BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat (Dalam Mulyawarman, 2010 : 3). Menurut Joseph, (dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Peran. Peran merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan (status)

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi masyarakat dalam politik menunjukkan bahwa demokrasi semakin ada dan

I. PENDAHULUAN. memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menyatakan pendapat

I. PENDAHULUAN. pedesaan di masa demokrasi saat ini, terutama bagi pihak-pihak yang. motor penggerak bagi kesejahteraan masyarakatnya.

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan

1. PENDAHULUNAN. Kedaulatan berada di tangan raknyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan ketentuan umum pasal 1 Undang-Undang No. 32 tahun

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. politik yang demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah

I. PENDAHULUAN. dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PEMILIH PEMULA. (Studi Kasus Pada Pemilih Pemula di Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kebak

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi

yang sangat prinsipiil, karena dalam pelaksanaan hak asasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. karena sebelumnya pemilihan Calon /wakil Gubernur Sumatera sudah terlaksana

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang

I. PENDAHULUAN. oleh Unang Sunardjo yang dikutip oleh Sadu Wasistiono (2006:10) adalah

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu kelompok yang memiliki kepentingan yang sama serta cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat. Di samping itu, Kampung juga. demokrasi dalam suatu masyarakat negara. (Jurnal Humaniora Volume 14,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sosialisasi yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Sukasari Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut ( Dalam prakteknya secara teknis yang

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum dapat dikatakan bahwa Partai Politik merupakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah suatu sarana yang berfungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR : 270/06 Tahun 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. khususnya di Kabupaten Kebumen ketika menjelang Pemilihan Kepala Desa.

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

BAB I PENDAHULUAN. sistem politik-demokratik modern. Pemilu bahkan telah menjadi salah satu

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

PROPOSAL KEGIATAN MAHASISWA KARTUN PETROL KARANG TARUNA PEDULI TERHADAP GOLPUT BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang

Demokrasi Sudah Digagas Jauh Sebelum Merdeka

Menuju Pemilu Demokratis yang Partisipatif, Adil, dan Setara. Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia Jakarta, 16 Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. media yang didesain secara khusus mampu menyebarkan informasi kepada

I. PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

PARTISIPASI PEMUDA DALAM MENGGUNAKAN HAK PILIH PADA PEMILU LEGISLATIF BAGI PARA PEMILIH PEMULA

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat. Pada pasal 1 ayat 2 Undang-

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Pemilu

No.849, 2014 BAWASLU. Kampanye. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

DISTRIBUSI GENDER RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dukungan teknik-teknik marketing, dalam pasar politik pun diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Negara yang menganut paham demokrasi, pemikiran yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki ragam fungsi,platform (program partai) dan dasar pemikiran. Fungsi Partai

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Jakarta, Tgl. 17 April 2014 Kamis, 17 April 2014

PANDUAN WAWANCARA. Panduan wawancara ini bersifat terbuka sebagai penuntun di lapangan penelitian, untuk

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Faktor Penyabab Masyarakat Yang Tidak Menggunakan Hak Pilihnya

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan

PARTISIPASI POLITIK PEMULA DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH MINAHASA TENGGARA (SUATU STUDI DI KECAMATAN TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA) Oleh :

I. PENDAHULUAN. pemimpin negara dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara

DAFTAR PUSTAKA. Masyarakat. Jakarta: CV Multiguna. Utama. Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian

BAB II KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. A. Sejarah Singkat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Labuhan Batu

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG

-2- BAB I KETENTUAN UMUM

I. PENDAHULUAN. akuntabilitas bagi mereka yang menjalankan kekuasaan. Hal ini juga

BAB I PENDAHULUAN. dan tatanan kehidupan yang dijalani. Hal ini banyak berkaitan dengan adanya

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

MEKANISME DAN MASALAH-MASALAH KRUSIAL YANG DIHADAPI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG. Oleh : Nurul Huda, SH Mhum

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di

KEPALA DESA SIPAYUNG KECAMATAN SUKAJAYA KABUPATEN BOGOR PERATURAN DESA SIPAYUNG NOMOR 04 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini pelaksanaan demokrasi Indonesia sedang berjalan menuju kearah demokrasi yang semakin dewasa, dimana rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sudah mulai mengerti betapa pentingnya demokrasi di suatu negara. Pemilihan kepala desa adalah sarana pelaksanaan azas kedaulatan rakyat bedasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kepala Desa sebagai pemimpin formal di desa harus dipilih secara demokratis oleh masyarakat desanya sendiri. Sifat demokratis harus ada dan dipertahankan, bukan semata mata karena sendi-sendi kehidupan demokratis dapat menjamin terselenggaranya pembangunan desa, akan tetapi pembangunan desa memerlukan dukungan dari masyarakat (Dalam Mulyawarman, 2010 : 3). Menurut Joseph, (dalam Salam, 2013 : 31) sebuah sistem politik disebut demokrastis dilihat dari sejauhmana para pengambil keputusan kolektifnya yang paling kuat dipilih melalui pemilu. Menurut Wasistiono (2006 : 32) tentang pemilihan desa menyatakan bahwa: apabila pemilihan umum merupakan pesta pemerintah, maka pemilihan kepala desa adalah pesta rakyat. Pemilihan desa merupakan kesempatan rakyat untuk menunjukkan kesetiaaan dan prefensi lokal mereka. Pemilihan kepala desa dilakukan dalam enam tahun sekali. 1

2 Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Undang-Undang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014. Periode jabatan Kepala Desa terdapat pada pasal 39 Undang- Undang Desa yang berbunyi (1) Kepala Desa memegang jabatan selama 6 tahun terhitung sejak tanggal pelantikan. (2) Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjabat paling banyak tiga kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturutturut. Pemilihan kepala desa harus mengikuti sistem pemilihan umum. Nohlen, (Dalam Diba, Vol. 2, No. 3 September 2014 : 48), mendefinisikan sistem pemilihan umum dalam dua pengertian, dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas, sistem pemilihan umum adalah sebagai berikut: segala proses yang berhubungan dengan hak pilih, administrasi pemilihan dan perilaku pemilih. Lebih lanjut Nohlen menyebutkan pengertian sempit sistem pemilihan umum adalah cara dengan mana pemilih dapat mengekspresikan pilihan politiknya melalui pemberian suara, di mana suara tersebut ditransformasikan menjadi kursi di parlemen atau pejabat publik. (Dalam Jurnal Farah Diba, Vol 2 No. 3 September 2014 : 48). Gerakan pertama yang harus dimiliki calon kepala desa adalah harus mempunyai strategi yang ampuh untuk bersaing dengan calon kepala desa yang lainnya. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali menyatukan ke dua kata tersebut. Pemilu merupakan fenomena yang selalu terjadi dalam kehidupan demokrasi. Dalam pemilu, partai politik membutuhkan suatu perencanaan

3 yang disusun dalam upaya memenangkan persaingan dengan peserta lain dan memperoleh suara terbanyak dalam pemilu (Perdana. Vol 1, No 2 Desember 2014 : 2). Berdasarkan fenomena diatas maka kepala desa harus mempunyai strategi yang ampuh untuk bersaing dengan calon kepala desa yang lainnya, karena terkadang ketika sudah memasuki masa kampanye calon-calon kepala desa yang lainnya sering mencari celah untuk diusung dalam menjatuhkan elektabilitas calon kepala desa lainnya dimata masyarakat, hal itu harus diantisipasi terlebih dahulu dengan mempersiapkan agenda-agenda yang riil di tengah-tengah rakyat. Strategi yang digunakan oleh masing-masing calon kepala desa dapat mempengaruhi perilaku pemilih masyarakat. Adapun pelaksanaan pemilhan kepala desa disuatu daerah sebagai berikut: Dalam pelaksanaan pemilu di suatu Negara ataupun dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa langsung di suatu daerah, perilaku pemilih dapat berupa perilaku masyarakat dalam menentukan sikap dan pilihan dalam pelaksanaan pemilu. Pemilih diartikan sebagai semua pihak yang menjadi tujuan utama para konsestan untuk mereka pengaruhi dan yakinkan agar mendukung dan kemudian memberikan suaranya kepada konsestan yang bersangkutan (Firmansyah, 2012 : 102). Perilaku pemilih diwujudkan dalam bentuk pemberian suara masyarakat kepada calon kepala desa, masyarakat menjatuhkan pilihan berdasarkan elektabilitas. individu atau pemilih menjatuhkan pilihan pada seorang kepala desa di dasarkan dari suatu tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria pilihan. Elektabilitas bisa diterapkan kepada

4 barang, jasa maupun orang, badan atau partai. Elektabilitas sering dibicarakan menjelang pemilihan umum. Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa elektabilitas sangat mempengaruhi prilaku pemilih masyarakat, tingkat keterpilihan kepala desa di publik menunjukkan bahwa kepala desa memiliki daya pilih yang tinggi, tetapi dalam meningkatkan elektabilitas maka kepala desa yang terpilih tersebut harus memenuhi kriteria keterpilihan yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Pada tahun 2016 pemilihan kepala desa diselenggarakan secara serentak di Kabupaten Langkat, pada gelombang II terdapat 110 desa yang menggelar Pilkades secara serentak dengan jumlah keseluruhan calon berjumlah 360 calon yang diselenggarakan pada hari kamis, tanggal 28 April 2016. Dalam pemilihan tersebut terpilih 110 Kades yang akan memimpin 110 desa tersebut untuk 6 tahun ke depan. Salah satu desa yang ikut dalam penyelenggaraan pemilihan kepala desa adalah desa Dogang Kecamatan Gebang. Desa Dogang adalah desa yang memiliki potensi besar dibanding desa-desa lain di Kabupaten Langkat, prestasi yang diraih desa Dogang yaitu pada tahun 2006 sebagai juara 1 desa percontohan PKK, pada tahun 2013 sebagai juara 2 seprovinsi Sumatera Utara desa percontohan PKK, pada tahun 2016 sebagai desa terbaik Pelaksanaan KB (Keluarga Berencana) Kesehatan. Prestasi-prestasi yang diraih desa Dogang adalah salah satu icon yang terbukti dan nyata telah mampu menunjukkan keunggulan desa Dogang ini. Hasil pemilihan kepala desa di desa Dogang

5 juga sangat menarik, karena masyarakat memilih kepala desa yaitu Bapak Zainal Arifin sebanyak 3 periode secara berturut-turut. Bapak Zainal Arifin menjabat sebagai kepala desa pada periode pertama tahun 2004-2010, selanjutnya periode kedua tahun 2010-2016, kemudian terpilih kembali pada periode ketiga pada tahun 2016-2022. Prestasi yang telah diraih oleh desa dogang merupakan hasil kinerja Bapak Zainal Arifin dan masyarakat setempat. Kepala Desa memiliki kerjasama yang baik dengan masyarakat setempat untuk memajukan desa. Hal ini dapat terlihat dalam berbagai bentuk kegiatan-kegiatan desa yang sering dihadiri oleh kepala desa seperti gotong royong, kegiatan kepemudaan karang taruna, perayaan hari kemerdekaan, pelaksanaan kurban, kegiatan turnamen dan lain-lain. Masyarakat Desa Dogang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat sebagian besar memiliki kesadaran yang tinggi dalam memutuskan prilaku pemilihnya. Hal ini terlihat pada pemilihan kepala desa serentak pada tahun 2016 saat ini, sebagian masyarakat datang ketempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih, hasil data dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) yaitu jumlah masyarakat yang mempunyai hak pilih di Dusun Tengah dan Dusun Batang Mergang sebanyak 607 orang, jumlah masyarakat yang ikut berpartisipasi 557 orang, jumlah masyarakat yang tidak ikut memilih 50 orang, jumlah masyarakat golput sebesar 23 orang, jumlah masyarakat yang memilih nomor urut satu sebesar 423 orang, jumlah masyarakat yang memilih nomor urut dua sebesar 111orang.

6 Dengan melihat keterpilihan kepala desa yang sangat tinggi, peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh elektabilitas kepala desa terhadap perilaku pemilih dalam pemilihan kepala desa tahun 2016. Selanjutnya penelitian ini belum pernah dilakukan di desa dogang, maka penelitian ini sangat menarik untuk diteliti sebab belum ada masyarakat yang melakukan penelitian sebelumya di desa tersebut dan untuk meneruskan penelitian sebelumnya seperti Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Desa Gentan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten dan menjelaskan faktor-faktor yang menentukan kemenangan kandidat dalam Pilkades Desa Gentan tahun 2013. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Elektabilitas Kepala Desa Terhadap Perilaku Pemilih Pada Pemilihan Kepala Desa Tahun 2016 di Desa Dogang Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat. B. Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah 1. Adanya pengaruh elektabilitas kepala desa terhadap perilaku pemilih masyarakat pada pemilihan kepala desa di Desa Dogang Tahun 2016. 2. Masyarakat tidak memperoleh pendidikan mengenai pentingnya memilih dalam pemilihan kepala desa pada hari kamis, tanggal 28 April 2016. 3. Partisipasi masyarakat dalam hak untuk dipilih masih rendah, hal ini terbukti dengan melihat daftar yang mencalonkan diri sebagai kepala desa hanya dua orang.

7 4. Sebagian besar masyarakat belum bisa, membedakan antara polularitas dan elektabilitas. C. Pembatasan Masalah Terkait dengan identifikasi masalah diatas, maka diperlukan batasan masalah agar permasalahan difokuskan pada masalah yang diteliti agar mencapai hasil yang diinginkan penulis memberikan pembatasan masalah dalam penelitian ini. Maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti hanya Pengaruh elektabilitas kepala desa terhadap perilaku pemilih masyarakat pada pemilihan kepala desa di Desa Dogang pada hari kamis tanggal 28 April 2016. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam permasalahan ini adalah Bagaimana pengaruh elektabilitas kepala desa terhadap perilaku pemilih masyarakat pada pemilihan kepala desa di Desa Dogang Tahun 2016? E. Tujuan Penelitian Setiap penelitian pasti mempunyai tujuan, karena tujuan menjadi tolak ukur dalam melakukan suatu penelitian, dengan adanya penelitian maka akan mempermudah peneliti untuk melakukan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh elektabilitas kepala desa terhadap perilaku pemilih masyarakat pada pemilihan kepala desa di Desa Dogang Tahun 2016.

8 F. Manfaat Penelitian Pada dasarnya, sebuah penelitian mempunyai manfaat tersendiri, baik bagi penulis, pembaca maupun pada orang-orang yang terlibat di dalam penelitian. Langsung ataupun tidak langsung, penelitian juga dapat digunakan dalam pembangunan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, manfaat penelitian ini diharapkan bisa: 1. Bagi masyarakat Setelah memperoleh informasi dari penelitian ini maka masyarakat dapat menambah wawasan tentang pentingnya perilaku pemilih yang berdasarkan rasionalitas. 2. Bagi Pemerintah Membantu pemerintah dalam mengatasi jalannya pemilihan umum pada pemilihan kepala desa di desa dogang, serta membantu pemerintah untuk melihat dan mensosialisasikan pentingnya perilaku pemilih berdasarkan rasionalitas. 3. Bagi Lembaga Pendidikan Sebagai bahan pertimbangan untuk memberi pemahaman tentang ilmu politik dan mengajari masyarakat untuk melihat elektabilitas calon kepala desa sebelum ikut serta dalam melakukan pemilihan umum. Penelitian ini juga membantu lembaga pendidikan khususnya untuk membimbing dan menuntun pemilih pemula dalam mensosialisasikan pentingnya perilaku pemilih yang berdasarkan rasionalitas.

9 4. Bagi Penulis Penelitian ini bermanfaat untuk mengasah kemampuan penulis dalam meneliti fenomena politik yang terjadi, sehingga menambah pengetahuan penulis mengenai masalah yang diteliti, dengan adanya tulisan ini membuat penulis lebih tahu tentang pengaruh elektabilitas terhadap perilaku pemilih masyarakat, sehingga masyarakat lebih tahu tentang pentingnya perilaku pemilih berdasarkan rasionalitas, maka masyarakat harus melihat elektabilitas sebelum melakukan pemilihan umum.