Jurnal Etika Demokrasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol II Januari No

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

Fandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TERBALIK DI SMP NEGERI 3 HERLANG KABUPATEN BULUKUMBA

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE DI SD NEGERI 13 SURAU GADANG PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI THINK PAIR SHARE (TPS) DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Asia Muhammadiyah 1 dan Syamsu Rijal 2 1. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar 2. Alumni Jurusan Biologi FMIPA UNM.

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

Nanang Nurudin SMA Negeri 2 Kandangan Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

Penggunan Model Pembelajaran Team Games Tournament Dan Picture And Picture

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF PADA SISWA KELAS IV

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Pendahuluan. Putri et al., Penerapan Model Cooperative Learning tipe... 1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIBONU

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh SANDI EKA PUTRA SUPRIYADI RAPANI

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

Oleh Erniza Gazali Guru SD Negeri 018 Rambah

Nisa et al., Penerapan Metode Eksperimen...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUEPADA MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Bermain Peran (Role Playing), Penelitian Tindakan Kelas.

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

Pendahuluan. Ratnasari et al., Penerapan Model Pembelajaran Word Square.

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

Zaenab SMK Negeri 1 Pallangga Gowa

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Sitti Rosida 1 Syarif Ibnu Rusydi, S.S 2

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN TIRON 02

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Transkripsi:

Volume II No. 1 Januari 217 ISSN p-254-8763 www.unismuh.ac.id Jurnal Etika Demokrasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol II Januari No. 1 217 Jurnal Etika Demokrasi PPKn http://journal.unismuh.ac.id/index.php/jed Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan melalui Penggunaan Metode Simulasi pada Murid Kelas V Sekolah Dasar 277 Sarecoppeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng Andi Sugiati 1) & Jumiati Nur 2) FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar 1) FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar 2) andisugiati@unismuh.ac.id 1 ) & jumiatinur@unismuh.ac.id 2) Abstract. The main problem of the study is the low learning outcomes of Civics in grade V SD Negeri 277 Sarecoppeng District Lilirilau Soppeng District. By it, applied simulation method in learning. This research is a Classroom Action Research that aims to improve the learning outcomes of Civics in grade V SD Negeri 277 Sarecoppeng Kecamatan Lilirilau Soppeng District through the application of simulation methods. Subjects in this classroom action research are grade V students of SD Negeri 277 Sarecoppeng with a total of 12 students consisting of 4 men and 8 women. This research was conducted in 2 (two) cycles. Data collection is done by using observation and test in the form of descriptions carried out at each cycle. The data collected were analyzed by using descriptive analysis both quantitatively and qualitatively. After the learning through the application of simulation method for two cycles. Students who previously lacked enthusiasm in following the learning process became more active. The average score of test results from each cycle can be seen in the first cycle with an average score of 7. is in the high category. And in cycle II with an average score of 85. is in very high category. From this research shows that the application of methods can improve the learning outcomes of Civics in grade V SD Negeri 277 Sarecoppeng Lilirilau District. Keywords: Learning Outcomes, Simulation Methods, students. Abstrak. Masalah utama penelitian adalah rendahnya hasil belajar PKn pada murid kelas V SD Negeri 277 Sarecoppeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Olehnya itu, diterapkan metode simulasi dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PKn pada murid kelas V SD Negeri 277 Sarecoppeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng melalui penerapan metode simulasi. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah murid kelas V SD Negeri 277 Sarecoppeng dengan jumlah murid 12 orang yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi dan tes dalam bentuk uraian yang dilaksanakan pada setiap siklus. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Setelah dilakukan pembelajaran melalui penerapan metode simulasi selama dua siklus. Murid yang sebelumnya kurang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajran menjadi lebih aktif. Adapun skor rata-rata hasil tes dari setiap siklus dapat dilihat pada siklus I dengan skor rata-rata 7, berada dalam kategori tinggi. Dan pada siklus II dengan skor rata-rata 85, berada dalam kategori sangat tinggi. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada murid kelas V SD Negeri 277 Sarecoppeng Kecamatan Lilirilau Soppeng. Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Simulasi, siswa. Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-241 9 Jurnal Etika Demokrasi p-2339-241 9

PENDAHULUAN Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara. Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kemajuan pendidikan pada negara tersebut. Pendidikan merupakan proses pendewasaan yang dialami oleh setiap manusia yang dapat berlangsung tiga tempat yaitu keluarga, sekolah dan lingkungan. Hampir setiap orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan karena pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak terpisahkan. Pada awalnya anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya atau keluarganya setelah mencapai usia yang cukup kemudian melanjutkan pada lembaga pendidikan tertentu sampai ia dewasa dan berkeluarga. Zaman yang akan terus berjalan, ilmu pengetahuan pun akan terus menerus berkembang dan perubahan di segala sisi kehidupan semakin sulit diperkirakan. Sementara saat ini yang hangat dibicarakan adalah masalah mutu pendidikan dengan mengacu pada hasil belajar. Menyadari hal tersebut, maka pemerintah bersama para ahli pendidikan, berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Upaya pembaruan pendidikan telah banyak dilakukan oleh pemerintah, di antaranya melalui seminar, lokakarya, dan pelatihan-pelatihan dalam hal pemantapan materi pelajaran serta metode dan model pembelajaran untuk bidang studi tertentu. Sudah banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, khususnya pendidikan PKn di sekolah, namun belum menampakkan hasil yang memuaskan, baik ditinjau dari proses pembelajarannya maupun dari hasil belajar murid. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan suatu mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan kewarganegaraan yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai dengan yang Volume II No. 1 Januari 217 ISSN p-254-8763 diamanatkan oleh pancasila dan undang-undang dasar 1945. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan relevan dengan karakteristik murid pada sekolah dasar sangat penting untuk diperhatikan oleh guru sehingga proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) dapat lebih efektif. Pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan yang mengakibatkan sering mengabaikan pengetahuan awal murid. Sebenarnya murid memiliki pengetahuan tentang pembelajaran yang akan dipelajarinya, karena pembelajaran yang akan diajarkan itu merupakan lanjutan dari pelajaran yang telah diberikan sebelumnya sehingga murid cenderung akan merasa bosan akibat dari penggunaan model pembelajaran dan metode yang digunakan oleh guru itu cenderung konvensional. Guru mengajar lebih banyak mengejar target yang berorientas pada nilai ujian akhir. Disamping masih menggunakan metode konvensional yaitu hanya menggunakan model ceramah di depan kelas saja. Aktifitas guru lebih dominan dari pada siswa, akibatnya guru sering kali mengabaikan proses pembinaan tata nilai, sikap dan tindakan sehingga mata pelajaran PKn tidak dianggap sebagai mata pelajaran pembinaan warga Negara yang menekankan pada kesadaran akan hak dan kewajiban, tetapi lebih cenderung menjadi media pembelajaran yang jenuh dan membosankan. Sejalan dengan undang-undang No. 2 tahun 23 tentang sistim pendidikan nasional Bab 2 pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar murid secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Perubahan tersebut berupa perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan pemahaman serta aspek-aspek lain yang ada pada diri individu. Berdasarkan pengamatan awal peneliti, masalah yang ditemui pada murid kelas V SDN 277 Sare Coppeng adalah rendahnya antusias serta motivasi dalam mengikuti pelajaran PKn dikarenakan penerapan metode yang tidak tepat Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-241 1 Jurnal Etika Demokrasi p-2339-241 1

Volume II No. 1 Januari 217 ISSN p-254-8763 serta fasilitas belajar yang kurang memadai tentunya berakibat terhadap hasil belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar PKn yang dicapai oleh murid kelas V pada semester I tahun ajaran 214-215 tergolong sedang yaitu, 63,75. Kriteria penggolongan hasil belajar tersebut mengacu pada teknik kategorisasi standar yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Hasil belajar yang dicapai tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan untuk mata pelajaran Pkn di SDN 277 Sare Coppeng kab. Soppeng yaitu 65,. Jumlah murid yang nilainya lebih besar dari rata-rata sebanyak 5 murid, sedangkan jumlah murid yang nilainya kurang dari rata-rata sebanyak 7 murid. Maka dari itu perlu di tingkatkan dan peneliti juga menghubungkan fenomena tersebut dengan melihat kelebihan dari metode simulasi antara lain; secara alami dapat mendorong motivasi siswa agar berpartisipasi, dapat mengurangi tingkat abstraksi serta menumbuhkan cara berpikir yang kritis. Mengingat sebagian besar materi dalam mata pelajaran PKn relevan dengan penggunaan metode simulasi, maka peneliti menilai tepat untuk menggunakan metode simulasi untuk meningkatkan hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN 277 Sare Coppeng Kab. Soppeng. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action ResearchPenelitian dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian ini telah dilaksanakan di SDN 277 Sarecoppeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng yaitu dimulai pada tanggal 8 september - 29 september 214 semester I (ganjil). Subjek dalam penelitian ini adalah murid kelas V SDN 277 Sare Coppeng Kab. Soppeng dengan jumlah murid sebanyak 12 orang yang terdiri dari 4 orang murid laki-laki dan 8 orang murid perempuan. Prosedur penelitian dapat dilihat pada gambar 1 berikut: Intrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan tes hasil belajar, sehingga teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Hasil pengumpulan data kemudian akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif untuk mengukur hasil belajar PKn murid kelas V SDN 277 Sare Coppeng Kab. Soppeng melalui penggunaan metode simulasi berdasarkan hasil tes penelitian (2 kali tes), dengan menggunakan distribusi frekuensi dan persentase, dengan klasifikasi sebagai berikut ; Tabel 1 Teknik kategori standar sesuai kategori Departemen Pendidikan Nasional (Fatimah 212: 37) Skor -34 35-54 55-64 65-84 85-1 Kategori Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai rata-rata hasil belajar PKn murid kelas V SDN 277 Sare Coppeng Kab. Soppeng berdasarkan masingmasing hasil tes, dengan rumus yang dikemukakan oleh Sugiyono (24: 43), yaitu: xi Me = n Di mana: Me = Mean (rata-rata) Xi = Nilai X ke i sampai ke n n = Jumlah individu Pengujian hipotesis penelitian bahwa jika metode simulasi digunakan dalam pembelajaran PKn sesuai dengan prosedur secara tepat, maka hasil belajar murid kelas V SDN 277 Sare Coppeng Kab. Soppeng dapat meningkat, dilakukan dengan membandingkan nilai rata-rata hasil belajar PKn Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-241 11 Jurnal Etika Demokrasi p-2339-241 11

murid berdasarkan hasil tes, antara hasil tes pertama dan kedua. Murid dikatakan tuntas belajar apabila memperoleh skor minimal 65, selain itu juga dicapai ketuntasan belajar 8 % dari keseluruhan jumlah murid yang terdiri dari 8 perempuan dan 4 laki-laki setelah diberikan metode simulasi. PEMBAHASAN Hasil penelitian yang diperoleh dibagi atas (1) hasil analisis kuantitatif (2) hasil analisis kualitatif. Hasil masing-masing bagian akan diuraikan sebagai berikut : 1. Hasil Analisis Kuantitatif Deskriptif Hasil Tes Siklus I Hasil analisis deskriptif terhadap skor hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng pada akhir siklus I dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut Tabel 2 Statistik Skor Hasil Belajar Murid Kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng pada Akhir Siklus I. Statistik Jumlah Murid Skor Ideal Skor Maksimum Skor Minimum Rentang Skor Skor Rata-Rata Nilai Statistik 12 1 9 55 35 7, Volume II No. 1 Januari 217 ISSN p-254-8763 Tabel 3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar PKn Murid Kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng pada Siklus I. No Skor Kategori Frekuensi (%) 1. 2. 3. 4. 5. 34 35 54 55 64 65 84 85 1 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 5 4 3 - - 41,67 33,33 25, Jumlah 12 1 Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dikemukakan bahwa dari 12 jumlah murid kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng terdapat 5 orang atau 41,67% masuk dalam kategori sedang, 4 orang atau 33,33% masuk dalam kategori tinggi, dan 3 orang atau 25,% masuk dalam kategori sangat tinggi. Adapun grafik distribusi frekuensi dan persentase skor tes siklus I dapat dilihat sebagai berikut : Grafik 1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Tes Siklus I 6 4 2 Siklus I Sesuai tabel 2 menunjukkan bahwa skor ratarata (mean) hasil belajar PKn setelah diterapkan metode simulasi pada murid kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng di siklus 37 I adalah 7, dari skor ideal yang mungkin dicapai yaitu 1. Sedangkan secara individual skor yang dicapai siswa pada penerapan ini tersebar dari skor yang terendah 55 dari skor yang terendah yang mungkin dicapai sampai skor yang tertinggi 9 dari skor yang mungkin dicapai 1 dengan rentang 35. Apabila skor hasil belajar murid dikelompokkan ke dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase skor seperti yang ditunjukan pada tabel 3 sebagai berikut: Selanjutnya untuk melihat jumlah murid yang mencapai standar ketuntasan belajar individual pada akhir siklus I dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini: Tabel 4 Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Belajar Individual Murid Pada Siklus I Persentase Jumlah Kategori Skor murid (%) - 64 Tidak tuntas 5 41,67 65 1 Tuntas 7 58,33 Jumlah 12 1 Berdasarkan tabel 4 dapat dikemukakan bahwa dari 12 jumlah murid kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng, terdapat 5 orang atau 41,67% murid yang belum mencapai nilai standar ketuntasan belajar individual. Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-241 12 Jurnal Etika Demokrasi p-2339-241 12

Sedangkan murid yang mencapai nilai standar ketuntasan belajar individual sebanyak 7 orang atau 58,33 %. Adapun grafik frekuensi dan persentase ketuntasan belajar individual murid pada siklus I dapat dilihat sebagai berikut : Grafik 2 Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Belajar Individual Murid Pada Siklus I 6 5 4 3 2 1 Tidak Tuntas Tuntas Deskriptif Hasil Tes Siklus II Langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus II ini relatif sama dengan perencanaan dan pelaksanaan dalam siklus I. Namun pada beberapa langkah kemungkinan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan atau penambahan tindakan sesuai dengan kenyataan yang ditemukan di lapangan. Adapun hasil analisis deskriptif terhadap skor hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng pada akhir siklus II dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut : Tabel 5 Statistik Skor Hasil Belajar Murid kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng pada Akhir Siklus II Statistik Jumlah Siswa Skor Ideal Skor Maksimum Skor Minimum Rentang Skor Skor Rata-Rata Nilai Statistik 12 1 1 6 4 85, Volume II No. 1 Januari 217 ISSN p-254-8763 dicapai siswa pada penerapan ini tersebar dari skor yang terendah 6 dari skor yang terendah yang mungkin dicapai sampai skor yang tertinggi 1 dari skor yang mungkin dicapai 1 dengan rentang 6. Apabila skor hasil belajar murid dikelompokkan ke dalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase skor seperti yang ditunjukan pada tabel 6 sebagai berikut : Tabel 6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar PKn Murid Kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng pada Siklus II No Skor Kategori Frekuensi 1. 2. 3. 4. 5. -34 35-54 55-64 65-84 85-1 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 1 4 7 Persentase (%) - - 8,33 33,33 58,33 Jumlah 12 1 Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dikemukakan bahwa dari 12 jumlah murid kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng, terdapat 1 orang atau 8,33% masuk dalam kategori sedang, 4 orang atau 33,33% masuk dalam kategori tinggi. Dan 7 orang atau 58,33% masuk dalam kategori sangat tinggi. Adapun grafik distribusi frekuensi dan persentase skor tes siklus II dapat dilihat sebagai berikut : Grafik 3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Tes Siklus II 6 5 4 3 SIKLUS II Pada tabel 5 diatas menunjukkan bahwa skor rata-rata (mean) hasil belajar PKn setelah diterapkan metode simulasi pada murid kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng di siklus II adalah 85, dari skor ideal yang mungkin dicapai yaitu 1. Sedangkan secara individual skor yang 2 1 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-241 13 Jurnal Etika Demokrasi p-2339-241 13

Grafik 4 Perbandingan Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar PKn siklus I dan II 6 5 4 3 2 1 Siklus I Siklus II Volume II No. 1 Januari 217 ISSN p-254-8763 Grafik 5 Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Belajar Individual Murid Pada Siklus II 1 8 6 4 2 Tidak Tuntas Tuntas Selanjutnya untuk melihat jumlah murid yang mencapai standar ketuntasan belajar individual pada akhir siklus II dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini: Tabel 7 Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Belajar Individual Murid Pada Siklus II Persentase Skor - 64 65 1 Kategori Tidak tuntas Tuntas Jumlah murid 1 11 Persentase (%) 8,33 91,7 Jumlah 12 1 Berdasarkan tabel 7 di atas dapat dikemukakan bahwa dari 12 jumlah murid kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng, terdapat 1 orang atau 8,33% murid yang belum mencapai nilai standar ketuntasan belajar individual. Sedangkan murid yang mencapai nilai standar ketuntasan belajar individual sebanyak 11 orang atau 91,7 %. Adapun grafik frekuensi dan persentase ketuntasan belajar individual murid pada siklus II dapat dilihat sebagai berikut : Berdasarkan hasil analisis siklus I dan siklus II setelah diterapkan metode simulasi, menunjukkan meningkatnya hasil belajar PKn murid kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng pada setiap siklus yang dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut : Tabel 8 Hasil Tes Belajar PKn Murid Kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng pada Siklus I dan Siklus II S I K L U S Skor Perolehan Murid Murid yang mencapai KKM Mak Min Ratarata Kategori I 9 55 7, Tinggi 7 II 1 6 85, Sangat Tinggi 11 Pada tabel 8 menunjukkan bahwa adanya perubahan hasil tes belajar Pkn murid dari setiap siklus, yaitu pada akhir tes siklus I skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 7,% berada pada kategori tinggi. Pada akhir tes siklus II skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 85,% berada pada kategori sangat tinggi. Dari tabel 4.7 diatas juga terlihat bahwa murid yang mencapai nilai standar ketuntasan belajar individual juga bertambah jumlahnya yaitu dari 7 orang murid pada siklus I menjadi 11 orang murid pada siklus II. Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-241 14 Jurnal Etika Demokrasi p-2339-241 14

Volume II No. 1 Januari 217 ISSN p-254-8763 Grafik 6 Hasil Tes Belajar PKn Murid Kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng pada Siklus I dan Siklus II 1 8 6 4 2 Siklus I Siklus 2 Siklus I Siklus II 2. Hasil Analisis Kualitatif Hasil analisis kualitatif berdasarkan observasi pada proses pelaksanaan tindakan yang diamati pada setiap siklus memberikan gambaran umum tentang penerapan meetode simulasi pada murid kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng. Perubahan Sikap Murid Siklus I Selama penelitian pada siklus I tercatat sejumlah perubahan yang terjadi pada murid pada materi pelajaran yang diberikan. Perubahan tersebut merupakan data kualitatif yang diperoleh pada hasil observasi terhadap aktivitas belajar murid dalam mengikuti pelajaran PKn dengan metode simulasi pada siklus pertama, yaitu sebanyak 58,33 persen murid yang memiliki motivasi tinggi, dan sebanyak 41,67 persen murid yang memiliki motivasi rendah. Murid yang menguasai materi pelajaran, yaitu sebanyak 33,33 persen dan murid yang kurang menguasai materi pelajaran sebanyak 66,67 persen. Dengan. Murid yang bekerjasama dan berpartisipasi dengan sangat baik dalam kelompok pada saat melakukan simulasi, yaitu sebanyak 75, persen dan murid yang kurang bekerjasama dan berpartisipasi dalam kelompok sebanyak 25, persen. Murid yang berperan aktif di dalam kegiatan Tanya jawab sebanyak 25, persen, dan kurang berpartisipasi sebanyak 75, persen. Siklus II Pada siklus II tercatat sejumlah perubahan yang terjadi pada murid. Perubahan tersebut merupakan data kualitatif yang diperoleh pada hasil observasi terhadap aktivitas belajar murid dalam mengikuti pelajaran PKn dengan metode simulasi pada siklus kedua, yaitu sebanyak 75, persen murid yang memiliki motivasi tinggi, dan sebanyak 25, persen murid yang memiliki motivasi rendah. Murid yang menguasai materi pelajaran, yaitu sebanyak 58,33 persen dan murid yang kurang menguasai materi pelajaran sebanyak 41,67 persen. Murid yang bekerjasama dan berpartisipasi dengan sangat baik dalam kelompok pada saat melakukan simulasi, yaitu sebanyak 75, persen dan murid yang kurang bekerjasama dan berpartisipasi dalam kelompok sebanyak 25, persen. Murid yang berperan aktif di dalam kegiatan tanya jawab sebanyak 41,67 persen, dan kurang berpartisipasi sebanyak 58,33 persen. Meningkatnya keaktifan murid dalam mengikuti materi pelajaran berorganisasi pada siklus II, karena kendala-kendala yang terjadi pada siklus I telah diadakan perbaikan, sehingga tercipta proses pembelajaran yang menyenangkan. Refleksi Terhadap Pelaksanaan Tindakan dalam Proses Pembelajaran Refleksi Siklus I Berdasarkan hasil observasi dan hasil belajar PKn murid kelas V SDN 277 Sare Coppeng desa Masing melalui penggunaan metode simulasi di atas masih terdapat beberapa kekurangan dan kelemahan yang memerlukan pembenahan sehingga diharapkan hasil belajar PKn murid dapat mengalami peningkatan dan mencapai standar keberhasilan pembelajaran yang ditetapkan. Proses pembelajaran PKn dengan metode simulasi di kelas V SDN 277 Sare Coppeng desa Masing pada hakikatnya telah berjalan dengan cukup baik, walaupun masih ada aspek tertentu Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-241 15 Jurnal Etika Demokrasi p-2339-241 15

yang masih perlu ditingkatkan, seperti: guru lebih antusias dan terarah di dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, lebih memberikan dorongan serta motivasi belajar terhadap murid. Lebih jelas di dalam memberikan gambaran tentang situasi yang akan di simulasikan, kurang memberi penjelasan tentang tata cara simulasi yang baik dan hal-hal yang harus dilakukan oleh pemegang peranan. Tergesa-gesa dan tidak memperingatkan siswa agar menyiapkan diri untuk melaksanakan simulasi, kurangnya pengawasan dari guru sehingga jalannya kegiatan simulasi terganggu, dan panjang lebar di dalam menyimpulkan materi sehingga murid kurang memahami kesimpulan dari pembelajaran yang dilakukan. Oleh karena itu, guru perlu memberikan bimbingan, pengawasan, bahkan motivasi atau penguatan yang lebih agar murid dapat lebih antusias serta aktif dalam melakukan simulasi sehingga murid dapat menguasai dengan baik materi pelajaran PKn yang di ajarkan. Refleksi Siklus II Nilai rata-rata hasil belajar PKn murid melalui metode simulasi pada tes kedua diperoleh nilai rata-rata sebesar 85,. Berarti telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan pada siklus kedua. Karena nilai rata-rata tersebut setelah disesuaikan dengan tabel 4.2 berada pada interval 85 1 berarti sangat tinggi. Jadi, hasil belajar PKn murid kelas V SDN 277 Sare Coppeng desa masing melalui metode simulasi pada siklus kedua dalam kategori sangat tinggi. Hipotesis penelitian yaitu "jika metode simulasi digunakan dalam pembelajaran PKn sesuai dengan prosedur secara tepat, maka hasil belajar murid kelas V SDN 277 Sare Coppeng desa masing dapat meningkat. Berdasarkan hasil belajar PKn melalui penggunaan metode simulasi pada murid kelas V SDN 277 Sare Coppeng desa masing, yaitu pada siklus pertama sebesar 7, kemudian meningkat pada siklus kedua sebesar 85,. Volume II No. 1 Januari 217 ISSN p-254-8763 Kemudian secara kualitatif, siklus pertama dalam kategori tinggi kemudian meningkat menjadi kategori sangat tinggi pada siklus kedua, maka dinyatakan bahwa hipotesis penelitian yaitu "jika metode simulasi digunakan dalam pembelajaran PKn sesuai dengan prosedur secara tepat, maka hasil belajar murid kelas V SDN 277 Sare Coppeng desa masing dapat meningkat" dinyatakan diterima. Jadi, metode simulasi efektif digunakan dalam meningkatkan hasil belajar murid, khususnya dalam pembelajaran PKn pada kelas V SDN 277 Sare Coppeng desa masing kecamatan lilirilau kabupaten soppeng. Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang menentukan kualitas proses pembelajaran, di antaranya dalam pembelajaran PKn. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran harus dilakukan secara selektif sesuai dengan materi pelajaran atau tujuan pembelajaran sehingga proses pembelajaran PKn dapat berlangsung secara optimal dengan melibatkan semua murid dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng dengan menggunakan metode simulasi menunjukkan bahwa secara kualitatif dan kuantitatif menunjukkan peningkatan hasil belajar PKn murid. Secara kualitatif, hasil belajar PKn murid pada tes pertama dalam kategori baik, kemudian meningkat menjadi sangat baik pada tes kedua. Hasil observasi murid pada siklus pertama menunjukkan bahwa terdapat 7 murid yang memiliki motivasi sangat tinggi dalam melakukan simulasi sementara yang lainnya cenderung tidak bersemangat dan malas, 4 murid yang menguasai materi organisasiorganisasi di sekitar kita, 3 orang murid yang kurang berpartisipasi dalam kelompoknya dan hanya 3 orang yang turut aktif dalam kegiatan tanya jawab. Kemudian hasil observasi murid pada siklus kedua setelah dilakukan refleksi menunjukkan perubahan,yaitu murid yang Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-241 16 Jurnal Etika Demokrasi p-2339-241 16

memiliki tingkat motivasi tinggi dalam mengikuti kegiatan simulasi meningkat menjadi 9 orang, murid yang menguasai materi Membentuk Organisasi Kelas meningkat menjadi 7 orang, murid yang turut berpartisipasi aktif dalam kelompok meningkat menjadi 9 orang dan murid yang aktif dalam kegiatan tanya jawab meningkat menjadi 5 orang. Peningkatan hasil belajar PKn murid kelas V SDN 277 Sarecoppeng Kabupaten Soppeng melalui penggunaan metode simulasi sangat didukung oleh sikap dan partisipasi murid dalam mengikuti pelajaran dengan melakukan kegiatan simulasi sesuai materi yang diajarkan. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa penggunaan metode simulasi dalam pembelajaran PKn pada kelas V SDN 277 Sarecoopeng Kabupaten Soppeng berlangsung efektif yang ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar PKn murid. Hal ini sekaligus memberikan implikasi bahwa penggunaan metode simulasi sangat baik digunakan oleh guru dengan memperhatikan relevansinya dengan materi pelajaran, karakteristik murid dalam melakukan simulasi, dan kemampuan guru dalam mengarahkan murid dalam melakukan simulasi. Penggunaan metode simulasi harus disesuaikan dengan kemampuan murid serta memberi bimbingan, penguatan dan motivasi, serta pengawasan agar murid dapat melakukan kegiatan simulasi dengan baik, sekaligus menguasai materi yang di ajarkan. KESIMPULAN Hasil penelitian mengenai peningkatan hasil belajar PKn melalui penerapan metode simulasi pada murid kelas V SDN 277 Sarecoppeng Desa Masing Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng, disimpulkan bahwa melalui penerapan metode simulasi dapat meningkatan hasil belajar PKn pada murid kelas V SDN 277 Sarecoppeng Desa Masing Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Pada siklus I, diperoleh ketuntasan belajar sebesar Volume II No. 1 Januari 217 ISSN p-254-8763 58,33% yang masuk kategori tuntas dan 41,67% yang masuk kategori tidak tuntas. Materi yang disimulasikan pada siklus I adalah Organisasiorganisasi di sekitar kita, yang dilakukan secara berkelompok oleh murid dengan hasil belajar rata-rata 7, dalam kategori tinggi, kemudian pada siklus ke II dengan perolehan ketuntasan belajar sebesar sebesar 91,67% yang masuk kategori tuntas dan 8,33% yang masuk dalam kategori tidak tuntas dengan materi Membentuk Organisasi Kelas yang juga disimulasikan secara kelompok oleh murid memperoleh nilai rata-rata 85, hasil belajar dalam kategori sangat tinggi DAFTAR PUSTAKA [1] Abdurahman. (1994). Pengelolaan Pelajaran. Ujung Pandang: Bintang Selatan [2] Ali, M. (199). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta: Pustaka Amani [3] Arikunto, Suharsimi. (26). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara [4] Djamarah, dan Zain, A. (213). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. [5] Djamarah, S. B. (211). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. [6] Fathurahman dan Wuryandani, W. (211). Pembelajaran Pkn di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Nuha Litera [7] Fatimah, St. (212). Meningkatkan Hasil Belajar PKn melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share ( TPS ) pada Murid Kelas v SDN Karebasse Kec. Bontonompo Kab. Gowa. Skripsi tidak diterbitkan. Makasaar: Unismuh Makassar. [8] Hamdani, A. M. (21). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia [9] Mujiaseh. (211). Meningkatkan Hasil Belajar PKn Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament pada Murid Kelas IV SD Tetebatu Gowa. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Unismuh Makassar [1] Nurmalasari, Arini. (212). Pengantar Pendidikan dan Kewarganegaraan (Online), http://www.slideshare.net/arininurmalasari/bab -1-pengantar-pendidikan-kewarganegaraan, diakses 19 agustus 214 [11] Oemar Hamalik. (22). Pendidikan Guru, Berdasarkan Kompetensi, Jakarta: Bumi Aksara. [12] Prawiro, Reza. (213). Pengertian Metode dan Metodologi Penelitian (Online), (http://mrezaprawiro.blogspot.com/213/5/pen Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-241 17 Jurnal Etika Demokrasi p-2339-241 17

Volume II No. 1 Januari 217 ISSN p-254-8763 gertian-metode-dan-metodologi.html), diakses 1 juni 214 [13] Ramadhan, Irfan. (211). Pengertian dan Tujuan Pendidikan Kewarganeraan. Tujuan Pendidikan Kewarganegraan, (Online), (http://irfanramadhan4.wordpress.com/211/3/ 1/pengertian-dan-tujuan-pendidikankewarganegaraan-pegertian/, diakses 25 Juni 214) [14] Roestiyah, N. K. (212). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. [15] Sardiman, A. M. (212). Interaksi dan Motivasi Beljara Mengajar. Jakarta: Raja Granfindo Persada [16] Slameto. (213). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. [17] Sudjana, N. (2)2. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Algesindo. [18] Sugiyono, (213). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. [19] Syah, Muhibbin. (213). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. [2] Undang-undang No. 2 Tahun (23) tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jurnal Equilibrium e-2477-221 p-2339-241 18 Jurnal Etika Demokrasi p-2339-241 18