PENDAHULUAN. Dewasa ini tersedia beragam jenis kontrasepsi hormonal sehingga dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan bahwa pada wanita usia tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang masih menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DENGAN PROFIL LIPID PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

SKRIPSI. Diajukan oleh : Enny Suryanti J

BAB I PENDAHULUAN. infeksi dan kekurangan gizi telah menurun, tetapi sebaliknya penyakit degeneratif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data WHO di dalam mortality country fact sheet menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama kematian di dunia. Menurut organisasi kesehatan dunia

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berpendapat usia setiap manusia sudah ditentukan oleh Tuhan, sampai usia. tertentu, yang tidak sama pada setiap manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. kelainan pada sekresi insulin, kerja insulin atau bahkan keduanya. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik anovulasi, hiperandrogenisme, dan/atau adanya morfologi ovarium polikistik.

BAB 1 PENDAHULUAN. kolesterol yang meningkat dapat memfasilitasi proses penyempitan pembuluh. terjadinya penyakit jantung dan stroke (Davey, 2006).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian. 1

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat ini PJK

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tipe 2 di dunia sekitar 171 juta jiwa dan diprediksi akan. mencapai 366 juta jiwa tahun Di Asia Tenggara terdapat 46

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan defisit neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah. untuk pasien dan keluarganya (Adibhatla et al., 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. Amerika Serikat misalnya, angka kejadian gagal ginjal meningkat tajam dalam 10

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun organ) karena suatu organisme harus menukarkan materi dan energi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

PERBAIKAN KADAR LIPID DARAH PADA MENCIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh dunia (Park & Kim,2012). Sekitar 2,8 juta orang dewasa meninggal

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia sebanyak jiwa terdiri atas jiwa

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara penggorengan.kebutuhan akan konsumsi minyak goreng meningkat

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak,

BAB 1 PENDAHULUAN. Data WHO (1995) mencatat bahwa di seluruh dunia terdapat 50 juta kematian tiap

BAB I PENDAHULUAN. Bawang putih (Allium sativum) adalah nama tanaman dari genus Allium

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit dengan angka kematian terbesar

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Di Amerika, nyeri kepala lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat kadar kolesterol darah sangat sulit dikendalikan dan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. fibrosa yang longgar. Skin tag dapat berupa tonjolan kecil, lunak dan mempunyai

PENDAHULUAN. kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari kolesterol total, trigliserida (TG), Low Density Lipoprotein (LDL) dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 2014). Penyakit metabolik dan degeneratif saat ini tidak hanya menyerang usia lanjut,

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup. Proses menjadi tua memang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. darah, efek terhadap paru, kekebalan tubuh hingga sistem reproduksi. 1 Meski

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung, paru-paru, otot dan sendi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. utama kematian di negara dengan pendapatan rendah dan menengah

I. PENDAHULUAN. kadar kolesterol total terutama Low Density Lipoprotein (LDL) dan diikuti

I. PENDAHULUAN. Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan dimana kadar kolesterol serum

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

A. Keluarga Berencana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. atau gabungan keduanya (Majid, 2007). Penyakit jantung dan pembuluh darah

Transkripsi:

B A B I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini tersedia beragam jenis kontrasepsi hormonal sehingga dapat membingungkan para dokter dan masyarakat akan pilihan kontrasepsi mana yang terbaik. Yang terutama adalah mengetahui jenis hormon, dosis, cara kerja, efek samping dan cara pemberiannya. (1) Penggunaan kontrasepsi hormonal sebagai salah satu alat kontrasepsi meningkat tajam. Menurut WHO, dewasa ini hampir 380 juta pasangan menjalankan keluarga berencana dan 65 75 juta diantaranya, terutama di negara berkembang, menggunakan kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi hormonal yang digunakan dapat memiliki dampak positif ataupun negatif terhadap berbagai organ wanita, baik organ genitalia maupun nongenitalia. (2) Depo Medroxyprogesteron Acetate (DMPA) adalah kontrasepsi yang sering dipakai luas. Adapun cara kerja utama DMPA sebagai kontrasepsi adalah menekan ovulasi. DMPA menghambat sekresi hipofisis, terutama pelepasan siklik dari Luteinizing Hormon (LH) dan Folicle Stimulating Hormon (FSH), dengan menekan sintesis estradiol (E2) dan progesteron dari ovarium. (1) Progesteron adalah hormon progestasional endogen yang pertama sekali diketahui mampu memberikan efek kontraseptif, namun efek penggunaannya hingga kini

masih perlu terus diamati sepanjang masa kehidupan. (3) Lipoprotein adalah kompleks lipid dan protein yang penting untuk transpor kolesterol, trigliserida dan vitamin larut lemak. Hingga kini kelainan pada lipoprotein lebih diperdalam oleh ahli lipid (lipidologis), namun komplikasi klinis dari penyakit aterosklerosis kardio-vaskular telah membawa masalah ini menjadi terapi dan diagnostik bagi pada ahli penyakit dalam. (4) Patogenesa kolesterol sebagai penyebab penyakit jantung dan pembuluh darah, hingga kini masih dalam perdebatan. Penilitian oleh Anitschow pada hewan yang mendapat makanan tinggi kolesterol menunjukkan adanya hubungan erat kolesterol terhadap kejadian penyakit kardio-vaskular. Pada penelitian di abad-20, setelah ditemukannya alat ultrasentrifugasi, diperoleh data bahwa adanya hubungan erat antara Low density Lipoprotein (LDL) dan Very Low Density Lipoprotein (VLDL) terhadap kejadian penyakit jantung koroner (PJK); dan High Density Lipoprotein (HDL) diketahui ternyata merupakan fraksi protektor. (5) Banyak ahli berpendapat bahwa penggunaan DMPA tidak menyebabkan perubahan pada metabolisme lipid, tetapi justru banyak penelitian menemukan adanya perubahan profil lipid (kolesterol total, HDL, LDL dan Trigliserida) serum pada penggunaan DMPA jangka panjang. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada endotel dinding pembuluh darah yang merupakan faktor risiko terjadinya aterosklerosa. (2,5) Limacher M.C (2002), pada penelitiannya mendapatkan bahwa penggunaan DMPA sangat berhubungan erat dengan perubahan fungsi endotel pembuluh darah. Akibat

penggunaan DMPA jangka panjang mempunyai efek terhadap kardio-vaskular. (6) Kaunitz A.M (1994), mengatakan bahwa penggunaan jangka panjang DMPA tiap 3 bulan secara intra-muskular, dapat menginduksi perubahan metabolisme lipid sehingga dapat memicu resiko terjadinya penyakit arterosklerosis. (7) Shirling dkk (1981), pada penelitiannya terhadap hewan uji coba, mendapatkan bahwa terjadi peningkatan serum kolesterol, fospolipid dan asam lemak non esterifikasi pada hewan uji coba yang diberikan progesteron.namun kadar trigliserida dalam batas normal, begitu pula dengan produksi trigliseridanya juga dalam batas normal. (8) DMPA dapat menyebabkan retensi air dan menyebabkan edema. Pada sistim kardiovaskuler dapat menurunkan kadar HDL plasma (penurunan HDL dikaitkan dengan peningkatan insidensi infark miokardium) dengan mengurangi efek protektif kardiovaskuler oleh estrogen. Pada penelitian uji klinik yang melibatkan multi-sentral oleh WHO, didapati adanya peningkatan metabolisme lipid dalam periode beberapa minggu setelah penyuntikan. Hasil temuan ini bila ditemui, hingga kini masih belum ada yang melaporkan, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan profil lipid tahunan untuk melihat efek penggunaan DMPA jangka panjang. Akibat perubahan pada profil lipid ini yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, maka menjadi suatu pertimbangan dalam pemilihan kontrasepsi DMPA. (9-19) Faddah L.M dkk (2005), pada penelitiannya mengenai pengaruh pemakaian DMPA terhadap stres oksidatif, profil lipid dan fungsi hati, didapatkan bahwa DMPA aman wanita muda dan sehat, namun disarankan pengawasan berkala mencakup berat

badan, pola hidup, aktivitas dan kontrol diet. (20) Mengingat di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara belum pernah melakukan penelitian ini, maka peneliti berminat untuk melakukan penelitian ini, dengan harapan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar. 1.2. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian, bahwa belum diketahui hubungan penggunaan DMPA terhadap profil lipid. 1.3. HIPOTESA Ada hubungan penggunaan DMPA terhadap profil lipid. 1.4. TUJUAN PENELITIAN 1.4.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui profil lipid pada pemakaian DMPA selama 1 tahun 1.4.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui hubungan pemakaian DMPA selama 1 tahun terhadap kadar kolesterol total. 2. Untuk mengetahui hubungan pemakaian DMPA selama 1 tahun terhadap kadar LDL 3. Untuk mengetahui hubungan pemakaian DMPA selama 1 tahun terhadap kadar HDL 4. Untuk mengetahui hubungan pemakaian DMPA selama 1 tahun terhadap kadar

Trigliserida (TGT) 1.5. MANFAAT PENELITIAN 1 Melalui penelitian ini dapat diketahui apakah penyuntikan DMPA terbukti dapat mengganggu metabolisme lipid. 2 Bila didapati penyuntikan DMPA mengganggu metabolisme lipid, maka perlu pengawasan profil lipid berkala terhadap penggunaan DMPA jangka panjang untuk menghindari resiko PJK.