2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG PERSETUJUAN ALIH ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN/KEDOKTERAN GIGI

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG REGISTRASI ULANG DOKTER DAN DOKTER GIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2014, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lemb

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 te

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HERIANDI SUTADI DIVISI REGISTRASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURANKONSIL KEDOKTERANINDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKAT KELAIKANPRAKTIKKEDOKTERAN (CERTIFICATE OF GOOD STANDING)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

2014, No.298.

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 93 Tahun 2016 Seri E Nomor 45 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

1 P : Menurut anda, apakah website Konsil Kedokteran Indonesia bermanfaat untuk kebutuhan informasi?

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negar

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER GIGI KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 317/MENKES/PER/III/2010 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN WARGA NEGARA ASING DI INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK ELEKTROMEDIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG

2017, No Pembayaran Surat Tanda Registrasi Dokter dan Dokter Gigi dan Sertifikat Kelaikan Praktik Kedokteran (Certificate of Good Standing) pa

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

a. bahwa untuk mengoptimalkan pelayanan publik dalam memenuhi penyelenggaraan persetujuan alih ilmu aplikasi yang muktahir dan komprehensif berbasis

KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA, SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 242, Tam

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lemb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL. BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 512/MENKES/PER/IV/2007 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 253/PMK.03/2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

2016, No melakukan revisi terhadap Standar Pendidikan dan Standar Kompetensi Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Ke

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR : 1 /KKI/PER/ I /2010 TENTANG REGISTRASI DOKTER PROGRAM INTERNSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91/PMK.03/2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG REGISTRASI TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN. BAB...

Peraturan Menteri Keuangan 229/PMK.03/2014 tgl 18 Desember 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 229/PMK.03/2014 TENTANG PERSYARATAN SERTA PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN SEORANG KUASA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN KE LUAR NEGERI

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 ten

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PMK.03/2015 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/PMK.03/2015 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

7. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI

Peran Kolegium dan Masalah Perijinan Praktik untuk pelatihan dalam rangka. Pelaksanaan Sanksi Disiplin Profesi Kedokteran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG WAJIB KERJA DOKTER SPESIALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PEREKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG IZIN DAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK PSIKOLOG KLINIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.41, 2011 KEMENTERIAN KESEHATAN. Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran. Keanggotaan.

2017, No Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lem

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 22 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK

2 c. bahwa untuk memberikan pedoman pelaksanaan, meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak, serta memberikan kepastian hukum, perlu diatur ketentuan m

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan: 1. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Ang

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER GIGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.319, 2014 KONSIL KEDOKTERAN. Registrasi. Berbasis Elektronik. Sistem Informasi.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/PMK.01/2012 TENTANG PERSYARATAN UNTUK MENJADI KUASA HUKUM PADA PENGADILAN PAJAK

SURAT EDARAN NOMOR HK.03.03/MENKES/274/2014 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG IZIN PRAKTEK KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN WARGA NEGARA ASING

KONSIL KEDOKTERA,N INDONESIA SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTEUAN INDONESIA NOM OR 7 TAHUN 2012 TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PERAWAT ANESTESI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.741, 2015 KKI. Praktik Kedokteran. Sertifikat Kelaikan. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKAT KELAIKAN PRAKTIK KEDOKTERAN (CERTIFICATE OF GOOD STANDING) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memberikan kepastian hukum dalam melakukan Praktik Kedokteran di lingkup pendidikan, pelatihan, penelitian, dan/atau pelayanan kesehatan termasuk bakti sosial ke luar wilayah negara Republik Indonesia, Dokter dan Dokter Gigi harus teregistrasi serta tidak sedang menjalani sanksi atas pelanggaran etika profesi, disiplin ilmu kedokteran/kedokteran gigi, dan/atau hukum, perlu diberikan sertifikat kelaikan melakukan Praktik Kedokteran dari Konsil Kedokteran Indonesia; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia tentang Sertifikat Kelaikan Praktik Kedokteran (Certificate of Good Standing); Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik

2015, No.741 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2013 tentang Pendayagunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing di Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1320); 3. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang Registrasi Sementara dan Registrasi Bersyarat Bagi Dokter dan Dokter Gigi Warga Negara Asing (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG SERTIFIKAT KELAIKAN PRAKTIK KEDOKTERAN (CERTIFICATE OF GOOD STANDING). BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ini yang dimaksud dengan: 1. Sertifikat Kelaikan Praktik Kedokteran (Certificate of Good Standing) yang selanjutnya disebut SKPK adalah sertifikat yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia bagi Dokter dan Dokter Gigi yang masih teregistrasi, serta tidak sedang menjalani sanksi atas pelanggaran etika profesi, disiplin ilmu kedokteran/kedokteran gigi, dan/atau hukum. 2. Praktik Kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Dokter dan Dokter Gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan. 3. Dokter dan Dokter Gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundangundangan. 4. Pemohon adalah Dokter dan Dokter Gigi warga negara Indonesia atau warga negara asing yang teregistrasi di KKI yang akan melakukan Praktik Kedokteran di lingkup pendidikan, pelatihan, penelitian, dan/atau pelayanan kesehatan termasuk bakti sosial di suatu negara di luar wilayah negara Republik Indonesia.

3 2015, No.741 5. Surat Tanda Registrasi Dokter dan Dokter Gigi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia kepada Dokter dan Dokter Gigi yang telah diregistrasi. 6. Surat Verifikasi Status Registrasi (Letter of Registration Status) yang selanjutnya disebut SVSR adalah surat keterangan yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia, menyatakan Pemohon pernah teregistrasi di Konsil Kedokteran Indonesia. 7. Konsil Kedokteran Indonesia yang selanjutnya disingkat KKI adalah suatu badan otonom, mandiri, nonstruktural, dan bersifat independen, yang terdiri atas Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi. 8. Organisasi Profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia untuk Dokter dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk Dokter Gigi. Pasal 2 KKI merupakan badan regulator profesi kedokteran/kedokteran gigi (professional medical/dental regulatory authority) di Indonesia yang diakui oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia, mempunyai fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan, serta pembinaan Dokter dan Dokter Gigi yang menjalankan Praktik Kedokteran, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis. Pasal 3 (1) SKPK ekuivalen dengan Letter of Good Standing (LOG), Certificate of Current Professional Status (CCPS), dan/atau surat keterangan lainnya yang memiliki fungsi sama. (2) SVSR ekuivalen dengan Letter of Past Good Standing (LOPG) dan/atau surat keterangan lainnya yang memiliki fungsi sama. Pasal 4 Pengaturan tentang SKPK bertujuan untuk memberikan informasi, kepastian hukum bagi Dokter dan Dokter Gigi serta badan regulator profesi kedokteran di negara tujuan tempat melakukan Praktik Kedokteran di lingkup pendidikan, pelatihan, penelitian, dan/atau pelayanan kesehatan termasuk bakti sosial, untuk mendapatkan penilaian sebagai salah satu pertimbangan dalam pemberian kewenangan pelaksanaan Praktik Kedokteran dimaksud. Pasal 5 Pengaturan tentang SKPK ini meliputi: a. persyaratan SKPK bagi Pemohon yang STR-nya masih berlaku dan SVSR bagi Pemohon yang STR-nya sudah tidak berlaku;

2015, No.741 4 b. tata cara pengajuan permohonan SKPK dan SVSR; c. penerbitan SKPK dan SVSR; d. masa berlaku SKPK; e. pengiriman SKPK atau SVSR ditujukan secara langsung kepada badan regulator profesi kedokteran/kedokteran gigi (professional medical/dental regulatory authority) di negara tujuan Pemohon. BAB II PERSYARATAN SKPK DAN SVSR Pasal 6 Untuk memperoleh SKPK, Pemohon harus memenuhi persyaratan: a. memiliki STR yang masih berlaku; b. terdapat bukti permintaan dari badan regulator profesi kedokteran/ kedokteran gigi di negara tujuan Pemohon terkait dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3; c. memiliki surat keterangan tidak sedang menjalani sanksi atas pelanggaran etika profesi kedokteran/kedokteran gigi dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia/Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia; d. memiliki surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian setempat; dan e. memiliki bukti asli pembayaran biaya pengurusan SKPK. Pasal 7 Untuk memperoleh SVSR, Pemohon harus memenuhi persyaratan: a. memiliki STR yang pernah teregistrasi di KKI; dan b. memiliki/membuat dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e. BAB III TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN SKPK DAN SVSR Pasal 8 (1) Pemohon mengisi formulir permohonan atau aplikasi SKPK dan menyerahkannya kepada KKI dengan melampirkan: a. fotokopi STR yang masih berlaku; dan b. dokumen asli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e.

5 2015, No.741 (2) Aplikasi SKPK yang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan KKI ini. Pasal 9 (1) Pemohon mengisi formulir permohonan atau aplikasi SVSR dan menyerahkannya kepada KKI dengan melampirkan: a. fotokopi STR yang pernah teregistrasi di KKI; dan b. dokumen asli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b, huruf c, dan huruf d. (2) Aplikasi SVSR yang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara mutatis mutandis sesuai aplikasi SKPK sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan KKI ini. BAB IV PEMROSESAN DAN PENERBITAN SKPK DAN SVSR Pasal 10 Penerbitan SKPK dan SVSR dilakukan setelah aplikasi dan berkas persyaratan diverifikasi dan divalidasi sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan KKI ini dan peraturan perundang-undangan. Pasal 11 SKPK dan SVSR Pemohon ditandatangani oleh: a. Ketua Konsil Kedokteran selaku registrar untuk dokter dan dokter spesialis; dan b. Ketua Konsil Kedokteran Gigi selaku registrar untuk dokter gigi dan dokter gigi spesialis. Pasal 12 (1) Penerbitan SKPK dan SVSR dilakukan dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak aplikasi diterima oleh KKI dan telah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan KKI ini. (2) SKPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan KKI ini. (3) SVSR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan KKI ini.

2015, No.741 6 BAB V MASA BERLAKU SKPK Pasal 13 (1) SKPK berlaku selama 3 (tiga) bulan sejak tanggal ditetapkan. (2) SKPK yang telah habis masa berlakunya, SKPK tersebut dinyatakan tidak berlaku. (3) Jika Dokter dan Dokter Gigi memerlukan SKPK baru karena ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Dokter dan Dokter Gigi tersebut harus mengajukan permohonan SKPK baru. BAB VI PENGIRIMAN SKPK DAN SVSR Pasal 14 (1) KKI mengirimkan lembar asli SKPK dan SVSR secara langsung kepada badan regulator profesi kedokteran/kedokteran gigi (professional medical/dental regulatory authority) di negara tujuan Pemohon. (2) Untuk mendukung pengiriman sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KKI dapat mengirimkan hasil pemindaian (scan) dari lembar asli SKPK dan SVSR ke alamat surat elektronik (e-mail) badan regulator profesi kedokteran/kedokteran gigi (professional medical/dental regulatory authority) di negara tujuan Pemohon. (3) SKPK dan SVSR yang dikirim langsung kepada badan regulator kedokteran/kedokteran gigi yang diakui oleh pemerintah negara tujuan Pemohon ditulis dalam bahasa Inggris. Pasal 15 (1) KKI tidak menerbitkan salinan SKPK untuk Pemohon. (2) Pemohon dapat meminta secara tertulis salinan SVSR kepada KKI. Pasal 16 Besaran biaya untuk pemrosesan dan pengiriman SKPK atau SVSR ke badan regulator profesi kedokteran/kedokteran gigi (professional medical/dental regulatory authority) di negara tujuan Pemohon, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. KKI dapat meminta SKPK: a. dokter; BAB VII PERMINTAAN SKPK OLEH KKI Pasal 17

7 2015, No.741 b. dokter spesialis; c. dokter gigi; dan d. dokter gigi spesialis; warga negara asing yang akan melakukan Praktik Kedokteran di Indonesia dari badan regulator profesi kedokteran/kedokteran gigi (professional medical/dental regulatory authority) di negara asal Pemohon sebagai bukti telah memiliki kelaikan Praktik Kedokteran. BAB VIII PENUTUP Pasal 18 Peraturan KKI ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan KKI ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 April 2015 KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA, BAMBANG SUPRIYATNO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 25 Mei 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, YASONNA H. LAOLY