HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2009

dokumen-dokumen yang mirip
Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGISIAN PARTOGRAF SECARA LENGKAP OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

PENGARUH PENYULUHAN PREEKLAMSIA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 7 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN. persalinan adalah nyawa taruhannya atau toh nyawa (bahasa Jawa)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

ALI SADIKIN NIM : J

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

IMPLEMENTASI PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DENGAN DETEKSI DINI IBU HAMIL RESIKO TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 228 per

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

HUBUNGAN PENERAPAN P4K OLEH IBU HAMIL DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOREJO KIDUL SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 009 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Ahli Madia Kebidanan pada Program Studi Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Yogyakarta Diajukan oleh : LEILIA QODRIANA NIM : 06010505 Kepada PROGRAM STUDI KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 009

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TANTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 009 Leilia Qodriana 1, Evi Nurhidayati, Kirnantoro 3 Intisari : Masalah kesehatan ibu dan bayi masih merupakan masalah nasional yang perlu mendapat prioritas utama karena merupakan tolak ukur kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara. Angka Kematian Ibu (AKI) masih sangat tinggi. Salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan AKI adalah pelayanan pemeriksaan kehamilan. Melalui pelayanan pemeriksaan kehamilan diharapkan mampu mengidentifikasi perkembangan janin dan komplikasi secara dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan dengan frekuensi kunjungan ibu hamil di Puskesmas Pandak I Bantul Yogyakarta tahun 009. Penelitan ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelasi.metode pendekatan waktu yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang berjumlah 58 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Sampling Jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden kategori tinggi 39 orang (57,%), tingkat pengetahuan responden kategori sedang 18 orang (31,0%), tingkat pengetahuan responden kategori rendah 1 orang (1,7%). Responden yang mengunjungi puskesmas sesuai umur kehamilan sebanyak 35 orang (60,0%), responden mengunjungi puskesmas tidak sesuai umur kehamilan sebanyak 3 orang (39,7%) dan berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai Asymp. Sig. 0,006 (p < 0,05) yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan dengan frekuensi kunjungan ibu hamil di Puskesmas Pandak I Bantul Yogyakarta tahun 009. Tingkat keeratan hubungan (Coefisient Contingency/CC) menunjukkan sebesar 0,387 yang berarti keeratan hubungan dalam tingkatan rendah. Kata kunci : Pemeriksaan kehamilan, Kunjungan Ibu Hamil PENDAHULUAN Masalah kesehatan ibu dan bayi merupakan masalah nasional yang perlu mendapat prioritas utama, karena merupakan tolak ukur kemampuan pelayanan kesehatan suatu Negara. Angka Kematian Ibu (AKI) yang sangat tinggi merupakan tantangan yang cukup besar di Indonesia. AKI di Indonesia tertinggi di ASEAN, sehingga pemerintah mengupayakan untuk penurunan AKI sebagai program prioritas. AKI Indonesia 007 menurut BPS yaitu 48/100.000 KH. Target millennium development goals (MDGs) tahun 015 AKI harus mencapai 10/100.000 KH. (Depkes,007). Sedangkan AKI menurut hasil susenas tahun 005 di DIY adalah 105/100.000 KH. Tingginya AKI di Indonesia masih sangat memprihatinkan, salah satu penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, seperti halnya di Negara lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsi. Selain itu tercakup pula kematian akibat 1 Mahasiswa DIII Prodi Kebidanan STIKES Aisyiyah Yogyakarta Dosen STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen POLTEKES Yogyakarta

abortus terinfeksi dan partus lama. Sekitar 5 % kematian ibu disebabkan penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis. (Saifudin.dkk, 000 ) Adapun salah satu upaya dari pemerintah untuk penurunan AKI yaitu Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia telah mencanangkan program Making Pregnancy Safer (MPS) pada tanggal 1 Oktober 000. Melalui MPS diharapkan tahun 010 AKI turun menjadi 15 per 100.000 kelahiran hidup, AKB menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup. Cakupan pelayanan antenatal K1 menjadi 95 % dan cakupan pelayanan antenatal K4 menjadi 90 %. Salah satu 4 pilar upaya Safe Motherhood adalah pelayanan pemeriksaan kehamilan. Melalui pelayanan pemeriksaan kehamilan diharapkan mampu mengidentifikasi perkembangan janin dan komplikasi secara dini. (Depkes, 000) Tujuan pemeriksaan kehamilan menurut Pusdiknakes (008) adalah menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang akan dilahirkan sehat serta memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi sehingga dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Pandak I Bantul tahun 007 sasaran ibu hamil 439 orang, untuk wilayah Kabupaten Bantul target K1 100 %, K4 95 %,dan K7 90 % kunjungan ibu hamil di wilayah puskesmas Pandak I Bantul pada tahun 007 adalah K1 38 (74,7 %), K4 5 (57,40 %), K7 57 (6,64 %). Data tersebut menunjukkan bahwa pencapaian K1 dan K7 tahun 007 masih dibawah target. Tahun 008 sampai pada bulan Agustus jumlah sasaran ibu hamil 47 orang dengan target K1 80 %,K4 95 % dan K7 90 % pencapaian sampai bulan Agustus 008 K1 30 (74,90 %), K4 404 (94,60 %), K7 35 (8,4 %). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pencapaian cakupan K1 dan K7 di Puskesmas Pandak I Bantul masih dibawah target. (Puskesmas Pandak I Bantul, 008) Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan dengan frekuensi kunjungan ibu hamil di puskesmas Pandak I Bantul Yogyakarta tahun 009. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif Korelasi Pendekatan waktu yang digunakan adalah secara Cross Sectional Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh ibu hamil di wilayah Puskesmas Pandak I Bantul Yogyakarta pada bulan April sampai Juni 009, memungkinkan untuk pengambilan responden yaitu sebanyak 58 ibu hamil. Penelitian ini menggunakan teknik Sampel Jenuh, yaitu dengan cara mengambil semua jumlah anggota populasi menjadi sampel. Kriteria sampel yang akan digunakan antara lain ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Pandak I Bantul Yogyakarta Alat pengumpulan data variabel bebas pada penelitian ini menggunakan kuisioner tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan. Kuisioner ini disusun untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan, dengan cara memilih jawaban yang benar pada setiap pertanyaan. Alat ukur yang digunakan dalam pengukuran variable terikat menggunakan dokumentasi tentang frekuensi kunjungan ibu hamil ke petugas kesehatan dengan menggunakan buku KIA/KMS ibu hamil. Teknik pengumpulan datanya memakai tabel pengumpulan data. Cara untuk menguji validitas instrument (kuisioner) digunakan rumus Korelasi Product Momen dari Pearson. Untuk mengetahui bahwa kuisioner

tersebut cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data dan nilai kevaliditasnya lebih tinggi. Cara untuk menguji reabilitas instrument (kuisioner) digunakan rumus KR 0 (Kuder Richardson) karena nilai kevaliditasannya lebih tinggi. Kategori frekuensi pemeriksaan kemudian menunjukkan jumlah kunjungan ibu hamil ke tenaga kesehatan. Variable dalam penelitian ini menggunakan skala uji ordinal uji statistic yang digunakan nonparametric dengan Chi Square Test (Arikunto, 1998). HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini berdasarkan usia responden, pendidikan responden dan pekerjaan Responden. Distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel.5. Distribusi Frekuensi Umur Responden No. Umur Frekuensi Prosentase 1.. 3. 1 30 Tahun 30 35 Tahun 36 45 Tahun 3 16 10 55,% 7,6% 17,% Sumber: Data primer 009 Tabel.5 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan umur responden. Responden terbanyak adalah yang berumur 1 30 tahun yaitu sebanyak 3 orang (55,%) dan responden paling sedikit adalah yang berumur 36 45 tahun yaitu sebanyak 10 orang (17,%). Tabel.5. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden No. Tingkat Pendidikan Frekuensi Prosentase 1.. 3. SD SMP SMA/SMK 8 7 3 13,8% 46,6% 39,7% Sumber: Data primer 009 Tabel.5 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan Pendidikan responden. Responden terbanyak adalah yang berpendidikan SMP sebanyak 7 orang (46,6%) dan responden paling sedikit adalah yang berpendidikan SD yaitu sebanyak 8 orang (13,8%). Tabel.5. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden No. Umur Frekuensi Prosentase 1.. 3. IRT Swasta/Buruh PNS 38 17 3 65,5% 9,3% 5,% Sumber: Data primer 009 Tabel.5 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan responden. Responden terbanyak adalah sebagai IRT yaitu sebanyak 38 orang (65,5%) dan responden paling sedikit adalah yang bekerja sebagai PNS yaitu sebanyak 3 orang (5,%). Data penelitian variabel tingkat pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan diperoleh melalui jumlah butir jawaban kuesioner yang telah diujikan validitas dan reliabilitas. Data masingmasing jawaban dikelompokkan dalam skala ordinal. Untuk Tingkat pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan memiliki kriteria tinggi sekali (76 100 %), sedang (56-75%), rendah (<55%). Sedangkan frekuensi kunjungan ibu terdapat kategori yaitu sesuai umur kehamilan dan tidak sesuai dengan umur kehamilan. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemeriksaan Kehamilan Tabulasi data pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan disajikan pada tabel berikut:

Tabel.6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Pemeriksaan Kehamilan Kategori Jumlah Prosentase Tinggi (76-100%) Sedang (56-75%) Rendah (<55%) 39 18 1 67,% 31,0% 1,7% Sumber: data primer diolah Dari table.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan responden kategori tinggi yaitu sebanyak 39 orang (57,%), sedangkan responden mempunyai pengetahuan sedang sebanyak 18 orang (31,0%), responden yang mempunyai pengetahuan rendah 1 orang (1,7%). Hasil analisis tingkat pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan dalam kategori tinggi. Frekuensi Kunjungan Ibu Hamil Tabulasi data frekuensi kunjungan ibu hamil disajikan pada tabel berikut Tabel.7. Distribusi Frekuensi kunjungan ibu hamil Kunjungan ibu hamil Sesuai umur kehamilan Tidak sesuai umur kehamilan Jumlah 35 3 Prosentase 60,3% 39,7% Sumber: data primer Dari table.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengunjungi puskesmas sesuai umur kehamilan yaitu sebanyak 35 orang (60,0%), responden mengunjungi puskesmas tidak sesuai umur kehamialn sebanyak 3 orang (39,7%). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemeriksaan Kehamilan dengan Frekuensi Kunjungan Ibu hamil ke Puskesmas Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang pemeriksaan Kehamilan dengan Frekuensi Kunjungan Ibu hamil ke Puskesmas di Puskesmas Pandak 1 Bantul Yogyakarta tahun 009, maka dilakukan analisis menggunakan statistik uji chi square. Pengetahuan ibu tentang pemeriksaan Kehamilan dengan Frekuensi Kunjungan Ibu hamil ke Puskesmas dapat dilihat pada tabel silang berikut ini. Tabel.8. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Pemeriksaan kehamilan dengan Kunjung Ibu hamil ke puskesmas Kunjungan ibu hamil ke Puskesmas Tingkat Tidak Sesuai Total Pengetahuan Sesuai umur umur kehamilan kehamilan 9 10 39 Tinggi (50,0%) (17,%) (67,%) 6 1 18 Sedang (10,3%) (0,7%) (31,%) 0 1 1 Rendah (0,0%) (1,7%) (1,7%) 35 3 58 Total (60,3%) (39,7%) (100,0%) Sumber: data primer diolah Dari tabel.8 dapat diketahui bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu dalam katagori tinggi saat hamil mengunjungi puskesmas sesuai umur kehamilan sebanyak 9 orang (50,0%). Dari hasil analisis dengan uji chi square, diperoleh nilai signifikansi 0,006 (p<0,05), nilai χ hitung sebesar 10,11 dengan nilai χ tabel untuk (p<0,05); adalah sebesar 5,991. Dari hasil tersebut diketahui bahwa χ hitung > χ tabel, sehingga dapat dinyatakan tingkat pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan

berhubungan positif dan signifikan dengan frekuesni kunjungan ibu hamil di puskesmas pandak 1 Bantul Yogyakarta. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Pemeriksaan Kehamilan dengan Frekuensi Kunjungan Ibu Hamil Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu tentang periksaan kesehatan sebagian besar adalah tinggi yaitu sebanyak 39 orang (57,%) dan mengunjungi puskesmas sesuai umur kehamilan sebanyak 35 orang (60,3%). Dari hasil analisis dengan uji chi square, diperoleh nilai signifikansi 0,006 (p<0,05), nilai χ hitung sebesar 10,11 dengan nilai χ tabel untuk (p<0,05); adalah sebesar 5,991, Dari hasil tersebut diketahui bahwa χ hitung > χ tabel, sehingga dapat dinyatakan tingkat pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan berhubungan positif dan signifikan dengan kunjungan ibu hamil. Hasil ini dapat diartikan seseorang yang mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang pemeriksaan kehamilan maka dia akan rutin mengunjungi tepat kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kehamilan secara optimal Mengetahui akan pentingnya ANC bagi ibu hamil akan memotivasi ibu hamil untuk menyegerakan datang Puskesmas. Kegiatan di Puskesmas merupakan kegiatan yang nyata yang melibatkan partisipasi tenaga kesehatan dalam upaya pelayanan kesehatan untuk masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan mengenai pelayanan kesehatan. kunjungan ibu hamil di dalam memeriksakan kehamilannya disebabkan oleh beberapa faktor antara lain tingkat pengetahuan, kemampuan mengambil keputusan, fasilitas kesehatan, jenis transportasi, dukungan suami, tingkat kepercayaan, sosial ekonomi, sehingga mempengaruhi kunjungan ibu hamil di dalam memeriksakan kehamilannya untuk mendeteksi tanda tanda bahaya atau resiko kehamilan serta kesulitan persalinan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang disusun dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang Pemeriksaan Kehamilan dengan Frekuensi Kunjungan Ibu Hamil di Puskesmas Pandak I Bantul Yogyakarta tahun 009. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa: Pertama berdasarkan tingkat pengetahuan pemeriksaan kehamilan sebanyak 39 orang (57,%) mempunyai tingkat pengetahuan tinggi, sebanyak 18 orang (31,0%) mempunyai pengetahuan sedang. Hasil ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang keluarga pemeriksaan kehamilan dalam kategori tinggi. Kedua berdasarkan frekuensi kunjungan ibu hamil sebanyak 35 orang (60,3%) mengunjungi puskesmas sesuai umur kehamilan, sebanyak 3 orang (39,7%) mengunjungi puskesmas tidak sesuai umur kehamialn. Hasil ini menunjukkan bahwa responden mengunjungi puskesmas sesuai umur kehamilan. Ketiga ada hubungan positif antara tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan dengan frekuensi kunjungan ibu hamil di puskesmas Pandak I Bantul Yogyakarta tahun 009, yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,006 (p<0,05), nilai χ hitung sebesar 10,11 dengan nilai χ tabel untuk (p<0,05); adalah sebesar 5,991, Dari hasil tersebut diketahui bahwa χ hitung > χ tabel. Sehingga hasil ini dapat diartikan seseorang yang

mempunyai pengetahuan yang tinggi tentang pemeriksaan kehamilan maka dia akan rutin mengunjungi tempat kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kehamilan secara optimal. Saran Berdasarkan dari kesimpulan penelitian di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: Bagi Ibu Hamil Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu di wilayah puskesmas tentang pemeriksaan kehamilan dan meningkatkan frekuensi kunjungan ibu hamil sesuai dengan standar dengan tujuan untuk mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan sejak dini. Bagi Bidan Hendaknya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan asuhan kebidanan pada ibu hamil, khususnya dengan frekuensi kunjungan ibu hamil di puskesmas. Bagi Institusi Puskesmas Hendaknya penelitian ini dapat digunakan oleh petugas kesehatan yang bertugas di puskesmas sebagai bahan evaluasi dalam pelayanan KIA, sehingga dapat meningkatkan kegiatan penyuluhan terutama bagi ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., 00. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta: Jakarta Notoatmodjo, S., 00. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta Soegijanto, Sugeng, 00 Ilmu Penyakit anak Diagnosa dan Penatalaksanaannya. Salemba Medika : Jakarta Notoatmodjo, S., 003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu PerilakuKesehatan. Andi offset : Yogyakarta Sugiyono, 003. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta : Bandung Hidayat, A. A. A., 006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Salemba Medika, Buku : Jakarta Ngastiyah, 1997. Perawatan Anak Sakit. Buku Kedokteran ECG : Jakarta Notoatmodjo, S., 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta : Jakarta www. Balita-anda. Indoglobal.com, ANC, diakses tanggal 19 Mei 008 www. Dinas kesehatan DKI Jakarta. com. 003. ANC, diakses tanggal 19 Mei 008 Widiastuti, Fatmah, 003. Hubungan Dukungan Suami Tentang Antenatal Care dengan Kepatuhan Kunjungan Pada Ibu Primigravida di BPS Sunarsih Kecamatan Galur Kabupaten Kulonprogo, KTI STIKES Aisyiyah. STIKES Aisyiyah: Yogyakarta Aswita, 003. Hubungan Dukungan Suami dan Sikap Ibu Hamil terhadap Frekuensi Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Gondomanan II, KTI STIKES Aisyiyah. STIKES Aisyiyah : Yogyakarta Murniati, Eko, 003. Faktor Faktor yang Mempengaruhi K4 di Wilayah Kerja Puskesmas Galur I Kulonprogo, KTI STIKES Aisyiyah. STIKES Aisyiyah : Yogyakarta Saifudin, AB., 00, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta Savitri, S., 008, Menuju Peremppuan Sehat dan Aktif Melalui Gizi Seimbang, 33-35, FKUI, Jakarta., 007, Gizi Ibu Hamil, FKUI, Jakarta Sugiyono, 006, Statistika untuk Penelitian, ALFABETA, Bandung

Supriyadi, 007, Pengaturan Jarak Kehamilan yang Benar, www.puspasca.ugm.ac.id, 1 April 008 Suwarni, 00, Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil dengan Kejadian Abortus di RSUD Sleman Tahun 00, Karya Tulis Ilmiah Tarwoto.,007, Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil, Wasnidar, Jakarta WHO, 005. The World Health Report. Make every mother and child count Geneva Journal of Obstetric and Gynaecology Research. Vol. 9 Wiknjosastro, 005, Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Cetakan Ketujuh, YBP, Jakarta