ABSTRAK PREVALENSI DAN MORTALITAS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh virus dengue dengan gambaran klinis demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang

BAB I PENDAHULUAN. masih terbatas. Hal ini terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian yang

TINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

PENDEKATAN DIAGNOSIS DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu merupakan beban

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini merupakan

PERBEDAAN MANIFESTASI KLINIS DAN LABORATORIS ANTARA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN IgM+IgG+ DAN PASIEN DBD DENGAN IgM-IgG+ SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2010), program pencegahan dan

1. BAB I PENDAHULUAN

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia Tenggara termasuk di Indonesia terutama pada penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara serta Pasifik Barat (Ginanjar, 2008). Berdasarkan catatan World

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengue shock syndrome (DSS). Kewaspadaan dini terhadap. tanda-tanda syok pada penderita demam berdarah dengue (DBD)

BAB I PENDAHULUAN. kejadian luar biasa dengan kematian yang besar. Di Indonesia nyamuk penular

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus Chikungunya (CHIK)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. DBD (Nurjanah, 2013). DBD banyak ditemukan didaerah tropis dan subtropis karena

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

BAB I PENDAHULUAN. (DHF) merupakan penyakit infeksi tropik yang disebabkan oleh virus dengue dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Penyakit ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pada anak-anak. Indonesia merupakan negara dengan tingkat kejadian DBD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Waktu survival (survival time) merupakan salah satu penelitian yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan

ABSTRAK PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

BAB I LATAR BELAKANG

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

Fajarina Lathu INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kematian ( Padila 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian (Profil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti

BAB I Infeksi dengue adalah suatu infeksi arbovirus yang ditularkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung jumlah pasien serta semakin luas. epidemik. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa di negara yang sedang berkembang seperti

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang berada pada periode triple

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. serotype virus dengue adalah penyebab dari penyakit dengue. Penyakit ini

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: DIAH NIA HERASWATI J

BAB I PENDAHULUAN. Proportional Mortality Ratio (PMR) masing-masing sebesar 17-18%. 1

Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia, salah satunya penyakit Demam

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan penyakit yang cepat, dan dapat menyebabkan. kematian dalam waktu yang singkat (Depkes R.I., 2005). Selama kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sistem..., Levina Ardiati, FKM UI, 2009

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit menular cukup tinggi dan prevalensinya meningkat karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak lama tetapi kemudian merebak kembali (re-emerging disease). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dan dalam waktu yang relatif singkat. Penyakit jenis ini masih

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. World Health

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya

BAB I PENDAHULUAN. dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. banyak penyakit yang menyerang seperti dengue hemoragic fever.

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod Borne Virus, genus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan faktor..., Amah Majidah Vidyah Dini, FKM UI, 2009

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dengue, keduanya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit. chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya.

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).

Transkripsi:

ABSTRAK PREVALENSI DAN MORTALITAS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD Dr. R SOEDJONO SELONG PERIODE JANUARI 2013 SAMPAI DENGAN DESEMBER 2013 Salah satu penyakit yang masih tinggi prevalensinya di Indonesia adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Setiap tahunnya selalu terjadi KLB di beberapa provinsi di Indonesia. yang terbesar terjadi pada tahun 1998 dan 2004 dengan jumlah penderita 79.480 orang dengan kematian sebanyak 800 orang. Dinas kesehatan Nusa Tenggara Barat mencatat kasus tertinggi terjadi pada tahun 2005 dengan jumlah kasus 1.062 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan mortalitas penderita DBD yang dirawat inap di RSUD Dr. R. Soedjono Selong Kabupaten Lombok Timur NTB periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013. Penelitian ini menggunakan metode survei bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif di bagian rekam medis RSUD Dr.R.Soedjono Selong. Seluruh pasien rawat inap yang dengan diagnosis DBD masuk dalam sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan jumlah penderita DBD yang dirawat inap pada periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013 adalah sebanyak 187 orang dengan 5 kematian. Prevalensi DBD adalah sebesar 0.9%, mortality rate 0.56% dan case fatality rate 2.6%. Kasus terbanyak terjadi pada bulan Juni yaitu 16% dan terendah pada bulan November yaitu 2,1%. Pasien laki-laki menunjukkan proporsi yang lebih banyak yaitu 59,4% dan perempuan 40,6%. Menurut kelompok umur, kasus terbanyak terjadi pada kelompok umur 5-14 tahun yaitu 31% dan terendah pada kelompok <1 tahun yaitu 0,5%. Jika dilihat dari kecamatan tempat tinggal pasien, kasus terbanyak terjadi dari kecamatan Masbagik yaitu 30,5%. Kata kunci : DBD, prevalensi, mortalitas

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat- Nya laporan penelitian Elective Study dengan judul Prevalensi dan Mortalitas Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. R Soedjono Selong Periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013 dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan laporan penelitian ini, berbagai bantuan, petunjuk, serta saran dan masukan penulis dapatkan dari banyak pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. dr. Dewa Ayu Agus Sri Laksmi, M.Sc selaku dosen pembimbing. 2. dr. Putu Ayu Asri Damayanti, M.Kes selaku dosen penguji 3. Orang tua, rekan-rekan mahasiswa, dan pihak-pihak yang turut mendukung baik secara moral maupun material, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dalam rangka penyempurnaan. Akhir kata, semoga usulan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan dan pengetahuan secara luas. Denpasar, 11 November 2014 Penulis

DAFTAR ISI Halaman Judul i Lembar Persetujuan Pembimbing ii Halaman Penetapan Panitia Penguji Usulan Penelitian iii Abstrak iv Kata Pengantar v Daftar Isi vi Daftar Gambar viii Daftar Tabel ix Daftar Grafik x BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Tujuan Penelitian 4 1.4 Manfaat Penelitian 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 2.1 Demam Berdarah Dengue (DBD) 6 2.2 Etiologi 6 2.3 Epidemiologi 7 2.4 Patogenesis 7 2.5 Gambaran Klinis 9 2.6 Diagnosis 9 2.7 Derajat Penyakit 12 2.8 Penatalaksanaan 13 BAB III KERANGKA KONSEP 16 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 17 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian 17 4.2 Metode Penelitian 17 4.3 Subjek dan Sampel Penelitian 17 4.4 Jenis dan Sumber Data 18 4.5 Teknik Pengumpulan Data 18

4.6 Manajemen Data 18 4.7 Alur Penelitian 19 4.8 Definisi Operasional 19 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 30 Daftar Pustaka Lampiran

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. DBD Tersangka 13 Gambar 2. DBD Derajat I dan II tanpa peningkatan hematokrit 14 Gambar 3. DBD derajat II dengan peningkatan Ht > 20% 14 Gambar 4. DBD derajat III dan IV 15 Gambar 5. Kerangka Konsep 16

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Dengue Tabel 2. Distribusi penderita DBD berdasarkan bulan Tabel 3. Distribusi penderita DBD berdasarkan jenis kelamin Tabel 4. Distribusi penderita DBD berdasarkan kelompok umur Tabel 5. Distribusi penderita DBD berdasarkan kecamatan Tabel 6. Kematian akibat DBD berdasarkan jenis kelamin Tabel 7. Kematian akibat DBD berdasarkan kelompok umur Tabel 8. Kematian akibat DBD berdasarkan kecamatan tempat tinggal Tabel 9. Kematian akibat DBD berdasarkan bulan 13 23 24 26 27 28 28 29 29

DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1. Distribusi penderita DBD berdasarkan bulan Grafik 2. Distribusi penderita DBD berdasarkan jenis kelamin Grafik 3. Distribusi penderita DBD berdasarkan kelompok umur Grafik 4. Distribusi penderita DBD berdasarkan kecamatan L L L L

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Salah satu penyakit yang masih sering terjadi di negara berkembang seperti Indonesia adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Virus dengue dilaporkan telah menjangkitilebih dari 100 negara, terutama di daerah perkotaan yang berpenduduk padat dan pemukiman di Brazil dan bagian lain Amerika Selatan, Karibia, Asia Tenggara, dan India (Knowlton dkk, 2009). Jumlah orang yang terinfeksi diperkirakan sekitar 50 sampai 100 juta orang, setengahnya dirawat di rumah sakit dan mengakibatkan 22.000 kematian setiap tahun; diperkirakan 2,5 miliar orang atau hampir 40 persen populasi dunia, tinggal di daerah endemis DBD yang memungkinkan terinfeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk setempat (Knowlton dkk, 2009). Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan diathesis hemoragik. Penularan virus dengue terjadi melalui vektor nyamuk genus Aedes terutama A. aegepti dan A. albopictus. Peningkatan kasus setiap tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan yaitu tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk betina misalnya bejana yang berisi air jernih, bak mandi, kaleng bekas, dan tempat penampungan air(suhendro dkk, 2009). 1

Jumlah kasus DBD tidak pernahmenurun di beberapa daerah tropik dan subtropik bahkan cenderung terus meningkat dan banyak menimbulkan kematianpada anak, 90% di antaranya menyerang anak di bawah 15 tahun (Malavinge, 2004). Di Indonesiasetiap tahunnya selalu terjadi KLB di beberapa provinsi, yang terbesar terjadi tahun 1998 dan 2004 dengan jumlah penderita 79.480 orang dengan kematian sebanyak 800 orang lebih (Kusriastuti, 2005). Pada tahun-tahun berikutnya jumlah kasus terus naik tapi jumlah kematian turun secara bermakna dibandingkan tahun 2004. Misalnya jumlah kasus tahun 2008 sebanyak 137.469 orang dengan kematian 1.187 orang atau case fatality rate (CFR) 0,86% serta kasus tahun 2009 sebanyak 154.855 orang dengan kematian1.384 orang atau CFR 0,89% (Kusriastuti, 2010). Sejak Januari sampai dengan Maret tahun 2004 total kasus DBD di seluruh propinsi di Indonesia sudah mencapai 26.015, dengan jumlah kematian sebanyak 389 orang (CFR=1,53% ). Kasus tertinggi terdapat di Propinsi DKI Jakarta (11.534 orang) sedangkan CFR tertinggi terdapat di Propinsi NTT yaitu 3,96% (Kristina dkk, 2004). Penelitian sebelumnya menunjukkan prevalensi penderita DBD di Instalasi Rawat Inap Anak RSUP Fatmawati Jakarta periode Agustus 2008 sampai dengan Juli 2009 adalah 1517 orang. Dari kasus DBD tersebut, 69,1 % mengenai umur rata-rata 11 tahun dan kasus terbanyak terjadi pada perempuan yaitu sebesar 51,9 % (Nuranisa,2009). Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat melaporkan Sepanjang periode 2001 2009 jumlah kasus tertinggi terjadi pada tahun 2

2005 dengan jumlah kasus sebanyak 1.062 (IR = 0,024%) dan kematian 15 orang (CFR = 1,41%), sedangkan pada tahun 2010 jumlah kasus mencapai 2.094 orang (IR = 46,53 per 100.000 penduduk) dan kematian 16 orang (CFR = 0,76%) (Dinkes Prov NTB, 2010). Kabupaten Lombok Timur sendiri yang merupakan salah satu dari 10 Kabupaten dan Kota di Nusa Tenggara Barat menunjukkan angka penderita DBD sejumlah 41 kasus pada periode Januari hingga pertengahan Februari 2013. Seluruh kasus tersebut tersebar di 15 Puskesmas di Lombok Timur (Dinkes Kab Lotim, 2013). Karena prevalensi DBD yang tinggi maka penting untuk diketahui sejauh mana angka kejadian dan kematian akibat DBD di RSUD Dr. R Soedjono Selong Lombok Timur. RSUD Dr. R Soedjono dipilih sebagai tempat penelitian karena belum adanya penelitian serupa yang melaporkan angka kejadian dan kematian akibat DBD pada pasien yang di rawat inap. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1.2.1 Berapa prevalensi DBD pada pasien rawat inap di RSUD Dr. R Soedjono Selong berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, dan kecamatan tempat tinggal pada periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013? 1.2.2 Berapa angka kematian akibat DBD pada pasien rawat inap di RSUD Dr. R Soedjono Selong berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, 3

dan kecamatan tempat tinggal pada periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013. 1.3 TUJUAN 1.3.1 Tujuan Umum 1.3.1.1 Mengetahui angka prevalensi dan mortalitas akibat DBD pada pasien rawat inap di RSUD Dr. R Soedjono Selong periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013. 1.3.2 Tujuan Khusus 1.3.2.1 Mengetahui prevalensi DBD berdasarkan kelompok umur pada pasien rawat inap di RSUD Dr.R Soedjono Selong periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013. 1.3.2.2 Mengetahui prevalensi DBD berdasarkan jenis kelamin pada pasien rawat inap di RSUD Dr.R Soedjono Selong periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013. 1.3.2.3 Mengetahui prevalensi DBD berdasarkan kecamatan tempat tinggal pada pasien rawat inap di RSUD Dr.R Soedjono Selong periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013. 1.3.2.4 Mengetahui angka kematian akibat DBD berdasarkan kelompok umur pada pasien rawat inap di RSUD Dr.R Soedjono Selong periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013. 1.3.2.5 Mengetahui angka kematian akibat DBD berdasarkan jenis kelamin pada pasien rawat inap di RSUD Dr.R Soedjono Selong periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013. 4

1.3.2.6 Mengetahui angka kematian akibat DBD berdasarkan kecamatan tempat tinggal pada pasien rawat inap di RSUD Dr.R Soedjono Selong periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013. 1.4 MANFAAT PENELITIAN 1.4.1 Untuk memberikan bukti medis secara ilmiah mengenai prevalensi dan angka kematian akibat DBD pada pasien rawat inap di RSUD Dr. R Soedjono Selong pada periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2014. 1.4.2 Sebagai masukan dan pertimbangan bagi pengambil kebijakan untuk menyusun program-program yang berkaitan dengan upaya pencagahan dan pemberantasan DBD terutama pada masyarakat Kabupaten Lombok Timur. 1.4.3 Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk menerapkan ilmu yang didapat selama masa pendidikan dan juga menambah pengetahuan serta pengalaman dalam membuat penelitian ilmiah. 5