BAB I PENDAHULUAN. perubahan, sejalan dengan tuntutan kebutuhan industri. Untuk menyukseskan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang

BAB I PENDAHULUAN. hekekatnya untuk membangun suatu Negara dibutuhkan individu individu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah mempercepat pencanangan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari luar diri (eksternal) individu. Faktor internal sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK (GENERIK)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran di sekolah. Pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, pendidikan memiliki peranan penting karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. seamkin baik pula kualitas sumber daya manusianya.

Orientasi pada kinerja Individu dalam dunia kerja, 2) justifikasi khusus pada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting pada tahap pembangunan dewasa ini, diantaranya dengan

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Afif Miftah Amrullah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Rupert Evan merumuskan tujuan Pendidikan Kejuruan (SMK) : 1) memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

BAB III ANALISIS KURIKULUM SMK

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Minat Baca Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smk

BAB I PENDAHULUAN. di dunia usaha/industri (DU/DI). Hal ini dilatarbelakangi oleh Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Fathurahman, dkk (2012: 1) mendefinisikan bahwa. pendidikan merupakan suatu usaha pengaruh perlindungan dan bantuan

BAB I PENDAHULUAN. dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Perkembangan zaman tersebut secara tidak langsung menuntut suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu pembekalan dan kualitas bagi setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu negara ialah

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dan keterampilan yang mereka miliki dalam dunia kerja dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH

BAB I PENDAHULUAN. dunia dalam segala aspek kehidupan. Salah satu faktor penentu siap atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi kemajuan suatu Negara tidak dapat terlepas dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian dan definisi Pendidikan berdasarkan Undang-Undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MATERI KULIAH PENGAJARAN MIKRO MODUL DWI RAHDIYANTA FT-UNY

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan. mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan.

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

I. PENDAHULUAN. Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi manusia adalah dengan pendidikan. Pendidikan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan zaman di dunia mendorong pendidikan untuk. dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

I. PENDAHULUAN. berbudi pekerti, dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. penentu kebijakan. Upaya peningkatan mutu pendidikan ini ditujukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara berkembang seperti di indonesia. Undang Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dalam masyarakat, juga untuk menjawab tentang masa depan.

STUDI TENTANG KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI TKR DI SMK BINTARA KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu yang mampu mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menyukseskan pembangunan yang senantiasa mengalami perubahan, sejalan dengan tuntutan kebutuhan industri. Untuk menyukseskan pembangunan, dibutuhkan SDM dan yang menguasai ilmu pengetahuan dan memiliki keterampilan. Untuk itu peranan lembaga pendidikan sangat besar untuk menghasilkan SDM yang potensial guna menyokong pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara. Pendidikan sebagai salah satu dasar pengembangan sumber daya manusia dalam suatu negara, sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah melalui lembaga pendidikan seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terus berupaya melaksanakan upayaupaya perbaikan terhadap komponen-komponen pendidikan dan perbaikan aspekaspek lain yang dianggap mempengaruhi kualitas pendidikan. Diantaranya 1

2 mengganti kurikulum, melakukan pelatihan bagi tenaga pendidik, melengkapi sarana dan prasarana. Berbagai usaha perbaikan sepertinya belum dapat memecahkan masalah utama yang dihadapi di dunia pendidikan, yaitu rendahnya hasil belajar dan kompetensi lulusan. Ada beberapa siswa yang belum mampu memenuhi standar nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Untuk melihat fakta dan data di lapangan, penulis melakukan observasi ke SMK Sinar Husni 2 Teknologi dan Rekayasa Labuhan Deli. Di SMK Sinar Husni 2 Teknologi dan Rekayasa Labuhan Deli terdapat beberapa jenis mata pelajaran yaitu, mata pelajaran normatif, adaptif dan produktif. Mata pelajaran normatif diantaranya Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Mata pelajaran Adaptif diantaranya Bahasa Inggris, Matematika, IPA, Fisika Biologi, Kimia, IPS, KKPI dan Kewirausahaan. Sedangkan mata pelajaran produktif ada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Penulis memilih program keahlian TKR untuk sasaran observasi khususnya kelas X. Salah satu mata pelajaran yang masih rendah hasil belajarnya di program keahlian TKR adalah adalah mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan yaitu Teknik Listrik Dasar Otomotif (TLDO). Hal tersebut dapat dilihat dari dokumentasi data hasil belajar siswa kelas X yang didapat dari guru mata pelajaran yang bersangkutan sebagai berikut:

3 Tabel 1. Hasil Belajar TLDO Semester Ganjil T.A. 2014/2015 Sangat Kompeten 90-100 3 1,2% Kompeten 80-89 15 6,3% Cukup Kompeten 70-79 43 18% Tidak Kompeten <70 177 74,5% Jumlah 238 100% Pada Tabel 1 hasil belajar TLDO siswa kelas X semester ganjil T.A. 2014/2015, siswa yang belum mampu mencapai KKM sebanyak 74,5%. Tabel 2. Hasil Belajar TLDO Semester Genap T.A. 2014/2015 Sangat Kompeten 90-100 7 2,9% Kompeten 80-89 13 5,3% Cukup Kompeten 70-79 36 14,9% Tidak Kompeten <70 182 76,9% Jumlah 238 100% Pada Tabel 2 hasil belajar TLDO siswa kelas X semester genap T.A. 2014/2015, siswa yang belum mampu mencapai KKM sebanyak 76,9%. Tabel 3. Hasil Belajar TLDO Semester Ganjil TA. 2015/2016 Sangat Kompeten 90-100 8 3,3% Kompeten 80-89 15 6,3% Cukup Kompeten 70-79 35 14,7% Tidak Kompeten <70 179 75,7% Jumlah 237 100% Pada Tabel 3 hasil belajar TLDO siswa kelas X semester ganjil T.A. 2015/2016, siswa yang belum mampu mencapai KKM sebanyak 75,7%.

4 Tabel 4. Hasil Belajar TLDO Semester Genap T.A. 2015/2016 Sangat Kompeten 90-100 7 2,9% Kompeten 80-89 27 11,3% Cukup Kompeten 70-79 57 24% Tidak Kompeten <70 146 61,8% Jumlah 237 100% Pada Tabel 4 hasil belajar TLDO siswa kelas X semester genap T.A. 2015/2016, siswa yang belum mampu mencapai KKM sebanyak 61,8%. Tabel 5. Hasil Belajar TLDO Semester Ganjil T.A. 2016/2017 Sangat Kompeten 90-100 12 3,7% Kompeten 80-89 35 10,9% Cukup Kompeten 70-79 69 21,6% Tidak Kompeten <70 203 63,8% Jumlah 319 100% Pada Tabel 5 hasil belajar TLDO siswa kelas X semester genap T.A. 2016/2017, siswa yang belum mampu mencapai KKM sebanyak 63,8 %. Berdasarkan data tersebut diatas, menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum mampu mencapai nilai KKM sesuai dengan nilai yang telah ditetapkan. faktor, yaitu: Menurut Slameto (2003:54) hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai (1). Faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) seperti: lingkungan sekolah, keluarga, teman sepermainan dan masyarakat secara luas. (2). Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti: kecerdasan, bakat, keterampilan/kecakapan, disiplin, minat, motivasi, kondisi fisik dan mental dan lainnya.

5 Sedangkan menurut Sudjana (1990) hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap hasil belajar antara lain: kurikulum, sarana, fasilitas belajar, pemberian mata diklat, guru, lingkungan, dan lain-lain. Sedangkan faktor internal antara lain: kreativitas belajar, kecerdasan emosional, motivasi belajar, minat, dan lain-lain. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah penulis lakukan pada tanggal 20 Maret 2017 sampai dengan 25 Maret 2017 dengan guru mata pelajaran teknik listrik dasar otomotif (TLDO), penulis menemukan bahwa terdapat beberapa masalah internal siswa atau faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Hal ini juga disampaikan oleh guru mata pelajaran TLDO, Bapak Syaiful Aswad S.Pd yang menyatakan bahwa ada beberapa siswa yang datang terlambat, tidak mengerjakan tugas, siswa bertengkar dengan teman, murung, tidak konsentrasi saat belajar, tidak mengulang pelajaran dirumah, memainkan telepon genggam di kelas, dan mengantuk di kelas. Dari pernyataan tersebut, peneliti menduga kemungkinan terbesar disebabkan karena rendahnya disiplin belajar dan kecerdasan emosional siswa. Disiplin belajar adalah faktor sekolah yang mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya mencakup disiplin siswa itu sendiri (Slameto, 2010:64). Perilaku disiplin belajar siswa dibentuk, terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor lingkungan, keluarga dan sekolah merupakan salah satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilaku siswa. Akan sulit bagi siswa untuk dapat menguasai ilmu apabila siswa tersebut tidak memiliki

6 disiplin belajar yang baik. Disiplin yang rendah akan menimbulkan masalahmasalah seperti tidak dapat memanfaatkan waktu dengan efisien, tidak adanya keteraturan dalam pola belajar. Begitu pula dengan pentingnya memiliki kecerdasan emosional yang baik. Kecerdasan emosional siswa yang terbentuk dengan baik akan mampu menyadarkan dirinya sehingga terhindar dari perasaan terbebani dan stress. Rendahnya tingkat kecerdasan emosional tidak hanya berpengaruh pada diri sendiri, tapi juga pada orang lain karena ketidak mampuan seseorang untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan orang-orang disekitarnya. Berdasarkan kajian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Disiplin Belajar dan Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar Teknik Listrik Dasar Otomotif (TLDO) Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Sinar Husni 2 Teknologi dan Rekayasa Labuhan Deli Tahun Ajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang teridentifikasi dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah hasil belajar TLDO siswa sudah memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar siswa? 3. Apakah faktor disiplin belajar mempengaruhi hasil belajar siswa? 4. Seberapa besar disiplin belajar mempengaruhi hasil belajar siswa?

7 5. Apakah kecerdasan emosional mempengaruhi hasil belajar siswa? 6. Seberapa besar kecerdasan emosional dapat mempengaruhi hasil belajar siswa? C. Pembatasan Masalah Untuk memfokuskan penelitian, maka masalah yang diteliti akan dibatasi sebagai berikut: 1. Variabel bebas penelitian ini adalah faktor internal dalam belajar yaitu disiplin belajar dan kecerdasan emosional. 2. Variabel terikat yaitu mata pelajaran Teknik Listrik Dasar Otomotif kelas X SMK Sinar Husni 2 Teknologi dan Rekayasa Labuhan Deli tahun ajaran 2016/2017 3. Hasil belajar TLDO ada 3 bagian diantaranya: Nilai pengetahuan, Nilai sikap dan Nilai Keterampilan. Pada penelitian ini, variabel Hasil Belajar TLDO dibatasi hanya pada nilai pengetahuan siswa. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apakah ada hubungan yang positif dan berarti antara disiplin belajar dengan hasil belajar mata pelajaran TLDO siswa kelas X TKR SMK Sinar Husni 2 Teknologi dan Rekayasa Labuhan Deli?

8 2. Apakah ada hubungan yang positif dan berarti antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar TLDO siswa kelas X TKR SMK Sinar Husni 2 Teknologi dan Rekayasa Labuhan Deli? 3. Apakah ada hubungan yang positif dan berarti antara kedisiplinan dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar mata pelajaran TLDO siswa kelas X TKR SMK Sinar Husni 2 Teknologi dan Rekayasa Labuhan Deli? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini antara lain: 1. Untuk mengetahui besarnya hubungan disiplin belajar dengan hasil belajar TLDO siswa kelas X TKR SMK Sinar Husni 2 Teknologi dan Rekayasa Labuhan Deli. 2. Untuk mengetahui besarnya hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar TLDO siswa kelas X TKR SMK Sinar Husni 2 Teknologi dan Rekayasa Labuhan Deli. 3. Untuk mengetahui besarnya hubungan disiplin belajar dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar TLDO siswa kelas X TKR SMK Sinar Husni 2 Teknologi dan Rekayasa Labuhan Deli. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan adanya keterkaitan antara

9 disiplin belajar dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa. b. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman penulis dalam melakukan penelitian mengenai hubungan disiplin belajar dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai bahan masukan kepada siswa TKR SMK Sinar Husni 2 Teknologi dan Rekayasa Labuhan Deli agar lebih meningkatkan disiplin belajar dan kecerdasan emosional untuk dapat memperbaiki hasil belajar. b. Memberikan informasi tentang hubungan disiplin belajar dan kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada siswa kelas X TKR SMK Sinar Husni 2 Teknologi dan Rekayasa Labuhan Deli.