RANCANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI DAN SEKJEN KOMISI YUDISIAL

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MPR RI, SEKJEN DPD RI DAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

REKAP RKAKL-DIPA Tahun Anggaran 2015

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN KPK, KOMNAS HAM DAN PPATK

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI DENGAN KOMISI II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI. Kamis, 8 Maret 2012

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2017 TENTANG

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

MENTERI KEUANGAN R I

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 116 TAHUN 2017 TENTANG

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2011

LAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR-RI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UU 3/1994, PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1991/1992. Tentang: PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1991/1992

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156 /PMK.07/2007 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Transfer ke Daerah dan Dana Desa, persetujuan atas pembagian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau untuk provinsi/kabupaten/kota yang d

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. UMUM. Saldo...

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Menurut Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Dialokasikan dala

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

2017, No Kerja Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Neg

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

2016, No Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (L

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

Disampaikan Dalam Pembekalan Tenaga Ahli DPR RI Tanggal April /3/2013 Biro Analisa APBN 1

2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RAKYAT REPUBLIK INDONESI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 6

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. SIKLUS ABPN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGHEMATAN ANGGARAN JILID II

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 60/PMK.07/2008 TENTANG DANA ALOKASI CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN,

: Menteri Dalam Negeri, Kepala BNPP, Ketua KPU, Ketua Bawaslu

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

TEMA OPTIMALIASI ANGGARAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN

2016, No Peraturan Jaksa Agung Nomor Per-009/A/JA/01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia sebagaimana telah d

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1992 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1991/1992

Transkripsi:

RANCANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---------------------------- CATATAN RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN JAKSA AGUNG RI --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 217-218 Masa Persidangan : V Rapat ke : Sifat : Terbuka Jenis Rapat : Rapat Kerja Hari/tanggal : Selasa, 5 Juni 218. Waktu : Pukul 1.15 12. WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi III DPR RI. I. PENDAHULUAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN Rapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung dibuka pukul 1.15 WIB oleh Wakil Ketua Komisi III, H. Desmond Junaidi Mahesa, SH.,M.H. dengan agenda rapat membahas mengenai : Pembahasan RKA-K/L dan RKP K/L 219 Tanya Jawab Kesimpulan/Penutup II. POKOK POKOK PEMBAHASAN 1. Beberapa hal yang disampaikan Komisi III DPR RI kepada Jaksa Agung, diantaranya adalah sebagai berikut : Meminta penjelasan realisasi yang telah berjalan anggaran 218 di Agung Meminta penjelasan terkait renstra kejaksaan agung, dimana disusun untuk 5 tahun, seharusnya tahapan tahapan renstra kejaksaan di akomodir oleh pemerintah cq Kemenkeu Meminta penjelasan terkait dengan kejaksaan kekurangan anggaran Rp. 2,4 trilyun, kejaksaan di daerah masih kekurangan anggaran untuk pidsus dan pidum Meminta penjelasan terkait dengan perlunya Agung membangun sistem berbasis IT Menyampaikan bahwa sarpras kejaksaan di daerah masih minim, mendukung pembangunan 7 Kejari terutama untuk daerah terpencil. 1

Meminta penjelasan terkait dengan sampai sejauhmana kebutuhan anggaran 3,6 trilyun yang diusulkan Agung, apa urgensinya. Apabila hal ini tidak disetujui apa akibatnya bagi Agung, apa saja kekurangannya. Perlu adanya dukungan penambahan atase terutama untuk Negara yang banyak TKI untuk membela hak-hak para TKI. Diperlukan perhatian untuk kejaksaan di daerah terutama daerah terpencil sehingga perlu mendapat tunjangan lebih Pda dasarnya dapat menerima usulan Agung, namun untuk poin 8 dan 9 dalam bahan yang disampaikan ini masih perlu diberikan masukan secara tertutup. Perlu diperbaiki pola penyusunan anggaran, mesti dilihat mana program kegiatan yang memerlukan perhatian lebih (money follow program), lebih baik pagu indikatif yang akan disampaikan dalam nota keuangan di sampaikan ke Komisi III. Kedepannya perlu dilakukan exercise agar pengurangan anggaran tersebut tidak mengganggu kinerja Kejagung. Meminta penjelasan terkait dengan soal barang rampasan, berapa hasil pengembalian kerugian kepada Negara, bahwa tgl 18 Mei 218 ada pengembalian kerugian uang Negara dalam bentuk uang cash, berharap hal ini tidak terulang. Meminta penjelasan terkait dengan anggaran kejaksaan dibanding kepolisian dimana kepolisian mencapai Rp.83 trilyun, sedangkan kejaksaan hanya 1 digit, seharusnya anggaran kejaksaan mencapai paling tidak Rp.4 trilyun. Meminta penjelasan terkait dengan beberapa proses pembangunan sarpras di daerah yang belum dibangun. Meminta penjelasan terkait dengan pengadaan senjata untuk aparat kejaksaan. Meminta penjelasan terkait dengan anggaran kejaksaan yang menurun, apakah karena kemampuan fiskal negara yang sedang buruk atau memang karena tingkat serapan kejaksaan yang rendah. Bahwa sebagai unsur criminal justice system seharusnya anggaran kejaksaan tidak beda jauh dengan kepolisian. Meminta penjelasan terkait dengan tidak adanya program penanganan sengketa pemilu, mengingat mendekati tahun 219. 2. Beberapa hal yang disampaikan oleh Jaksa Agung, diantaranya adalah sebagai berikut : Berdasarkan surat Jaksa Agung RI Nomor : B- 2/A/Cr.2/1/218 tanggal 5 Januari 218 Perihal Kebutuhan Anggaran RI Tahun Anggaran 219, RI mengajukan usul kebutuhan anggaran RI TA 219 sebesar Rp. 9.572.549.684.,- (sembilan triliun lima ratus tujuh puluh dua milyar lima ratus empat puluh sembilan juta enam ratus delapan puluh empat ribu rupiah) dengan perincian per Program sebagai berikut : No. Program Kebutuhan TA 219 1. Dukungan Manajemen dan Rp.4.276.121.66.- Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya RI 2

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur RI 3. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur RI 4. Pendidikan dan Pelatihan Aparatur 5. Program Penyelidikan/ Pengamanan /Penggalangan Permasalahan Hukum di Bidang IPOLEKSOSBUD Hukum dan Hankam 6. Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Umum 7. Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Khusus, Pelanggaran Ham yang Berat dan Perkara Tindak Pidana Korupsi 8. Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara Jumlah Rp.3.653.151.969.,- Rp.29.637.968.,- Rp.18.2..,- Rp.28.628.723.,- Rp.642.395.89.,- Rp.476.125.379.,- Rp.34.288.23.,- Rp.9.572.549.684.,- Berdasarkan surat Jaksa Agung RI Nomor : B- 38/A/Cr.2/1/218 tanggal 7 Maret 218 Perihal Penyampaian Usulan Tambahan Kebutuhan Anggaran RI Tahun Anggaran 219, yang pada intinya RI untuk Tahun Anggaran 219 mengusulkan tambahan kebutuhan anggaran sebesar Rp.194.629.184.,- (seratus sembilan puluh empat milyar enam ratus dua puluh sembilan juta seratus delapan puluh empat ribu rupiah) dengan perincian per Program sebagai berikut : No. Program Kebutuhan TA 219 1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya RI Rp.98.916.43.,- 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur RI - 3. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur RI - 4. Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Rp.16.9.337.,- 5. Program Penyelidikan/ Pengamanan /Penggalangan Permasalahan Hukum di Bidang IPOLEKSOSBUD Hukum dan Hankam Rp.68.542.897.,- 6. Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Umum - 7. Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Pidana Khusus, Pelanggaran Ham yang Berat dan Perkara Tindak Pidana Korupsi Rp.44.637.,- 3

8. Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara Jumlah Rp.1.639.27.,- Rp.194.629.184.,- Dengan demikian usulan anggaran RI tahun anggaran 219 yang semula Rp.9.572.549.684.,- (sembilan triliun lima ratus tujuh puluh dua milyar lima ratus empat puluh sembilan juta enam ratus delapan puluh empat ribu rupiah) menjadi Rp. 9.767.178.868.,- (sembilan triliun tujuh ratus enam puluh tujuh milyar seratus tujuh puluh delapan juta delapan ratus enam puluh delapan ribu rupiah). Adapun anggaran sebesar Rp. 9.767.178.868.,- (sembilan triliun tujuh ratus enam puluh tujuh milyar seratus tujuh puluh delapan juta delapan ratus enam puluh delapan ribu rupiah) akan digunakan untuk membiayai 8 (delapan) program sebagai berikut : No. Program Kebutuhan TA 219 1. Dukungan Manajemen dan Rp.4.375.37.649.,- Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya RI 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Rp.3.653.151.969.,- Aparatur RI 3. Pengawasan dan Peningkatan Rp.29.637.968.,- Akuntabilitas Aparatur RI 4. Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Rp.196.29.337.,- 5. Program Penyelidikan/ Pengamanan Rp.349.171.62.,- /Penggalangan Permasalahan Hukum di Bidang IPOLEKSOSBUD Hukum dan Hankam 6. Program Penanganan dan Rp.642.395.89.,- Penyelesaian Perkara Pidana Umum 7. Program Penanganan dan Rp.476.566.16.,- Penyelesaian Perkara Pidana Khusus, Pelanggaran Ham yang Berat dan Perkara Tindak Pidana Korupsi 8. Program Penanganan dan Penyelesaian Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara Rp.44.927.5.,- Jumlah Rp. 9.767.178.868.,- Berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan RI Nomor : S- 269/MK.2/218 dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor : B- 29/M.PPN/D.8/KU.1.1/ 4/218 tanggal 16 April 218 hal Pagu Indikatif K/L Tahun 219, bahwa RI dalam TA 219 memperoleh pagu indikatif sebesar Rp. 6.146.271.982.,- (enam triliun seratus empat puluh enam milyar dua ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus delapan puluh dua ribu rupiah) yang jika dibandingkan dengan Pagu anggaran TA 218 4

mengalami penurunan anggaran sebesar Rp. 24.333.693.,- (dua ratus empat puluh milyar tiga ratus tiga puluh tiga juta enam ratus sembilan puluh tiga ribu rupiah) dengan perincian jenis belanja sebagai berikut : No Jenis. Belanja 1. Belanja Operasiona l Pegawai 2. Belanja Operasiona l Barang 3. Belanja Barang Non Operasiona l Jumlah Pagu 218 2.889.983.. Pagu Indikatif 219 2.79.749.318. Selisih (+/-) 99.233.682. 737.219.645. 688.657.18. 48.562.627. 2.759.43.3. 6.386.65.675. 2.666.865.646. 6.146.271.982. 92.537.384. 24.333.693. Dengan Pagu Indikatif TA 219 sebesar Rp. 6.146.271.982.,- (enam triliun seratus empat puluh enam milyar dua ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus delapan puluh dua ribu rupiah) anggaran yang dapat disusun per Program adalah sebagai berikut : (dalam ribuan Rupiah) PROGRA M Dukungan Manajeme n dan Pelaksana an Tugas Teknis Lainnya RI Peningkata n Sarana dan Prasarana Aparatur RI Pengawas an dan Peningkata OPERASIONAL BELANJA PEGAWAI BELANJA OPERASIO NAL BELANJA NON OPERASIONAL JUMLAH 2.76.379.418 79.14.813 229.354.99 3.698.839.14 1.499.663.344 1.499.663.344 1.256.678 3.625.88 31.882.486 5

n Akuntabilit as Aparatur RI Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Program Penyelidika n/ Pengaman an /Penggalan gan Permasala han Hukum di Bidang IPOLEKSO SBUD Hukum dan Hankam Program Penangana n dan Penyelesai an Perkara Pidana Umum Program Penangana n dan Penyelesai an Perkara Pidana Khusus, Pelanggara n Ham yang Berat dan Perkara Tindak Pidana Korupsi Program Penangana n dan Penyelesai 3.369.9 22.638.963 31.223.881 84.232.744 1.739.324 77.197.38 78.936.362 1.187.481 54.163.231 55.35.712 1.497.416 228.267.196 229.764.612 17.62.582 17.62.582 6

an Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara JUMLAH 2.79.749.318 737.424.675 2.618.97.989 6.146.271.982 Pada hari Senin tanggal 14 Mei 218 bertempat di Ruang Rapat Jaksa Agung Muda Pembinaan Agung RI, telah dilaksanakan Pertemuan Tiga Pihak (Trilateral Meeting) antara RI, Bappenas dan Kementerian Keuangan yang membahas Pagu Indikatif RI TA 219 dan Proyek Prioritas Nasional. Pada pembahasan tersebut, telah kami sampaikan bahwa Pagu Indikatif RI TA 219 sebesar Rp. 6.146.271.982.,- (enam triliun seratus empat puluh enam milyar dua ratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus delapan puluh dua ribu rupiah), belum dapat mencukupi untuk membiayai kebutuhan riil seluruh Program RI tahun 219 terutama belanja operasional pegawai yang mengalami kenaikan grade tunjangan Kinerja (remunerasi) berdasarkan surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: B/275/M.SM.4./217 tanggal 29 September 217 perihal Persetujuan Perubahan Hasil Evaluasi Jabatan di Lingkungan Republik Indonesia. Setelah dilakukan pembahasan pada pertemuan Trileral Meeting tersebut, telah dibahas antara lain : 1. Proyek Prioritas Nasional RI yang akan dilaksanakan pada tahun 219 terdapat pada 4 Program RI dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 163.331.728.,- (seratus enam puluh tiga milyar tiga ratus tiga puluh satu juta tujuh ratus dua puluh delapan ribu rupiah) 2. Prioritas Bidang RI yang akan dilaksanakan pada tahun 219 terdapat pada pada 5 Program RI dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 659.839..,- (enam ratus lima puluh sembilan milyar delapan ratus tiga puluh sembilan juta ribu rupiah) Beberapa hal lainnya yang disampaikan oleh Jaksa Agung, diantaranya sebagai berikut: Bahwa mendapatkan predikat WTP dari BPK Bahwa Jaksa Agung Muda Pembinaan yang sangat mengetahui secara rinci tentang anggaran di Agung Kejagung masih menunggu ijin pembangunan 7 kantor baru kejaksaan tinggi dari Presiden. Presiden telah menyetujui pembangunan gedung baru di Agung senilai Rp.96 Milyar lebih untuk kantor PPA Di Pekanbaru dan Riau akan di bangun kantor Kejati baru dengan bantuan dari pemda setempat PNBP sampai 31 Mei 218 sebesar 587 Milyar lebih dari target 359 Milyar lebih TP4D mendampingi proyek jalan tol, pelabuhan, bandara dan pembangunan venue Asian games 7

Terkait pengembalian uang dari Sdr.Samadikun Hartono, bahwa Agung menerima pengembalian dalam bentuk uang tunai dari Sdr.Samadikun Hartono. Jaksa Agung meminta dukungan Komisi III DPR RI agar pagu indikatif yang turun bisa di upayakan mendekati anggaran yang semula untuk memenuhi kebutuhan Kejagung Menyampaikan pentingnya penambahan anggaran untuk atase karena sangat bermanfaat bagi TKI Membuat kegiatan Wilayah Bebas Korupsi untuk kejaksaan-kejaksaan di daerah Anggaran yang disetujui tidak harus dibagi rata melainkan disesuaikan dengan kegiatan masing masing program akan melakukan exercise dengan dukungan dari Komisi III DPR RI Bahwa Sdr.Syamsul Nursalim telah mengembalikan Rp. 1,3 Trilyun melalui transfer bank Bahwa Agung pernah mendapat penghargaan oleh Menteri Keuangan terkait pengelolaan anggaran sehingga tidak karena serapan yang rendah Bahwa penguatan tidak hanya anggaran III. KESIMPULAN/KEPUTUSAN Komisi III DPR RI dapat memahami penjelasan Jaksa Agung RI atas Pagu Indikatif tahun 219 yang disampaikan oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp. 6.146.271.982.,- beserta usulan tambahan yang diajukan oleh Agung RI sebesar Rp. 3.825.566.5.699,- Untuk selanjutnya Komisi III DPR RI meminta Agung RI untuk menyajikan rencana program kerja yang mampu menjawab persoalan-persoalan yang berkembang dalam rapat kerja. Selanjutnya Komisi III DPR RI akan mempelajari secara teliti pagu usulan Agung RI sebesar Rp 9.767.178.868.,- dan akan diputuskan dalam rapat Pleno Komisi III DPR RI sesuai dengan mekanisme yang ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 214 yang telah diubah menjadi Undang-Undang nomor 2 Tahun 218 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD serta Peraturan Tata Tertib DPR RI. Rapat ditutup pukul 12. WIB 8

9