ANALISIS WACANA PUISI JAWA DALAM HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

ANALISIS WACANA KELUHAN DALAM BAHASA JAWA STUDI KASUS WARGA DESA BANGSRI KECAMATAN PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan ide,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. lisan. Secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, sedangkan secara. sebuah percakapan antar individual atau kelompok.

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. dapat disesuaikan, dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian alat komunikasi, baik komunikasi antara individu yang satu dengan

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan. Seperti yang dinyatakan (Sumarlam, 2008:1) Sarana yang

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH SMP/MTs MATA PELAJARAN BAHASA DAERAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Geguritan merupakan salah satu karya sastra Bali tradisional yang masih

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat. komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM IKLAN ROKOK DI MAJALAH CAKRAM

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

AMIN MUHTADI A

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan luar. Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

STANDAR ISI BAHASA JAWA SD/MI

PENGGUNAAN BAHASA GAUL DAN PADANANNYA DALAM BAHASA BAKU PADA NOVEL LOVE SUCKS CINTA KUYA KARYA CHARMANTHA S. ADJI

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. Besar Bahasa Indonesia (2005: 88), bahasa ialah sistem lambang bunyi

KAJIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN EUFEMISME PADA KEPALA BERITA HARIAN SOLO POS. Naskah Publikasi Ilmiah. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA RUBRIK INDIKATOR HARIAN REPUBLIKA EDISI DESEMBER 2009

PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dapat digunakan secara lisan

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

Transkripsi:

ANALISIS WACANA PUISI JAWA DALAM HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah ANJAR PURWITOSARI A 310060226 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, isi pikiran, maksud, realitas dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan sebagai makhluk sosial. Setiap anggota masyarakat dan komunitas selalu terlibat dalam komunikasi bahasa baik sebagai komunikator (pembicara atau penulis) maupun sebagai komunikan (mitra bicara, penyimak, pendengar atau pembaca). Secara garis besar, dalam berkomunikasi manusia menggunakan media baik media tulis maupun lisan. Media lisan yaitu media tanpa perantara sedangkan tulis menggunakan perantara salah satunya adalah wacana. Wacana dibagi menjadi dua yaitu lisan dan tulisan. Contoh wacana lisan antara lain pidato, khutbah, siaran berita, sementara contoh media tulis misalnya buku, teks kuno, majalah dan lain-lain. Harimurti Kridalaksana (2001:1), mendefinisikan bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbiter dan digunakan masyarakat untuk berhubungan, bekerja sama, berinteraksi dan mengidentivikasi diri. Hal ini senada dengan pernyataan Samsuri (1987:4) bahwa manusia tidak lepas dari 1

2 pemakaian bahasa karena bahasa merupakan alat yang dipakainya untuk pikiran, perasaan, keinginan, dan perbuatan serta sebagai alat untuk mempengaruhi. Menurut Abdul Chaer (2006:373) wacana merupakan satuan bahasa yang lengkap, maka wacana terdapat gagasan, pikiran, atau ide utuh dan bisa dipahami oleh pembaca (dalam wacana teks) atau pandangan (dalam wacana lisan) tanpa keraguan. Sebagai satuan gramatikal tertinggi atau terbesar berarti wacana itu terbentuk dari kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal dan kewarnaan lainnya yang digunakan untuk menyampaikan amanat. Kalimat-kalimat di dalam wacana bukan sesuatu yang berdiri sendiri melainkan saling berkaitan. Bahasa Jawa (BJ) sebagai bahasa Ibu yang di Indonesia sangat banyak digunakan di daerah lain bahkan negara lain akibat transmigrasi (Sudaryanto, dkk, 1993:97). Fungsi bahasa Jawa sendiri antara lain: 1) untuk mengembangkan sastra dan budaya Jawa, 2) aset nasional 3) sebagai alat komunikasi intra-etnik, 4) identitas jatidiri, 5) pengantar proses belajar SD di Jawa, 6) Bahasa pengantar dalam seni pertunjukkan tradisional (Padmaningsih, 2000:1). Penutur Basa Jawa pada umumnya memahami bahwa berbahasa Jawa mempunyai banyak variasi sosial maupun variasi regional. Oleh sebab itu, masyarakat Jawa sangat berhati-hati dalam berbahasa. Mereka sangat memperhatikan ragam bahasa yang digunakan. Dalam berkomunikasi (berbahasa) masyarakat Jawa menekankan pada tepa selira dalam arti kata

3 bahwa penutur dan mitra tutur dalam bahasa Jawa sangat memperhatikan dampak dari kata-kata dan perbuatan mereka terhadap orang lain. Hal ini membawa pengaruh pada perilaku masyarakat Jawa khususnya Bahasa Jawa merupakan warisan nenek moyang dan sangat adiluhung karena di dalamnya terdapat unggah-ungguh yang berfungsi membentuk perilaku (Sundari dalam Padmaningsih, 2000: 17). Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang dapat dikategorikan sebagai struktur wacana yang utuh. Puisi melibatkan ciri bahasa yang dinamis. Pemakaian bahasa dalam puisi tampaknya mengikuti dan selaras dengan perkembangan waktu (periode). Oleh sebab itu setiap pengarang mempunyai cara yang khas dalam menuangkan idenya melalui bahasa yang digunakan. Cara khas tersebut dapat dijadikan sebagai jatidiri seorang pengarang. Tiap periode atau angkatan selalu mempunyai tema tertentu, misalnya dalam sastra Indonesia angkatan 45 selalu bertemakan semangat patriotisme, angkatan 66 bertemakan percintaan, dan sebagainya. Setiap puisi selalu mewakili eranya masing-masing karena terinspirasi dengan keadaan masyarakat pada waktu itu. Dalam mengarang puisi setiap pengarang biasanya menggunakan katakata indah atau bahasa yang khas, sehingga puisi yang diciptakan mempunyai nilai lebih bila dilihat dari segi bahasanya. Padahal bila dikaji lebih dalam, sebuah puisi memiliki pesan atau amanat bahkan gambaran realita kehidupan yang ingin disampaikan kepada pembacanya.

4 Selama ini puisi hanya dilihat dan diperhatikan eksistensinya sebagai puisi, apabila visualisasi dan penampilan bahasanya cenderung berbeda dengan karya sastra lain. Perbedaan itu terlihat dari aneh, kurang memperhatikan struktur gramatikal, kaidah yang tidak biasa dan cenderung ambigu, padahal puisi merupakan wacana utuh. Keutuhan tersebut dapat dilihat berdasarkan pesan dan makna semantis yang dikandung. Untuk memahami puisi perlu dikembalikan kepada kedudukan dan jatidiri (lisensi) sebagai dirinya sendiri. Sebagai struktur wacana, puisi memiliki beberapa aspek yang menjadi syarat bagi keutuhan wacana itu sendiri. Beberapa aspek yang menjadi syarat tersebut antara lain: topikalisasi, gagasan utama, dan pengembangan struktur kebahasaannya. Struktur yang dibangun oleh adanya realitas atau keterkaitan antara bagian satu dengan yang lain dalam wacana tersebut (Mulyana, 2005:108). Puisi Jawa atau geguritan pada dasarnya memilki aspek yang memperlihatkan ciri sebagai bangunan yang utuh sebagai suatu wacana. Puisi-puisi semacam itu banyak bermunculan (dimuat) di media cetak (koran) Solopos. Solopos adalah salah satu media yang konsisten memunculkan puisi atau geguritan yang dapat dikategorikan sebagai puisi Jawa modern. Keberadaan puisi Jawa ini muncul setiap hari Kamis. Wacana puisi Jawa (geguritan) adalah tembang uran-uran awujud purwakanti. Nyanyian yang kata-katanya diulang sebagian diawal teks. Geguritan adalah karangan kang pinathok kaya tembang nanging guru

5 gatra, guru wilangan, guru lagune ora ajeg (Kamus Bahasa Jawa, 2001:270). Karangan yang telah dirumuskan seperti nyanyian tetapi bait, suku kata dan rima tidak tetap. Alasan peneliti tertarik dengan puisi Jawa ini karena ingin melestarikan budaya Jawa yang saat ini semakin tergusur dengan modernisasi. 1.2 Pembatasan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada konteks kultural dan situasi serta tanggapan masyarakat terhadap puisi Jawa atau geguritan yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada bulan Maret 2010, dengan observer mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia yang mengikuti mata kuliah Pewara Bahasa Jawa (PBJ). 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, berikut rumusan masalah pada penelitian ini : 1. Bagaimanakah wujud konteks kultural pada wacana puisi Jawa dalam surat kabar Solopos edisi Januari-Februari 2010? 2. Bagaimanakah wujud konteks situasi pada wacana puisi Jawa dalam surat kabar Solopos edisi Januari-Februari 2010? 3. Bagaimanakah tanggapan masyarakat pada wacana puisi Jawa dalam surat kabar Solopos edisi Januari-Februari 2010?

6 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini antara lain : 1. Mendiskripsikan konteks kultural pada wacana puisi Jawa dalam surat kabar Solopos edisi Januari-Februari 2010? 2. Mendiskripsikan konteks situasi pada wacana puisi Jawa dalam surat kabar Solopos edisi Januari-Februari 2010? 3. Mendiskripsikan tanggapan masyarakat pada wacana puisi Jawa dalam surat kabar Solopos edisi Januari-Februari 2010? 1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : a. Dengan mengetahui segi konteks kultural dalam puisi Jawa dapat menjadi dasar bagi pemahaman makna wacana secara holistik. b. Mengetahui tanggapan masyarakat terhadap puisi Jawa pada kolom geguritan khususnya pada makna. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan daya baca masyarakat akan puisi terlebih lagi puisi Jawa (geguritan). 1.6 Sistem Penulisan Sistematika penulisan disajikan dengan maksud memberikan gambaran secara garis besar mengenai masalah-masalah yang akan diuraikan dan

7 dibahas secara menyeluruh. Adapun sistematika penulisan tersebut dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tujuan Pustaka Bab ini meliputi tinjauan pustaka, landasan teori, dan kerangka berfikir yang terdiri dari (1) wacana : pengertian wacana, jenis wacana, media wacana, bentuk wacana, pengertian wacana puisi Jawa, (2) konteks kultural: pengertian dan contohnya, (4) konteks situasi: konteks fisik, konteks epistermis, dan konteks sosial, (5) surat kabar: pengertian dan hakikat Solopos, (6) Tanggapan: pengertian. Bab III Metode Penelitian Bab ini berisi objek penelitian, sumber data, data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan penyajian hasil analisis. Bab IV Hasil Penelitian Bab ini merupakan inti dari penelitian berupa hasil penelitian dan pembahasan yang berisi gambaran umum wacana puisi Jawa geguritan harian Solopos, konteks kultural, konteks situasi yang meliputi konteks fisik, konteks

8 epistermis dan konteks sosial, serta analisis tanggapan mahasiswa terhadap wacana geguritan yang dikaji. Bab V Penutup saran. Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan