Ancaman gunung Merapi pada tanggal 26 Oktober 2010 karena erupsinya menyebabkan kerusakan dan kerugian yang sangat besar pada wilayah Kabupaten

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan korban jiwa, kerugian harta benda kerusakan lingkungan,

BAB I PENDAHULUAN. dan dikepung oleh tiga lempeng utama (Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik),

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat (Sudibyakto, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Klaten merupakan daerah dengan potensi bencana yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN. yang disebabkan, baik oleh faktor alam atau faktor non alam maupun. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 ).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tiga lempeng tektonik dunia yaitu Hindia-Australia di Selatan, Pasifik di

BAB I PENDAHULUAN. terletakm pada 3 pertemuan lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia

BAB I PENDAHULUAN. A. Later Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh faktor alam, atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pada episentrum LU BT (

PELATIHAN TEKNIK MITIGASI BENCANA GEMPABUMI BAGI KOMUNITAS SMPN 2 BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang nomor 24 tahun 2007). Australia yang bergerak relative ke Utara dengan lempeng Euro-Asia yang

BAB I PENDAHULUAN Posisi Indonesia dalam Kawasan Bencana

BAB I PENDAHULUAN. dan 10 Kelurahan, dengan luas ha. Kabupaten Klaten merupakan BT dan LS LS.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan baik oleh faktor alam dan/ faktor non-alam maupun faktor

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki wilayah negara yang sangat luas. Terbentang mulai dari 6 0 LU

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulstiwa dan berada pada

menyatakan bahwa Kabupaten Klaten memiliki karakter wilayah yang rentan terhadap bencana, dan salah satu bencana yang terjadi adalah gempa bumi.

PELATIHAN TEKNIK PENYELAMATAN DIRI DARI DAMPAK BENCANA ALAM GEMPABUMI BAGI KOMUNITAS SLB B KARNNA MANOHARA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. empat lempeng raksasa, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Hindia-Australia,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menempati wilayah zona tektonik tempat pertemuan tiga

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Klaten merupakan bagian dariprovinsi Jawa Tengah, yang

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

Oleh: LIA NUR KHASANAH A

I. PENDAHULUAN. dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Permukaan Bumi mempunyai beberapa bentuk yaitu datar, berbukit. atau bergelombang sampai bergunung. Proses pembentukan bumi melalui

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk wilayah pacific ring of fire (deretan Gunung berapi Pasifik), juga

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu Indonesia memiliki potensi bencana gempa bumi dan dapat menimbulkan ancaman bencana yang sangat besar.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan tempat dimana tiga lempeng besar dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Gerakan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. 1

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR LEAFLET MATERI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 1 GANTIWARNO

BAB 1 PENDAHULUAN. bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Undang- bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan masa depan seseorang, dengan pendidikan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Secara historis, Indonesia merupakan Negara dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan melalui

Museum Gempa Bumi Yogyakarta BAB I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, yang dapat terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, yang. serta melampaui kemampuan dan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Lempeng Euro-Asia dibagian Utara, Lempeng Indo-Australia. dibagian Selatan dan Lempeng Samudera Pasifik dibagian Timur.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak diantara pertemuan Lempeng Eurasia dibagian utara,

BAB I PENDAHULUAN. Kota Surakarta merupakan kota dengan wilayah yang berbatasan dengan

LAPORAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA

UNIT X: Bumi dan Dinamikanya

BAB I PENDAHULUAN pulau besar dan kecil dan diantaranya tidak berpenghuni.

BAB I PENDAHULUAN. satu bukti kerawanan gempa tersebut adalah gempa tektonik yang terjadi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Gempa bumi merupakan bencana alam yang relatif sering terjadi di

NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. Gempa bumi merupakan bencana alam yang relatif sering terjadi di

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana adalah sebuah fenomena akibat dari perubahan ekosistem yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bencana dilihat dari beberapa sumber memiliki definisi yang cukup luas.

ARTIKEL PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarana S-1 Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh: TEGUH SUBROTO

BAB I PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia secara geografis terletak di 6 LU - 11 LS dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Boyolali disebelah utara, Kabupaten Sukoharjo disebelah timur, Kabupaten Gunung Kidul (DI Yogyakarta) disebelah selatan, dan

BAB VII PENATAAN RUANG KAWASAN RAWAN LETUSAN GUNUNG BERAPI DAN KAWASAN RAWAN GEMPA BUMI [14]

PENGETAHUAN MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA GEMPABUMI. SISWA SMP MUHAMMADIYAH 8 WEDI di KECAMATAN JOGONALAN KABUPATEN KLATEN ARTIKEL PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. api pasifik (the Pasific Ring Of Fire). Berada di kawasan cincin api ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 0 15 cm setiap tahunnya. Lempeng Indo-Australia di bagian selatan

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

GEMPA BUMI DAN AKTIVITASNYA DI INDONESIA

BAB1 PENDAHULUAN. Krakatau diperkirakan memiliki kekuatan setara 200 megaton TNT, kira-kira

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kerusakan. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan bumi yang

Definisi dan Jenis Bencana

BAB 1 : PENDAHULUAN. bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Ring of fire ini yang menjelaskan adanya

Bencana dan Pergeseran Paradigma Penanggulangan Bencana

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. tektonik aktif yaitu Lempeng Indo-Australia di bagian selatan, Lempeng Eurasia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 mendefinisikan Bencana. kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

BAB II KAJIAN MENGENAI INFORMASI DAN ANTISIPASI BENCANA GEMPA BUMI

BAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT -

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pada 6`LU- 11` LS dan antara 95` BT - 141` BT1. Sementara secara geografis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berada di tiga lempeng tektonik dunia, yaitu: Lempeng Indo-

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. Peta Ancaman Bencana Gunung Api Di Indonesia (Sumber : BNPB dalam Website, 2011)

KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS X DI SMA BERBUDI KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI ARTIKEL PUBLIKASI

MITIGASI BENCANA ALAM TSUNAMI BAGI KOMUNITAS SDN 1 LENDAH KULON PROGO. Oleh: Yusman Wiyatmo ABSTRAK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu kepulauan yang berada di kawasan cincin api (ring of fire), dimana resiko untuk terjadi bencana sangat tinggi. Menurut Asian Disaster Reduction Centre (2013) dan the United Nation (1992) bencana adalah suatu gangguan serius terhadap fungsi masyarakat yang mengakibatkan kerugian manusia, material atau lingkungan yang luas melebihi kemampuan masyarakat yang terkena dampak dan harus mereka hadapi menggunakan sumber daya yang ada pada mereka. Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 1 angka 1, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Negara Indonesia juga sebagai Negara yang letak geografisnya berada pada pertemuan 4 lempeng tektonik yang akan menjadikan wilayah Indonesia yang rawan terhadap bencana. Lempeng yang akan selalu bergerak dan bergesekan antar lempeng-lempeng tektonik yang berada jauh di bawah permukaan bumi. Hal ini yang akan menjadikan negara Indonesia yang sangat rawan terhadap bencana. Salah satu wilayah Indonesia yang mempunyai dampak besar terkena bencana yaitu kabupaten Klaten. Kabupaten Klaten merupakan wilayah yang dilalui oleh jalur cincin api (ring of fire). Wilayah yang dilalui jalur cincin api tersebut akan muncul titik-titik gunung berapi yang diakibatkan karena adanya pertemuan lempeng yang saling menubruk. Gunung berapi yang dekat dengan kabupaten klaten yaitu gunung Merapi yang telah mengakibatkan dampak bagi kabupaten klaten akibat erupsi. Ancaman gunung Merapi pada tanggal 26 Oktober 2010 karena erupsinya menyebabkan kerusakan dan kerugian yang sangat besar pada wilayah Kabupaten 1

2 Klaten. Erupsi juga mengakibatkan timbulnya korban jiwa dan luka-luka. Eropsi gunung Merapi akan mengakibatkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, aktivitas gunung api, atau runtuhan batuan. Gempa bumi dapat terjadi kapan saja sepanjang tahu, siang maupun malam yang datang secara tiba-tiba yang akan berdampak buruk bagi siapa saja. Gempa juga dapat menghancurkan bangunan dalam waktu beberapa detik saja, dapat menewaskan dan melukai orang-orang yang berada di dalamnya. Selain itu, bencana gempa bumi juga mengakibatkan dampak pada suatu lembaga pendidikan atau sekolah di kabupaten Klaten. Sekolah merupakan tempat yang rentan terkena dampak dan mengakibatkan korban karena banyaknya anak-anak. Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan selama adanya bencana, terutama apabila terjadi bencana ketika sedang bersekolah. Perlu adanya pendidikan untuk pengurangan resiko bencana, dimana peserta didik diberi pengetahuan mengenai bencana. Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah-ibuanak, dimana terjadi pelaksanaan nilai-nilai, dengan mana dia berproses untuk akhirnya bias melaksanakan sendiri sebagai manusia punawan (Driyarkara dalam Hadi 1992). Pendidikan adalah masalah yang penting bagi manusia karena pendidikan akan menyangkut kelangsungan hidup manusia. Berhasilnya suatu pendidikan yaitu salah satunya dipengaruhi oleh guru atau pendidik. Guru dalam pendidikan memiliki peran yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan karena guru memiliki tempat yang terdepan dalam pelaksanaan pendidikan.

3

4

5

6 Gurulah yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan. Sekolah Siaga Bencana (SSB) telah diterapkan pada sebagian Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kabupaten Klaten. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa terhadap bencana. Sekolah Siaga Bencana (SSB) juga dapat meningkatkan tingkat kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana khususnya bencana gempa bumi. Kurangnya pengetahuan siswa terhadap bencana akan mengakibatkan dampak yang besar saat terjadinya bencana. Siswa sebagai agen perubahan diharapkan bisa memberikan kontribusi pada masyarakat dan keluarga sehingga perlu ditanamkan pengetahuan tentang bencana terutama bencana gempa bumi. Selain itu, pemberian pengetahuan mengenai bencana juga dapat dilakukan pada ekstra kurikuler di sekolah seperti pramuka. Teknologi pendidikan diperlukan untuk menciptakan suatu pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam upaya meningkatkan pengetahuan bencana gempa bumi. Pembelajaran merupakan proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan (Prasetya 2015). Proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka guru perlu menggunakan media pembelajaran untuk merangsang siswa untuk dapat lebih memahami pelajaran. Media pembelajaran juga dapat digunakan untuk memberikan hal yang baru kepada siswa sehingga siswa dapat lebih berantusias dalam belajar. Menurut Ibrahim dkk dalam Prasetya 2015 media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan belajar (siswa) dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Kebanyakan guru masih menggunakan metode ceramah saja dalam menyampaikan pelajaran sehingga mengakibatkan materi yang disampaikan menjadi hafalan dan susah untuk dipahami. Menggunakan metode ceramah dapat membuat siswa menjadi jenuh sehingga apa yang diajarkan oleh guru akan diacuhkan siswa begitu saja. Apalagi dalam menyampaikan materi tentang gempa bumi tidak hanya ceramah

7 saja yang dibutuhkan tetapi media pembelajaran yang menarik dan inovatif sangat dibutuhkan untuk meningkakan pengetahuan siswa terhadap bencana gempa bumi sehingga siswa mudah memahami. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan adanya media pembelajaran sebagai jawaban dari masalah tersebut yaitu dengan menggunakan media pembelajaran poster. Menurut Sudjana dan Rivail (1990), poster adalah sebagai kombinasi visual dan rancangan yang kuat, dengan kombinasi warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti didalam ingatannya. Poster berisiskan lukisan atau gambar yang dapat mendapatkan perhatian yang besar sebagai media untuk menyampaikan informasi. Dengan demikian poster akan menjadikan sebuah proses pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga akan berpengaruh untuk meningkatkan prestasi siswa. Menurut observasi yang dilakukan peneliti, proses pembelajaran di SMP N 3 Gantiwarno masih dengan menggunakan metode ceramah. Media yang digunakan guru kebanyakan hanya menggunakan buku LKS maupun buku paket saja. Sebagai upaya membuat media untuk meningkatkan pengetahuan siswa terhadap bencana gempa bumi, peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai media poster dengan judul PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POSTER UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA TERHADAP BENCANA GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 3 GANTIWARNO B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian sebagaimana yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasikan berbagai masalah, yaitu : 1. Kurangnya kesadaran guru untuk menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. 2. Kurangnya media pembelajaran dalam pembelajaran gempa bumi.

8 C. Pembatasan Masalah Keterbatasan peneliti menjadi hambatan untuk menjangkau semua permasalahan yang ada, maka dari itu diperlukan pembatasan masalah agar permasalahan yang akan diteliti jelas. Pembatasan dari penelitian ini antara lain : 1. Penelitian dilakukan pada siswa SMP N 3 Gantiwarno karena lokasinya yang dekat dengan gunung Merapi yang berdampak terkenanya bencana gempa bumi. 2. Penelitian menggunakan sebuah media pembelajaran yaitu poster yang berisikan tentang materi gempa bumi. 3. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIID ekstrakulikuler pramuka. D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana hasil belajar siswa dalam materi gempa bumi dengan menggunakan media pembelajaran poster? 2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran poster dalam materi gempa bumi pada ekstrakurikuler pramuka SMP N 3 Gantiwarno? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam materi gempa bumi dengan menggunkan media pembelajaran poster. 2. Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran poster dalam materi gempa bumi pada ekstrakurikuler pramuka SMP N 3 Gantiwarno. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis a. Mengetahui kebutuhan media pembelajaran materi gempa bumi. b. Mengetahui media pembelajaran poster materi gempa bumi yang dapat dikembangkan.

9 2. Manfaat Praktis a. Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat diberikan kepada sekolah untuk dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan siswa terhadap bencana gempa bumi. b. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan menjadi manfaat bagi guru terutama pada mata pelajaran Geografi agar dapat menggunakan media poster untuk meningkatkan pengetahuan siswa terhadap bencana gempa bumi. c. Bagi Siswa Manfaat media pembelajaran poster dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan penegetahuan siswa dalam menghadapi bencana gempa bumi. d. Bagi Peneliti 1. Menambah pengalaman sebagai calon guru geografi yang dapat menerapkan media poster sebagai sarana pembelajaran yang tepat. 2. Menerapkan ilmu yang sudah didapat saat di bangku kuliah untuk masyarakat dan siswa saat menjadi guru geografi. 3. Pengembangan media materi kebencanaan melalui kegiatan penelitian.