang dilaporkan dalam berkas laporan audit meliputi : a. Laporan audit (FM-7.2.02) b. Rencana audit (FM-7.2.07) c. Daftar hadir audit (FM-7.2.08) d. Daftar periksa audit (FM-7.2.09) e. Laporan Ketidaksesuaian (FM-7.2.10) f. Ringkasan temuan audit (FM-7.2.11) g. Ringkasan hasil audit (FM-7.2.12) h. Lembar observasi (FM-7.2.13) i. Catatan hasil audit (FM-7.2.14) j. Penutupan laporan ketidaksesuaian dan hasil evaluasi (FM-7.2.15) 4. Pelaksanaan pengambilan contoh Pengambilan contoh dilakukan secara acak yang dilengkapi dengan Berita Acara Pengambilan Contoh (FM-7.2.16), Label Contoh Uji (FM-7.2.17) dan Rencana Sampling (FM-7.2.18). Pengambilan contoh uji dilakukan di jalur produksi dan atau di Gudang. 5. Pengujian Contoh Uji Metoda, jumlah benda uji dan syarat lulus uji sesuai SNI 03-0691-1996 atau revisinya. Jika ada parameter yang tidak memenuhi syarat, maka dilakukan uji ulang untuk parameter tersebut. Apabila sampai dengan 3 kali pengujian ulang masih belum memenuhi syarat, maka proses sertifikasi dihentikan
Halaman : 5 dari 7 6. Laporan Hasil Uji Mencantumkan nilai seluruh parameter yang dipersyaratkan sesuai SNI 03-0691-1996 atau revisinya III. TINJAUAN DAN KEPUTUSAN 1. Tinjauan terhadap Laporan/ BA Pengambilan Contoh, Laporan Audit dan Laporan Hasil Uji dilakukan oleh Tim Teknis Tim Teknis bersifat adhoc dan ditunjuk oleh Kepala Baristand Industri Surabaya atau pejabat struktural apabila Kepala Baristand Industri Surabaya berhalangan hadir Tim Teknis terdiri dari satu atau lebih personel yang memahami Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001) dan teknologi mesin dan peralatan Semua personel Tim Teknis harus menandatangani Pernyataan Kerahasian dan Bebas Konflik Kepentingan. Tim Teknis menerima laporan evaluasi beserta berkas kelengkapannya dari Penanggung Jawab Operasional. Rapat dipimpin oleh Ketua Tim Teknis dan keputusan rapat diambil secara musyawarah. Tim Teknis membuat Laporan Evaluasi Teknis Survailen dan Notulen Rapat Hasil keputusan rapat Tim Teknis dijadikan dasar pemeliharaan sertifikasi 2. Keputusan Sertifikasi Keputusan rapat Tim Teknis merupakan dasar Kepala Baristand Industri Surabaya untuk melaksanakan pemberian, pemeliharaan, penundaan dan pencabutan sertifikasi. IV. LISENSI Sertifikat Produk diserahkan kepada klien setelah menandatangani Perjanjian Lisensi Pengguna Sertifikat Atau Tanda Kesesuaian. V. SURVAILEN Survailen wajib dilaksanakan oleh klien Dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam setahun 1. Audit Pengendalian Proses, Quality Control, Pengendalian Produk, Tinjauan Manajemen, Keluhan dan Kepuasan Pelanggan, Internal Audit,
Halaman : 6 dari 7 Pengendalian Produk Tidak Sesuai, Evaluasi Data dan Tindakan Perbaikan. 2. Pengambilan Contoh Sesuai yang dibutuhkan dalam pengujian SNI 03-0691-1996 atau revisinya Pengambilan contoh dilakukan di pabrik atau pasar 3. Pengujian Contoh SNI 03-0691-1996 atau revisinya VI. TINJAUAN DAN KEPUTUSAN 1. Tinjauan terhadap Laporan/ BA Pengambilan Contoh, Laporan Audit dan Laporan Hasil Uji dilakukan oleh Tim Teknis Tim Teknis bersifat adhoc dan ditunjuk oleh Kepala Baristand Industri Surabaya atau pejabat struktural apabila Kepala Baristand Industri Surabaya berhalangan hadir Tim Teknis terdiri dari satu atau lebih personel yang memahami Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001) dan keahlian produk dan material konstruksi Semua personel Tim Teknis harus menandatangani Pernyataan Kerahasian dan Bebas Konflik Kepentingan. Tim Teknis menerima laporan evaluasi beserta berkas kelengkapannya dari Penanggung Jawab Operasional. Rapat dipimpin oleh Ketua Tim Teknis dan keputusan rapat diambil secara musyawarah. Tim Teknis membuat Laporan Evaluasi Teknis Survailen dan Notulen Rapat Hasil keputusan rapat Tim Teknis dijadikan dasar pemeliharaan sertifikasi 2. Keputusan Survailen Keputusan rapat Tim Teknis merupakan dasar Kepala Baristand Industri Surabaya untuk pemeliharaan sertifikasi. VII 1 PEMELIHARAAN Penghentian, pengurangan, pembekuan atau pencabutan sertifikasi Penundaan/pencabutan sertifikasi diputuskan oleh Tim Teknis.
Halaman : 7 dari 7 - Menginformasikan kepada klien secara tertulis bahwa klien tidak berhak menggunakan atau membubuhkan tanda kesesuaian produk.