BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan penjelasan lengkap mengenai prosedur atau tahapan penelitian. Dikatakan oleh Umar (2002:6) mendefinisikan riset atau penelitian adalah merupakan suatu kegiatan yang sistematis dan mempunyai tujuan dalam hal pengidentifkasian masalah dan peluang, pengumpulan data, pengolahan dan penganalisaan data, penyebaran informasi yang bermanfaat untuk membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan identifikasi dan solusi yang efektif dan effisien. 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi kasus, yaitu bertujuan untuk memahami secara menyeluruh mengenai pelaksanaan profesi guru pasca sertifikasi guru sekolah dasar di SDN Tambakrejo 2 Blitar. Menurut Sudarwan Danim (2002:54), penelitian kasus (case study) dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan dan posisi saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya. Subyek penelitian dapat berupa individu, kelompok, institusi, atau masyarakat. Rancangan studi kasus ini digunakan untuk mempertahankan keutuhan dari objek penelitian, yaitu data yang dikumpulkan sebagai suatu keseluruhan yang terintegrasi dalam pelaksanaan profesi guru melalui sertifikasi guru SD di SDN Tambakrejo 2 Blitar. Untuk itu, peneliti akan lebih cermat memberikan pertanyaan yang terkonsentrasi pada fokus masalah yang diteliti, bersikap netral dan obyektif serta mampu mendeskripsikan rancang bangun studi kasus dengan baik. 43
44 3.2 Fokus Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian Penelitian ini di fokuskan pada pelaksanaan profesi guru pasca sertifikasi guru sekolah dasar; hambatan-hambatan yang dihadapai guru; serta solusi dalam mengatasi masalah hambatan yang dihadapai guru dalam pelaksanaan profesi guru pasca sertifikasi guru sekolah dasar di SDN. Tambakrejo 02 Blitar; Batasan ruang lingkup ini dilakukan dengan alasan mengingat di sekolah ini masih ada beberapa guru yang belum memperoleh sertifikasi. Sedangkan berdasarkan waktu penelitian yang akan dilakukan ini tergolong penelitian cross sectional. Penelitian cross sectional adalah penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu dan hanya mengambil satu bagian dari fenomena sosial pada satu waktu tertentu (Prasetya, 2005:42). Penelitian termasuk penelitian cross sectional ini karena meneliti pada satu waktu tertentu dan tidak akan dilakukan peneliti lain di waktu yang berbeda untuk diperbandingkan, yaitu selama bulan Februari 2015. 3.3 Populasi dan Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah para Profesi Guru Pasca Sertifikasi yang berasal dari SDN Tambakrejo 01 berjumlah 8 orang, SDN Tambakrejo 02 berjumlah 3 orang dan SDN Pasiraman 02 berjumlah 6 orang, sehingga jumlah populasi yang dijadikan responden dalam penelitian ini sebanyak 17 orang.
45 2. Sampel Penentuan sampel menurut Arikunto (2010) bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, dan apabila meneliti sebagian dalam populasi maka penelitian ini disebut penelitian sampel. Sampel yang baik adalah sampel yang objektif dan representatif atau dapat mewakili keadaan yang sebenarnya. Metode pengambilan sampel pada penelitian adalah dengan purposive sampling. Pemilihan sampel untuk penelitian ini lebih ditekankan pada pertimbangan relevansi pada topik atau judul penelitian, bukan karena representasi populasi. Jumlah responden sebanyak 17 orang, yaitu para guru yang telah lulus uji kompetensi Sertifikasi. Sesuai dengan apa yang disebutkan diatas dan berdasarkan teknik sampling yang digunakan maka sampel dalam penelitian ini adalah profesi guru pasca sertifikasi yang berjumlah 17 orang. Sehingga teknik pengambilan sampelnya adalah dengan Sensus Sampling artinya semua anggota dalam populasi dijadikan sample penelitian (Sugiyono, 2009: 84). 3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam melancarkan proses penelitian nanti, peneliti akan menggunakan beberapa metode, diantaranya: 1. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan suatu objek dengan sistematika fenomena yang ada (Sukandarrumidi, 2004:69). Observasi merupakan cara pengumpulan data melalui proses pencatatan perilaku subjek
46 (orang), objek (benda), atatu kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti (Anwar, 2003:97-98). Adapun dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi agar dapat melihat secara langsung kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di wilayah sepanjang bantaran rel kereta api di Kelurahan Jodipan Kecamatan Blimbing Malang, 2. Wawancara Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keteranganketerangan (Narbuko 2002:70). 3. Kuesioner Atau angket merupakan sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010:128) yang mengemukakan bahwa angket merupakan Sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Pengumpulan data diperoleh dari hasil pengisian kuesioner secara langsung oleh masyarakat yang tinggal bantaran rel kereta api. Kuesioner dalam penelitian ini, berisikan pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Penggunaan kuesioner ini bertujuan untuk mengukur sikap yang tidak dapat diamati, sehingga dengan menggunakan angket maka responden dapat leluasa menyampaikan sikapnya.
47 Metode ini penulis gunakan untuk mencari informasi tentang yaitu tentang jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, tanggungan keluarga, status kepemilikan rumah serta berbagai data yang berkaitan dengan kehidupan sosial, ekonomi dan demografi masyarakat yang tinggal di wilayah sepanjang bantaran rel kereta api di Kelurahan Jodipan Kecamatan Blimbing Malang. 4. Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada subjek penelitian (Sukandarrumidi, 2004:100). Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsiparsip dan termasuk juga buku-buku, laporan ataupun gambar, sehingga peneliti hanya mengumpulkan sesuai keperluan penelitian (Margono, 2003: 181). Data yang diperoleh menggunakan teknik ini adalah data peta kelurahan atau kecamatan, kondisi geografis, data- data kependudukan data lain yang diperlukan dari instansi-instansi atau lembaga terkait guna melengkapi data primer maupun sekunder. 3.5 Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Data yang telah terkumpul ditabulasikan untuk mencari besarnya frekuensi jawaban yang kemudian dituangkan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara persentase.
48 Adapun rumus presentase yang digunakan adalah sebagai berikut: F P N 100% Keterangan: P F = Persentase = Frekuensi (jumlah responden yang menjawab) N = Jumlah total responden (Tika, 2005) Adapun langkah-langkah dalam pengelolaan datanya adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data ini mengenai hasil wawancara serta observasi yang telah dilakukan. 2. Editing Editing adalah mengecek kembali, beberapa hal yang berkenaan dengan pengisian data, kejelasan makna jawaban, relevansi jawaban, dan keseragaman dalam satuan sampai tidak ditemukan kesalahan data. Data tersebut diantaranya adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara. 3. Coding Usaha mengklasifikasikan jawaban responden menurut macam kategori yang sama dengan memberi tanda, simbol, atau kode tertentu dan tiap kategori memiliki kode tersendiri. Dari hasil wawancara kemudian setiap pertanyaan dimasukkan dalam variabel yang sesuai. Ini terdiri dari semua variabel. 4. Tabulasi Diartikan sebagai proses menghitung frekuensi yang terbilang didalam masing-masing kategori data, yang terdapat pada kategori sama dikelompokkan kemudian dihitung dan dijumlah menurut banyaknya peristiwa
49 atau item yang termasuk dalam kategori. Tabulasi juga dapat dikatakan proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel. Tabulasi ini setelah tahap wawancara selesai maka setiap pertanyaan disesuaikan dengan variabel. 5. Analisis Data Data dikumpulkan, ditabulasi, dan dihitung frekuensinya untuk masingmasing alternatif jawaban setiap butirnya dengan rumus persentase.