BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI NOMOR : 40 TAHUN 2007 TENTANG PENGGUNAAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PEDESAAN/PERKOTAAN, PERHUTANAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG Menimbang : bahwa ketentuan yang berkaitan dengan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana diatur dalam Pertaruan Bupati Sampang Nomor 61 Tahun 2005 dipandang sudah tidak sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku, maka dalam rangka meningkatkan realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dipandang perlu mengatur penggunaan Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dengan Peraturan Bupati Sampang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3569); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 3. Undang-Undang.
- 2-3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 1985 tentang Besarnya Prosentase Nilai Jual Kena Pajak Bumi dan Bangunan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2000 tentang Pembagian Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Antara Pemrintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 10. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 11. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 83/KMK.04/2000 tentang Pembagian dan Penggunaan Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan; 12. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 84/KMK.04/2000 tentang Pelimpahan Wewenang Penerbitan Surat Kuasa Umum Kepada Kepala Kantor Wilayah Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan; 13. Keputusan...
- 3-13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah; 16. Keputusan Bersama Direktur Jenderal Anggaran, Direktur Jenderal Pajak, Direktur Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah Nomor SE-111/A51/1993, Nomor SE-64/PG.6/1993 dan Nomor 973/4708/PUOD) tentang Tata Cara Pembayaran dan Pemindah bukuan Penerimaan PBB Pedesaan dan Perkotaan; 17. Keputusan Bersama Direktur Jenderal Anggaran, Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep.15/A/2000 dan Kep.87/R/2000 tentang Cara Pengeluaran Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan; 18. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 28 Tahun 2004 Tim Intensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan, Pembagian serta Penggunaan Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG BIAYA PENGGUNAAN BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PEDESAAN/PERKOTAAN, PERHUTANAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN SAMPANG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal. 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Sampang; 2. Bupati adalah Bupati Sampang; 3. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Sampang;
- 4-4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Sampang selaku Pengguna Anggaran Biaya Pungut Pajak Bumi dan Bangunan; 5. Bendahara Pengeluaran pada SKPD Dinas Pendapatan Daerah adalah Pejabat Fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Sampang; 6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang dipakai sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh Pengguna Anggaran Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Sampang; 7. Penerimaan Daerah adalah uang yang masuk pada Kas Daerah Kabupaten Sampang; 8. Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data obyek dan subyek pajak, penentuan besarnya pajak terhutang, sampai kegiatan penagihan pajak kepada wajib pajak serta pengawas penyetorannya; 9. Biaya Pemungutan adalah biaya yang diberikan kepada aparat pelaksana pemungutan dan aparat penunjang dalam rangka kegiatan pemungutan yang digunakan untuk operasional pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan guna meningkatkan kinerja realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan; 10. Pajak Bumi dan Bangunan yang selanjutnya disingkat PBB adalah pungutan yang dikenakan terhadap Bumi dan atau Bangunan. BAB II BIAYA PEMUNGUTAN Bagian Pertama Besarnya Biaya Pemungutan Pasal 2 Dalam pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan oleh Aparatur Pemungut diberikan biaya pemungutan.
- 5 - Pasal 3 (1) Biaya pemungutan PBB sesuai imbangan pembagian biaya pemungutan antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten berdasarkan realisasi penerimaan PBB dari target pada tahun bersangkutan. (2) Besarnya imbangan biaya pemungutan sebagaimana pada ayat (1) adalah biaya pungut diterima oleh Pemerintah Kabupaten dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang disetor ke Kas Daerah adalah: a. obyek PBB sektor pedesaan dari penerimaan kali 9 % (sembilan perseratus) kali 65 % (enam puluh lima perseratus); b. obyek PBB sektor perkotaan dari relisasi penerimaan kali 9 % (sembilan perseratus) kali 85 % (delapan puluh lima perseratus); c. obyek PBB sektor perhutanan pedesaan dari realisasi penerimaan kali 9 % (sembilan perseratus) kali 25 % (dua puluh lima perseratus); d. obyek PBB sektor pertambangan dari realisasi penerimaan kali 9 % (sembilan perseratus) kali 25 % (dua puluh lima perseratus). Bagian Kedua Penggunaan Biaya Pemungutan Pasal 4 (1) Penggunaan biaya pemungutan pada obyek tiap sektor PBB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, adalah : a. Sektor PBB Pedesaan dipergunakan untuk: 1. Aparat Pemungut Tingkat Desa dan Kelurahan; 2. Aparat Pemungut Tingkat Desa dan Kecamatan; 3. Tim Intensifikasi PBB Kabupaten. b. Sektor PBB Perkotaan dipergunakan untuk: 1. Aparat Pemungut Tingkat Desa/Kelurahan; 2. Aparat Pemungut Kecamatan; 3. Tim Intensifikasi PBB Kabupaten. c. Sektor PBB...
- 6 - c. Sektor PBB Perhutanan dipergunakan untuk Tim Intensifikasi Kabupaten; d. Sektor PBB Pertambangan dipergunakan untuk : 1. Penyediaan Sarana dan Prasarana Operasional PBB; 2. Sosialisasi, Pembinaan dan Monitoring; 3. Penyisiran atau penagihan; 4. Pemberian hadiah kepada Camat dan Kepala Desa/Kelurahan atas pelunasan PBB Pedesaan/Perkotaan pada tahun berjalan; 5. Tim Intensifikasi PBB Kabupaten; 6. Kegiatan koordinasi dan konsultasi berkaitan dengan PBB dan kegiatan Perminyakan dan Gas di Wilayah Kabupaten Sampang. (2) Penetapan Pagu Penggunaan dan Pembagian Biaya Pemungutan sebagaimana dimaksud ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB III TATA CARA PENYALURAN Pasal 5 (1) Penerimaan Biaya pemungutan PBB dari pemerintah Pusat melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dilimpahkan ke Kas Daerah. (2) Besarnya Biaya Pemungutan PBB dibebankan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sampang DPA-SKPD Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Sampang pada Belanja Tidak Langusung Kode Rekening (5.1.1.04.01) Biaya Pemungutan PBB berdasar rencana Penerimaan yang ditetapkan. (3) Bendahara Pengeluaran pada SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dengan besarannya berdasar realisasi Upah Pungut yang ditransfer ke Kas Daerah dengan dilampiri Nota Aplikasi Transfer Bank BO III atau Bank Jatim Cabang Sampang. (4) Penyaluran...
- 7 - (4) Penyaluran Biaya Pemungutan sesuai pembagian penggunaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, pertanggungjawaban administrasi keuangannya disesuaikan dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 6 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Sampang Nomor 61 Tahun 2005 tentang Tim Intensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan serta Pembagian dan Penggunaan Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Kabupaten Sampang Tahun 2005 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 7 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sampang. Ditetapkan di : S a m p a n g pada tanggal : 1 Oktober 2007 PJ. BUPATI SAMPANG, SALINAN Peraturan Bupati ini disampaikan H. IMAM UTOMO. S kepada : Yth. 1. Gubernur Jawa Timur di Surabaya; 2. Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi jawa Timur di Surabaya; 3. Kepala Badan Koordinasi Wilayah IV di Pamekasan; 4. Kepala...
- 8-4. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan di Pamekasan; 5. Kepala Kantor Pelayanan Perbenda haraan Negara di Pamekasan; 6. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sampang; 7. Kepala Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Sampang; 8. Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Sampang; 9. Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang; 10. Camat se-kabupaten Sampang. Diundangkan di : Sampang Pada tanggal : 1 Oktober 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SAMPANG Drs. H. ASYHAR,MM Pembina Utama Muda NIP. 510 090 098 Berita Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2007 Nomor : 1 SERI : B