BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Oleh karena itu pendidikan harus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas proses pembelajaran, dimana peserta didik kurang mampu

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu pembekalan dan kualitas bagi setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan. pendidikan, khususnya pendidikan menengah kejuruan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perubahan akan pola pikir dari suatu bangsa menuju ke arah yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karier, menjadi tenaga kerja di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyono, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Masa depan suatu. negara dalam menyelenggarakan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengembangan diri. Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. dimilikinya. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hi

BAB I PENDAHULUAN. terencana dan secara sistematis ) diberikan kepada peserta didik oleh pendidik

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam era globalisasi, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu lembaga pendidikan yang diisyaratkan untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. membantu penyelesaian masalah pembangunan yang ada. Upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Perkembangan zaman tersebut secara tidak langsung menuntut suatu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis, serta syarat akan perkembangan yang memang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan dari sebuah bangsa, sehingga cepat atau. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan manfaat yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas bagi pembangunan negara. Keberhasilan membangun

BAB I PENDAHULUAN. mencakup segala aspek kehidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dengan menggunakan akal pikiran dan emosi yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. keahlian dimana program keahlian yang dilaksanakan di SMK disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dan teknologi (IPTEK), dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan mutu dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. hekekatnya untuk membangun suatu Negara dibutuhkan individu individu yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum program keahlian teknik kendaraan ringan 1) menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan masyarakat ke arah yang lebih kompleks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkemampuan dan berketerampilan, mampu diandalkan dan. mampu menghadapi tantangan persaingan era pasar bebas.

BAB I PENDAHULUAN. baik agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat diukur dari kemajuan pendidikan di negara

BAB I PENDAHULUAN. Imam Munandar,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan banyak hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan kejuruan memiliki peran strategis dalam mendukung secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu aspek penting bagi bangsa. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang berada di front line sebagian besar adalah tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan,akhlak

BAB I PENDAHULUAN alinea ke 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas hasil belajar anak didik yang diperoleh melalui jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di negara kita agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. sejahtera dan bahagia menurut konsep kehidupan mereka. memiliki potensi untuk menciptakan peserta didik yang cerdas, hendaknya

BAB I PEDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air. Selain itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mutu peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia khususnya pembelajaran matematika harus. informasi, serta kemampuan memecahkan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Berdasarkan Undang-undang No. 20 pasal ke-3 (2003)

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan, mengembangkan kemampuan profesional dalam dunia pendidikan.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, menuntut manusia untuk terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang. Pendidikan sangat penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Oleh karena itu pendidikan harus dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang di harapkan. Sekolah menengah kejuruan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusan menjadi tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang menengah sesuai dengan bidangnya. Hal ini sesuai dengan tujuan SMK dalam GBPP, yaitu : (1) Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional, (2) Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri, (3) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah pada saat ini maupun pada saat mendatang, (4) Menyiapkan tamatan agar mampu menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif. Sekolah menengah kejuruan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam adalah salah satu sekolah dalam bidang keteknikan. Dari survey yang di lakukan di lapangan dengan mendapat pendapat guru bidang studi bahwasanya hasil belajar siswa kelas II TITL a untuk kompetensi Mengoperasikan Sistem Pengendali 1

2 Elektromagnetik dianggap rendah dengan nilai rata-ratanya 6,9 (pada lampiran), sedangkan untuk standard nilai kompetensi yang di tetapkan oleh depdiknas (pusat kurikulum, balitbang, 2002 ) adalah di atas 7,0. Hasil wawancara dengan Bapak Drs. Ghazali Siregar yang merupakan guru bidang studi Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik mengatakan bahwasanya sampai saat ini pembelajaran yang dilaksanakan khususnya untuk kompetensi Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik masih menggunakan metode ekspositori. Dalam pembelajaran ekspositori guru merupakan sumber data yang penting sekaligus komponen penting dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran ekspositori guru cenderung menggunakan kontrol proses pembelajaran dengan aktif, sementara peserta didik menerima dan mengikuti apa yang diprogramkan dan disajikan oleh guru. Pada kondisi seperti ini siswa akan merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya berkurang terhadap hasil belajar siswa. Padahal guru merupakan salah satu kunci dalam keberhasilan peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam khususnya pada kompetensi Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik yang di ajarkan oleh guru, merupakan mata diklat yang di ajarkan pada kelas XI Teknik Listrik (TITL). Selama ini guru hanya menggunakan metode pembelajaran ekspositori (Ceramah) sehingga siswa cenderung pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. Tahapan pembelajaran ekspositori adalah sebagai berikut; (1) pada tahap pendahuluan guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran

3 yang ingin dicapai, peserta didik mendengarkan dan mencatat hal-hal yang dianggap penting, (2) pada tahap penyajian atas materi guru yang menyampaikan materi pembelajaran dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi untuk memperjelas materi yang disajikan dan diakhiri dengan penyampaian latihan, (4) pada tahap penutup melaksanakan evaluasi berupa tes dan kegiatan tindak lanjut seperti penguasaan dalam rangka perbaikan dan pemantapan atau pendalaman materi. Kondisi seperti itu dapat dilihat dari hasil belajar siswa semester genap pada TP. 2014/2015 dari 30 siswa hanya 40.3 % atau 21 siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Kemudian komponen yang mempengaruhi kualitas pendidikan di antaranya adalah guru, siswa, materi belajar, sumber belajar, media, sarana dan prasarana serta proses pembelajaran. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar di sekolah juga dapat dipengaruhi oleh latar belakang keluarga, ekonomi, sosial dan budaya dari setiap diri siswa. Faktor-faktor tersebut dapat berhubungan dengan kepercayaan diri siswa dilingkungan sekolah, baik dalam menjalin hubungan dengan teman sebaya, maupun dengan guru di sekolah. Selain itu faktor minat juga memberikan kontribusi dalam mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Belum lagi masalah ketersedian sarana dan prasarana yang memadai yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan potensi diri sehingga minat untuk belajar akan lebih terbangun, dengan artian siswa dapat menemukan apa yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah.

4 Dari sekian banyak masalah tersebut, salah satu masalah penting yang dihadapi pendidikan kita adalah masalah minimnya keterlibatan siswa di dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Dengan keadaan diatas, maka perlu diadakan inovasi metode belajar yang diharapkan lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu guru sebagai sentral dalam pengembangan pendidikan, maka guru harus merencanakan, mengorganisasikan, mengelola proses belajar sedemikian rupa sehingga bahan ajar yang diberikan dapat diserap dan dimiliki siswa dengan baik. Guru harus dapat mendesain pengajaran dengan baik dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang sesuai. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dalam proses pembelajaran. Dari sekian banyak masalah tersebut, salah satu masalah penting yang dihadapi pendidikan kita adalah masalah minimnya keterlibatan siswa di dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Metode pembelajaran demonstrasi (Peraga) atau bermain peran adalah metode yang cocok untuk membantu siswa dalam menguasai materi pelajaran. Metode ini menggunakan alat peraga dan memaksimalkan semua fungsi kerja indra dari siswa dalam proses

5 pemahaman materi. Seluruh siswa akan dapat berpartisipasi dan mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya dalam bekerja sama dengan siswa yang lain hingga berhasil. Metode Demonstrasi (Alat Peraga) ini sangat banyak melibatkan siswa untuk lebih kreatif dan beraktivitas dalam pembelajaran, sehingga akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan meningkatnya antusiasme siswa dalam mengikuti pelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatan hasil belajar siswa. Dari sekian banyak masalah tersebut, salah satu masalah penting yang dihadapi pendidikan kita adalah masalah minimnya keterlibatan siswa di dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran yang masih banyak terjadi cenderung hanya diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika siswa lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi. Penelitian ini akan dikemas dengan metode eksperimen, sehingga peneliti akan melihat apakah dengan adanya metode pembelajaran demonstrasi, aktivitas dan respon siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam kelas XI dapat meningkat sehingga diperoleh hasil belajar yang memuaskan dibandingkan dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang biasa dilakukan oleh guru.

6 Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Metode Demonstrasi Dan Metode Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik (MSPEM) Pada Siswa Kelas XI Teknik Listrik Di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitian ini, yaitu: 1. Apakah ada pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik pada siswa kelas XI Teknik Listrik di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam? 2. Apakah ada pengaruh metode ekspositori terhadap hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik pada siswa XI Teknik Listrik di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam? 3. Apakah metode pembelajaran demonstrasi lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran ekspositori? 4. Apakah metode pembelajaran ekspositori lebih tinggi jika dibandingkan dengan metode pembelajaran demonstrasi? 5. Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran demonstrasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran ekspositori?

7 C. Pembatasan Masalah Berdasarkan banyaknya masalah yang terdapat pada identifikasi masalah maka perlu adanya pembatasan masalah untuk menghindari agar permasalahan yang dibicarakan tidak menyimpang dari tujuan semua dan tidak terjadi salah penafsiran, yang meliputi : 1. Metode pembelajaran dibatasi pada materi mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik. 2. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode demonstrasi D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Apakah ada perbedaan hasil belajar anatara metode demonstrasi dan metode ekspositori. 2. Bagaimanakah hasil belajar mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik pada siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi dan metode ekspositori. E. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar anatara metode demonstrasi dan metode ekspositori terhadap hasil belajar mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik (MSPEM). 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran setelah diterapkanya metode demonstrasi

8 F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik dan untuk menciptakan guru yang kompeten dalam mengajar. 2. Secara teoritis, dapat memberikan sumbangan demi pengembangan teori-teori yang relevan, secara praktis, dapat memberikan masukan dan evaluasi bagi guru dan pengelola Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Lubuk Pakam agar lebih meningkatkan mutu pendidikan dan pengupayaan faktor-faktor pendukung pembelajaran dalam penguasaan mata pelajaran Listrik serta mengungkapkan secara emperik keefektifan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik (MSPEM).