PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 26 TAHUN 2009 TENT ANG

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI DALAM NEGERI,

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 16 TAHUN 2017

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA, SEKRETARIAT DPRD DAN STAF AHLI KOTA MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG TATA HUBUNGAN KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor 7 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA DUMAI

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI STAF AHLI WALIKOTA BANJAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN JABATAN STAF AHLI BUPATI BULUNGAN BUPATI BULUNGAN,

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA JAMBI

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS STAF AHLI BUPATI TASIKMALAYA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PADANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TATA HUBUNGAN KERJA DAN POLA KOORDINASI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MIMIKA NOMOR 3 TAHUN 2012 T E N T A N G

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

Tugas Pokok dan Fungsi

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 71 TAHUN 2016

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

Tugas dan Fungsi Kecamatan Katapang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL TENTANG

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA STAF AHLI BUPATI BULUNGAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SEKADAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2008 Seri : D

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Sekretariat Daerah Kota Metro. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Daerah menyelenggarakan

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 76 Tahun : 2016

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 02 TAHUN 2008

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2008 Nomor 1 Seri D.1

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

Transkripsi:

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 26 TAHUN 2009 TENT ANG PEMBAGIAN TUGAS ASISTEN SEKRETARIS DAERAH, DAN TATA HUBUNGAN KERJA ANTARA SEKRETARIS DAERAH DENGAN ASISTEN SEKRETARIS DAERAH MAUPUN DENGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 3 Tahun 2008 tentang Organisasi Sekretariat Daerah Kota, Sekretariat DPRD dan Staf Ahli Kota Mojokerto, maka Sekretaris Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Walikota dalam menyusun kebijakan dan tata hubungan kerja antara Sekretaris Daerah dengan Asisten Sekretaris Daerah dan Perangkat Daerah lainnya di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto ; b. bahwa agar tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam huruf a dapat dilaksanakan secara optimal, maka perlu peningkatan peran dan fungsi para Asisten Sekretaris Daerah untuk membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan tugas dimaksud sesuai dengan bidang tugas masing-masing ; c. bahwa sehubungan dengan maksud huruf a dan b, maka dipandang perlu menetapkan ketentuan pelaksanaannya dalam suatu Peraturan Walikota Mojokerto. Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur /Jawa Tengah/Jawa Barat; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890) ; 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ;

2 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerin- tahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4741); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah ; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah ; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2008 tentang Pedoman Hubungan Kerja Organisasi Perangkat Daerah Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah : 13. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kata Mojokerto ; 14. Peraturan Daerah Kata Mojokerto Nomor 5 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan; 15. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 3 Tahun 2008 tentang Organisasi Sekretariat Daerah Kata, Sekretariat DPRD dan Staf Ahli Kota Mojokerto; 16. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi Dinas-Dinas Kota Mojokerto; 17. Peraturan Daerah Kata Mojoketo Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis Kota Mojokerto;

3 18. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Kecamatan. Memperhatikan : Surat Gubernur Jawa Timur Nomor : 061/1581/041/2009 tanggal 12 Pebruari 2009 perihal Peningkatan Kapasitas dan Peran Asisten Sekretaris Daerah. MEMUTUSKAN Menetapkan PEMBAGIAN TUGAS ASISTEN SEKRETARIS DAERAH, DAN TATA HUBUNGAN KERJA ANTARA SEKRETARIS DAERAH DENGAN ASISTEN SEKRETARIS DAERAH MAUPUN DENGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Kota adalah Kota Mojokerto ; 2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Mojokerto; 3. Walikota adalah Walikota Mojokerto ; 4. Sekretaris Daerah Kota adalah Sekretaris Daerah Kota Mojokerto ; 5. Asisten I Sekretaris Daerah Kota adalah Asisten Pemerintahan, Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Mojokerto; 6. Asisten II Sekretaris Daerah Kota adalah Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kota Mojokerto ; 7. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota Mojokerto dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari : Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas, Kecamatan dan Kelurahan ; Lembaga Teknis, 8. Tata Hubungan Kerja adalah rangkaian prosedur dan tata kerja antar Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam membentuk suatu kebulatan pola kerja dalam rangka optimalisasi hasil kerja. Pasal 2 (1) Tugas dan kewajiban Sekretaris Daerah Kota Mojokerto adalah membantu Walikota Mojokerto dalam : 1. menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Satuan Kerja Perangkat Daerah ;

4 2. melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1 ), Sekretaris Daerah mempunyai fungsi : 1. Koordinasi penyusunan kebijakan pemerintahan daerah ; 2. Fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah ; 3. Koordinasi mulai proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan Evaluasi ; 4. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah; 5. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah; 6. Pelaksanaan fungsi hukum dan perundang-undangan, organisasi dan tatalaksana, humas dan protokol ; 7. Pelaksanaan fungsi pemerintahan umum lainnya yang tidak tercakup dalam dinas dan lembaga teknis daerah; 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB II TUGAS DAN WEWENANG ASISTEN SEKRETARIS DAERAH Pasal 3 (1) Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Sekretaris Daerah dibantu Asisten Sekretaris Daerah yang terdiri dari : a. Asisten Pemerintahan, Perekonomian dan Pembangunan; dan b. Asisten Administrasi Umum. (2) Asisten Pemerintahan, Perekonomian dan Pembangunan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a mempunyai tugas dan wewenang : a. Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan administrasi pemerintahan umum yang meliputi bidang : 1. Pemerintahan ; 2. Camat; 3. Lurah; 4. Pengawasan ; 5. Tugas Pembantuan ;

5 6. Ketentraman dan Ketertiban ; 7. Kependudukan ; 8. Pertanahan. b. Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan administrasi kemasyarakatan yang meliputi bidang : 1. Kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat ; 2. Penanggulangan bencana. c. Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan administrasi pembangunan yang meliputi bidang 1. Perencanaan Pembangunan ; 2. Penelitian dan Pengembangan ; 3. Statistik ; 4. Perhubungan, Komunikasi dan lnformatika ; 5. Pekerjaan Umum ; 6. Budaya dan Pariwisata. d. Mengkoordinasikan Perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan Administrasi perekonomian dan sumberdaya alam yang meliputi bidang : 1. Koperasi dan UKM ; 2. Penanaman Modal ; 3. Perindustrian dan Perdagangan ; 4. Pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan energi ; 5. Lingkungan hidup. (3) lmplementasi dari peran Asisten Pemerintahan, Perekonomian dan Pembangunan adalah : a. Tim Panitia Anggaran Eksekutif ; b. Koordinasi para Camat; c. Koordinasi awal dengan lnstansi lain ; d. Berperan dalam menjaga harmonisasi dengan anggota DPRD Kata Mojokerto; e. Kemitraan Politik (LSM, Wartawan, dll) ; f. A gen I novasi ; g. Mendorong munculnya program unggulan SKPD ; h. Pemikiran Penyelenggaraan barang daerah Kata Mojokerto ; i. Pemikiran inovasi untuk SKPD sesuai bidang.

6 (4) Asisten Administrasi Umum sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b mempunyai tugas dan wewenang : a. Mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan administrasi, kepegawaian, hukum dan perundangundangan, dan organisasi, yang meliputi bidang : 1. Rumah Tangga, perlengkapan dan Asset; 2. Keuangan ; 3. Protokoler ; 4. Sandi dan Telekomunikasi ; 5. Administrasi dan pembinaan kepegawaian ; 6. Organisasi dan Tatalaksana ; 7. Perpustakaan dan Arsip ; 8. Hukum dan perundang-undangan. b. Mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan administrasi kesejahteraan rakyat yang meliputi bidang : 1. Pendidikan dan Kebudayaan ; 2. Kesehatan ; 3. Sosial; 4. Tenaga kerja dan Transmigrasi ; 5. Perhubungan, Komunikasi dan lnformatika ; 6. Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan ; 7. Pemuda, Olahraga dan Pemberdayaan Masyarakat; 8. Kehumasan. (5) lmplementasi dari Peran Asisten Administrasi Umum : a. Menjadi anggota BAPERJAKAT; b. Tim Panitia Anggaran Eksekutif ; c. Penegakan Disiplin kerja ; d. Penataan Lingkungan Kerja ; e. Kelembagaan Etika Birokrasi ; f. Pemikiran lnovasi untuk SKPD sesuai bidang. Pasal 4 Agar tugas dan wewenang serta tanggung jawab dapat dilaksanakan dengan baik, maka Asisten Sekretaris Daerah Kota Mojokerto harus memenuhi syarat antara lain : 1. Kualitas dan kredibel ; 2. Komitmen yang tinggi ;

7 3. Kompetensi yang disyaratkan ; 4. Terampil, kreatif dan inofatif; 5. Disiplin dan profesional; 6. Daya tanggap dan akuntabilitas; 7. Memiliki derajat otonomi yang penuh rasa tanggung jawab dalam membuat dan melaksanakan keputusan ; 8. Memaksimalkan efisiensi dan produktifitas. BAB Ill TATA HUBUNGAN KERJA Pasal 5 Tata hubungan kerja antara Sekretaris Daerah, Asisten Sekretaris Daerah dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Mojokerto mengandung prinsip: 1. Saling membantu dan mendukung untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik yang berkelanjutan ; 2. Saling menghargai kedudukan, tugas dan fungsi serta wewenang masing-masing perangkat daerah ; 3. Saling memberi manfaat ; 4. Saling mendorong kemandirian masing-masing perangkat daerah yang mengacu pada peningkatan kemampuan penyelenggaraan tugas- tugas kepemerintahan. Pasal 6 (1) Penyelengaraan tugas, fungsi dan wewenang perangkat daerah dilakukan melalui hubungan kerja yang meliputi : a. Konsultatif ; b. Kolegial; c. Fungsional ; d. Struktural ; dan e. Koordinatif. (2) Pelaksanaan hubungan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memperhatikan keterbukaan, akuntabilitas, profesionalitas dan keterpaduan. Pasal 7 (1) Hubungan kerja konsultatif sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf a adalah untuk menyamakan persepsi dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan wewenang organisasi perangkat daerah masing-masing.

8 (2) Hubungan kerja konsultatif dilakukan melalui kegiatan antara lain : a. Perencanaan ; b. Perumusan ; c. Pemutakhiran ; d. Penyelesaian tugas dan fungsi. (3) Hubungan kerja konsultatif sebagaimana dimaksud sebagaimana ayat (2) dapat dilakukan tanpa terikat pada hubungan struktural secara berjenjang. Pasal 8 (1) Hubungan kerja kolegial sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf b adalah untuk : a. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktivitas dan kinerja ; b. Mengembangkan semangat kebersamaan dan mengontrol otoritarianisme struktural yang umumnya berkembang dalam hubungan struktural yang cenderung terpusat. (2) Hubungan kerja kolegial dapat dilakukan dengan mengutamakan musyawarah dan tanggung jawab bersama. Pasal 9 (1) Hubungan kerja fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf c adalah untuk mengembangkan kepemimpinan secara berjenjang dengan tetap melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya secara bertanggung jawab. (2) Hubungan kerja fungsional dilakukan sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya. Pasal 10 (1) Hubungan kerja struktural sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf d dimaksudkan untuk mengembangkan kepemimpinan secara berjenjang dengan tetap melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya secara bertanggung jawab. (2) Hubungan kerja struktural sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap memperhatikan kerja sama yang terpadu, harmonis, selaras, komprehensif dan tidak mementingkan kepentingan wewenang pada unit organisasi.

9 Pasal 11 (1) Hubungan kerja koordinatif sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) huruf e adalah untuk pengembangan hubungan kerja secara struktural dengan menumbuh kembangkan semangat kolegial yang sinergis dan terpadu dalam penanganan dan penyelesaian tugas dan fungsi sesuai dengan wewenang organisasi perangkat daerah masing-masing. (2) Hubungan kerja koordinatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan sarana yang menjamin kelancaran, kemudahan, efektifitas dan efisiensi. (3) Hubungan koordinatif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan untuk menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah. Pasal 12 Hubungan kerja koordinatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 antara lain: a. Koordinasi hierarki (intersektoral) yang dilaksanakan dalam unit organisasi oleh pimpinan dibawahnya ; b. Koordinasi fungsional (lintassektoral) yang dilaksanakan antara instansi dari sektor berlainan yang memiliki keterkaitan berdasarkan fungsinya dalam pelaksanaan kegiatan. c. Koordinasi instansional (multisektoral) koordinasi yang dilaksanakan dengan instansi lain yang terkait berdasarkan keterkaitan secara instansional. Pasal 13 Hubungan kerja koordinatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) meliputi : a. Penyusunan dan penetapan kebijakan untuk dijadikan pedoman dan arahan bagi semua instansi terkait ; b. Penetapan rencana strategis yang melibatkan semua instansi terkait ; c. Pengintegrasian rencana program dari berbagai instansi, lembaga dan organisasi melalui rapat koordinasi ; d. Pembahasan berbagai hal yang perlu dikonsultasikan dan ditangani bersama melalui temu konsultasi ; e. Pembentukan gugus kerja yang melibatkan berbagai instansi terkait untuk menangani berbagai persoalan yang perlu dipecahkan secara bersama; f. Pembentukan badan/lembaga/wadah yang diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi koordinasi pembinaan secara menyeluruh ;

10 g. Penelitian dan pengembangan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan koordinasi pelaksanaan program. Pasal 14 Dalam koordinasi hierarkis (intersektoral) sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 huruf a setiap pimpinan unit kerja dalam unit organisasi bertanggung jawab : a. Menetapkan kebijakan sebagai petunjuk/pedoman tata laksana pelaksanaan tugas bawahannya ; b. Membina dan mengawasi bawahannya ; c. Mengembangkan dan memberdayakan fungsi dan kompetensi bawahannya ; d. Memberikan bimbingan, petunjuk, pendelegasian atau kepercayaan kepada bawahannya dalam melaksanakan tugasnya. Pasal 15 Hubungan kerja koordinatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 13 dilaksanakan untuk membahas kebijakan dan strategi yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Pasal 16 (1) Untuk terselenggaranya tata hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) setiap organisasi perangkat daerah dapat mengembangkan sistem informasi terpadu, terbuka dan dapat diakses oleh publik. (2) Sistem informasi terpadu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Mojokerto Nomor 10 Tahun 1995 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas, Fungsi serta Mekanisme Kerja Asisten Sekretaris Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto dinyatakan tidak berlaku.

11 Pasal 18 Segala pembiayaan yang timbul sebagai akibat dikeluarkannya Peraturan Walikota ini, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kata Mojokerto. Pasal 19 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Walikota Pasal 20 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Serita Oaerah Kota Mojokerto. Ditetapkan di Mojokerto pada tanggal 31 Juli 2009 WALIKOTA MOJOKIERTO ttd ABDULGANISOEHARTONO Diundangkan di Mojokerto Pada tanggal 31 Juli 2009 SEKRIETARIS DAERAH KOTA MOJOKERTO ttd Ir. SUYITNO. M.Si. Pem l:ii111a Utam a rrvfoda NIIP. 080 070 846 SERITA DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2009 NOMOR 19/G Sa,Hnan sesual dengan asllnya KEPALA BAGIAN HUKUM, ttd PUDJI HARDJONO, SH NIP. 19600729 198503 1 007