BAB I PENDAHULUAN. 0,0001% terdapat di sungai, dan 0,007 terdapat di danau. Adapun ciri-ciri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sidoarjo dan 6 kota yaitu Batu, Malang, Blitar, Kediri, Mojokerto, dan Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

sedangkan sisanya berupa massa air daratan ( air payau dan air tawar ). sehingga sinar matahari dapat menembus kedalam air.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era industrialisasi, semakin banyak orang yang menikmati waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan unsur penting bagi kehidupan makhluk hidup baik manusia,

I. PENDAHULUAN. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai saluran air bagi daerah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

Keanekaragaman, densitas dan distribusi bentos di perairan sungai Pepe Surakarta. Oleh. Arief Setyadi Raharjo M O BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sungai merupakan salah satu sumber air utama bagi masyarakat luas baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Perairan merupakan perpaduan antara komponen fisika, kimia dan biologi

bentos (Anwar, dkk., 1980).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sungai Bedagai merupakan sumberdaya alam yang dimiliki oleh Pemerintah

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961):

BAB 1 PENDAHULUAN. sekitar 21% persediaan air Asia Pasifik (Walhi, 2005). Perairan air tawar, salah

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

stasiun 2 dengan stasiun 3 dengan stasiun 3 Stasiun 1 dengan Stasiun 1 Morishita Horn

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kehidupan bergantung kepada air dalam berbagai bentuk. Air merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan karena lingkungan air tawar memiliki beberapa kondisi, antara lain:

I. PENDAHULUAN. Sungai merupakan suatu badan perairan tawar yang memiliki karakter air mengalir yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber irigasi, sumber air minum, sarana rekreasi, dsb. Telaga Jongge ini

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Aliran sungai dari sumber Kuluhan banyak dimanfaatkan oleh sebagian besar warga

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik

BAB I PENDAHULUAN. Plankton merupakan organisme renik yang hidup melayang-layang di air dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk hidup lainnya. Data dari BPS tahun 2007 menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Habitat air tawar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perairan

BAB I PENDAHULUAN. dan rawa) dan perairan lotik yang disebut juga perairan berarus deras (misalnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup yang panjang. Oleh karena itu peran bentos dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permukaan dan mengalir secara terus menerus pada arah tertentu. Air sungai. (Sosrodarsono et al., 1994 ; Dhahiyat, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimilikinya selain faktor-faktor penentu lain yang berasal dari luar. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber bagi kehidupan manusia. Salah satu sumber air

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (Barus, 1996). Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari pulau

II. TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan hidup yang didalamnya terdapat hubungan fungsional yang sistematik

TINJAUAN PUSTAKA. Estuari oleh sejumlah peneliti disebut-kan sebagai area paling produktif,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1BAB I PENDAHULUAN. memiliki garis pantai sepanjang km (Cappenberg, dkk, 2006). Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting bagi semua bentuk kehidupan di bumi. Pengaturan air yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem akuatik yang mempunyai

Estimasi Populasi Gastropoda di Sungai Tambak Bayan Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan sekitar 25% aneka spesies di dunia berada di Indonesia. Indonesia

bio.unsoed.ac.id di alternatif usaha budidaya ikan air tawar. Pemeliharaan ikan di sungai memiliki BUDIDAYA IKAN DALAM KERAMBA DI PERAIRAN MENGALIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Makanan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen lingkungan yang sangat penting bagi. kehidupan. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi,

Kondisi Lingkungan (Faktor Fisika-Kimia) Sungai Lama Tuha Kecamatan Kuala Batee Kabupaten Aceh Barat Daya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah pulau yang sangat banyak. Secara astronomis, Indonesia terletak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. sehingga menghasilkan komunitas yang khas (Pritchard, 1967).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

: Baku mutu air kelas I menurut Peraturan Pemerintah RI no. 82 tahun 2001 (hanya untuk Stasiun 1)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Makrozoobenthos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Organisme makrozoobenthos

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Spesies yang diperoleh pada saat penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. hal yang penting dan harus tetap dijaga kestabilannya (Effendi, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Sungai merupakan perairan terbuka yang mengalir (lotik) dan mendapatkan

2.2. Parameter Fisika dan Kimia Tempat Hidup Kualitas air terdiri dari keseluruhan faktor fisika, kimia, dan biologi yang mempengaruhi pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dengan luas ,30 ha. Tujuan penetapan kawasan ini untuk melindungi dan melestarikan

PENGUKURAN TINGKAT PENCEMARAN SUMBER MATA AIR YANG TERDAPAT DI KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN PARAMETER ORGANISME MAKROZOOBENTOS

BAB I PENDAHULUAN. banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

I. PENDAHULUAN. Ekosistem air tawar merupakan ekosistem dengan habitatnya yang sering digenangi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang disebut sumberdaya pesisir. Salah satu sumberdaya pesisir

Stasiun 1 ke stasiun 2 yaitu + 11,8 km. Stasiun '4.03"LU '6.72" BT. Stasiun 2 ke stasiun 3 yaitu + 2 km.

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA I IDENTIFIKASI AIR TERCEMAR

PENDAHULUAN. seperti analisis fisika dan kimia air serta biologi. Analisis fisika dan kimia air

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi sehingga disebut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret

STUDI KUALITAS AIR SUNGAI BONE DENGAN METODE BIOMONITORING (Suatu Penelitian Deskriptif yang Dilakukan di Sungai Bone)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Keanekaragaman dan Kelimpahan Makrozoobentos di Sungai Naborsahan Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 BAHAN DAN METODE

PENDAHULUAN. lingkungan adalah industri kecil tahu. Industri tahu merupakan salah satu industri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sungai Bone mempunyai panjang 119,13 Km 2 yang melintasi wilayah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat genetika (Saptasari, 2007). Indonesia merupakan negara dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Oleh

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

1 PENDAHULUAN. terkandung di dalamnya, baik komponen hidup (Biotik) maupun komponen tak

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut. Penurunan kualitas air sungai dapat disebabkan oleh masuknya

BAB I PENDAHULUAN. lain: waduk, danau, kolam, telaga, rawa, belik, dan lain lain (Wibowo, 2008).

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh, makroalga tersebut memerlukan substrat untuk tempat menempel/hidup

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI PENENTUAN FAKTOR ABIOTIK LINGKUNGAN PERAIRAN SUNGAI DI LINGKUNGAN DESA SUMBERBENDO

Praktikum Ekologi Perairan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekosistem air tawar merupakan ekosistem perairan yang identik dengan konsentrasi garam yang rendah. Menurut Goltenboth (2012) jumlah air tawar dibumi hanya 2,6 % dari jumlah total air di bumi 2,06%. Salah satunya adalah 0,0001% terdapat di sungai, dan 0,007 terdapat di danau. Adapun ciri-ciri ekosistem air tawar meliputi variasi suhu tidak mencolok, penentrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Ekosistem air tawar di bagi menjadi dua yaitu Ekosistem lentik adalah ekosistem yang memiliki air yang tidak mengalir, misalnya danau dan kolam. Ekosistem lotik adalah ekosistem perairan yang mengalir, misalnya sungai dan jeram (Leksono, 2007). Sungai merupakan salah satu ekosistem lotik (perairan mengalir) memiliki fungsi sebagai tempat hidup organisme. Organisme yang dapat beradaptasi terhadap kecepatan arus (Nangin, 2015). Sungai biasanya berasal dari area pusat air di pegunungan. Sungai sebagai salah satu jenis media hidup bagi organisme perairan, seringkali tidak dapat terhindarkan dari masalah penurunan kualitas perairan sebagai akibat dari perkembangan aktivitas manusia, seperti adanya aktivitas perindustrian yang berdiri disekitar daerah aliran sungai (Rudiyanti, 2009). Perubahan suatu kondisi lingkungan di sungai biasanya disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berasal

2 dari kegiatan industri, rumah tangga, dan pertanian akan menghasilkan limbah yang membuat penurunan kualitas air sungai (Agustuningsih, 2012). Penurunan kualitas air sungai akan diikuti dengan perubahan kondisi fisik, kimia, dan biologis sungai. Perubahan yang terjadi akan berdampak pada kerusakan habitat dan berdampak pada kerusakan habitat dan mengakibatkan penurunan keanekaragaman organisme yang hidup pada perairan sungai termasuk di dalamnya terdapat komunitas makrozoobentos (Odum, 1996). Kualitas air sungai dapat dilakukan berbagai indikator, salah satu diantaranya adalah Keanekaragaman makrozoobentos, makrozoobentos merupakan organisme yang melekat atau beristirahat pada dasar atau hidup dasar endapan (Odum, 1994). Ciri kelompok bentos berdasarkan derajat toleransinya terhadap pencemaran, salah satunya kelompok jenis yang lebih jernih (bersih) contoh organismenya adalah siput-siput yang senang arus, Bryozoa, serangga air, dan Crustaceae (Fachrul, 2007). Sehingga semakin banyak jumlah hewan yang ditemukan maka semakin rendah pula tingkat pencemarannya dan sebaliknya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan Nangin (2015) yang mengatakan bahwa bangsa Ephemeroptera Plecoptera dan Trichoptera menunjukkan bahwa perairan masih berkualitas baik, sedangkan marga Tubifex dari filum Anelida menunjukkan bahwa perairan tersebut telah tercemar. Daerah Mojokerto terdapat sungai yang berada di dekat perindustrian dan pemukiman penduduk. Sungai ini adalah Sungai sudimoro, merupakan salah satu sungai yang terdapat di Desa Sampang Agung Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto. Aliran sungai ini dari daerah pegunungan Pacet di Mojokerto. Sungai

3 sudimoro berada tepatnya di belakang pabrik bir. Aktivitas perindustrian pabrik bir melakukan proses pembuatan hingga berakhir pembuatannya, sehingga ada sisa atau limbah yang akan di keluarkan yakni ada limbah di timbun kedalam pabrik dan ada yang di buang di sungai. Sungai Sudimoro juga dimanfaatkan sebagai wadah penampung limbah yang keluar dari pipa pabrik. Sungai Sudimoro mengalami perubahan yang di lihat dari potensi cemarannya yakni limbah cair dari pabrik Bir dan rumah tangga. Limbah cair pabrik bir terlihat berwarna jingga atau kualitas air sungai Sudimoro terlihat bahwa mengalami pencemaran sehingga menimbulkan dampak negatif bagi makhluk dan organisme yang berada di sekitar lingkungan. Salah satu indikator untuk menentukan kualitas air sungai Sudimoro, menggunakan keanekaragaman makrozoobentos. Menurut Bourdeau and Tresshow (1978) dalam Butler (1978) dalam Rachmawaty (2011) menyatakan bahwa lingkungan yang dinamis, analisis biologi khususnya analisis struktur komunitas hewan bentos, dapat memeberikan gambaran yang jelas tentang kualitas air. Hasil analisis kualitas air sungai Sudimoro serta hasil keanekaragaman makrozoobentos dapat digunakan sebagai sumber belajar dalam bentuk Booklet. Materi Dampak Lingkungan di SMP kelas VII (tujuh) Semester Ganjil KD 3.8 menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosisi Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang Studi Kualitas Air Sungai Sudimoro di Mojokerto Berdasarkan Indeks Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Sumber Belajar Biologi

4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian dapat merumuskan permasalahan penelitian: 1. Jenis Keanekaragaman makrozoobentos apa saja yang ditemukan di Sungai Sudimoro kec. Kutorejo Kabupaten Mojokerto? 2. Bagaiamana kualitas perairan sungai di Sungai Sudimoro Mojokerto berdasarkan indeks keanekaragaman makrozoobentos yang ditemukan? 3. Dalam bentuk apakah hasil penelitian tentang Studi Kualitas Air Sungai Sudimoro Di Mojokerto berdasarkan indeks keanekaragaman makrozoobentos dapat dijadikan sebagai Sumber Belajar Biologi? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan jenis-jenis makrozoobentos yang ditemukan di sungai Sudimoro Mojokerto 2. Untuk menentukan kualitas air sungai Sudimoro berdasarkan indeks keanekaragaman makrozoobentos 3. Bentuk pemanfaatan hasil penelitian tentang studi kualitas air sungai Sudimoro di Mojokerto berdasarkan indeks keanekaragaman makrozoobentos sebagai sumber belajar biologi.

5 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teroritis Hasil penelitian ini dapat dimanfaat sebagai refrensi secara ilmiah bagi peneliti selanjutnya atau menjadi dasar acuan bagi penelitina yang lebih mendalam berkenaan dengan keanekaragaman Hayati dan lebih khususnya keanekaragaman hayati pada hewan makrozoobentos di sungai Sudimoro kabupaten Mojokerto. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keanekaragaman makrozoobentos di aliran Sungai Sudimoro yang berada di belakang perindustrian. Peneliti dapat menunjukkan kepada masyarakat kualitas air sungai tersebut serta bahanya pencemaran pada air sungai sehingga berdampak buruk terhadap makhluk hidup yang berada di sekitarnya. b. Bagi pendidikan Hasil penelitian dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi pendidikan khususnya dalam mata pelajaran Biologi materi keanekaragaman hayati untuk SMP kelas VII semester ganjil dalam KI.KD 3.8 dan 4.8. c. Bagi Masyarakat Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh peneliti untuk mengetahui jenis keanekaragaman makrozoobentos. Makrozoobentos dapat dimanfaatkan untuk mengukur kualitas air sungai. Masyarakat dan pihak-pihak yang

6 menyalahgunakan fungsi sungai lebih menjaga kelestarian lingkungan dan kualitas air sungai. 1.5 Batasan Penelitian Batasan dalam penelitan ini adalah sebagai berikut : 1. Daerah yang menjadi obyek dalam penelitian adalah tiga stasiun bearada di sungai Sudimoro tepat di belakang Pabrik Bir Mojokerto. 2. Makrozoobentos sebagai parameter biologi dalam menentukan kualitas air 3. Jarak antar stasiun 1 dengan yang lainnya yakni ± 100 cm. 4. Ukuran plot pengambilan sampel berukuran 3 cm x 2 cm. 5. Pengambilan sampel di sungai dilakukan di tepi kanan kiri dan tengah sungai. 6. Pengambilan sampel dilakukan dalam satu hari dan sampel makrozoobentos yang diambil adalah hewan bentos. 7. Pengukuran hewan makrozoobentos meliputi keanekaragaman jenis. 8. Pengukuran kualitas air memiliki faktor pendukung meliputi faktor fisika kimia (suhu, kekeruhan, Debit air, derajat keasaman (ph), BOD, COD). 9. Sumber belajar yang dibuat sebagai bentuk hasil penelitian adalah berupa Booklet untuk SMP kelas VII. 1.6 Definisi Operasional Untuk mengetahui adanya perbedaan pengertian dalam penelitian ini maka perlu diberikan penjelasan tentang beberapa istilah, sebagai berikut:

7 1. Keanekaragaman adalah ciri suatu area yang menyangkut keragaman organisme hidup, kumpulan organisme, komunitas biotik dan proses biotik yang masih bersifat alamiah maupun yang sudah diubah oleh manusia. 2. Indeks keanekaragaman adalah suatu pernyataan atau penggambaran secara matematik yang melukiskan struktur kehidupan dan dapat mempermudah dalam menganalisis informasi mengenai jenis dan jumlah organisme. 3. Bentos adalah organisme hidup pada lumpur, pasir, batu, krikil, maupun sampah organik baik di dasar perairan laut, danau, kolam, ataupun sungai, merupakan hewan melata, menetap, menempel, memendam, dan meliang di dasar perairan tersebut. 4. Sungai Sudimoro adalah sebuah sungai yang letaknya berada di belakang Perindustrian tepatnya Desa Sampang Agung Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto. 5. Sumber belajar adalah berbagai atau semua sumber baik yang berupa data, orang dan wujud tertentu yang digunakan oleh siswa dalam belajar baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.