BAB II LANDASAN TEORI. Boy (2012) melakukan penelitian tentang Aplikasi Monitoring

dokumen-dokumen yang mirip
2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. asing yang ditujukan kepada mereka yang bukan native speaker (Rudman 2011).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan landasan teori yang terkait dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Tugas Akhir ini. Adapun landasan teori yang digunakan sebagai berikut:

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan dalam checking antara kinerja dan target yang telah ditentukan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan web browser, Menurut simamarta (2010), Aplikasi web adalah

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. terstruktur untuk membantu sebuah proses (Chaffey, 1996).

BAB II PENDAHULUAN. Penialaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN UMUM METODE PENDEKATAN DASHBOARD PADA PROSES BUSINESS INTELIGENCE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN UMUM METODE PENDEKATAN DASHBOARD PADA PROSES BUSINESS INTELIGENCE

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB III ANALISIS DAN PEMBUATAN METODOLOGI

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005:1).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi siap pakai.

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan dan

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak Negara yang dikenakan terhadap Bumi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan. Menurut Jogianto (2005), sistem merupakan satu kesatuan komponen atau

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN.

JSIKA Vol. 5, No. 12, Tahun 2016 ISSN X

2. BAB II LANDASAN TEORI. tentang landasan teori yang terkait dengan permasalahan. Landasan teori tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

1. BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain:

BAB III LANDASAN TEORI. Landasan teori merupakan suatu dasar mengenai pendapat penelitian atau penemuan

BAB II LANDASAN TEORI. tetap/tenaga kerja lepas berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak sekali perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal. atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.

BAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjual berbagai jenis pakaian. Seiring dengan perkembangan fashion pakaian ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang semakin pesat dan canggih telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. lahirnya aplikasi atau website mengenai Al-Qur an, walaupun kemajuan teknologi

BAB II LANDASAN TEORI. yang dipergunakan dalam menyelesaikan permasalahan.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem monitoring dengan menggunakan kamera mini atau webcam

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada media yang digunakan,tetapi pada isi dari komunikasi yang dibuat.

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan jasa perawatan kesehatan dan kecantikan kulit, sehingga

BAB II LANDASAN TEORI. landasan teori yang digunakan akan dijelaskan di bawah ini.

BAB II LANDASAN TEORI. ditulis dan diterjemahkan oleh language software (bahasa Pemrograman) untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB II LANDASAN TEORI

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya Boy (2012) melakukan penelitian tentang Aplikasi Monitoring Kedatangan Kapal dan Penjadwalan Kerja di Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat Usaha Karya, dimana pada pembuatan aplikasi monitoring ini berpusat pada proses penjadwalan kapal. Fitur tambahan dari aplikasi ini adalah menggunakan teknologi sms gateway. Fitur tersebut memberitahukan informasi monitoring dan penjadwalan kapal ke para pekerja, hal ini sangat menghemat waktu untuk pemberitahuan informasi monitoring dan penjadwalan kapal. Dari penelitian di atas, perbedaannya adalah informasi monitoring yang ditampilkan dalam bentuk visualisasi informasi yang bertujuan untuk memudahkan user dalam memahami informasi monitoring yang diberikan. Aplikasi yang dihasilkan akan menggunakan visualisasi informasi berupa dashboard yang menggunakan operational strategic. Proses monitoring dilakukan untuk proyek pembuatan kapal yang berbeda dengan penelitian sebelumnya yang mana penelitian sebelumnya berfokus pada penjadwalan bongkar muat kapal. 2.2 Monitoring Menurut Mercy (2005) monitoring didefinisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang diimplementasikan. Menurut Cheryl (2005) monitoring adalah proses penilaian kualitas kinerja untuk pengendalian internal dari waktu ke waktu. Monitoring sangat penting karena kebanyakan operasional 5

6 perusahaan terus berubah untuk memenuhi kebutuhan pasar dan untuk mendapatkan keuntungan. 1.2.1 Efektifitas Sistem Monitoring Sistem monitoring akan memberikan dampak yang baik bila dirancang dan dilakukan secara efektif. Menurut Mercy (2005) kriteria sistem monitoring yang efektif adalah sebagai berikut ini: 1. Sederhana dan mudah dimengerti (user friendly). Monitoring harus dirancang dengan sederhana namun tepat sasaran. Konsep yang digunakan adalah singkat yaitu sederhana, jelas yaitu mudah dimengerti, dan padat yaitu berbobot. 2. Focus pada beberapa indikator utama. Indikator diartikan sebagai titik krisis dari suatu scope tertentu. Banyaknya indikator membuat pelaku dan obyek monitoring tidak fokus. Maka itu, fokus diarahkan pada indikator utama yang benar-benar mewakili bagian yang dipantau. 3. Perencanaan matang terhadap aspek-aspek penting. Tujuan perancangan sistem adalah aplikasi teknis yang terarah dan terstruktur. Maka itu, perencanaan aspek teknis harus dipersiapkan secara matang dan mengandung unsur 5W1H. 4. Prosedur pengumpulan dan penggalian data. Data yang didapatkan dalam pelaksanaan monitoring pada on going process harus memiliki prosedur yang tepat dan sesuai. Selain itu, hal tersebut bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan proses masuk dan keluarnya data.

7 2.2.1 Tujuan Sistem Monitoring Menurut Amsler (2009) berikut ini merupakan beberapa tujuan dari sistem monitoring, antara lain: 1. Memastikan suatu proses dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sehingga, proses berjalan sesuai jalur yang disediakan (on the track). 2. Menyediakan probabilitas tinggi akan keakuratan data bagi pelaku monitoring. 3. Mengidentifikasi hasil yang diinginkan pada suatu proses dengan cepat. 4. Menumbuh kembangkan motivasi dan kebiasaan positif pekerja. 2.3 Web Menurut Sutarman (2003) website (situs web) adalah merupakan alamat (URL) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu. Website disebut juga dengan WWW (World Wide Web) adalah jaringan beribu-ribu komputer dikategorikan menjadi dua, yaitu server dan client dengan menggunakan software khusus membentuk sebuah jaringan yang disebut jaringan client-server. URL (Uniform Resource Locator) adalah suatu sarana yang digunakan untuk menentukan lokasi informasi pada suatu web server dan dapat diibaratkan suatu alamat, dimana alamat tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu protokol yang digunakan oleh suatu browser untuk mengambil informasi, nama komputer (server) dimana informasi tersebut berada, dan jalur atau path serta nama file dari suatu informasi. 2.4 Key Performance Indicator (KPI) Untuk indikator yang digunakan dalam laporan pengerjaan proyek pembuatan kapal PT Orela Group, sesuai dengan keterangan Staff yang berperan

8 sebagai bagian yang mengurus pembuatan laporan pengerjaan proyek akan dijelaskan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Tabel indikator dashboard laporan pengerjaan proyek No. Indikator Unit Persentase Grade Pengukuran (%) 1. Persentase progres Persen (%) proyek per proyek 2. Biaya keseluruhan Rupiah (Rp) proyek per proyek 3. Biaya pemakaian Rupiah (Rp) material per proyek 4. Biaya sumber daya Rupiah (Rp) manusia per proyek 5. Pemakaian jumlah Angka material per proyek 6. Pembagian durasi waktu Angka main task per proyek Pembagian jumlah 7. tenaga kerja main task Angka per proyek 8. Pemakaian durasi waktu Angka main task per proyek 9. Pemakaian jumlah tenaga kerja main task Angka per proyek Sumber: Dokumen standart monitoring PT Orela Shipyard. 2.5 Visualisasi Menurut Frey (2008) dalam bukunya menyebutkan bahwa sebuah visualisasi yang tepat adalah semacam narasi, memberikan jawaban yang jelas atas pertanyaan tanpa rincian asing. Dengan berfokus pada tujuan awal dari pertanyaan, Anda dapat menghilangkan rincian seperti itu karena pertanyaan itu memberikan acuan untuk apa yang diperlukan dan apa yang tidak perlukan.

9 2.6 Dashboard Menurut Few (2006) dashboard adalah sebuah tampilan visual dari informasi terpenting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih tujuan, digabungkan dan diatur pada sebuah layar, menjadi informasi yang dibutuhkan dan dapat dilihat secara sekilas. Dashboard merupakan tampilan pada satu monitor komputer penuh yang berisi informasi yang bersifat kritis, agar kita dapat mengetahui hal-hal yang perlu diketahui, dan biasanya kombinasi teks dan grafik, tetapi lebih ditekankan pada grafik. 2.6.1 Tujuan Penggunaan Dashboard Menurut Eckerson (2006) menjelaskan bahwa ada beberapa tujuan dari penggunaan dashboard, sebagai berikut: 3. Mengkomunikasikan strategi. 4. Memonitor dan menyesuaikan pelaksanaan strategi. 5. Menyampaikan wawasan dan informasi ke semua pihak. 2.6.2 Jenis Dashboard Menurut Hariyanti (2008) dalam tulisannya menyebutkan pendapat dari Eckerson dan Few bahwa dashboard bisa dikelompokkan sesuai dengan level manajemen yang didukungnya, sebagai berikut: 1. Strategic dashboard. a. Mendukung manajemen level strategis. b. Informasi untuk membuat keputusan bisnis, memprediksi peluang, dan memberikan arahan pencapaian strategis. c. Fokus pada pengukuran kinerja high-level dan pencapaian tujuan strategis organisasi.

10 d. Mengadopsi konsep balance score card. e. Informasi yang diberikan tidak terlalu detil. f. Konten informasi tidak terlalu banyak dan disajikan secara ringkas. g. Informasi disajikan dengan mekanisme yang sederhana, melalui tampilan yang unidirectional. h. Tidak didesain untuk berinteraksi dalam melakukan analisis yang lebih detil. i. Tidak membutuhkan data real time. 2. Tactical dashboard. a. Mendukung manajemen tactical. b. Memberikan informasi yang diperlukan oleh analisis untuk mengetahui penyebab dan kejadian. c. Fokus pada analisis untuk menemukan penyebab dari suatu kondisi atau kejadian tertentu. d. Dengan fungsi drill down dan navigasi yang baik. e. Memiliki konten informasi yang lebih banyak (analisis perbandingan, pola/tren, dan evaluasi kerja). f. Menggunakan media penyajian yang cerdas yang memungkinkan pengguna melakukan analisis terhadap data yang kompleks. g. Didesain untuk berinteraksi dengan data. h. Tidak memerlukan data real time.

11 3. Operational dashboard. a. Mendukung manajemen level operasional. b. Memberikan informasi tentang aktivitas yang sedang terjadi, beserta perubahannya secara real time untuk memberikan kewaspadaan terhadap hal-hal yang perlu direspon secara cepat. c. Fokus pada monitoring aktifitas dan kejadian yang berubah secara konstan. d. Informasi disajikan spesifik, tingkat kedetailan yang cukup dalam. e. Media penyajian yang sederhana. f. Alert disajikan dengan cara yang mudah dipahami dan mampu menarik perhatian pengguna. g. Bersifat dinamis, sehingga memerlukan data real time. h. Didesain untuk berinteraksi dengan data, untuk mendapatkan informasi yang lebih detail, maupun informasi pada level lebih atas (high level data). 3.7 Software Development Life Cycle (SDLC) Menurut Pressman (2010) didalam software development life cycle terdapat beberapa model diantaranya adalah model waterfall, terkadang disebut sebagai siklus hidup klasik, menunjukkan sistematis, pendekatan sekuensial untuk penyebaran perangkat lunak yang dimulai dengan spesifikasi permintaan pelanggan dan berlangsung melalui perencanaan, pemodelan, construction dan deployment yang berakhir pada dukungan yang berkelanjutan dari terselesainya software.

12 Communication Planning Modelling Construction Deployment Gambar 2.1 SDLC dengan metode waterfall (Pressman, 2010) 1. Communication. Pada tahap ini merupakan tahap awal dan tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu observasi, studi literature, dan wawancara. Observasi yaitu terjun langsung ke lokasi untuk mengamati masalah yang terjadi. Studi literature adalah mencari referensi buku-buku untuk menyelesaikan masalah yang ada. Wawancara merupakan proses tanya jawab untuk mendapatkan jawaban untuk mempermudah penyelesaian masalah. 2. Planning. Tahap lanjutan dari communication, pada tahap ini melakukan proses analisis sistem. Analisis sistem dilakukan setelah melakukan tahap communication. Keluaran yang dihasilkan oleh analisis sistem adalah user requirements, dan functional requirements. user requirements merupakan kebutuhan apa saja yang diinginkan oleh pengguna atau user. Sedangkan, functional requirements adalah fungsi-fungsi yang akan digunakan pada aplikasi yang akan dibangun dan tahapan setelah user requirements telah disusun.

13 3. Modelling. Pada tahap ini menjelaskan tentang syarat-syarat yang dibutuhkan untuk merancang sebuah aplikasi yang dapat diperkirakan sebelum masuk pada tahap construction. Tahap ini ternagi menjadi tiga bagian, yaitu data modelling, proses modelling, dan user interface. Ketiga bagian tersebut merupakan dasar untuk pembuatan aplikasi yang akan dilakukan pada tahap berikutnya. 4. Construction. Tahap ini terbagi menjadi dua bagian yaitu coding, dan testing. Coding merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Pada tahap coding merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu aplikasi. Setelah proses coding selesai, maka tahap selanjutnya adalah testing. Testing bertujuan untuk menemukan kesalahankesalahan yang terjadi pada aplikasi yang telah dibangun dan kemudian dilakukan perbaikkan coding agar aplikasi dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. 5. Deployment. Tahap ini merupakan tahap terakhir untuk pembuatan aplikasi. Setelah melakukan analisis, desain, coding, dan testing. Maka aplikasi yang telah dibangun sudah siap untuk digunakan oleh pengguna atau user. Selanjutnya dilakukan pemantauan secara berkala terhadap aplikasi yang dibangun untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak diharapkan.

14 4.8 Database Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalahmasalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, banyak pemakai (multiple user), masalah keamanan (security), masalah kesatuan (integration), dan masalah kebebasan data (data independence).