BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 8

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I LATAR BELAKANG. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu yang paling populer ialah seni minum teh.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Museum Antariksa Indonesia

PLANETARIUM SEMARANG TA 118 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Taman Pintar Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini olahraga merupakan salah satu aktivitas yang mulai dipilih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR GAMBAR. Halaman

MUSEUM ANTARIKSA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PENGEMBANGAN OBSERVATORIUM BOSSCHA DI LEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Projek Observatorium Astronomi. masyarakat umum. Hal ini tidak lepas dari keterbatasan fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. bidang astronomi dan sudah dikenal sekitar 3000 tahun sebelum jaman

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman terkenal di dunia yang terbuat dari daun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Alat permainan merupakan salah satu sumber belajar. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

2015 PERANAN MEDIA VISUAL TERHADAP DAYA TARIK WISATA DI MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung kini sudah menjadi salah satu wisata kota populer di Indonesia. Kota

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama melalui produk-produk budaya populer. Anime (Kartun atau Animasi

BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas hanya kamera Digital Single Lens Reflect (DSLR) tetapi terdapat

mereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

BAB I PENDAHULUAN. gudang tempat menyimpan barang-barang antik seperti anggapan

BAB I PENDAHULUAN. PLANETARIUM SEMARANG Bentara Alam Gumilang / L2B LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 - Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah

2015 PENGEMBANGAN RUMAH BERSEJARAH INGGIT GARNASIH SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI KOTA BANDUNG

ABSTRAKSI. Keyword: Gallery, Wedding, Mars and Venus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari museum ini telah dilengkapi dengan fasilitas planetarium. Tujuan awal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memanjakan diri, sehingga membuat masyarakat menjadi jenuh. Waktu liburan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Jakarta merupakan kota metropolitan di Indonesia yang sedang maju pesat

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Council of Museum (ICOM), lembaga internasional

PROPOSAL MUSEUM SAINS DAN TEKNOLOGI DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada permasalahan kelanjutan hidup. Permasalahan anak di rumah dan diluar

BAB II TINJAUAN UMUM

. Pendekatan Teknologi Tinggi pada Sistim Bangunan sebagai Faktor Penentu Perancangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alam semesta merupakan kumpulan materi berukuran tak hingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada selamanya,alam semesta menyimpan begitu banyak aspek-aspek yang perlu di teliti dan di pelajari oleh setiap manusia. Oleh karena itu seiring berkembangnya zaman mulailah di bangun planetarium dan observary untuk kebutuhan penelitian dan sarana edukasi. Upaya mengedukasi masyarakat mengenai alam semesta sudah dilakukan diberbagai negara maju contohnya di Amerika yang mendirikan Space Center yang di dirikan oleh agency luar angkasa yaitu NASA (The National Aeronautics and Space Administration) dimana hal itu sangat berdampak positif untuk para wisatawan sehingga mengerti bagaimana keadaan alam semesta dan bagaimana cara menjadi astronot. Tak mau ketinggalan dengan perkembangan dunia,indonesia juga ingin mengembangkan dunia astronomi indonesia dengan membuat Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang bergerak dibidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya setelah itu semakin banyak komunitas yang bergerak di bidang astronomi untuk membantu mengedukasi dan mengetahui perkembangan dunia astronomi bagi masyarakat. Namun hal ini masih kurang di respon baik oleh masyarakat Indonesia, karena sarana tempat untuk berkomunikasi, belajar dan bekerja di bidang astronomi sangat sulit. Sehingga membuat sarana edukasi astronomi di Indonesia sangat perlu di benahi dan dikembangan dengan baik. Sarana edukasi Planetarium sudah terdapat di kota besar seperti Jakarta dan Bandung, namun sarana dan prasana untuk menedukasi masyarakat masih kurang. Khususnya di kota bandung, sangat minim sekali fasilitas edukasi untuk Space Center itu sendiri, padahal Bandung mempunyai banyak penunjang untuk sarana astronomi. Peranan aktif astronomi di Kota bandung sendiri terlihat sampai sekarang yaitu Kota Bandung memiliki warisan teropong bintang Bosscha yang sampai sekarang berfungsi dengan baik untuk meneliti dibidang astronomi yang di kelola oleh jurusan Universitas Kristen Maranatha 8

Astronomi ITB yang berperan aktif dalam setiap penelitan, serta membangun komunitas pencinta astronomi khususnya di kota Bandung. Dari situ muncul sebuah ide untuk merancang sebuah Space Center yang memperlihatkan awal mulai terjadinya alama sampai alam semesta sekarang. Dan di Space Center ini juga akan ada Planetarium sehingga pengunjang dapat mengenal lebih jauh mengenai alam semesta dan juga dapat merasakan pengalaman seperti sedang pergi ke luar angkasa. Dengan dirancangnya Space Center ini, Bandung mempunyai objek wisata baru dan di harapkan masyarakat akan lebih tertarik untuk datang ke Space Center dengan tujuan belajar atau bahkan sekedar jalan-jalan. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas penulis mengidentifikasi masalah seperti berikut: 1. Kurangnya ketertarikan orang terhadap museum 2. Kurangnya sarana edukasi Space Center/ Planetarium khususnya 3. Konten museum yang tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan zaman. 4. Museum yang tidak terawat. 5. Sulitnya pembaharuan desain pada museum. 6. Tidak adanya sarana edukasi untuk Pekerjaan di bidang astronomi khususnya Astronout. 1.3 Gagasan Perancangan Kurangnya sarana Space Center khususnnya di kota bandung, membuat masyarakat menjadi apatis terhadap sejarah dan perkembangan yang terjadi di alam semesta.banyak sarana edukasi astronomi di Bandung seperti sarana observasi luar angkasa namun karena fungsinya sebagai pusat observasi, sehingga tidak sembarang orang mendapat akses masuk dan dapat datang kapan saja,dan kebanyak museum mengenai astronomi yang terdapat di Bandung tidak terfokus pada satu ilmu Universitas Kristen Maranatha 9

melainkan menggabungkan dengan museum ilmu lain. Maka dari itu perancangan interior Space Center yang akan dibuat akan terdapat beberapa fasilitas yang menunjang ilmu astronomi dan membuka wawasan luas dibidang astronomi. Fasilitas yang terdapat pada Space Center adalah Museum yang didalamnya terdapat Planet Experience, Space Treasure serta Astronout Experience.Planet Experience adalah ruangan edukasi dan interaktif terhadap benda-benda luar angkasa yang umum diketahui dan penemuan baru yang jarang diketahui. Space Treasure adalah ruangan terdapat benda-benda bersejarah serta replika roket. Dan Astronaut Experience adalah ruangan dimana pengunjung diajak merasakan pengalaman berada di dalam roket luar angkasa dan merasakan menjadi astronaut pada astronot simulator serta jetpack simulator yang di sediakan serta dapat teredukasi melalui film-film yang di sajikan pada Planetarium. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan masalah seperti berikut: 1. Bagaimanakah perancangan interior pada Space Center yang berkembang mengikuti sesuai zaman? 2. Bagaimana menciptakan kesinambungan pada bidang ilmu pengetahuan dan desain untuk menciptakan suatu Space Center yang mejadi pusat perkembangan ilmu astronomi? 3. Bagaimana penerapan konsep Space jouney terhadap desain interior space center? 1.5. Tujuan Perancangam 1. Menciptakan museum astronomi yang mudah untuk di renovasi sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman yang terjadi. Universitas Kristen Maranatha 10

2. Memadukan kemajuan teknologi dengan sebuah desain untuk menciptakan sarana edukatif dan interaktif. 3. Membuat alur masuk dan keluar sesuai runtutan setiap kejadian pada alam semesta sehingga pengunjung dapat memahami dan mengedukasi 1.6 Manfaat Perancangan Penulis perancangan ini diharapkan memberi manfaat bagi beberapa pihak: 1. Komunitas - Membantu memperkenalkan ilmu astronomi serta berita terkini mengenai alam semesta - Membantuk mengembangkan Ilmu astronomi 2. Masyarakat - Memberi sarana edukasi yang baik dan lengkap kepada masyarakat - Membuka wawasan masyarakat khususnya di bidang Astronomi 1.7 Ruang Lingkup Perancangan Dalam perancangan interior Space Center ini terdapat beberapa fasilitas yang menjadikan ruang lingkup perancangan. Hall Tempat berkumpul dan sarana mencari informasiyang terdapat pada museum,tedapat reception serta papan informasi. Planet Experience Room Tempat yang megedukasi pengunjung merasakan pengalaman seperti diluar angkasa dengan merasakan melalui suhu, tekstur, cahya,warnadan ruang yang digubah seperti berada di luar angkasa dan berada. Space Treasure Ruang pamer dan menyimpanan barang-barang bersejarah serta replika roket Astronout Experience Sarana edukasi dan interaktif menjadi seorang astronot untuk berangkat keluar angkasa. Auditorium Tempat untuk mengadakan seminar atau presentasi suatu karya. Universitas Kristen Maranatha 11

Scientist Gallery Tempat memamerkan suatu karya. Office Tempat bekerjanya para pengelola museum Café Sarana bersantai dan berkumpul antar komunistas maupunpengunjungbiasa. Gift shop Tempat membeli souvenir space center. 1.8 Sistematika Penulisan Pengantar Tugas Akhir ini secara garis besar dibahas dalam lima bab, yaitu: BAB 1, Pendahuluan, yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup tugas akhir, tujuan perancangan, manfaat perancangan, dan metode perancangan laporan tugas akhir ini. BAB 2, Tinjauan Pustaka, yang berisikan landasan yang mendasari proses perancangan dengan pengkajian terhadap berbagai sumber pustaka dan data lapangan. BAB 3, Analisa Data, yang berisikan analisa data yang dilakukan oleh penulis yang mencakup studi mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi desain, karakteristik user, kebutuhan ruang, dan program ruang. Universitas Kristen Maranatha 12

Universitas Kristen Maranatha 13