URGENSI APLIKASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN Group Investigation (GI) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

SKRIPSI. Oleh: ARI SUSANTI NIM: K

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DISERTAI TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

PENGEMBANGAN DESAIN INSTRUKSIONAL DALAM MODUL DISERTAI MULTIMEDIA TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi

IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DAN DISCOVERY

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI BAHASA PENGANTAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS X IMERSI SMA NEGERI 4 SURAKARTA

Fatihah Indah Rohmani K

PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

WHELLY YULIANA K

: RITA DEWI RAHMAWATI K

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mengatasi berbagai problema kehidupan yang dihadapinya.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SKRIPSI.

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: ANITA KARLINA NPM:

Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

PENGARUH PENAMBAHAN PENGALAMAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KOMPETENSI DASAR KEDUA DI SMPIT NUR HIDAYAH SURAKARTA

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK)

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN

Skripsi Oleh : Nanik Ramini NIM K

Keperluan korespondensi, HP : ,

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat beberapa komponen yang dapat mempengaruhi hasil

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 01 WONOLOPO TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF SSCS

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta 2 Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE GI DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL. Praptiwi dan Jeffry Handhika

Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Group Investigation (GI), Metode Team Game Tournament (TGT)

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI TEKA TEKI SILANG DANKARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. belajarnya dan dapat membangun pengetahuannya sendiri (student centered. digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih kurang.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Program Studi Pendidikan Biologi.

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE

PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENERAPAN METODE PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SISWA SMA KELAS X SKRIPSI OLEH : RUSMITA KURNIATI K

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

*Keperluan korespondensi, telp: ,

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan hidup

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA SMA NEGERI 1 GOMBONG PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

SKRIPSI. Oleh: UMI NURJANNAH K


*Keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

BAB I PENDAHULUAN. agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita. Menurut UU No. 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

*Keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang wajib diikuti oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

KONTRIBUSI PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR, INTENSITAS KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X

Transkripsi:

URGENSI APLIKASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN PARTISIPASI SISWA SMA DI SUKOHARJO SKRIPSI Oleh : SULIS NURYANI K4304008 P.BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008

ABSTRAK Sulis Nuryani. URGENSI APLIKASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN PARTISIPASI SISWA SMA DI SUKOHARJO. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2008. Tujuan Penelitian ini adalah: (1) Mengetahui adanya urgensi pembelajaran kooperatif GI terhadap motivasi belajar biologi; (2) Mengetahui adanya kontribusi positif kemampuan awal siswa terhadap motivasi belajar biologi setelah diberi pembelajaran kooperatif GI; (3) Mengetahui adanya kontribusi positif partisipasi siswa terhadap motivasi belajar biologi setelah diberi pembelajaran kooperatif GI; (4) Mengetahui kontribusi yang dominan antara kemampuan awal dan partisipasi siswa terhadap motivasi belajar biologi setelah diberi pembelajaran kooperatif GI. Penelitian ini terdiri dari dua tahap penelitian yaitu penelitian tahap pertama untuk mengetahui urgensi dan penelitian kedua untuk mengetahui kontribusi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Posttest-Only Control Design. Populasi adalah siswa SMA Negeri 1 Kartasura kelas X Tahun Ajaran 2007/2008. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sejumlah dua kelas yaitu satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi/nem sebagai dasar untuk menyeimbangkan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen, leger nilai biologi semester I sebagai data kemampuan awal, metode angket untuk mengukur motivasi belajar biologi dan kemampuan partisipasi siswa. Teknik analisis data digunakan uji Z untuk uji keseimbangan, uji prasyarat analisis menggunakan metode Liliefors untuk uji normalitas, uji linieritas, uji keberartian regresi, uji independensi. Uji hipotesis penelitian untuk mengetahui urgensi digunakan uji anava satu jalan. Sedangkan uji hipotesis untuk mengetahui kontribusi digunakan uji korelasi dan regresi linier serta dilanjutkan penentuan sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Terdapat urgensi yang signifikan pembelajaran kooperatif GI terhadap motivasi belajar biologi.(f hitung > F tabel = 8,132>3,97 pada taraf signifikansi sebesar 5%), (2) Terdapat kontribusi positif yang signifikan kemampuan awal siswa terhadap motivasi belajar biologi setelah diberi pembelajaran kooperatif GI( r x2y =0,505 pada taraf signifikansi 5%, SR=57,36%, SE=21,365%), (3) Terdapat kontribusi positif yang signifikan partisipasi terhadap motivasi belajar biologi setelah diberi pembelajaran kooperatif GI (r x3y =0,451 pada taraf signifikansi 5%, SR=42,64%, SE=15,881%), (4) Kemampuan awal mempunyai kontribusi yang lebih dominan dibandingkan partisipasi siswa setelah diberi pembelajaran kooperatif GI (SR X2 >SR X3 =57,36%>42,64% dan SE X2 >SE X3 = 21,365%<15,881).

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Salah satu faktor penentu kelestarian dan kemajuan bangsa adalah sektor pendidikan. Pendidikan bukan sekedar media dalam menyampaikan dan meneruskan kebudayaan dari generasi ke generasi, melainkan dapat menghasilkan perbuatan dan pengembangan kemajuan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan usaha manusia dengan penuh tanggung jawab membimbing, mendidik menuju ke arah kedewasaan. Sehingga keberhasilan program pendidikan dapat membantu kelancaran pencapaian tujuan pembangunan nasional. Pendidikan di sekolah merupakan pendidikan formal. Proses pembelajaran melalui interaksi guru-siswa, siswa-siswa, dan siswa-guru, secara tidak langsung menyangkut berbagai komponen lain yang saling terkait menjadi suatu sistem yang utuh. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang sekarang diterapkan, menuntut guru untuk bisa mewujudkan perbaikan mutu pendidikan. Siswa harus mampu mencapai kompetensi dasar dan standar kompetensi yang telah ditetapkan, namun dengan tetap memperhatikan kondisi masing- masing satuan pendidikan. Biologi merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan alam. Materi pelajaran Biologi di SMA merupakan pendalaman dari materi Biologi yang telah diterima siswa di SMP. Pengetahuan dan pemahaman Biologi sangat penting dimiliki oleh siswa, di samping mata pelajaran lainnya. Sehingga guru perlu memilih metode belajar yang mampu menumbuhkan motivasi belajar bagi para siswanya. Seorang guru yang baik harus mampu menyusun suatu pembelajaran yang mampu membawa peran serta siswa secara aktif, dikarenakan kesadaran dan ketertarikan siswa yang cukup tinggi, bukan semata untuk memenuhi kewajiban. Guru dituntut dapat menyajikan kegiatan belajar mengajar yang mampu membangkitkan motivasi belajar siswa. Motivasi merupakan motor penggerak yang menjadikan siswa melibatkan diri untuk belajar. Selama ini guru masih sering menggunakan metode belajar konvensional, yang cenderung membuat siswa bosan dan enggan untuk terlibat aktif saat kegiatan belajar mengajar. 1 Pada saat banyak berkembang pendekatan pembelajaran baru yang mengarah pada student center, bukan lagi teacher center. Misalnya pendekatan pembelajaran kooperatif learning. Sistem pembelajaran ini melibatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar, sehingga

siswa termotivasi untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Namun demikian, seorang guru harus mampu memilih metode belajar yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dan sesuai dengan karakteristik siswanya. Salah satu metode pembelajaran yang bisa dijadikan alternatif bagi para guru untuk meningkatkan partisipasi dan motivasi siswa dalam mengikurti kegiatan belajar mengajar adalah metode pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI). Metode pembelajaran ini mudah diterapkan karena langkah-langkahnya yang sederhana. Aplikasinya, metode pembelajaran ini memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar, karena setiap siswa mempunyai tanggung jawab menyelesaikan tugas belajar secara individu, walaupun pembahasan dilakukan secara kelompok. Pembelajaran ini guru berperan untuk membantu proses belajar. Siswa dituntut merencanakan tugas belajarnya dari awal penentuan topik pembelajaran sampai penyusunan laporan serta evaluasi. Aplikasi metode pembelajaran ini membuat siswa senang dan merasa menikmati proses belajarnya. Metode belajar bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Motivasi belajar sangat penting dimiliki, karena keberhasilan pendidikan bisa berawal dari motivasi. Faktor tersebut diantaranya adalah faktor dari dalam diri siwa itu sendiri, yang meliputi kecerdasan, kemampuan, bakat, dan sebagainya. Kemampuan awal merupakan salah satu faktor dari dalam diri siswa, yang dimiliki siswa sebelum kegiatan pembelajaran. Setiap siswa memilki kemampuan awal yang berbeda-beda, sehingga kemampuan para siswa untuk menerima pelajaran juga tidak sama. Perbedaan kemampuan awal tersebut menimbulkan tingkat motivasi belajar yang berbeda pula. Salah satu aspek ranah afektif dalam pembelajaran adalah partisipasi. Kemampuan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar, merupakan salah satu indikasi adanya motivasi yang tinggi dalam dirinya untuk mengetahui dan memahami pelajaran yang diberikan guru. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul penelitian URGENSI APLIKASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN PARTISIPASI SISWA SMA DI SUKOHARJO.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat di identifikasikan masalahmasalah sebagai berikut : 1. Masih kurangnya motivasi belajar Biologi siswa, dikarenakan metode pembelajaran yang di gunakan masih konvensional. 2. Banyaknya faktor internal yang mempengaruhi motivasi belajar biologi siswa, diantaranya adalah kemampuan awal dan partisipasi siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar. 3. Tidak semua siswa mempunyai kemampuan awal sama. 4. Kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. C. Pembatasan Masalah Agar dalam pembahasan permasalahan dapat lebih mendalam dan cakupannya tidak terlalu luas, maka permasalahan-permasalahan yang ada di buat batasan sebagai berikut : 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian dibatasi pada siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2007/2008. 2. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah : a. Metode pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) yang dibatasi pada pembentukan kelompok belajar berdasarkan pemilihan topik yang sama terkait materi pokok Ekosistem dan pembelajaran konvensional dibatasi pada metode ceramah dengan variasi tanya jawab. b. Motivasi belajar biologi dibatasi pada adanya daya penggerak dari dalam diri siswa, keinginan untuk melakukan kegiatan belajar, perhatian terhadap pelajaran biologi, dan usaha meraih keberhasilan pada materi Ekosistem. c. Kemampuan awal dibatasi pada nilai Biologi yang tertera pada leger semester 1 kelas X. d. Partisipasi belajar siswa dibatasi pada aspek keterlibatan fisik, keterlibatan mentalemosional, dan keterlibatan kegiatan kognitif. D.Perumusan masalah

Berdasarkan judul penelitian, latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Adakah urgensi aplikasi pembelajaran kooperatif Group Investigataion (GI) terhadap motivasi belajar biologi siswa? 2. Adakah kontribusi positif kemampuan awal siswa terhadap motivasi belajar biologi, setelah diberi pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI)? 3. Adakah kontribusi positif partisipasi terhadap motivasi belajar biologi siswa, setelah diberi pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI)? E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini ada beberapa hal, yaitu : 1. Mengetahui adanya urgensi aplikasi pembelajaran kooperatif metode Group Investigation (GI) terhadap motivasi belajar biologi siswa. 2. Mengetahui adanya kontribusi positif kemampuan awal terhadap motivasi belajar biologi siswa, setelah diberi pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI). 3. Mengetahui adanya kontribusi positif partisipasi terhadap motivasi belajar biologi siswa, setelah diberi pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI). 4. Mengetahui kontribusi yang dominan antara kemampuan awal dan partisipasi terhadap motivasi belajar biologi setelah diberi pembelajaran kooperatif Ggroup Investigation (GI). F. Manfaat Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Memberikan informasi tentang urgensi aplikasi pembelajaran kooperatif metode Group Investigation terhadap motivasi belajar biologi, disbanding pembelajaran konvensional. 2. Memberikan informasi kepada guru atau calon guru agar memperhatikan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. 3. Sebagai bahan referensi ilmiah untuk penelitian lebih lanjut.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat urgensi yang signifikan pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) terhadap motivasi belajar biologi. 2. Terdapat kontribusi positif yang signifikan kemampuan awal siswa terhadap motivasi belajar biologi setelah diberi pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) 3. Terdapat kontribusi positif yang signifikan partisipasi siswa terhadap motivasi belajar biologi setelah diberi pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) Berdasarkan hasil analisis data lebih lanjut, maka kemampuan awal mempunyai kontribusi yang lebih dominan dibandingkan partisipasi siswa setelah diberi pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI). B. Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan pada kajian teori serta mengacu pada penelitian ini, maka disampaikan implikasi yang berguna baik secara teoretis maupun secara praktis dalam upaya meningkatkan hasil belajar Biologi siswa. 1. Implikasi Teoretis Implikasi teoretis dari hasil penelitian ini dapat digunakan untuk: 1. Menambah pengetahuan bagi guru untuk menggunakan pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. 2. Referensi bagi peneliti untuk menggunakan pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan mutu pendidikan. 1. Implikasi Praktis Implikasi praktis dari hasil penelitian ini yaitu: 1. Dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar biologi siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) 2. Dapat diterapkan di SMA Negeri 1 Kartasura pada materi ekosistem.

C. Saran Saran yang diberikan adalah sebagai berikut: 1. Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru mampu memilih pembelajaran yang sesuai dengan menerapkan pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) untuk dapat membuat siswa aktif selama proses belajar mengajar. 2. Guru perlu lebih melatih kemampuan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar agar siswa merasa lebih termotivasi dalam belajar. 3. Siswa disarankan untuk aktif dan terlibat langsung dalam pembelajaran seperti mengeluarkan pendapat dan aktif berkomunikasi agar dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.