AIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MODEL BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLES TIME) DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Karena anak adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. PAUD merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

PENDEKATAN PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) DI SENTRA PERSIAPAN DALAM UPAYA PERSIAPAN MENULIS DASAR

BAB I PENDAHALUAN. Pendidikan Anak Usia Dini Taman Kanak-kanak merupakan. sekarang ini, salah satu upaya ke arah tersebut adalah Pendidikan Anak Usia

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalur pendidikan formal (Taman Kanak Kanak, Raudhatul Athfal,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi sosial yang diakselerasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA BALOK DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. generasi yang handal dan mampu membangun bangsa. pasal 1, butir 14 tentang sistem pendidikan nasional PAUD adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

Pengembangan Program Pembelajaran Di PAUD

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pasal 28 menyatakan bahwa: (1) Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun. masyarakat. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah hidup (life is education,

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang unggul merupakan aset yang paling berharga bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian PerSyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini ALIMATUL FADLIYAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. (Undang Undang Sisdiknas tahun 2003) dari inilah maka, Pendidikan yang. bagaimana keberhasilan anak di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

I. PENDAHULUAN. tersebut adalah dengan membuat UU. No. 20 tahun 2003 tentang. SISDIKNAS pasal 1 butir 14 yang bunyinya :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah upaya pembinaan yang. ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai salah satu syarat tujuan pembangunan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI KB ANAK SHOLEH COLOMADU, KARANGANYAR Tahun Ajaran 2012/2013

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 sebagai Bibit Perkembangan PAUD di Indonesia. Mela Nugradini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

RAGAM DAN INOVASI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI INDONESIA (Kajian terhadap Model-Model Pendidikan Anak Usia Dini)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berlangsung di tempat-tempat kursus, masyarakat

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

Transkripsi:

AIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MODEL BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLES TIME) DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Anak Usia Dini Oleh: SRI SUWARNI A 520 085 112 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Seperti kita ketahui manusia sebagai makhluk berbudaya, dapat mengembangkan dirinya sedemikian rupa sehingga mampu membentuk norma dan tatanan hidupnya yang didasari oleh nilai-nilai luhur untuk kesejahteraan hidup, baik perorangan maupun untuk kehidupan bersama. Berkembangnya kehidupan manusia sebagai makhluk berbudaya setidaktidaknya disebabkan oleh : (1) adanya kemampuan atau potensi dasar yang ada pada manusia seperti : intelek, imaginasi, fantasi, sikap, kehendak, dorongan dan lain-lain, (2) dan usaha pengembangan potensi manusia tersebut sehingga berwujud adanya kemampuan yang nyata dan adanya usaha penyerahan nilai atau norma tersebut yang sudah dimiliki oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. Atas dasar itu maka pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan, yang tak dapat dilepaskan dari kehidupan, baik kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Artinya tidak mungkin dapat dijumpai suatu kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara tanpa adanya kegiatan pendidikan. Bahkan maju mundurnya suatu bangsa atau negara sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan negara tersebut, sehingga masalah pendidikan sangat dominan diperlukan dalam kehidupan manusia. 2

Salah satu upaya suatu negara agar dapat menghadapi tantangan globalisasi adalah dengan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan sanggup menghadapi tantangan tersebut. Sumber Daya Manusia ini harus sudah dipersiapkan jauh-jauh hari yaitu dengan memberikan perhatian yang besar pada pendidikan sejak usia dininya. Pendidikan anak usia dini bertujuan selain untuk membina kemampuan atau tingkat perkembangan anak pada setiap tingkat usia tertentu, juga untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak secara optimal. Dalam rangka mengoptimalkan perkembangan anak, perlu dilakukan usaha yaitu dengan memberikan rangsangan-rangsangan, dorongan-dorongan, dan dukungan kepada anak. Pendidik dapat melakukan perkembangan anak secara optimal dengan mempersiapkan atau mempelajari suatu kurikulum yang sistematis. Kegiatan pendidikan adalah serangkaian proses pendidik yang dilakukan secara terencana untuk mencapai hasil belajar. PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak usia dini yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan kehidupan cakap berikutnya. Pengembangan Anak Usia Dini adalah upaya yang dilakukan masyarakat dan/atau pemerintah untuk membantu anak usia dini dalam mengembangkan potensinya serta holistik baik baik aspek pendidikan, gizi, kesehatan maupun psiko sosialnya. 3

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 14 mengenai Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Bidang Pengembangan yang dapat dikembangkan pada pendidikan anak usia dini meliputi bidang pengembangan berbahasa, kognitif dan fisik motorik yang dalam mengembangkan kemampuan tersebut dapat ditunjang dengan pengembangan kreativitas anak. Kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode atau pun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif, estetis, fleksibel, integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan masalah. Pada pendidikan anak usia dini fungsi pengembangan kreativitas diantaranya adalah agar anak memperoleh kesempatan sepenuhnya untuk memenuhi kebutuhan berekspresi dengan caranya sendiri, dengan menyalurkan perasaan-perasaan yang dapat menyebabkan keteganganketegangan pada dirinya, sehingga akan menimbulkan penyimpangan tingkah laku. Disini pendidik dapat memberikan kegiatan-kegiatan kreativitas kepada anak. 4

Pengembangan kreativitas anak merupakan pangkal utama untuk mempersiapkan kehidupan anak. Kreativitas anak meliputi penyesuaian dan kefleksibelan cara berfikir anak, sehingga kreativitas anak harus dikembangkan sejak dalam usia dini yang masih dalam taraf pembentukan baik dalam kemampuan otaknya maupun kemampuan fisiknya. Dalam Pasal 28 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan secara tegas ketentuan tentang pendidikan anak usia dini antara lain bahwa pendidikan anak usia dini diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal meliputi Taman Kanak- Kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat, pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal mencakup Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, dan satuan PAUD sejenis, dan pendidikan anak usia dini jalur informal berupa pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Untuk membantu anak usia dini mengembangkan seluruh potensi dirinya dibutuhkan pendidik yang memahami pendidikan anak usia dini. Kegiatan pengembangan anak usia dini dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan diantaranya adalah pendekatan BCCT. BCCT merupakan pendekatan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini yang berfokus pada anak dalam lingkungan dengan menggunakan 4 jenis pijakan untuk mendukung perkembangan anak.(depdiknas,2006:2). Pendekatan pembelajaran BCCT terbagi atas beberapa sentra, salah satunya adalah sentra BAC. Sentra BAC merupakan sentra untuk mendukung 5

kebutuhan anak-anak usia toddler dan taman bermain A usia TK. Dengan bermain pembangunan, bahan alam dan sifat cair diharapkan anak sudah mengenal alam dan sifat-sifatnya, hal ini membantu mengembangkan aspekaspek potensinya melalui uji coba dan eksplorasi. Kelompok Bermain Islam Terpadu Mutiara Insan Joho Sukoharjo merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang menerapkan Pendekatan BCCT. Sebelumnya para pendidik di KBIT Mutiara Insan Joho Sukoharjo diberikan pelatihan tentang BCCT dengan mengikutsertakan dalam berbagai training. Pembelajaran dengan pendekatan sentra pada KBIT Mutiara Insan Joho Sukoharjo dengan menbuka sentra- sentra, yaitu sentra BAC, Main Peran, Persiapan, Imtaq, Seni, Balok. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan sentra pada KBIT Mutiara Insan Joho Sukoharjo ragam main yang disediakan pendidik masih kurang bervariatif (monoton) pada kegiatan-kegiatan itu saja. Anakanak dalam bermain kurang bisa menikmati, karena jumlah ragam main yang disediakan pendidik terlalu banyak, sehingga anak hanya berfikir untuk dapat menyelesaikan kegiatan dengan cepat. Sehingga disini peneliti akan meneliti sejauh mana pembelajaran dengan pendekatan BCCT khususnya pada sentra BAC dapat mengembangkan kreativitas anak. Dari uraian di atas merupakan latar belakang masalah dalam penelitian tentang Implementasi Pembelajaran Model BCCT dalam Pengembangan Kreativitas Anak (Penelitian Di KBIT Mutiara Insan Joho Sukoharjo). 6

B. PEMBATASAN MASALAH Dalam penulisan ini membatasi permasalahan pada Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan BCCT khususnya pada sentra BAC C. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah Implementasi pembelajaran dengan model BCCT dalam mengembangkan kreativitas anak pada KBIT Mutiara Insan Joho Sukoharjo? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: Untuk mengetahui implementasi pembelajaran dengan model BCCT dalam mengembangkan kreativitas anak pada KBIT Mutiara Insan Joho Sukoharjo Th 2010/2011 E. Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara teoritis: Diharapkan mampu menambah khasanah keilmuan dan pengetahuan dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya mengenai implementasi pembelajaran dengan model BCCT pada sentra BAC dalam mengembangkan kreativitas anak 7

2. Secara praktis: a. Bagi penulis, memberi informasi serta memberi pengetahuan tentang pembelajaran yang menggunakan model BCCT; b. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai rujukan dan pertimbangan dalam evaluasi kurikulum; c. Bagi pembaca umumnya, dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan mengenai metode pembelajaran dengan model BCCT bagi pendidikan anak usia dini. 8