1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu Negara yang sedang berkembang pasti akan terjadi suatu kemajuan tekhnologi yang sangat pesat tanpa diimbangi oleh perkembangan manusia, perkembangan tekhnologi tersebut membawa dampak bagi segala bidang, misalnya dalam bidang transportasi seperti angkutan umum dan pengendara kendaraan semakin meningkat, dengan perkembangan tersebut mempunyai dampak yaitu jumlah kecelakaan lalu lintas yang meningkat pula. Di indonesia kematian akibat kecelakaan lalu lintas kurang lebih 12.000 orang per tahun. Trauma yang dialami seseorang akan menyababkan masalah-masalah sebagai berikut : biaya yang besar untuk mengembalikan fungsi tulang setelah mengalami trauma, resiko kematian yang tinggi, produktivitas menurun akibat banyak kehilangan banyak waktu untuk bekerja, dan kecacatan sementara sampai permanen ( Muttaqin, 2008). Salah satu bentuk trauma adalah yang mengenai sistem Muskuloskeletal yaitu terjadinya fraktur. Berdasarkan data fraktur yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas di RSUD Ungaran Semarang setiap tahunnya mengalami peningkataan. Pada 3 bulan terahir tahun 2012 di ruang Cempaka bangsal bedah RSUD Ungaran Semarang didapat data 1
2 sebanyak 36 penderita, yaitu pada bulan Januari didapat data klien fraktur sebanyak 14 penderita, bulan Februari mengalami peningkatan jumlah penderita fraktur sebanyak 16 penderita, dan pada tanggal 10 Maret 2012 didapat klien dengan fraktur sebanyak 6 penderita. Jadi setiap bulannya angka kejadian fraktur di ruang Cempaka RSUD Ungaran mengalami peningkatan dan mayoritas penderita dialami oleh laki-laki (Daftar registrasi pasien ruang Cempaka RSUD Ungaran Semarang 2012). Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari kekuatan tersebut, keadaan tulang itu sendiri dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap ( Anderson, 2005 ). Fraktur Tibia adalah fraktur yang terjadi pada bagian tibia akibat jatuh atau terbentur benda keras. Fraktur ini sering terjadi pada anak- anak dan wanita lanjut usia dengan tulang osteoporesis dan tulang lemah yang tak mampu menahan energi akibat jatuh atau benturan benda keras. Fraktur tibia dapat lebih berat apabila penderita tidak segera mendapatkan penanganan sesegera mungkin karena tulang tibia salah satunya sebagai tulang penyangga, jika tidak mendapat penanganan dapat menyababkan gangguan mobilitas fisik ( Henderson, 1989 ). Mengingat banyaknya masalah yang dialami akibat yang ditimbulkan, maka perlu adanya perawatan dan support sistem yang intensif, serta tindakan yang komprehensif melalui proses asuhan keperawatan, sehingga diharapkan
3 masalah yang ada dapat teratasi dan komplikasi yang mungkin terjadi dapat dihindari sedini mungkin. Berdasarkan data diatas, maka penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan pada Ny. W dengan Post Operasi Orif Fraktur Tibia Dekstra 1/3 Proksimal hari ke-1 di RSUD Ungaran Semarang. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan umum Penulis mampu melakukan asuhan keperawatan pada post operasi fraktur Tibia Dekstra 1/3 Proksimal hari ke-1 yang dirawat di ruang cempaka bangsal bedah RSUD Ungaran semarang. 2. Tujuan khusus Adapun tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut : a. Penulis mampu mengkaji pada klien fraktur. b. Penulis mampu menentukan diagnosa keperawatan yang tepat dari masalah yang timbul pada pasien fraktur. c. Penulis mampu membuat perencanaan dalam pengelolaan klien fraktur. d. Penulis mampu mengetahui faktor penghambat dan faktor pendorong dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien fraktur.
4 C. Metode dan Tekhnik Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Tekhnik penulisan yang digunakan meliputi : a. Pengamatan ( observasi ) Tekhnik observasi partisipasi serta tindakan pengawasan, pengamatan untuk mencapai hal-hal yang berhubungan dengan keadaan klien dengan melaksanakan tindakan secara langsung pada klien sesuai dengan masalah yang dialami. b. Wawancara ( interview) Pengumpulan data, penulis berkomunikasi atau tanya jawab dengan klien maupun keluarga yang berkaitan dengan kasus ini. c. Studi pustaka Penulis mempelajari buku-buku pustaka, jurnal untuk dijadikan pedoman teori.
5 D. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang penyusunan Karya Tulis Ilmiah disusun dengan sistimatika penulisan yang terdiri lima Bab yaitu : BAB I : Pendahuluan berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, sistimatika penulisan. BAB II : Konsep dasar berisi tentang pengertian, anatomi dan fisiologi, etiologi, patofisiologi, manifistasi klinik, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan, pengkajian fokus, pathways keperawatan, fokus intervensi dan rasional. BAB III : Tinjauan kasus berisi tentang laporan hasil dari asuhan keperawatan pada klien post operasi fraktur yang meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. BAB IV : Pembahasan. BAB V : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.