BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto Tahun Pendahuluan

dokumen-dokumen yang mirip
- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI, Mengingat

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR : 2 TAHUN 2011 T E N T A N G

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 19 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Tahun

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 66 TAHUN 2004 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA, KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN NGANJUK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja. mempunyai fungsi :

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

BUPATI PACITAN PROVINSIJAWA TIMtm PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 48 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 57 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP DAERAH

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT

BAB VIII DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA. Bagian Pertama. Tugas dan Fungsi. Pasal 902

BAB I PENDAHULUAN. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi seni budaya;

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR BALI GUBERNUR BALI,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 50

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented government). Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/ Lembaga, Organisasi Perangkat Daerah dan unit kerja mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan/atau unit yang ditentukan oleh pimpinan instansi masing-masing. Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2017, OPD menyusun LKjIP 2017 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. LKjIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU), RPJMD/Renstra OPD, RKPD/Renja OPD, Perjanjian Kinerja, dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah (Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto) dalam mencapai sasaran strategis instansi sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja di awal tahun anggaran. Dokumen LKjIP ini dapat digunakan sebagai : 1.Sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto. 2. Sebagai pembanding hasil pengukuran kinerja dan penetapan kinerja; 3. Bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto. 1

2. Landasan Hukum a. Ketetapan MPR Nomor IX/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015. c. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. d. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. e. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional. f. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. g. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. h. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. 3. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan disusunnya laporan kinerja ini adalah sebagai informasi pertanggungjawaban Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto untuk menilai keberhasilan dan memberikan gambaran dalam penyajian data kuantitatif maupun kualitatif tentang perkembangan penyelenggaraan pemerintahan. 4. Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto a. Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Mojokerto. Sedangkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang 2

Pemerintahan Daerah, terkait dengan pelaksanaan urusan/kewenangan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro memiliki 1 (satu) kewenangan/urusan yakni urusan wajib pada bidang Koperasi dan Usaha Mikro. Kemudian penjabaran dari tugas pokok dan fungsi dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto sesuai dengan Peraturan Bupati Mojokerto Nomor 72 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas di bidang Koperasi dan Usaha Mikro. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan di bidang Koperasi dan Usaha Mikro b. Pelaksanaan kebijakan di bidang Koperasi dan Usaha Mikro c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Koperasi dan Usaha Mikro d. Pelaksanaan administrasi di bidang Koperasi dan Usaha Mikro, e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro membawahi sebagai berikut : a. Sekretariat terdiri atas : a) Subbag Umum dan Kepegawaian b) Subbag Penyusunan Program c) Subbag Keuangan b. Bidang Kelembagaan Koperasi dan Sumber Daya Manusia terdiri atas : a) Seksi Organisasi dan Tata Laksana b) Seksi Penyuluhan, Advokasi dan Hukum c) Seksi Pengawasan, Akuntabilitas dan Kepatuhan c. Bidang Produksi dan Restrukturisasi Usaha terdiri atas : a) Seksi Pengembangan dan Penguatan Usaha b) Seksi Produksi c) Seksi Retrukturisasi Usaha d. Bidang Pemasaran terdiri atas : a) Seksi Pengembangan Jaringan dan Kerjasama Pemasaran b) Seksi Fasilitasi Pengembangan Informasi dan Wirausaha c) Seksi Promosi 3

e. Bidang Pembiayaan terdiri atas : a) Seksi Fasilitas Permodalan b) Seksi Usaha Simpan Pinjam c) Seksi Pembiayaan dan Jasa Keuangan Berdasarkan Peraturan Bupati Mojokerto Nomor 72 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto adalah sebagai berikut : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MOJOKERTO Lampiran : 1 KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S E K R E T A R I A T SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PERENCANAAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG KELEMBAGAAN KOPERASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG PRODUKSI DAN RESTRUKTURISASI USAHA BIDANG PEMBIAYAAN BIDANG PEMASARAN ORGANISASI DAN TATALAKSANA PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN USAHA FASILITASI PERMODALAN PENGEMBANGAN JARINGAN DAN KERJASAMA PEMASARAN PENYULUHAN, ADVOKASI DAN HUKUM PRODUKSI USAHA SIMPAN PINJAM FASILITASI PENGEMBANGAN INFORMASI DAN WIRAUSAHA PENGAWASAN, AKUNTABILITAN DAN KEPATUHAN RESTRUKTURISASI USAHA PEMBIAYAAN DAN JASA KEUANGAN PROMOSI Gambar 1. Gambar Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Tugas pokok masing-masing unit kerja sesuai Peraturan Bupati Mojokerto Nomor 72 Tahun 2016 adalah sebagai berikut : a) Kepala Dinas Kepala Dinas, mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto. b) Sekretariat 1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Koperasi dan Usaha Mikro untuk mengkoordinasikan bidang-bidang dan memberikan pelayanan administratif serta teknis yang meliputi urusan umum, kepegawaian, penyusunan program dan keuangan. 4

2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Sekretariat mempunyai fungsi : a) pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran; b) pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan urusanadministrasi umum, kepegawaian dan keuangan; c) pelaksanaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, tata laksana dan hubungan masyarakat; d) pelaksanaan koordinasi penataan organisasi; e) pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pengamanan aset; f) pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan g) pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas : a. melakukan pengelolaan dan pembinaan urusan administrasi umum dan kepegawaian; b. melakukan pengelolaan surat menyurat, kearsipan, ketatalaksanaan, kerumah tanggaan, hubungan masyarakat dan keprotokolan; c. menyusun rencana kebutuhan, pengadaan, distribusi dan pemeliharaan perlengkapan dan peralatan kantor; d. melakukan pengelolaan dan pengamanan aset; e. menyusun bahan koordinasi dibidang administrasi umum dan kepegawaian; f. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan g. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris. (2) Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas : a. menyusun bahan koordinasi dan menyusun rencana kerja, rencana program, kegiatan dan anggaran; b. menyusun bahan koordinasi dan menyusun laporan kinerja; c. melakukan pengelolaan data dan perencanaan program; d. menyusun bahan koordinasi dibidang penyusunan program dan penataan organisasi; e. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan f. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris. 5

(3) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas : a. menyusun bahan koordinasi dan menyusun anggaran keuangan; b. melakukan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan; c. melakukan evaluasi anggaran dan penggunaan keuangan; d. menyusun laporan keuangan; e. menyusun bahan koordinasi dibidang keuangan; f. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan g. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris. c) Bidang Kelembagaan Koperasi dan Sumber Daya Manusia Bidang Kelembagaan Koperasi dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas : a. melaksanakan pelayanan proses sosialisasi, pembentukan, pendirian dan perubahan anggaran dasar, serta pembubaran koperasi, pemberdayaan dan pengembangan standarisasi organisasi dan tatalaksana Koperasi dan Usaha Mikro, penerbitan Surat Keterangan Usaha (SKU), penyuluhan, fasilitasi advokasi dan hukum ; b. melakukan bimbingan pengawasan, kepatuhan dan akuntabilitas Koperasi dan Usaha Mikro; dan c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Kelembagaan Koperasi dan Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan teknis dalam pembangunan dan pengembangan kelembagaan Koperasi, Usaha Mikro; b. pelaksanaan penyuluhan perkoperasian, Usaha Mikro; c. pelayanan proses pembentukan, pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi, pembubaran koperasi, izin usaha simpan pinjam dan izin pembukaan kantor cabang koperasi; d. pelaksanaan pengembangan organisasi dan tatalaksana Koperasi, Usaha Mikro; e. pelaksanaan bimbingan pengawasan, akuntabilitas, penindakan dan kepatuhan, advokasi dan konsultasi hukum serta falilitasi penyelesaian permasalahan perkoperasian, Usaha Mikro; f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program kelembagaan Koperasi, Usaha Mikro; g. pelaksanaan administrasi Bidang Kelembagaan dan Pengawasan; dan i. penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas 6

1. Seksi Organisasi dan Tata Laksana Seksi Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan standarisasi pelayanan, penyuluhan, pembentukan dan pendirian, perubahan anggaran dasar, pembubaran Koperasi, Usaha Mikro b. Memproses izin usaha simpan pinjam dan izin pembukaan kantor cabang koperasi; c. melaksanakan pembinaan penataan organisasi dan tatalaksana Koperasi, Usaha Mikro d. Melaksanakan standarisasi pelayanan Koperasi, Usaha Mikro e. memproses penerbitan Surat Keterangan Usaha (SKU) bagi Usaha Mikro; f. melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Organisasi dan Tata Laksana mempunyai fungsi meliputi : a. penghimpunan dan sosialisasi peraturan perundangundangan di bidang koperasi; b. pelaksanaan sosialisasi atas permohonan pendirian koperasi; c. penelitian atas pengajuan pendirian koperasi; d. pelaksanaan kegiatan pembinaan pengembangan koperasi; e. pembinaan administrasi organisasi koperasi; f. pelaksanaan kegiatan penilaian koperasi berkualitas; g. pembinaan pelaksanaan rapat anggota koperasi; h. pembuatan laporan kelembagaan atas perkembangan koperasi; i. pembuatan database koperasi; j. pelaksanaan bimbingan teknis perkoperasian dan pendidikan pelatihan koperasi; k. pelaksanaan kegiatan revitalisasi koperasi; l. Pelaksanaan kegiatan penyebaran model pola pengembangan koperasi; m. penerbitkan ijin usaha simpan pinjam pada koperasi yang bergerak di usaha simpan pinjam pola konvensional maupun pola syariah; dan n. penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas. 7

2. Seksi Pengawasan, Akuntabilitas dan Kepatuhan Seksi Pengawasan mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan pengawasan, akuntabiltas, kepatuhan dan audit Koperasi, Usaha Mikro; b. melaksanakan monitoring, evaluasi, pelaporan, pemeringkatan koperasi dan penilaian kesehatan usaha simpan pinjam Koperasi, Usaha Mikro; c. melaksanakan penerapan akuntabilitas Koperasi, Usaha Mikro; d. melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan kelembagaan dan usaha simpan pinjam Koperasi, Usaha Mikro; e. memantau, analisa, penindakan dan kepatuhan; f. melaksanakan penerapan manajemen kelembagaan dan sanksi pada Koperasi, Usaha Mikro; dan g. melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Ortala mempunyai fungsi meliputi : a. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan pengawasan, akuntabilitas, kepatuhan dan audit koperasi; b. pelaksanaan pemeriksaan/pengawasan secara periodik dan berkesinambungan; c. pelaksanaan tanggapan atas pelayanan pengaduan masyarakat tentang permasalahan antara koperasi dengan anggotanya dan koperasi dengan masyarakat; d. pelaksanaan teguran kepada koperasi, yang tidak mematuhi dan melaksanakan peraturan perundangundangan; e. pelaksanaan panggilan dan peringatan kepada koperasi, yang tidak/belum menyampaikan laporan triwulanan, semesteran dan tahunan; f. pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi terhadap perkembangan koperasi; g. penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas; h. pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan, pemeringkatan koperasi dan penilaian kesehatan usaha simpan pinjam; i. pelaksanaan penerapan akuntabilitas koperasi; j. pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan kelembagaan dan usaha simpan pinjam koperasi; 8

k. pelaksanaan pemantauan, analisa, penindakan dan kepatuhan; l. pelaksanaan penerapan manajemen kelembagaan dan sanksi pada koperasi; dan m. penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas. d) Bidang Produksi dan Restrukturisasi Usaha Bidang Produksi dan Restrukturisasi Usaha mempunyai tugas : a. menyelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan kualitas produksi di sektor riil, peningkatan standardisasi produk, pemantauan, analisa, evaluasi dan pelaporan; b. melaksanakan kebijakan di bidang penyusunan strategi pengembangan usaha, pemetaan kondisi dan peluang usaha, pendampingan usaha, pengembangan dan penguatan usaha, perlindungan usaha, dan pengembangan investasi usaha baru, koperasi, usaha mikro;dan c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Produksi dan Restrukturisasi Usaha mempunyai fungsi : a. pelaksanaan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang peningkatan kualitas produksi, pengembangan dan diversifikasi produk di sektor riil, peningkatan standardisasi produk; b. pengembangan, pemetaan kondisi dan peluang, pendampingan, penguatan dan perlindungan usaha, serta pengembangan investasi usaha baru bagi koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah; b. pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan pemberdayaan serta pembinaan dan pelaksanaan usaha di bidang peningkatan kualitas produksi, pengembangan dan diversifikasi produk di sektor riil; c. peningkatan standardisasi produk, serta penyusunan strategi pengembangan usaha, pemetaan kondisi dan peluang usaha, pendampingan usaha, pengembangan dan penguatan usaha, perlindungan usaha, dan pengembangan investasi usaha baru koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah; d. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan bidang peningkatan kualitas produksi di sektor riil; e. pelaksanaan administrasi bidang produksi dan restrukturisasi usaha; dan f. penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas. 9

Seksi Produksi Seksi Produksi mempunyai tugas : a. melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas produksi di sektor riil bagi Koperasi, Usaha Mikro; b. melaksanakan peningkatan standardisasi dan Hak Kekayaan Intelektual produk Koperasi, Usaha Mikro; c. melaksanakan penguatan jaringan usaha; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Produksi mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pemetaan kondisi dan peluang usaha Koperasi, Usaha Mikro; b. pelaksanaan Pendampingan Usaha Koperasi, Usaha Mikro; c. pelaksanaan penguatan dan perlindungan usaha Koperasi, Usaha Mikro; d. pengembangan investasi usaha baru Koperasi, Usaha Mikro; dan e. penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas; Seksi Restrukturisasi Usaha Seksi Restrukturisasi Usaha mempunyai tugas : a. melaksanakan pemetaan kondisi dan peluang usaha Koperasi, Usaha Mikro; b. melaksanakan Pendampingan Usaha Koperasi, Usaha Mikro; c. melaksanakan penguatan dan perlindungan usaha Koperasi, Usaha Mikro; d. mengembangkan investasi usaha baru Koperasi, Usaha Mikro; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Restrukturisasi Usaha, mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pemetaan kondisi dan peluang usaha Koperasi, Usaha Mikro; b. pelaksanaan Pendampingan Usaha Koperasi, Usaha Mikro; c. pelaksanaan penguatan dan perlindungan usaha Koperasi, Usaha Mikro; d. pengembangan investasi usaha baru Koperasi, Usaha Mikro; dan e. penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas. e) Bidang Pemasaran Bidang Pemasaran, mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan di bidang pemasaran produk serta tugas lain yang diberikan 10

oleh Kepala Dinas. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pemasaran, mempunyai fungsi: a. penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi, serta pelaksanaan kebijakan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang pemasaran; b. penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi, serta pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang Pengembangan informasi dan jaringan pemasaran; c. penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi, serta pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang Promosi; d. pelaksanaan administrasi Bidang Pemasaran; dan e. penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas. 1. Seksi Pengembangan Jaringan Dan Kerjasama Pemasaran Seksi Pengembangan Jaringan Dan Kerjasama Pemasaran, mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka pengembangan kerjasama Koperasi, Usaha Mikro; b. melaksanakan monitoring dan evaluasi, fasilitasi kerjasama antara Koperasi, Usaha Mikro dengan Stakeholder; dan b. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengembangan Jaringan Dan Kerjasama Pemasaran, mempunyai fungsi : a. pengumpulan bahan dan pengolahan data dalam rangka pengembangan kerjasama Koperasi, Usaha Mikro; b. penyedia fasilitasi kerjasama antara Koperasi, Usaha Mikro dengan Stakeholder; c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama Koperasi, Usaha Mikro dengan Stakeholder; dan d. penyusunan laporan pertanggungjwaban atas pelaksanaan tugas. 2. Seksi Promosi Seksi Promosi, mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan pedoman dan petunjuk teknis tentang pengembangan Promosi Koperasi, Usaha Mikro; b. melaksanakan koordinasi dengan Perangkat Daerah dan Stakeholder lainnya dalam pengembangan Promosi Koperasi, Usaha Mikro; c. melaksanakan pemetaan potensi pasar di dalam dan luar negeri; d. melaksanakan kegiatan promosi produk-produk Koperasi dan Usaha Mikro 11

di dalam dan luar negeri; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Promosi, mempunyai fungsi : e. penyiapan bahan pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan pedoman dan petunjuk teknis tentang pengembangan Promosi Koperasi, Usaha Mikro f. pelaksanaan koordinasi dengan Perangkat Daerah dan Stakeholder lainnya dalam pengembangan Promosi Koperasi, Usaha Mikro g. pelaksanaan pemetaan potensi pasar di dalam dan luar negeri; e. pelaksanaan kegiatan promosi produk-produk Koperasi, Usaha Mikro di dalam dan luar negeri; dan f. penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas f). Bidang Pembiayaan Bidang Pembiayaan mempunyai tugas memfasilitasi permodalan, pengembangan usaha simpan pinjam konvensional dan syariah, serta pembiayaan dan jasa keuangan Koperasi, Usaha Mikro serta tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pembiayaan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis fasilitasi permodalan, pengembangan usaha simpan pinjam dan Koperasi Bank Perkreditan Rakyat, serta pembiayaan non bank dan jasa keuangan; b. pelaksanaan fasilitasi permodalan; c. pelaksanaan fasilitasi pembiayaan non bank dan jasa keuangan; d. pelaksanaan fasilitasi penjaminan kredit; e. pelaksanaan koordinasi dengan lembaga perbankan dan non perbankan; f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan usaha simpan pinjam Koperasi dan Koperasi Bank Perkreditan Rakyat; g. pelaksanaan administrasi Bidang Pembiayaan; dan h. penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas. 1. Seksi Fasilitasi Permodalan Seksi Fasilitasi Permodalan, mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan penyusunan pedoman teknis fasilitasi pembiayaan Koperasi; 12

b. menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengembangan organisasi usaha simpan pinjam; c. melaksanakan fasilitasi permodalan, kemitraan/linkage program lembaga perbankan dan non perbankan dengan Koperasi; d. melaksanakan fasilitasi kredit perbankan, penjaminan kredit, asuransi, anjak piutang dan sekuritisasi aset Koperasi; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Fasilitasi Permodalan mempunyai fungsi meliputi : a. pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis fasilitasi permodalan, pengembangan usaha simpan pinjam dan Koperasi Bank Perkreditan Rakyat, serta pembiayaan non bank dan jasa keuangan; b. pelaksanaan fasilitasi permodalan; c. pelaksanaan fasilitasi pembiayaan non bank dan jasa keuangan; d. pelaksanaan fasilitasi penjaminan kredit; e. pelaksanaan koordinasi dengan lembaga perbankan dan non perbankan; f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan usaha simpan pinjam koperasi dan Koperasi Bank Perkreditan Rakyat; g. pelaksanaan administrasi Bidang Pembiayaan; dan h. penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas. 2. Seksi Pembiayaan dan Jasa Keuangan Seksi Fasilitasi Pembiayaan Usaha Mikro mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan penyusunan pedoman teknis fasilitasi pembiayaan Usaha Mikro; b. melaksanakan fasilitasi permodalan, kemitraan/linkage program lembaga perbankan dan non perbankan dengan Usaha Mikro; c. melaksanakan fasilitasi kredit perbankan, penjaminan kredit, asuransi, anjak piutang dan sekuritisasi aset Usaha Mikro; d. memfasilitasi pengembangan pembiayaan modal penyertaan, penerbitan surat utang dan modal ventura Usaha Mikro; dan e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembiayaan dan jasa Keuangan mempunyai fungsi meliputi : a. penyuluhan tentang peraturan perudang-undangan tentang pembiayaan dan jasa keuangan Koperasi dan Usaha Mikro; 13

b. penyediaan bahan penyusunan pedoman teknis fasilitasi pembiayaan Koperasi dan Usaha Mikro; c. pelaksanaan fasilitasi permodalan, kemitraan/linkage program lembaga perbankan dengan Koperasi, Usaha Mikro; d. pelaksanaan fasilitasi kredit perbankan, penjaminan kredit, asuransi, anjak piutang dan sekuritisasi aset Koperasi dan Usaha Mikro; e. pelaksanaan fasilitasi pengembangan pembiayaan modal penyertaan, penerbitan surat utang dan modal ventura Koperasi, Usaha Mikro; f. pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan g. penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas. a. Sumber Daya Manusia dan Sarana Prasarana 1) Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor pendukung tercapainya keberhasilan pelaksanaan tugas Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto. Sampai dengan Bulan Desember Tahun 2017, jumlah pegawai Dinas Koperasi dan Usaha Mikro berjumlah 31 (tiga puluh satu) orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Harian Lepas sebanyak 6 (enam) orang. Menurut pangkat/golongan dan Tingkat pendidikan serta jenis kelamin dapat disajikan dalam tabel dan diagram pie berikut. Tabel 1 Sumber Daya Manusia Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto Berdasarkan Pangkat/Golongan dan Tingkat Pendidikan 14

Pendidikan No Golongan S3 S2 S1 D-IV D-III SMA SMP SD TOTAL 1 IV/c 1 1 2 IV/b 1 1 3 IV/a 10 10 Total Gol 12 12 IV 4 III/d 7 1 8 5 III/c 1 1 2 6 III/b 6 6 7 III/a Total Gol III 14 2 16 8 II/d 2 2 9 II/c 1 1 10 II/b 11 II/a Total Gol II 3 3 12 I/d 13 I/c 14 I/b 15 I/a Total Gol I Jumlah Total 31 15

Perkembangan Jumlah PNS Menurut Pangkat/Golongan 50 40 Orang 30 20 10 0 2015 2016 2017 Gol I 0 0 0 Gol II 2 1 3 Gol III 17 17 16 Gol IV 13 12 12 Jumlah 32 31 31 Gambar 1 Tabel 2 Sumber Daya Manusia Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin PNS THL 1 Laki-Laki 13 4 2 Perempuan 18 2 JUMLAH 31 6 2) Sarana dan Prasarana Peningkatan kualitas sarana dan prasarana mutlak diperlukan sebagai sarana pendukung pelaksanaan tugas. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto didukung oleh sarana sebagai berikut : a. Gedung kantor Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto terletak di Jalan Jayanegara Nomor 16 Mojokerto. b. Sarana kantor terdiri dari 4 (empat) unit kendaraan dinas roda 4, 2 (dua) unit kendaraan dinas roda 2, mebelair kantor, komputer, printer serta peralatan kantor dan rumah tangga. 16

Tabel 3 Data Gedung Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto No. U R A I A N JUMLAH BARANG NILAI ( Rp. ) 1. Tanah 1 unit/ 1.390 m 2 2. Bangunan : a. Kantor 1 unit/ 300 m 2 b. Rumah Dinas 1 unit/ 45 m 2 c. Gedung Klinik UMKM 1 unit/ 20 m 2 d. Gedung Galery UMKM 1 unit/ 80 m 2 3. Kendaraan : a. Roda 4 4 unit b. Roda 2 2 unit 4. Barang Inventaris Lainnya 309 unit J u m l a h - 347,500,000 376,297,000 72,000,000 28,000,000 50,000,000 226,297,000 811,175,000 797,775,000 13,400,000 709,919,793 2,244,891,793 17