1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, menuntut manusia untuk terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang. Pendidikan sangat penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Oleh karena itu pendidikan harus dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang di harapkan. Sekolah menengah kejuruan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusan menjadi tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang menengah sesuai dengan bidangnya. Hal ini sesuai dengan tujuan SMK dalam GBPP, yaitu : (1) Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional, (2) Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri, (3) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah pada saat ini maupun pada saat mendatang, (4) Menyiapkan tamatan agar mampu menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif. Sekolah menengah kejuruan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam adalah salah satu sekolah dalam bidang keteknikan. Dari survey yang di lakukan di lapangan dengan mendapat pendapat guru bidang studi bahwasanya hasil belajar siswa kelas II TITL a untuk kompetensi Mengoperasikan Sistem Pengendali 1
2 Elektromagnetik dianggap rendah dengan nilai rata-ratanya 6,9 (pada lampiran), sedangkan untuk standard nilai kompetensi yang di tetapkan oleh depdiknas (pusat kurikulum, balitbang, 2002 ) adalah di atas 7,0. Hasil wawancara dengan Bapak Drs. Ghazali Siregar yang merupakan guru bidang studi Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik mengatakan bahwasanya sampai saat ini pembelajaran yang dilaksanakan khususnya untuk kompetensi Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik masih menggunakan metode ekspositori. Dalam pembelajaran ekspositori guru merupakan sumber data yang penting sekaligus komponen penting dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran ekspositori guru cenderung menggunakan kontrol proses pembelajaran dengan aktif, sementara peserta didik menerima dan mengikuti apa yang diprogramkan dan disajikan oleh guru. Pada kondisi seperti ini siswa akan merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya berkurang terhadap hasil belajar siswa. Padahal guru merupakan salah satu kunci dalam keberhasilan peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam khususnya pada kompetensi Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik yang di ajarkan oleh guru, merupakan mata diklat yang di ajarkan pada kelas XI Teknik Listrik (TITL). Selama ini guru hanya menggunakan metode pembelajaran ekspositori (Ceramah) sehingga siswa cenderung pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. Tahapan pembelajaran ekspositori adalah sebagai berikut; (1) pada tahap pendahuluan guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran
3 yang ingin dicapai, peserta didik mendengarkan dan mencatat hal-hal yang dianggap penting, (2) pada tahap penyajian atas materi guru yang menyampaikan materi pembelajaran dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi untuk memperjelas materi yang disajikan dan diakhiri dengan penyampaian latihan, (4) pada tahap penutup melaksanakan evaluasi berupa tes dan kegiatan tindak lanjut seperti penguasaan dalam rangka perbaikan dan pemantapan atau pendalaman materi. Kondisi seperti itu dapat dilihat dari hasil belajar siswa semester genap pada TP. 2014/2015 dari 30 siswa hanya 40.3 % atau 21 siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Kemudian komponen yang mempengaruhi kualitas pendidikan di antaranya adalah guru, siswa, materi belajar, sumber belajar, media, sarana dan prasarana serta proses pembelajaran. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar di sekolah juga dapat dipengaruhi oleh latar belakang keluarga, ekonomi, sosial dan budaya dari setiap diri siswa. Faktor-faktor tersebut dapat berhubungan dengan kepercayaan diri siswa dilingkungan sekolah, baik dalam menjalin hubungan dengan teman sebaya, maupun dengan guru di sekolah. Selain itu faktor minat juga memberikan kontribusi dalam mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Belum lagi masalah ketersedian sarana dan prasarana yang memadai yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan potensi diri sehingga minat untuk belajar akan lebih terbangun, dengan artian siswa dapat menemukan apa yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah.
4 Dari sekian banyak masalah tersebut, salah satu masalah penting yang dihadapi pendidikan kita adalah masalah minimnya keterlibatan siswa di dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Dengan keadaan diatas, maka perlu diadakan inovasi metode belajar yang diharapkan lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu guru sebagai sentral dalam pengembangan pendidikan, maka guru harus merencanakan, mengorganisasikan, mengelola proses belajar sedemikian rupa sehingga bahan ajar yang diberikan dapat diserap dan dimiliki siswa dengan baik. Guru harus dapat mendesain pengajaran dengan baik dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang sesuai. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dalam proses pembelajaran. Dari sekian banyak masalah tersebut, salah satu masalah penting yang dihadapi pendidikan kita adalah masalah minimnya keterlibatan siswa di dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Metode pembelajaran demonstrasi (Peraga) atau bermain peran adalah metode yang cocok untuk membantu siswa dalam menguasai materi pelajaran. Metode ini menggunakan alat peraga dan memaksimalkan semua fungsi kerja indra dari siswa dalam proses
5 pemahaman materi. Seluruh siswa akan dapat berpartisipasi dan mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya dalam bekerja sama dengan siswa yang lain hingga berhasil. Metode Demonstrasi (Alat Peraga) ini sangat banyak melibatkan siswa untuk lebih kreatif dan beraktivitas dalam pembelajaran, sehingga akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan meningkatnya antusiasme siswa dalam mengikuti pelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatan hasil belajar siswa. Dari sekian banyak masalah tersebut, salah satu masalah penting yang dihadapi pendidikan kita adalah masalah minimnya keterlibatan siswa di dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran yang masih banyak terjadi cenderung hanya diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika siswa lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi. Penelitian ini akan dikemas dengan metode eksperimen, sehingga peneliti akan melihat apakah dengan adanya metode pembelajaran demonstrasi, aktivitas dan respon siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam kelas XI dapat meningkat sehingga diperoleh hasil belajar yang memuaskan dibandingkan dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori yang biasa dilakukan oleh guru.
6 Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Metode Demonstrasi Dan Metode Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik (MSPEM) Pada Siswa Kelas XI Teknik Listrik Di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitian ini, yaitu: 1. Apakah ada pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik pada siswa kelas XI Teknik Listrik di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam? 2. Apakah ada pengaruh metode ekspositori terhadap hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik pada siswa XI Teknik Listrik di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam? 3. Apakah metode pembelajaran demonstrasi lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran ekspositori? 4. Apakah metode pembelajaran ekspositori lebih tinggi jika dibandingkan dengan metode pembelajaran demonstrasi? 5. Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran demonstrasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran ekspositori?
7 C. Pembatasan Masalah Berdasarkan banyaknya masalah yang terdapat pada identifikasi masalah maka perlu adanya pembatasan masalah untuk menghindari agar permasalahan yang dibicarakan tidak menyimpang dari tujuan semua dan tidak terjadi salah penafsiran, yang meliputi : 1. Metode pembelajaran dibatasi pada materi mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik. 2. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode demonstrasi D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Apakah ada perbedaan hasil belajar anatara metode demonstrasi dan metode ekspositori. 2. Bagaimanakah hasil belajar mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik pada siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi dan metode ekspositori. E. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar anatara metode demonstrasi dan metode ekspositori terhadap hasil belajar mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik (MSPEM). 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran setelah diterapkanya metode demonstrasi
8 F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik dan untuk menciptakan guru yang kompeten dalam mengajar. 2. Secara teoritis, dapat memberikan sumbangan demi pengembangan teori-teori yang relevan, secara praktis, dapat memberikan masukan dan evaluasi bagi guru dan pengelola Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Lubuk Pakam agar lebih meningkatkan mutu pendidikan dan pengupayaan faktor-faktor pendukung pembelajaran dalam penguasaan mata pelajaran Listrik serta mengungkapkan secara emperik keefektifan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik (MSPEM).