BAB 1 1 PENDAHULUAN. pendidikan kepada potensi fitrah kemanusiaan dan esensi kepribadian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Nilai pendidikan Agama Islam pada program Adiwiyata kegiatan bank. sampah di UPTD SMKN 2 Boyolangu Tulungagung

JURNAL PENELITIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 SD TERBITAN TIGA SERANGKAI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat.di mana pengalaman-pengalaman yang didapat

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Kewarganegaraan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA SD KOTA YOGYAKARTA. Siti Anafiah Ardian Arief

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KENAKALAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan bertujuan untuk menjadikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (PKC - KO) DALAM MEMBENTUK KARAKTER PENERUS BANGSA

I. PENDAHULUAN. Manfaat dari pendidikan di sekolah, antara lain adalah menambah wawasan dan

BAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Al-Hadis, melalui kegiatan. bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.

BAB I PENDAHULUAN. siswa tentang penyalahgunaan HP dan Motor. Pada sub bab selanjutnya pun akan

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. semangat dalam praksis pendidikan di Indonesia. Sejak awal kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk. diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada,

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia. Hal ini akan terus berubah seiring dengan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mampu mendidik anak mereka secara sempurna, karena pendidikan merupakan

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga menghasilkan peserta didik yang pintar tetapi tidak

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA KELAS TINGGI DI SD NEGERI 1 TANJUNG KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti kejadian, serta erat hubunganya

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan Landasan, Teori, dan 234 Metafora

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan sebuah negara. Maka dari itu, jika ingin memajukan sebuah negara terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN. individu memiliki penilaian moral yang berbeda-beda. Namun krisis moral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

LATAR BELAKANG. Jika dicermati, ternyata kesepuluh tanda jaman tersebut sudah ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. tonggak majunya suatu negara. Diera globalisasi ini pendidikan semakin

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

Transkripsi:

BAB 1 1 PENDAHULUAN 2 1.1.Latar belakang masalah Keberhasilan pembangunan karakter warga bangsa adalah basis utama keberhasilan dan eksistensi suatu bangsa. Oleh karenanya pembangunan karakter selalu menjadi issue sentral dalam setiap rezim pendidikan di Indonesia. Sistem Pendidikan Nasional menetapkan, mewujudkan karakter anak didik harus dimaknai sebagai upaya mengembalikan penyelenggaraan pendidikan kepada potensi fitrah kemanusiaan dan esensi kepribadian bangsa. 1 Pendidikan karakter memiliki peranan yang penting dalam rangka mengatasi krisis identitas yang tengah menjangkiti bangsa Indonesia berbagai permasalahan yang silih berganti muncul ke permukaan menghantam kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap identitas bersama sebagai bangsa Indonesia. 2 Demi tercapainya pendidikan tersebut, diperlukan kerjasama yang baik dan saling pengertian antara ketiga lingkungan pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Uraiantersebut diatas menunjukkan bahwasekolah merupakan tempat kelanjutan pendidikan yang sudah dilaksanakan dalam lingkungan keluarga.sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab besar untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut.karena pendidikan karakter 2013), hlm. 113. 1 Pasal 1 ayat (1) dan (2) UU No. 20/ 2003 tentang Sisdiknas. 2 Nur Rosyid, Pendidikan Karakter Wacanadan Kepengaturan, (Purwokerto: Obsesi Press, 1

merupakan pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Apabila anak- anak tumbuh pada lingkungan yang berkaraktermaka akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter.sehingga fitrah setiap anak yang dilahirkan suci dapat berkembang secara optimal.ratna Megawangi menyatakan: Orang orang bijak mengatakan bahwa faktor moral ( akhlak) adalah hal utama yang harus dibangun terlebih dahulu agar bisa membangun sebuah masyarakat yang tertib, aman, dan sejahtera. Salah satu kewajiban utama yang harus dijalankan oleh orang tua dan Pendidik adalah melestarikan dan mengajarkan nilai- nilai moral kepada anakanak kita. Nilai- nilai moral yang ditanamkan akan membentuk karakter( akhlak mulia) yang merupakan fondasi penting bagi terbentuknya sebuah tatanan masyarakat yang beradab dan sejahtera. 3 Pendidikan karakter belakangan ini ramai diwacanakan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak dan kepribadian anak bangsa, pendidikan karakter ini pun diharapkan dapat menjadi fondasi utama dalam meningkatkan derajat dan martabat bangsa Indonesia. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia,Karakter adalah sifat budi pekerti, ahlak, prilaku,sifat-sifat kejiwaan, yang membedakan seseorang dari yang lain. 4 Sedangkan Dharma Kesuma mengatakan bahwa: Karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai karakteristik atau ciri, 3 Ratna Megawangi, Pendidikan Karakter,( Jakarta Timur: Indonesia Heritage Foundasion, 2014), 1 4 Departement Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2011), 623. 2

gaya, atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukanbentukan yang diterima dari lingkungan. 5 Berdasarkan gambaranpenjelasan diatas, dapat disimpulkan karakter adalah kepemilikan hal hal yang baik. Sebagai pendidik maupun orang tua bertugas untuk mengajar anak- anak dan karakter apa yang termuat di dalam pengajaran kita. Heritage Faundation (IHF) di kutip Ratna Megawangi menyusun serangkaian nilai yang selayaknya diajarkan kepada anak- anak, yang kemudian dirangkum menjadi 9 pilar karakter, yaitu: 1. Cinta Tuhan dan Segenap Ciptaan-Nya 2. Kemandirian, Tanggung jawab dan Sikap Disiplin 3. Kejujuran/ Amanah, Bijaksana 4. Hormat dan Santun 5. Dermawan, Suka Menolong dan Gotong Royong 6. Percaya diri, Kreatif dan Pekerja Keras 7. Kepemimpinan dan Keadilan 8. Baik dan Rendah Hati 9. Toleransi dan Kedamaian dan Kesatuan. 6 Sembilan pilar karakter tersebut sejatinya simetris dengan nilai-nilai yang ingin dicapai dalam sistem pendidikan nasional sebagai shared-values.salah satu di antara sembilan karakter tersebut bisa dibentuk pada diri seseorang atau peserta didik melalui pendidikan karakter, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah melalui penerapan atau implementasi karakter disiplin dalam proses pendidikan. 5 Dharma Kesuma, et. all.,pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), 80. 6 Ratna Megawangi,op.cit, hal. 93. 3

Penerapan disiplin pada peserta didik mempunyai dampak yang sangat signifikan pada pembentukan karakter siswa, maka sekolah sebagai instrumen pendidikan mempunyai tugas pokok membangun karakter disiplin peserta didik. Ngainun Naim mendifinisikan disiplin adalah sikap untuk mentaati peraturan dan ketentuan yang sudah diterapkan tanpa pamrih, Islam juga mengajarkan agar manusia memperhatikan dan mengaplikasikan nilai- nilai disiplin dengan benar dalam kehidupan sehari-hari agar kualitas masyarakat dapat terbangun dengan baik. 7 Uraiandefinisi disiplin tersebut menunjukkan bahwa kedisiplinan merupakan sikap taat dan patuh pada suatu ketentuan yang telah ditentukan serta disepakati bersama, tidak mentaati kewajiban, melanggar peraturan dan tepat waktu merupakan kedisiplinan yang harus ditanamkan pada anak didik, karena disiplin sekolah merupakan instrument untuk melatih diri dalam menghadapiperaturan-peraturan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat. 7 Ngainun Naim, Charakter Building, Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan dan Pembentukan karakter Bangsa,( Jogjakarta: Ar Ruzz Media,2012),hlm.143 4

Penerapan karakter disiplin melalui pembiasaan yang diterapkanoleh sekolah akan mempunyai pengaruh atau dampak yang positif bagi kehidupan peserta didik.sebab disiplin sekolah merupakan usaha untuk memelihara perilaku peserta didik agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Pada mulanya memang disiplin dirasakan sebagai suatu aturan yang mengekang kebebasan peserta didik. Akan tetapi bila aturan ini dirasakan sebagai suatu yang memang seharusnya dipatuhi secara sadar untuk kebaikan diri sendiri dan kebaikan bersama, maka lama kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan yang baik menuju ke arah disiplin diri sendiri. Disiplin sangat penting bagi kehidupan dan perilaku siswa, akan tetapi kenyataan di lapangan dijumpai masih banyak siswa yang tidak peduli dengan pelaksanaan disiplin di sekolah.kwantitas pelanggaran yang dilakukan siswa semakin bertambah dari waktu ke waktu, misalnya terlambat datang ke sekolah,banyaknya siswa yang membolos pada jam pelajaran,sering tidak masuk sekolah, malas belajar, tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, merokok, vidio porno dan lain sebagainya. Fenomena tersebut salah satunya disebabkan oleh kurangnya kedisiplinan dalam proses pendidikan yang seharusnya dapat diterapkan dengan sistem pendidikan karakter. Hal ini merupakan tantangan yang luar biasa beratnya, maka pendidikan karakter harus dilakukan secara terencana, terfokus dan menyeluruh, agar pembentukan masyarakat yang berkarakterdapat terwujud.thomas Lickona menjelaskanbahwa salah satu sumber yang 5

membawa para guru menuju tingkat stres dan menjadikan timbul emosi yang tinggi adalah masalah kedisiplinan. 8 Sekolah Menengah pertama (SMP) sebagai salah satu lembaga pendidikan formal merupakan sekolah yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan pribadisiswa.smpmuhammadiyah 1 Gresik adalah salah satu sekolah swasta yang sudah menanamkan jiwa disiplin kepada siswa melalui serangkaian wujud kegiatanmentaati peraturandengan model pembiasaanrutin sehar-hari. Menurut hasil observasi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 17 April 2017, pukul 10.00 WIB di SMP Muhammadiyah 1 Gresik.Berdasarkanhasil wawancara dengan Sulistyaningsih, selaku wakil kepala urusan kurikulum umum mengatakan bahwa: Pendidikan karakter merupakan pembentukan watak kepribadian, dimana upaya guru untuk membentuk watak siswa supaya berkarakter baik. Karakter kepribadian yang baik itu berawal dari kebiasaan.ada istilahnya anak yang kurang disiplin dan kurang rajin, maka dituntut supaya siswa menjadi anak yang memiliki karakter kepribadian yang baik.adapun kegiatan pembiasaan rutinyang sudah dilakukan setiap hari oleh SMP Muhammadiyah 1 Gresik berawal dari tata tertib sekolah. Bentuk kedisiplinan yang diterapkan seperti: Datang ke sekolah tepat waktu yaitu jam 06.30, dengan fingerprintsebelum masuk, tujuannya dapat mengurangi intensitas tingkat kebohongan siswa. Pembiasaanpenyambutan pagi siswa berjabat tangan dengan para guru sambil menghafal passwod,tujuannya untuk menumbuhkan daya ingat dan kedekatan antara siswa dan guru.guru secara bergiliran piket untuk 8 Thomas Lickona,op.cit, hal. 167. 6

mengontrol kehadiran siswa.punishment bagi yang telat masuk, membaca Alqur an sebelum pelajaran pertama dimulai, shalat dhuhur berjamaah dan dilanjutkan kegiatan muhadharah. 9 Penerapan pembiasaan tersebut diatas menunjukkan bahwa, kegiatan pembiasaan rutin yang baik akan lebih memudahkn pengontrolanperilaku kesehariannya siswa di sekolah.sehingga pihak sekolah diharapkandapat membentuksikap dan perilaku siswa yang baik, disiplin dan berkarakter.penerapan disiplin di sekolah tidak bisa lepas dari persoalan perilaku negatif peserta didik, baik itu pelanggaran tingkat ringan hingga tingkat tinggi, seperti kasus siswa datang terlambat, membolos, macet, nyontek dan penyimpangan perilaku lainya. Tentu saja, semua itu membutuhkan pencegahan dan penanggulangannya, disinilah arti penting disiplin sekolah. Berdasarkan data data dan permasalahan diatas maka muncul ketertarikan penulis untuk meneliti lebih jauh tentang bagaimana kondisi sikap disiplin siswa dan bagaimana proses penerapan karakter disiplin pada siswa di SMP Muhammadiyah 1 Gresik. Penulis menyusun laporan skripsi ini dengan judul Implementaisi Karakter Disiplin Pada Siswa Di SMP Muhammadiyah 1 Gresik. 1.2.Rumusan Masalah 1. Bagaimanakondisi sikap disiplin siswa di SMP Muhammadiyah 1 Gresik? 2017 9 Sulistyoningsih, wawancara di ruang tunggu SMP Muhammadiyah 1 Gresik, Senen 17 April 7

2. Bagaimana proses penerapan karakter disiplin pada siswa di SMP Muhammadiyah 1 Gresik? 1.3.Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kondisi sikap disiplin siswa di SMP Muhammadiyah1 Gresik. 2. Untuk mengetahui bagaimana proses penerapan karakter disiplin siswa di SMP Muhammadiyah 1 Gresik. 1.4.Fokus Penelitian Fokus penelitian ini, terfokus pada kegiatan mentaati peraturan dengan modelpembiasaan rutin yang sudah dilaksanakan olehsmp Muhammadiyah 1 Gresik. 1.5.Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat antara lain: 1.5.1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan, wawasandan informasi di bidang pendidikan karakter khususnya di SMP Muhammadiyah 1 Gresik. 1.5.2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti 8

Penelitian ini selain sebagai satu syarat untuk memperoleh gelarsarjana pendidikan juga sebagai bahan latihan dalam penulisan ilmiah sekaligus memberikan tambahan keilmuan, pemikiran, dan pengalaman berupa konsep proses penerapan karakter disiplin pada siswa di lingkungan sekolah. b. Bagi Sekolah Menjadi informasi dan referensi kepada para pendidik, masyarakat luas dan lembaga pendidikan terkait dengan penerapan karakter disiplin pada siswa di sekolah, dengan harapan dapat memberikan dampak positif dalam proses pencapaian tujuan pendidikan agama islam dengan pendidikan karakter disiplin di sekolah. 9