BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu kepulauan yang berada di kawasan cincin api (ring of fire), dimana resiko untuk terjadi bencana sangat tinggi. Menurut Asian Disaster Reduction Centre (2013) dan the United Nation (1992) bencana adalah suatu gangguan serius terhadap fungsi masyarakat yang mengakibatkan kerugian manusia, material atau lingkungan yang luas melebihi kemampuan masyarakat yang terkena dampak dan harus mereka hadapi menggunakan sumber daya yang ada pada mereka. Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 1 angka 1, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Negara Indonesia juga sebagai Negara yang letak geografisnya berada pada pertemuan 4 lempeng tektonik yang akan menjadikan wilayah Indonesia yang rawan terhadap bencana. Lempeng yang akan selalu bergerak dan bergesekan antar lempeng-lempeng tektonik yang berada jauh di bawah permukaan bumi. Hal ini yang akan menjadikan negara Indonesia yang sangat rawan terhadap bencana. Salah satu wilayah Indonesia yang mempunyai dampak besar terkena bencana yaitu kabupaten Klaten. Kabupaten Klaten merupakan wilayah yang dilalui oleh jalur cincin api (ring of fire). Wilayah yang dilalui jalur cincin api tersebut akan muncul titik-titik gunung berapi yang diakibatkan karena adanya pertemuan lempeng yang saling menubruk. Gunung berapi yang dekat dengan kabupaten klaten yaitu gunung Merapi yang telah mengakibatkan dampak bagi kabupaten klaten akibat erupsi. Ancaman gunung Merapi pada tanggal 26 Oktober 2010 karena erupsinya menyebabkan kerusakan dan kerugian yang sangat besar pada wilayah Kabupaten 1
2 Klaten. Erupsi juga mengakibatkan timbulnya korban jiwa dan luka-luka. Eropsi gunung Merapi akan mengakibatkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, aktivitas gunung api, atau runtuhan batuan. Gempa bumi dapat terjadi kapan saja sepanjang tahu, siang maupun malam yang datang secara tiba-tiba yang akan berdampak buruk bagi siapa saja. Gempa juga dapat menghancurkan bangunan dalam waktu beberapa detik saja, dapat menewaskan dan melukai orang-orang yang berada di dalamnya. Selain itu, bencana gempa bumi juga mengakibatkan dampak pada suatu lembaga pendidikan atau sekolah di kabupaten Klaten. Sekolah merupakan tempat yang rentan terkena dampak dan mengakibatkan korban karena banyaknya anak-anak. Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan selama adanya bencana, terutama apabila terjadi bencana ketika sedang bersekolah. Perlu adanya pendidikan untuk pengurangan resiko bencana, dimana peserta didik diberi pengetahuan mengenai bencana. Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah-ibuanak, dimana terjadi pelaksanaan nilai-nilai, dengan mana dia berproses untuk akhirnya bias melaksanakan sendiri sebagai manusia punawan (Driyarkara dalam Hadi 1992). Pendidikan adalah masalah yang penting bagi manusia karena pendidikan akan menyangkut kelangsungan hidup manusia. Berhasilnya suatu pendidikan yaitu salah satunya dipengaruhi oleh guru atau pendidik. Guru dalam pendidikan memiliki peran yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan karena guru memiliki tempat yang terdepan dalam pelaksanaan pendidikan.
3
4
5
6 Gurulah yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan. Sekolah Siaga Bencana (SSB) telah diterapkan pada sebagian Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kabupaten Klaten. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa terhadap bencana. Sekolah Siaga Bencana (SSB) juga dapat meningkatkan tingkat kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana khususnya bencana gempa bumi. Kurangnya pengetahuan siswa terhadap bencana akan mengakibatkan dampak yang besar saat terjadinya bencana. Siswa sebagai agen perubahan diharapkan bisa memberikan kontribusi pada masyarakat dan keluarga sehingga perlu ditanamkan pengetahuan tentang bencana terutama bencana gempa bumi. Selain itu, pemberian pengetahuan mengenai bencana juga dapat dilakukan pada ekstra kurikuler di sekolah seperti pramuka. Teknologi pendidikan diperlukan untuk menciptakan suatu pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam upaya meningkatkan pengetahuan bencana gempa bumi. Pembelajaran merupakan proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan (Prasetya 2015). Proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka guru perlu menggunakan media pembelajaran untuk merangsang siswa untuk dapat lebih memahami pelajaran. Media pembelajaran juga dapat digunakan untuk memberikan hal yang baru kepada siswa sehingga siswa dapat lebih berantusias dalam belajar. Menurut Ibrahim dkk dalam Prasetya 2015 media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan belajar (siswa) dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Kebanyakan guru masih menggunakan metode ceramah saja dalam menyampaikan pelajaran sehingga mengakibatkan materi yang disampaikan menjadi hafalan dan susah untuk dipahami. Menggunakan metode ceramah dapat membuat siswa menjadi jenuh sehingga apa yang diajarkan oleh guru akan diacuhkan siswa begitu saja. Apalagi dalam menyampaikan materi tentang gempa bumi tidak hanya ceramah
7 saja yang dibutuhkan tetapi media pembelajaran yang menarik dan inovatif sangat dibutuhkan untuk meningkakan pengetahuan siswa terhadap bencana gempa bumi sehingga siswa mudah memahami. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan adanya media pembelajaran sebagai jawaban dari masalah tersebut yaitu dengan menggunakan media pembelajaran poster. Menurut Sudjana dan Rivail (1990), poster adalah sebagai kombinasi visual dan rancangan yang kuat, dengan kombinasi warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti didalam ingatannya. Poster berisiskan lukisan atau gambar yang dapat mendapatkan perhatian yang besar sebagai media untuk menyampaikan informasi. Dengan demikian poster akan menjadikan sebuah proses pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga akan berpengaruh untuk meningkatkan prestasi siswa. Menurut observasi yang dilakukan peneliti, proses pembelajaran di SMP N 3 Gantiwarno masih dengan menggunakan metode ceramah. Media yang digunakan guru kebanyakan hanya menggunakan buku LKS maupun buku paket saja. Sebagai upaya membuat media untuk meningkatkan pengetahuan siswa terhadap bencana gempa bumi, peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai media poster dengan judul PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POSTER UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA TERHADAP BENCANA GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 3 GANTIWARNO B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian sebagaimana yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasikan berbagai masalah, yaitu : 1. Kurangnya kesadaran guru untuk menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. 2. Kurangnya media pembelajaran dalam pembelajaran gempa bumi.
8 C. Pembatasan Masalah Keterbatasan peneliti menjadi hambatan untuk menjangkau semua permasalahan yang ada, maka dari itu diperlukan pembatasan masalah agar permasalahan yang akan diteliti jelas. Pembatasan dari penelitian ini antara lain : 1. Penelitian dilakukan pada siswa SMP N 3 Gantiwarno karena lokasinya yang dekat dengan gunung Merapi yang berdampak terkenanya bencana gempa bumi. 2. Penelitian menggunakan sebuah media pembelajaran yaitu poster yang berisikan tentang materi gempa bumi. 3. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIID ekstrakulikuler pramuka. D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana hasil belajar siswa dalam materi gempa bumi dengan menggunakan media pembelajaran poster? 2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran poster dalam materi gempa bumi pada ekstrakurikuler pramuka SMP N 3 Gantiwarno? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam materi gempa bumi dengan menggunkan media pembelajaran poster. 2. Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran poster dalam materi gempa bumi pada ekstrakurikuler pramuka SMP N 3 Gantiwarno. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis a. Mengetahui kebutuhan media pembelajaran materi gempa bumi. b. Mengetahui media pembelajaran poster materi gempa bumi yang dapat dikembangkan.
9 2. Manfaat Praktis a. Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat diberikan kepada sekolah untuk dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan siswa terhadap bencana gempa bumi. b. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan menjadi manfaat bagi guru terutama pada mata pelajaran Geografi agar dapat menggunakan media poster untuk meningkatkan pengetahuan siswa terhadap bencana gempa bumi. c. Bagi Siswa Manfaat media pembelajaran poster dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan penegetahuan siswa dalam menghadapi bencana gempa bumi. d. Bagi Peneliti 1. Menambah pengalaman sebagai calon guru geografi yang dapat menerapkan media poster sebagai sarana pembelajaran yang tepat. 2. Menerapkan ilmu yang sudah didapat saat di bangku kuliah untuk masyarakat dan siswa saat menjadi guru geografi. 3. Pengembangan media materi kebencanaan melalui kegiatan penelitian.