BAB V HASIL PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA. Pada pengujian asumsi klasik dapat di lakukan untuk memperoleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muamalat Indonesia selama periode Dalam penelitian ini. yang menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Gross Domestic Product

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. keseluruhan data ada 48 data.data tersebut merupakan data laporan

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena berikut hubunganhubungannya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

: Tanti Tri Setianingsih NPM : Dosen Pembimbing : Riyanti, SE, MM

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

Transkripsi:

BAB V HASIL PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA A. Uji Asumsi Klasik Pada pengujian asumsi klasik dapat di lakukan untuk memperoleh hasil regresi sehingga dapat di pertanggung jawabkan. Dari pengujian yang telah di lakukan harus memenuhi pengujian yang di tentukan dalam pengujian asumsi klasik antara lain Uji normalitas, Linearitas, Heteroskedasitas, Autokorelasi dan Multikolinearitas. 1. Uji Normalitas Grafik 5.1 Uji Normalitas 7 6 5 4 3 2 1 Series: Residuals Sample 1 28 Observations 28 Mean 2.76e-15 Median 0.079541 Maximum 1.700441 Minimum -1.397701 Std. Dev. 0.822812 Skewness 0.082076 Kurtosis 2.490652 Jarque-Bera 0.334111 Probability 0.846153 0-1.5-1.0-0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 Sumber : data sekunder di olah dengan eviews Pada grafik di atas dapat di lihat bahwa nilai probability sebesar 0,846153. Sehingga dapat di simpulkan bahwa data yang telah diolah berdistribusi normal dikarenakan probabilitynya di atas 0,05. 62

63 2. Uji Autokorelasi Didalam pengujian autokorelasi berguna untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara suatu periode t dengan periode t sebelumnya (t-1). Untuk dapat mengetahui apakah dalam penelitian ini terdapat autokorelasi maka dapat menggunakan uji Durbin Watson. Hasil dalam pengujian autokorelasi dapat di lihat dalam tabel berikut : TABEL 5.1 Hasil Uji Autokorelasi F-Statistic 3.332310 Prob. F(1,23) 0.0809 Obs*Rsquared 3.543353 Prob. Chi Square (1) 0.0598 Durbin Watson 2.212440 Sumber : Data Sekunder yang telah di olah di Eviews 7 Pada tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa probabilitas Obs*Rsquare sebesar 3.543353, atau lebih besar dari 0,05, sehingga dalam model ini tidak terdapat masalah autokorelasi. Di sebabkan karena Durbin Watson terletak di antara du dan (4-dU) = 1,7473 < 2.212440 < 2.2527, sehingga dalam kasus ini tidak terdapat masalah dalam autokorelasi 3. Uji Linearitas Uji Linearitas dapat di gunakan untuk melihat apakah model yang telah di buat terdapat hubungan linear atau tidak Basuki (2015).

64 Tabel 5.2 Hasil Uji Linearitas Value Probability Likelihood ratio 1.93807 0.1647 Sumber : Data yang di olah menggunakan eviews Dari hasil olah data di atas dapat di jelaskan bahwa nilai probabilitas likelihood ratio lebih dari 0,05. Sehingga menyatakan bahwa model linear dapat di terima. Dari tabel tersebut juga dapat di simpulkan bahwa nilai probabilitasnya sebesar 0,1647 sehingga menyatakan bahwa model regresi tersebut dapat di terima di karenakan nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05. 4. Uji Heteroskedasitas Pada Pengujian Heteroskedasitas di gunakan untuk mengetahui apakah terdapat adanya penyimpangan dari syarat syarat asumsi klasik (Tri basuki dan Yuliadi, 2015). Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedasitas antara variabel independen dengan variabel dependen dapat di lihat dalam uji White. Hasil uji Heteroskedatisitas menggunakan Eviews 7 sebagai berikut : Tabel 5.3 Hasil Uji White Heteroskedasitas Heteroskedasticity Test : White F Statistik 1.667741 Prob. F(9,18) 0.1700 Obs*Squared 12.73175 Prob. Chi-Square(9) 0.1751 Scaled explained SS 6.971733 Prob. Chi-Square(9) 0.6401 Sumber : data sekunder yang di olah menggunakan eviews

65 Dari analisis data di atas dapat di simpulkan bahwa Obs*Squared sebesar 12,73175 > 0,05. Sehingga dalam pengujian Heteroskedasitas tidak terjadi masalah. 5. Uji Multikolinearitas Pada pengujian multikolinearitas dapat di lihat menggunakan Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini biasanya menggambarkan bahwa tentang variabel bebas yang manakah yang saling terkait. Pada Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang tidak bisa di jelaskan menggunakan variabel yang lainnya. Di dalam nilai Tolerance yang rendah menggambarkan bahwa VIF yang tinggi (karena di dalam VIF = 1/Tolerance) menggambarkan adanya suatu kolinearitas yang tinggi. Colinearity Statistic Tabel 5.4 Hasil Uji Multikolinearitas Tolerance Sumber : Data Sekunder yang di olah menggunakan Eviews VIF BOPO 0.000552 1.3866640 LOG MUDHARABAH 1.127948 3.924867 LOG MURABAHAH 0.289550 4.237068 Ketiga variabel independen yaitu BOPO, Mudharabah dan Murabahah menunjukkan bahwa angka VIF kurang dari angka 10. Sehingga hasil dari olah data yang di atas menunjukkan bahwa model

66 tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas sehingga model tersebut bisa di gunakan. 6) Uji Analisis Regresi Berganda Pengaruh BOPO, Mudharabah dan Murabahah (variabel independen) terhadap Profitabilitas (Return On Asset) dapat di lihat melalui persamaan melalui tabel uji coeficient sehingga di peroleh output Eviews pada tabel berikut : Tabel 5.5 Uji Regresi Linear Berganda Model Unstandardized Coeficients Standardized Coeficients B Std Error Beta (Constant) -13.43535 10.73741 0.2209 BOPO -0.051084 0.023501 0.0398 LOG(MUDHARABAH) 2.365936 1.062049 0.0355 LOG(MURABAHAH) -1.211063 0.538098 0.0338 Sumber : Data Sekunder yang di olah menggunakan Eviews Pada tabel Coeficients diatas dapat di simpulkan di dalam kolom B, baris pertama di kolom tersebut menunjukkan konstata (a) dan pada baris selanjutnya menunjukkan konstanta variabel independen. Sehingga pada kolom di atas memunculkan satu persamaan regresi linear berganda yaitu :

67 ROA = -13.43535-0.051084 BOPO + 2.365936LOG MUDHARABAH - 1.211063 LOG MURABAHAH Persamaan regresi linear tersebut memiliki konstanta atau 0, Sehingga ROA yang di peroleh bernilai besar yaitu -13.43535. a. Hasil Uji F Pada tabel 5.6 menjelaskan bahwa Nilai F di dalam model yang telah di gunakan sudah tepat atau tidak tepat di dalam menggunakan regresi. Uji Statistik F biasanya di sebut Analisis Of Variance (ANOVA) dimana pada umumnya di dalam pengujian ini menjelaskan bahwa variabel independen yang di gunakan di dalam penelitian tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil pada tabel 5.6 yaitu perhitungan yang telah di lakukan dalam perhitungan Uji F dengan menggunakan Eviews sehingga dapat di lihat dalam tabel berikut : Tabel 5.6 Hasil Perhitungan Uji F Sum of Mean Model F Sig Squares Squares Regression 18.27952 1.818552 4.697472 0.010185 Sumber : Data Sekunder yang di olah menggunakan Eviews Apabila nilai Signifikan lebih dari 0,05 maka dapat di simpulkan bahwa model tersebut di tolak, namun apabila nilai signifikan kurang dari 0,05 maka dapat simpulkan bahwa data

68 tersebut dapat di terima. Pada Uji F diatas dapat di simpulkan bahwa nilai signifikan di bawah 0,05 sehingga dalam pengolahan data yang di lakukan dalam penelitian yang di lakukan dapat di terima. Analisis regresi yang di gunakan dalam penelitian ini berguna untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel independen dengan variabel dependen. Terbukti apabila F hitung 4,697472 lebih besar dari F table yaitu 2,064 didapatkan dari rumus F-tabel = F (k ; n-k) = F(4 ; 24) = 2,064. Sehingga dapat di simpulkan bahwa BOPO, Mudharabah dan Murabahah berpengaruh secara bersama sama terhadap Profitabilitas BPRS Bangun Drajat Warga. Oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa BOPO, Mudharabah dan Murabahah secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas. b. Hasil Uji t Pada Uji t di dapatkan dari hasil uji analisis regresi Coefficients dengan menggunakan Eviews 7. Pada pengujian ini menggambarkan apakah terdapat pengaruh dari masing masing variabel independen (BOPO, Mudhrabah dan Murabahah) terhadap variabel Dependen (Return On Assets).

69 Dari pengujian yang telah dilakukan maka dapat di lihat dalam tabel berikut : Tabel 5.7 Hasil Uji t Unstandardized Standardized Model Coefficients Std Error Coeficients Sig B Beta C -13.49535 10.73741-1.256853 0.2209 BOPO -0.051084 0.023501-2.173719 0.0398 Log Mudharabah Log Murabahah 2.365936 1.062049 2.227709 0.0355-1.211063 0.538098-2.250635 0.0338 Sumber : Data yang di olah menggunakan eviews Unstandardized Coefficients biasa digunakan untuk memprediksi gambaran masa depan dengan data sebelumnya, sedangkan Standardized Coeficients biasa digunakan untuk mengetahui pengaruh dan sumbangan efektif yang diberikan antara variabel independen terhadap dependen, namun hanya berlaku pada saat itu dengan sampel tersebut, pada Standardized Coeficients biasanya juga di di sebut t-statistik. Dari pengujian yang telah di lakukan di atas maka dapat di simpulkan bahwa :

70 1. Hasil BOPO terhadap Profitabilitas Berdasarkan uji regresi parsial, di peroleh nilai t-hitung sebesar -2.1737 koefisien regresi (Beta) -0.051 dengan probabilitas (p) = -0.0398. Berdasarkan hasil olah data nilai probabilitasnya (p) < 0.05 maka dapat di simpulkan bahwa variabel bopo berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hal ini menunjukkan semakin rendah bopo di dalam perusahaan tersebut maka semakin besar profitabilitas yang di dapatkan dari perbankan tersebut. 2. Hasil Mudhrabah terhadap Profitabilitas Berdasarkan uji regresi parsial, di peroleh nilai t-hitung sebesar 2.227 koefisien regresi (beta) 2.365 dengan probabilitas (p) = 0.0355. Berdasarkan hasil olah data dimana hasil probabilitasnya (p) < 0.05 maka dapat di simpulkan bahwa mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hal ini di tunjukan semakin besar mudharabah maka semakin besar keuntungan yang di peroleh perbankan tersebut. 3. Hasil Murabahah terhadap Profitabilitas Berdasarkan uji regresi parsial, di peroleh nilai t-hitung sebesar -2.250 koefisien regresi (beta) -1.211 dengan probabilitas (p) = 0.0338. Berdasarkan hasil olah data dimana

71 hasil probabilitasnya (p) < 0.05 maka dapat di simpulkan bahwa murabahah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hal ini di tujukan semakin kecil murabahah maka keuntungan yang di peroleh semakin besar. c. Hasil Koefisien Determinasi Dalam pengujian ini menggambarkan bahwa variabel independen terhadap variabel dependen terikat sehingga dapat di ketahui dari besarnya koefisien determinan (R2) yang berada di antara nol (0) dan satu (1). Tabel 5.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model R square Adjusted R-Squared 0.411936 0.309663 Sumber : Data yang di olah menggunakan Eviews Pada tabel di atas menunjukkan bahwa R square sebesar 0,411936 atau 41,1 % yang berarti tingkat profitabilitas perbankan tersebut dapat di pengaruhi oleh ketiga variabel bebas yaitu BOPO, Mudhrabah dan Murabahah. Sedangkan sisanya 58,9 % di pengaruhi oleh faktor luar. Sedangkan Adjusted R-Squared memiliki nilai sebesar 0,309663. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat profitabilitas di dalam Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

72 Bangun Drajat Warga bisa di jelaskan menggunakan variabel bebas (BOPO, Mudharabah, dan Murabahah) yang memiliki nilai 41,1 % dan sisanya 58,9 % dapat di jelaskan oleh variabel yang lain di luar dalam penelitian ini. B. Pembahasan 1. Analisis Pengaruh BOPO terhadap Profitabilitas BOPO adalah perbandingan antara biaya Operasional dan Pendapatan Operasional. Rasio ini sering disebut sebagai rasio efisiensi yang di gunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perbankan dalam mengendalikan biaya operasional yang terdapat di dalam pendapatan operasional. (Lukman, 2005). Untuk mengetahui berapa besarnya BOPO (Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional). Untuk memperoleh hasil dari BOPO biasanya di dapatkan dalam Laporan Keuangan, tepatnya terdapat pada Laporan Keuangan Laba Rugi di perusahaan tersebut. Semakin kecil BOPO didalam Perbankan maka semakin efisien perbankan dalam menjalankan usahanya dan kemungkinan perbankan mengalami permasalahan semakin kecil. Didalam tabel ini akan di jelaskan berapa besarnya BOPO yang di peroleh dalam BPRS.

Mar-10 Okt-10 Mei-11 Des-11 Jul-12 Feb-13 Sep-13 Apr-14 Nov-14 Jun-15 Jan-16 Agt-16 Mar-17 73 Grafik 5.2 BOPO pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Tahun 2010-2017 70 60 50 40 30 20 10 0 BOPO BOPO Sumber : Laporan Publikasi Bank Indonesia Dilihat pada grafik di atas menunjukkan bahwa BOPO pada dalam 7 tahun berturut turut mengalami pergeseran naik turun. Sehingga menyebabkan BPRS Bangun Drajat Warga harus mampu menanggulanginya, di karenakan apabila BOPO didalam perbankan tersebut mengalami kenaikan maka dapat di artikan keuntungan yang di peroleh di dalam perbankan tersebut kecil, namun apabila BOPO di dalam perbankan tersebut kecil maka dapat diartikan bahwa perbankan tersebut mampu mengefisiensikan pengeluaran beban dan pendapatan opersional perusahaan, sehingga akan menimbulkan keuntungan di dalam perusahaan tersebut besar. Berikut tabel yang di gunakan untuk perhitungan BOPO (Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional).

74 Tabel 5.9 Peringkat Faktor penilaian BOPO Kriteria Peringkat Nilai BOPO < 94 % 1 Sangat Baik 94% < BOPO < 95% 2 Baik 95% < BOPO < 96% 3 Cukup Baik 96% < BOPO < 97% 4 Kurang Baik BOPO > 97% 5 Tidak Baik Sumber : Surat Edaran BI No.6/23/DPNP tahun 2004 Dalam Laporan publikasi yang telah di terbitkan Bank Indonesia menujukkan bahwa BOPO di dalam Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga rata rata di atas 50 persen atau BOPO berada kurang dari 94 persen, ini menandakan bahwa BOPO di BPRS Bangun Drajat Warga Sangat Baik. Beberapa penelitian juga berpendapat bahwa BOPO berpengaruh negatif yaitu penelitian dari Nenda (2013) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Selain penelitian dari Nenda (2013) terdapat pula penelitian dari Edhi (2013) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA di dalam perbankan, namun di dalam penelitian Edhi (2013) terdapat faktor lain yang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) yaitu inflasi. Sedangkan suku bunga, CAR, dan NPF tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) di dalam perbankan.

75 2. Analisis Pengaruh Mudharabah terhadap Profitabilitas Mudharabah merupakan penanaman modal yang di tujukan kepada seseorang yang akan berniaga sehingga orang tersebut mampu mendapatkan keuntungan (Ascarya, 2006). Pada akad Mudharabah biasanya di lakukan oleh duua orang yang berwenang yaitu si pemilik modal dengan si pelaku usaha, sehingga biasanya keuntungan yang di perolehnya di bagi dua atau sesuia dengan kesepakatan antara si pelaku usaha dengan si pemilik modal. Untuk menggetahui seberapa besar akad murabahah di suatu perbankan biasanya di lihata dalam laporan keuangan yang biasanya di lihat dalam laporan keuangan Neraca bagian Pasiva, kenapa di dalam pasiva di karenakan akad mudhrabah ini di lakukan antara si pemilik modal dengan para nasabah bankknya. Untuk mengetahui seberapa besar akad murabahah di lakukan dalam perbankan dapat di lihat melalui tabel berikut :

Mar-10 Des-10 Sep-11 Jun-12 Mar-13 Des-13 Sep-14 Jun-15 Mar-16 Des-16 Sep-17 76 Grafik 5.3 Mudharabah pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Tahun 2010 2017 18000000 16000000 14000000 12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 \\\ 2000000 0 Mudharabah Mudharabah Sumber : Laporan Publikasi Bank Indonesia Pada grafik di atas dapat di simpulkan bahwa Mudhrabah dalam perbankan tersebut mengalami peningkatan yang tinggi pada tahun 2015 sampai dengan 2016, ini menandakan semakin banyak para pemilik modal menyetorkan dananya kepada BPRS atau semakin banyak nasabah yang percaya dan menggunakan akad Mudharabah di perbankan tersebut. Beberapa penelitian juga berpendapat bahwa Mudharabah berpengaruh positif yaitu penelitian dari Aditya (2012) yang menyatakan bahwa Mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas di perbankan, di karenakan pada akad mudharabah merupakan akad bagi hasil yang memilik presentase terbesar di dalam perbankan, dan di akad ini keuntungan di tetapkan oleh nasabah.

Mar-10 Feb-11 Jan-12 Des-12 Nov-13 Okt-14 Sep-15 Agt-16 Jul-17 77 3. Analisis Pengaruh Mudharabah terhadap Profitabilitas Murabahah adalah akad jual beli dimana si penjual menawarkan barang yang akan di jualnya kepada calon pembeli dan si penjual menjelaskan berapa keuntungan yang di perolehnya. Untuk mengetahui seberapa besar Murabahah di perbankan biasanya dapat di lihat di dalam Laporan Keuangan bagian Pasiva. Dibawah ini akan di jelaskan besarnya Murabahah di dalam Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Grafik 5.4 Murabahah pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Tahun 2010 2017 Murabahah 40000000 35000000 30000000 25000000 20000000 15000000 10000000 5000000 0 Murabahah Sumber : Laporan Publikasi Bank Indonesia Pada Grafik di atas dapat di simpulkan bahwa Murabahah di perbankan tersebut mengalami kenaikan yang signifikan, dapat di lihat pada tahun 2010 murabahahnya sekitar Rp.5.000.000,- kemudian pada tahun 2017 mengalami kenaikan yaitu sebesar Rp.35.000.000,- hampir

78 setiap tahun Murabahah di perbankan tersebut mengalami kenaikan dikarenakan semakin banyak para nasabah yang menggunakan akad murabahah sehingga menyebabkan semakin banyak keuntungan yang di peroleh perbankan tersebut. Namun Beberapa Penelitian yang pernah di teliti berpendapat bahwa Murabahah berpengaruh Negatif yaitu penelitian dari Mustika (2011) yang menyatakan dalam penelitiannya bahwa Murabahah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perbankan di karenakan pada saat penelitian terdapat kenaikan NPF sehingga meningkatkan kredit macet di perusahaan tersebut. Didalam pengolahan data dalam penelitian ini Murabahah berpengaruh Negatif di karenakan pada saat si pembeli yang telah membeli suatu barang tidak dapat menepati janjinya untuk membayar pada tanggal yang telah di tentukan oleh si penjual maka terjadilah piutang yang semakin tinggi. Pada saat Murabahah negatif di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga di sebabkan karena NPF (Net Performing Financing) selama lima tahun terakhir berada di atas 5% yang di sebabkan karena piutang yang tidak terbayarkan sesuai dengan kespakatan bank dengan nasabahnya. Dapat di lihat dalam grafik berikut NPF (Net Performing Financing) selama lima tahun terakhir :

Mar-10 Sep-10 Mar-11 Sep-11 Mar-12 Sep-12 Mar-13 Sep-13 Mar-14 Sep-14 Mar-15 Sep-15 Mar-16 Sep-16 Mar-17 Sep-17 79 GRAFIK 5.5 NPF Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Tahun 2010 Sampai 2017 NPF 20 15 10 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122232425262728293031 NPF Sumber : Laporan Publikasi Bank Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa NPF (Net Performing Financing) pada tahun 2010 sampai 2017 di dalam Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga berada di atas 5 persen atau di atas angka normal dalam kesehatan Bank, oleh karena itu di dalam pengolahan data Murabahah berpengaruh Negatif dan signifikan.