BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 24 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA BAGI SETIAP DESA DI KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO, Menimbang : Bahwa sehubungan dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Besaran Dana Desa bagi Setiap Desa di Kabupaten Probolinggo. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 ; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara ; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ; 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara ; 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ;
2 6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ; 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ; 8. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ; 9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah ; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 ; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 ; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa ; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah ; 18. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2015 ; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 09 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ;
3 20. Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2015 tentang Identifikasi dan Inventarisasi Kewenangan Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa ; 21. Peraturan Bupati Nomor 09 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengalokasian Bagian dari Hasil Pajak dan Retrbusi Daerah Kepada Desa ; 22. Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa di Desa ; 23. Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 41 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Besaran Dana Desa Bagi Setiap Desa di Kabupaten Probolinggo. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA BAGI SETIAP DESA DI KABUPATEN PROBOLINGGO. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 41 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Besaran Dana Desa bagi Setiap Desa di Kabupaten Probolinggo diubah dan harus dibaca sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 7 diubah dan harus dibaca sebagai berikut : Pasal 7 (1) Prioritas penggunaan Dana Desa untuk pembangunan Desa dialokasikan untuk mencapai tujuan pembangunan desa yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan, melalui : a. pemenuhan kebutuhan dasar ; b. pembangunan sarana dan prasarana Desa ; c. pengembangan potensi ekonomi lokal ; dan d. pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. (2) Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi : a. pengembangan pos kesehatan Desa dan Polindes ;
4 b. pengelolaan dan pembinaan Posyandu ; dan c. pembinaan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini. (3) Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c untuk mendukung target pembangunan sektor unggulan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahunnya, yang diprioritaskan untuk : a. mendukung kedaulatan pangan ; b. mendukung kedaulatan energi ; c. mendukung pembangunan kemaritiman dan kelautan ; dan d. mendukung pariwisata dan industri. (4) Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b didasarkan atas kondisi dan potensi Desa, sejalan dengan pencapaian target RPJMDesa dan RKPDesa setiap tahunnya, yang diantaranya dapat meliputi : a. pembangunan dan pemeliharaan jalan Desa ; b. pembangunan dan pemeliharaan jalan usaha tani ; c. pembangunan dan pemeliharaan embung Desa ; d. pembangunan energi baru dan terbarukan ; e. pembangunan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan ; f. pembangunan dan pengelolaan air bersih berskala Desa ; g. pembangunan dan pemeliharaan irigasi tersier ; h. pembangunan dan pemeliharaan serta pengelolaan saluran untuk budidaya perikanan ; dan i. pengembangan sarana dan prasarana produksi di Desa. (5) Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c didasarkan atas kondisi dan potensi Desa, sejalan dengan pencapaian target RPJMDesa dan RKPDesa setiap tahunnya, yang diantaranya dapat meliputi : a. pendirian dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa ; b. pembangunan dan pengelolaan pasar Desa dan kios Desa ; c. pembangunan dan pengelolaan tempat pelelangan ikan milik Desa ; d. pembangunan dan pengelolaan keramba jaring apung dan bagan ikan ; e. pembangunan dan pengelolaan lumbung pangan Desa ; f. pembuat pupuk dan pakan organik untuk pertanian dan perikanan ; g. pengembangan benih lokal ; h. pengembangan ternak secara kolektif ;
5 i. pembangunan dan pengelolaan energi mandiri ; j. pembangunan dan pengelolaan tambatan perahu ; k. pengelolaan padang gembala ; l. pengembangan Desa Wisata ; dan m. pengembangan teknologi tepat guna pengolahan hasil pertanian dan perikanan. (6) Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, didasarkan atas kondisi dan potensi Desa, sejalan dengan pencapaian target RPJMDesa dan RKPDesa setiap tahunnya, yang diantaranya dapat meliputi : a. rumput laut ; b. hutan milik desa ; c. pengelolaan sampah ; d. holtikultura ; dan e. agrowisata. (7) Perencanaan program dan kegiatan pembangunan desa dapat mempertimbangkan tipologi Desa berdasarkan tingkat perkembangan kemajuan desa, meliputi : a. Desa tertinggal dan/atau sangat tertinggal, mengutamakan kegiatan pembangunan melalui penyediaan sarana dan prasarana untuk pemenuhan kebutuhan atau akses kehidupan masyarakat Desa ; b. Desa berkembang, memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana pelayanan umum dan sosial dasar baik pendidikan dan kesehatan masyarakat ; c. Desa maju dan/atau mandiri memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana yang berdampak pada perluasan skala ekonomi dan investasi desa, termasuk prakarsa Desa dalam membuka lapangan kerja, padat teknologi tepat guna dan investasi melalui pengembangan BUMDesa 2. Ketentuan Pasal 8 diubah dan harus dibaca sebagai berikut : Pasal 8 Penggunaan Dana Desa yang bersumber dari APBN untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa terutama untuk penanggulangan kemiskinan dan peningkatan akses atas sumber daya ekonomi, sejalan dengan pencapaian target RPJMDesa dan RKPDesa setiap tahunnya, yang diantaranya dapat mencakup :
6 a. peningkatan kualitas proses perencanaan Desa ; b. mendukung kegiatan ekonomi baik yang dikembangkan oleh BUMDesa maupun oleh kelompok usaha masyarakat Desa lainnya ; c. pembentukan dan peningkatan kapasitas Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa ; d. pengorganisasian melalui pembentukan dan fasilitasi paralegal untuk memberikan bantuan hukum kepada warga masyarakat Desa ; e. penyelenggaraan promosi kesehatan dan gerakan hidup bersih dan sehat ; f. dukungan terhadap kegiatan desa dan masyarakat pengelolaan Hutan Desa dan Hutan Kemasyarakatan ; dan g. peningkatan kapasitas kelompok masyarakat melalui : 1) kelompok usaha ekonomi produktif ; 2) kelompok perempuan ; 3) kelompok tani ; 4) kelompok masyarakat miskin ; 5) kelompok nelayan ; 6) kelompok pengrajin ; 7) kelompok pemerhati dan perlindungan anak ; 8) kelompok pemuda ; dan 9) kelompok lain sesuai kondisi Desa. h. Perencanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan tipologi desa berdasarkan tingkat perkembangan kemajuan desa, yaitu: 1) Desa tertinggal dan/atau sangat tertinggal, mengutamakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada membuka lapangan kerja dan atau usaha baru, serta bantuan penyiapan infrastruktur bagi terselenggaranya kerja dan usaha warga atau masyarakat baik dari proses produksi sampai pemasaran produk, serta pemenuhan kebutuhan atau akses kehidupan masyarakat desa ; 2) Desa berkembang, memprioritaskan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kerja dan/atau proses produksi sampai pemasaran produk, serta pemenuhan kebutuhan atau akses modal/fasilitas keuangan ; 3) Desa maju dan/atau mandiri, mengembangkan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang visioner dengan menjadikan desa sebagai lumbung ekonomi atau kapital rakyat.
7 3. Ketentuan Pasal 10 diubah dan harus dibaca sebagai berikut : Pasal 10 (1) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dilakukan secara bertahap pada tahun angaran berjalan dengan ketentuan : a. Tahap I pada bulan April sebesar 60% (enam puluh perseratus) ; b. Tahap II pada bulan Agustus sebesar 40% (empat puluh perseratus). (2) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat pada minggu kedua bulan yang bersangkutan. 4. Ketentuan Pasal 11 diubah dan harus dibaca sebagai berikut : Pasal 11 Penyaluran dan pencairan Dana Desa dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas Desa dilakukan apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Pemerintah Desa telah menyampaikan APBDesa tahun anggaran berjalan yang telah ditetapkan dan diundangkan dalam Lembaran Desa kepada Bupati melalui Camat ; b. Penyaluran Dana Desa tahap I dilakukan setelah Bupati menerima ; 1) Peraturan Desa mengenai APBDesa ; dan 2) Laporan Realisasi penggunaan Dana Desa tahun anggaran sebelumnya dari Kepala Desa. c. Penyaluran Dana Desa untuk tahap II dilakukan apabila Pemerintah Desa telah menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahap I dengan ketentuan : 1) paling sedikit Dana Desa telah diserap sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari Dana Desa yang disalurkan ; 2) pelaksanaan fisik kegiatan dan administrasi pertanggungjawaban telah diteliti oleh Camat yang dibuktikan dengan berita acara. 5. Ketentuan Pasal 14 diubah dan harus dibaca sebagai berikut : Pasal 14 (1) Kepala Desa berkewajiban untuk menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa yang terintegrasi dengan APBDesa kepada Bupati setiap semester. (2) Penyampaian laporan realisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan : 1) Laporan Realisasi penggunaan Dana Desa Tahun anggaran sebelumnya
8 paling lambat minggu kedua bulan Pebruari tahun anggaran berjalan ; dan 2) Laporan Realisasi penggunaan Dana Desa Tahap I paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun anggaran berjalan. (3) Penyampaian Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui jalur struktural yaitu dari Kepala Desa kepada Camat dan dari Camat kepada Bupati melalui Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Probolinggo. Pasal II Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Probolinggo. Ditetapkan di Probolinggo Pada tanggal 15 April 2016 BUPATI PROBOLINGGO ttd Hj. P. TANTRIANA SARI, SE Diundangkan dalam Berita Daerah Kabupaten Probolinggo Tahun 2016 tanggal 15 April 2016 Nomor 24 Seri G 1. SEKRETARIS DAERAH ttd Disalin sesuai dengan aslinya : a.n. SEKRETARIS DAERAH Asisten Tata Praja u.b. KEPALA BAGIAN HUKUM H. M. NAWI, SH. M. Hum. Pembina Utama Madya NIP. 19590527 198503 1 019 SITI MU ALIMAH, SH. M. Hum. Pembina Tk. I NIP. 19630619 199303 2 003