GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 34 TAHUN 2013

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 036 TAHUN 2016

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 3 TAHUN 2014

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Walikota Tasikmalaya

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG TUGAS BELAJAR, IJIN BELAJAR DAN IKATAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEMUTUSKAN : 2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 19 Tahun 2010 TENTANG

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 22 TAHUN 2017

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

E. PERSYARATAN Bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan mengajukan Tugas Belajar harus memenuhi persyaratan umum dan khusus :

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 541/MENKES/PER/VI/2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

TENTANG TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, DAN IKATAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN BUPATI WAJO NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 31 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 72 TAHUN 2012

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Ujian Penyesuaian. Penyelenggaraan.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 85 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No dan Geofisika; b. bahwa guna mempermudah pimpinan unit kerja dalam memberikan rekomendasi pemberian tugas belajar dan izin belajar kep

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PENERBITAN SURAT TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, KETERANGAN BELAJAR DAN IZIN PENGGUNAAN GELAR DI KABUPATEN BLORA

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kompetensi keilmuan dan keahlian yang diperlukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dipandang perlu mengembangkan program pendidikan tugas belajar; b. bahwa untuk mencapai hasil yang optimal, efisien, efektif dan akuntabel, maka pelaksanaan tugas belajar sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Tugas Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890) ; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301) ; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844) ; 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234) ; Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 1

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3547) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4015) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4332) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4017) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4193) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 164) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737) ; 10.Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 74) ; 11.Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR. PERATURAN GUBERNUR TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang di maksud dengan : 1. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 2. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 3. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi adalah Gubernur. 4. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat BKO adalah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur. 5. Pembina Pendidikan Tugas Belajar adalah Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur. 6. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 7. Tugas Belajar adalah penugasan yang diberikan Gubernur kepada Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan yang dimulai sejak semester pertama sampai selesai dan sesuai dengan kompetensi keilmuan yang diperlukan untuk kepentingan peningkatan kinerja. BAB II TUJUAN Pasal 2 Tujuan ditetapkannya peraturan ini adalah untuk memberikan landasan bagi proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pembinaan mahasiswa tugas belajar serta penataan alumni tugas belajar. BAB III POKOK-POKOK KEBIJAKAN Pasal 3 (1) Pemberian tugas belajar merupakan komitmen strategis instansi dalam upaya pengembangan kualitas sumber daya aparatur. (2) Perencanaan pemberian tugas belajar didasarkan pada proyeksi kebutuhan sumber daya aparatur dikaitkan dengan upaya peningkatan kinerja instansi (3) Pendidikan tugas belajar diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat administrasi dan seleksi. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 3

BAB IV SELEKSI CALON MAHASISWA TUGAS BELAJAR Pasal 4 (1) Perencanaan dan penyaringan calon peserta seleksi mahasiswa tugas belajar didasarkan pada formasi dan proyeksi penempatan aparatur, sehingga dihasilkan inventarisasi aparatur yang memiliki kemampuan sesuai dengan kompetensi keilmuan dan keahlian yang diperlukan Pemerintah Provinsi. (2) Persyaratan mahasiswa tugas belajar ditetapkan berdasarkan kriteria: a. Penilaian Administrasi; b. Penilaian Psikologi; dan c. Penilaian Akademis (3) Seleksi akademik dilaksanakan oleh perguruan tinggi atau lembaga yang secara fungsional menangani penyelenggaraan beasiswa. Pasal 5 Penilaian administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a, terdiri dari : a. persyaratan umum ; dan b. persyaratan khusus. Pasal 6 Persyaratan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a berpedoman pada sikap, perilaku dan potensi yang meliputi : a. moral yang baik; b. dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan organisasi; c. kemampuan menjaga reputasi dinas dan instansi; d. sehat jasmani dan rohani; e. motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi; f. prestasi yang baik dalam melaksanakan tugas; g. program pendidikan yang diminati ada relevansinya dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki; h. tidak sedang mengikuti pendidikan atau telah memiliki gelar yang setingkat dengan program pendidikan yang diminati; Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 4

i. bersedia mengabdi pada Pemerintah Provinsi sekurangkurangnya 10 tahun setelah mengikuti pendidikan; dan j. bersedia dan sanggup ditempatkan pada semua Instansi/Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi yang memerlukan. Pasal 7 (1) Persyaratan khusus pendidikan Tugas Belajar Program Diploma Tiga (0-3) atau Politeknik meliputi : a. pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda (II/a) dengan masa kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; b. memiliki ijazah SLTA/Diploma 1/Diploma 2 yang sah dari Sekolah atau Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta dengan program studi yang terakreditasi; c. berusia setinggi-tingginya 25 tahun; d. lulus seleksi administrasi, dan e. ketentuan lain yang ditentukan oleh lembaga pemberi beasiswa atau sponsor. (2) Persyaratan khusus pendidikan Tugas Belajar Program Diploma Empat (D-4)/Strata Satu (S-1) meliputi : a. pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda (II/a) dengan masa kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; b. memiliki ijazah Diploma (1,2 atau 3)/SL TA yang sah dari Perguruan Tinggi/Sekolah Negeri maupun swasta dengan program studi yang terakreditasi ; c. berusia setinggi-tingginya 30 tahun; d. memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik dan dapat dibuktikan dengan nilai institutional TOEFL minimal 375 yang masih berlaku (maksimal 2 Tahun) dari lembaga yang ditentukan atau ditunjuk oleh Pembina Pendidikan Tugas Belajar; e. nilai ijazah sekurang-kurangnya adalah 6,5 bagi Sekolah Negeri dan 7,00 bagi Sekolah Swasta, atau IPK serendahrendahnya 2,75 bagi Perguruan Tinggi Negeri sedangkan Perguruan Tinggi Swasta adalah 3,00 ; dan f. ketentuan lain yang ditentukan oleh lembaga pemberi beasiswa atau sponsor. (3) Persyaratan khusus pendidikan Tugas Belajar Program Pendidikan Magister, Profesi (dokter, apoteker, psikolog, akuntan) dan Spesialis I, meliputi: a. pangkat serendah-rendahnya Penata Muda (III/a) dengan masa kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 5

b. memiliki ijazah Sarjana (S-1) atau Diploma Empat (0-4) yang sah dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta dengan program studi yang terakreditasi; c. berusia setinggi-tingginya 40 tahun; d. latar Belakang Pendidikan yang dimiliki ada relevansinya (Iinier) dengan Program Studi Pendidikan yang diminati; e. memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik dan dapat dibuktikan dengan nilai institutional TOEFL minimal 400 yang masih berlaku (maksimal 2 tahun) dari lembaga yang ditentukan atau ditunjuk oleh Pembina Pendidikan Tugas Belajar; f. nilai IPK sekurang-kurangnya 2,50 bagi Perguruan Tinggi Negeri, 3,00 bagi Perguruan Tinggi swasta; dan g. ketentuan lain yang ditentukan oleh lembaga pemberi beasiswa atau sponsor. (4) Persyaratan khusus pendidikan Tugas Belajar Program Pendidikan Doktor (S-3), Spesialis II, meliputi: a. pangkat serendah-rendahnya Penata Muda Tingkat I (III/b) dengan masa kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; b. memiliki ijazah pendidikan Profesi (dokter, apoteker, psikolog, akuntan), Magister, dan Spesialis I yang sah dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta dengan program studi yang terakreditasi; c. berusia setinggi-tingginya 45 tahun; d. latar Belakang Pendidikan yang dimiliki ada relevansinya (Iinier) dengan Program Studi Pendidikan yang diminati; e. memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik dan dapat dibuktikan dengan nilai institutional TOEFL minimal 500 yang masih berlaku (maksimal 2 tahun) dari lembaga yang ditentukan atau ditunjuk oleh Pembina Pendidikan Tugas Belajar; f. nilai IPK sekurang-kurangnya 3,00 bagi Perguruan Tinggi Negeri, 3,50 bagi Perguruan Tinggi swasta; dan g. ketentuan lain yang ditentukan oleh lembaga pemberi beasiswa atau sponsor. BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR Pasal 8 Pendidikan tugas belajar dapat dilaksanakan berdasarkan: a. Kerjasama secara kemitraan dengan institusi pendidikan negeri atau pendidikan swasta di dalam negeri maupun luar negeri; Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 6

b. Sistem penugasan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk mengikuti pendidikan tugas belajar pada lembaga pendidikan baik di dalam maupun di luar negeri. Pasal 9 (1) BKD menyusun Analisis Kebutuhan Pendidikan Tugas Belajar setiap tahun berdasarkan pertimbangan keseimbangan kebutuhan sumber daya manusia dengan beban kerja instansi. (2) Analisis Kebutuhan Pendidikan Tugas Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu kepada : a. tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah; b. keadaan dan kebutuhan Aparatur berdasarkan Kompetensi Pendidikan; c. kajian terhadap Formasi Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil tahun berjalan; d. keseimbangan antara beban tugas instansi dengan kebutuhan aparatur; dan e. jumlah Pegawai Negeri Sipil yang mengikuti pendidikan Tugas Belajar. Pasal 10 (1) Penyelenggaraan pendidikan tugas belajar yang dibiayai dana APBN/APBD/LN/Swasta atau lembaga lainnya menjadi kewenangan dan tanggung jawab Pejabat Pembina Kepegawaian. (2) Penentuan program studi yang ditawarkan untuk pendidikan tugas belajar merupakan program studi yang bersifat mendesak, strategis dan spesifik. Pasal 11 (1) Pegawai Negeri Sipil yang sedang mengikuti pendidikan tugas belajar untuk jangka waktu lebih dari 6 (enam) bulan dibebaskan dari tugas pekerjaan sehari-hari. (2) Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural mengikuti pendidikan tugas belajar untuk jangka waktu lebih dari 6 (enam) bulan diberhentikan dari jabatan strukturalnya. (3) Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional mengikuti tugas belajar untuk jangka waktu lebih dari 6 (enam) bulan dibebaskan sementara dari jabatan fungsionalnya. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 7

Pasal 12 Pegawai Negeri Sipil sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 11 dikecualikan apabila ditentukan lain oleh Pejabat Pembina Kepegawaian, setelah mendapat pertimbangan Kepala BKD. BAB VI JANGKA WAKTU PENDIDIKAN Pasal 13 (1) Jangka waktu pendidikan tugas belajar disesuaikan dengan kurikulum pengajaran pada program studi yang bersangkutan. (2) Jangka waktu pendidikan tugas belajar dapat diperpanjang selama-iamanya 6 (enam) bulan. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 14 (1) Pegawai Negeri Sipil yang sedang mengikuti pendidikan tugas belajar program Pemerintah Provinsi dibiayai dari APBD Provinsi. (2) Pegawai Negeri Sipil yang mengikuti pendidikan tugas belajar program lembaga pemberi beasiswa lainnya atau sponsor, diberikan tambahan bantuan biaya apabila dianggarkan dalam APBD Provinsi. (3) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diberi perpanjangan tugas belajar hanya diberikan tunjangan biaya pendidikan berupa SPP (Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan). Pasal 15 (1) Biaya pendidikan mahasiswa tugas belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. (2) Bantuan biaya pendidikan tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan apabila unsur-unsur pembiayaan yang diberikan pihak lembaga pemberi beasiswa atau sponsor tidak terdapat dalam unsur-unsur pembiayaan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 8

(3) Bantuan biaya pendidikan tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan bantuan dari APBD Provinsi Jawa Timur apabila biaya yang diberikan dari pihak lembaga pemberi beasiswa atau sponsor secara rasional dan berdasarkan analisis biaya tidak memadai. BAB VIII HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 16 (1) Pegawai Negeri Sipil yang menjadi mahasiswa tugas belajar selama mengikuti pendidikan, tetap diberikan hak kepegawaiannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku. (2) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban sebagai berikut : a. Tiap akhir semester mahasiswa tugas belajar wajib menyampaikan laporan kemajuan akademik secara tertulis kepada Gubernur melalui BKD ; b. Mahasiswa Tugas Belajar wajib menyelesaikan pendidikannya sesuai dengan kurikulum pengajaran ; c. Mahasiswa Tugas Belajar wajib melapor diri kepada Pembina Pendidikan Tugas Belajar selambat-iambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah mendapat informasi kelulusan dengan membawa keterangan kelulusan pendidikan. BAB IX PEMANFAATAN ALUMNI Pasal 17 (1) Pegawai Negeri Sipil yang telah menyelesaikan tugas belajar dan memperoleh ijazah dikembalikan oleh pimpinan perguruan tinggi kepada Gubernur melalui Kepala BKD, untuk selanjutnya diserahkan kepada kepala unit kerjanya (2) Berdasarkan pemetaan alumni tugas belajar, BKD melakukan pemanfaatan dan penempatan, dengan mempertimbangkan : a. relevansi potensi keilmuan yang dimiliki dengan kompetensi jabatan/kebutuhan unitlinstansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur; b. berdasarkan penelitian/tugas akhirlskripsi/tesis atau disertasi yang menjadi bahasan dalam penyusunan karya ilmiahnya; atau c. potensi keahlian lainnya. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 9

BAB X PEMBINAAN, EVALUASI DAN MONITORING Pasal 18 (1) Untuk menjamin terselenggaranya pendidikan tugas belajar dengan baik dan benar, Pembina Pendidikan Tugas Belajar berkewajiban melaksanakan : a. monitoring terhadap administrasi kemahasiswaan melalui perguruan tinggi tempat mahasiswa mengikuti pendidikan ; b. evaluasi terhadap kemajuan akademik ; c. evaluasi terhadap biaya pendidikan ; dan d. pembinaan langsung kepada mahasiswa tugas belajar. (2) Pegawai Negeri Sipil Tugas Belajar yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf i dan j serta Pasal16 ayat (2) maka dapat dikenakan sanksi berupa : a. Tindakan administratif; b. Hukuman Disiplin; c. Kewajiban untuk mengembalikan seluruh biaya pendidikan yang telah diterimanya. (3) Alumni tugas belajar tidak dapat mengajukan permohonan pindah bekerja keluar Provinsi Jawa Timur sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun setelah menyelesaikan pendidikan, kecuali bersedia mengembalikan seluruh biaya pendidikan yang telah diterimanya. BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 Dengan berlakunya peraturan ini, Peraturan mengenai Tugas Belajar yang telah diterbitkan dinyatakan masih berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Gubernur ini. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Ketentuan teknis dalam rangka pelaksanaan Peraturan Gubernur ini diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala BKD Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 10

Pasal 21 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur. Ditetapkan di Surabaya Pada tanggal 13 Oktober 2011 DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR Tgl 13-10 - 2011 No. 72 Th 2011 / D GUBERNUR JAWA TIMUR ttd Dr. H. SOEKARWO Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 11