BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Mega, Bank Bukopin Syariah dan Bank BRI Syariah. a) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengenai situasi dan kondisi latar penelitian. Menurut Arikunto (1989),

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbankan syariah, dan data dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jawa Periode tahun karena di Pulau Jawa termasuk pusat pemerintahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh investasi,

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. industri kecil di Jawa Tengah yang terdiri dari dua puluh sembilan kabupatendan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor.

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Bruto, Indek Pembangunan Manusia, Upah Minimum Provinsi daninflasi

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementrian Keuangan. Data

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perbedaan dari varian residual atas observasi. Di dalam model yang baik tidak

BAB IV METODE PENELITIAN

PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh investasi, tenaga kerja, dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, yang terdiri dari 4 Kabupaten dan 4 Kota, antara lain Kabupaten Pandeglang, Serang, Lebak, Tangerang dan Kota Tangerang, Cilegon, Serang, Tangerang Selatan Penelitian ini menggunakan data sekunder selama periode 5 tahun dari tahun 2010 hingga 2014. B. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data runtut waktu (time series) dengan rentang waktu 5 tahun. Data yang dipilih adalah data dari tahun 2010 sampai 2014. C. Teknik Pengumpulan Data Untuk kepentingan penelitian ini penulis menggunakan teknik dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan suatu cara untuk memperoleh data atau informasi mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan penelitian dengan jalan melihat kembali laporan-laporan tertulis baik berupa angka maupun keterangan. Pada penelitian ini metode dokumentasi dipakai untuk mengetahui data Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Banten, Tenaga Kerja di Provinsi Banten, Investasi di Provinsi Banten dan Pengeluaran 38

39 Pemerintah di Provinsi Banten yang bersumber dari dokumentasi BPS, BAPPEDA, BKMPT dan Instansi lainya di Provinsi Banten. Selain data-data laporan tertulis untuk kepentingan penelitian ini juga digali berbagai data, informasi dan referensi dari sumber pustaka, media masa dan internet. D. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Investasi Data investasi yang digunakan berupa keseluruhan total nilai investasi PMDN dan PMA dalam satuan mata uang Rupiah di 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Banten pada tahun 2010-2014. 2. Pengeluaran Pemerintah Data pengeluaran pemerintah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data belanja darah di 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Banten pada tahun 2010-2014. 3. Tenaga Kerja Data tenaga kerja yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data penduduk menurut usia kerja yang bekerja antara usia produktif (15-64 tahun) menurut lapangan usaha di 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Banten pada tahun 2010-2014. 4. Pertumbuhan Ekonomi Untuk melihat kontribusi terhadap kondisi perekonomian, variabel pertumbuhan ekonomi dilihat dengan menggunakan pendekatan nilai

40 PDRB. Dalam penelitian ini, data yang digunakan sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi adalah nilai PDRB atas dasar harga konstan selama 5 tahun terakhir atau dari tahun 2010-2014. E. Alat Analisis Alat analisis yang digunakan untuk menjawab permasalahan atau hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi Data Panel dengan cara menguji secara statistik terhadap variabel-variabel yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program EViews7. Hasil analisis diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. F. Metode Analisis Data Model ekonometrik digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan timbal-balik antara formulasi teori, pengujian, dan estimasi empiris. Dalam teori ekonometri, data panel merupakan gabungan antara data silang (cross-section) dan data time series deret waktu (time series). Dengan demikian, jumlah data observasi dalam data panel merupakan hasil kali data observasi time series (t > 1) dengan data observasi cross-section (n > 1). Model dasar yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Y = β0 + β1 X1it + β2 X2it + β3 X3it + u Keterangan: Y = variabel dependen, yaitu PDRB β0, β1, β2, β3 = koefisien

41 X1 X2 X3 i t u = variabel investasi = variabel pengeluaran pemerintah = variabel tenaga kerja = kabupaten/kota = tahun = error term Dimana i menunjukkan cross section (individu) dan t menunjukkan periode waktunya. Dengan asumsi komponen error dalam pengolahan kuadrat terkecil biasa, proses estimasi secara terpisah untuk setiap unit cross section dapat dilakukan. G. Estimasi Model Regresi Panel Dalam metode estimasi regresi dengan menggunakan data panel dapat dibedakan melalui tiga pendekatan, antara lain: Macam-macam Model Regresi Data Panel 1) Model Pooled Least Square (Common Effect) Estimasi Common Effect merupakan model data panel yang paling sederhana karena hanya mengkombinasikan data time series dan cross action. Pada model ini tidak diperhatiakan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku antar individu sama dalam berbagai kurun waktu. Metode ini bisa menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel.

42 Dalam pendekatan ini hanya mengasumsikan bahwa perilaku data antar ruang sama dalam berbagai kurun waktu. Pada beberapa penelitian data panel, model ini sering kali tidak pernah digunakan sebagai estimasi utama karena sifat dari model ini yang tidak membedakan perilaku data sehingga memungkinkan terjadinya bias, namun model ini digunakan sebagai pembanding dari kedua pemilihan model lainnya. Adapun persamaan regresi dalam model Common Effect dapat ditulis sebagai berikut : Dimana : Yit = α + Xitβ + ɛit i = menunjukkan cross section (individu) t = menunjukkan periode waktunya Dengan asumsi komponen error dalam pengolahan kuadrat terkecil biasa, proses estimasi secara terpisah untuk setiap unit cross section dapat dilakukan. 2) Metode Fixed Effect Pendekatan model ini menggunakan variabel boneka atau dummy yang dikenal dengan sebutan model efek tetap (Fixed Effect) atau Least Square Dummy Variable atau disebut juga Covariance Model. Pada metode Fixed Effect estimasi dapat dilakukan dengan tanpa pembobot (no weight) atau Least Square Dummy Variable (LSDV) dan dengan pembobot (cross section weight) atau General Least Square (GLS). Tujuan dilakukannya

43 pembobotan adalah untuk mengurangi heterogenitas antar unit cross section (Gujarati, 2012). Estimasi Fixed Effect mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi data panel model ini menggunakan teknik variable dummy untuk menangkap perbedaan intersep antar objek yang satu dengan objek yang lainnya. Model estimasi ini sering disebut dengan teknik Error Component Model Least Squares Dummy Variable (LSDV). Adapun persamaan regresi dalam model Fixed Effect dapat ditulis sebagai berikut : Yit = α + iαit + X itβ + ɛit 3) Model Pendekatan Efek Acak (Random Effect) Model data panel pendekatan ketiga yaitu model efek acak (random effect). Dalam model efek acak, parameter-parameter yang berbeda antar daerah maupun antar waktu dimasukan ke dalam error. Karena hal inilah, model efek acak juga disebut model komponen eror (error component model). Dengan menggunakan model efek acak ini, maka dapat menghemat pemakaian derajat kebebasan dan tidak mengurangi jumlahnya seperti yang dilakukan pada model efek tetap. Hal ini berimplikasi parameter yang merupakan hasil estimasi akan jadi semakin efisien. Keputusan penggunaan model efek tetap ataupun acak ditentukan dengan menggunakan uji hausman. Dengan ketentuan apabila probabilitas yang dihasilkan signifikan dengan alpha maka dapat digunakan metode Fixed Effect namun

44 apabila sebaliknya maka dapat memilih salah satu yang terbaik antara Model Fixed dengan Random Effect. Dengan demikian, persamaan model random effects dapat dituliskan sebagai berikut : Yit = α + X itβ + wit Dimana : wit = ɛit + u1 ; E(wit) = 0 ; E(wit 2 ) = α 2 + αu 2 ; E(wit, wjt-1) = 0; i ǂ j; E(ui, ɛit) = 0; E(ɛi, ɛis) = E(ɛit, ɛjt) = E(ɛjt, ɛjs) Meskipun komponen error wt bersifat homoskedastik, nyatanya terdapat korelasi antara wt dan wit-s (equicorrelation), yakni : Corr(wit, wi(t-1)) = αu 2 /( α 2 + αu 2 ) H. Pemilihan Model Estimasi Data Panel Untuk menganalisis indeks pembangunan manusia digunakan regresi data panel menggabungkan antara data time series dengan cross section. Prosedur regresi data panel tersebut adalah dengan memilih model yang paling tepat dengan cara: 1) Uji Chow Chow test yakni pengujian untuk menentukan model Fixed Effect Model atau Random Effect yang paling tepat digunakan mengestimasi data panel. Untuk mengetahuinya digunakan rumus sebagai berikut : Chow = (RRS URSS)/(n 1) URSS/(nT n k)

45 Keterangan : RRS : Restricted Residual Sum Square (Sum of Square Residual yang diperoleh dari model PLS (Pooled Least Square)) URSS : Unrestriced Residual Sum Square (Sum of Square Residual yang diperoleh dari model FEM) n t k : jumlah data cross section : jumlah data time series : jumlah variabel penjelas Pengujian ini menggunakan distribusi F statistik. Jika nilai F stat > F tabel maka model yang akan digunakan adalah model FEM. Sedangkan apabila F stat < F tabel maka model PLS yang akan digunakan 2) Uji Hausman Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan. Uji ini didasarkan bahwa kedua metode OLS dan GLS konsisten tetapi OLS tidak efisien dalam H0. Mengikuti kriteria Wald, uji Hausman ini akan mengikuti distribusi chi-squares sebagai berikut. m =q var (q ) -1 q dimana q = [β OLS-β GLS] dan var (q ) = var (β OLS)- var (β 0-GLS) Statistik ini mengikuti distribusi statistik chi squares dengan df sebanyak k, dimana k merupakan jumlah variabel independen. Jika nilai stat Hausman > nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model FEM, dan sebaliknya.

46 3) Uji Lagrange Multiplier Untuk mengetahui apakah model Random Effect lebih baik daripada metode common Effect (OLS) digunakan uji Langrange Multiplier (LM). Setelah didapatkan model yang tepat maka hasil regresi dari model tersebut membuktikan hipotesis ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan maka di lakukan uji t dan uji F. Obyek Penelitian Variabel Dependen (Y) Variabel Independen (X) Model Estimas Data Panel Common Effect Fixed Effect Random Effect Pemilihan Model Regresi Panel Uji Chow Uji Langrange Multiplier Uji Hausman Uji Asumsi Klasik Normalitas Multikolinierit Heteroskedatisitas Autokorelasi Uji Signifikasi Uji F Uji t Adjusted R 2 Sumber : Gujarati, 2003 Interpretasi

47 I. Uji Asumsi Klasik (Kualitas Data) a. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel bebas dapat dinyatakan sebagai kombinasi sebagai kolenier dari variabel yang lainya. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam regresi ini ditemukan adanya korelasi antar variabel indevenden. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem Multikolinelitas. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya Multikolinelitas yaitu : R 2 cukup tinggi (0,7 0,1), tetapi uji-t untuk masing masing oefisien regresi nya tidak signifikan. Tingginya R 2 merupakan syarat yang cukup (sufficent) akan tetapi bukan syarat yang perlu (necessary) untuk kejadianya Multikolinearitas, sebab pada R 2 yang rendah < 0,5 bisa juga terjadi Multikolinearitas. 1. Meregresikan variabel indevenden X dengan variabel variabel independen yang lain, kemudian di hitung R 2 nya dengan uji F; 2. Jika F > F tabel berarti H 0 di tolak, ada Multikolinearitas. 3. Jika F < F tabel berarti H 0 di tolak, ada tidak Multikolinearitas. Ada beberapa cara untuk mengetahui multikolinearitas dalam satu model. Salah satunya adalah dengan melihat koefisien korelasi hasil output komputer. Jika terdapat koefisien korelasi yang lebih besar dri (0,9), maka terdapat gejala multikolineritas.

48 Untuk mengatasi masalah multikolineritas, satu variabel independen yang memiliki korelasi dengan variabel independen lain harus dihapus. Dalam hal metode GLS, model ini sudah diantisipasi dari multikolineritas. b. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji Heteroskedastisitas berguna untuk mengetahui adanya penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada model regresi, dimana dalam model regresi harus dipenuhi syarat tidak adanya heteroskedastisitas. Homoskedastisitas terjadi bila distribusi probabilitas tetap sama dalam semua observasi x, dan varians setiap residual adalah sama untuk semua nilai variabel penjelas. J. Tenik Penaksiran Model Pada penelitian ekonomi, seorang peneliti sering menghadapi kendala data. Apabila regresicdiestimasi dengan data runtut waktu, observasi tidak mencukupi. Jika regresi diestimasi dengan data lintas sektoral terlalu sedikit untuk menghasilkan estimasi yang efisien. Salah satu solusi utnuk menghasilkan estimasi yang efisien adalah dengan menggunakan model regresi data panel. Data panel (pooling data) yaitu suatu model yang menggabungkan observasi lintas sektoral dan data runtut waktu. Tujuannya supaya jumlah observasinya meningkat. Apabila observasi meningkat maka akan mengurangi kolinieritas antara variabel penjelas dan kemudian akan memperbaiki efisiensi estimasi ekonometri (Insukindro, 2001).

49 Hal yang diungkap oleh Baltagi (Puji dalam Irawan, 2012), ada beberapa kelebihan penggunaan data panel yaitu: a) Estimasi data panel dapat menunjukkan adanya heterogenitas dalam tiap unit. b) Penggunaan data panel lebih informatif, mengurangi kolinieritas antar variabel, meningkatkan derajat kebebasan dan kebih efisien. c) Data panel cocok utnuk digunakan karena menggambarkan adanya dinamika perubahan. d) Data panel dapat meminimalkan bias yang mungkin dihasilkan dalam agregasi. Untuk menguji estimasi pengaruh jumlah unit usaha, nilai investasi, nilai produksi dan upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kecil digunakan alat regresi dengan model data panel. Ada dua pendekatan yang digunakan dalam mengalisis data panel. Pendekatann Fixed Effect dan Random Effect. Sebelum model estimasi dengan model yang tepat, terlebih dahulu dilakukan uji spesifikasi apakah Fixed Effect dan Random Effect atau keduanya memberikan hasil yang sama. Metode GLS (Generated Least Square) dipilih dalam penelitian ini karena adanya nilai lebih yang dimiliki oleh GLS dibanding OLS dalam mengestimasi parameter regresi. Gujarati (2003) menyebutkan bahwa metode OLS yang umum mengasumsikan bahwa varians variabel adalah heterogen, pada kenyataannya variasi pada data pooling cenderung heterogen. Metode

50 GLS sudah memperhitungkan heterogenitas yang terdapat pada variabel independen secara eksplisit sehingga metode ini mampu menghasilkan estimator yang memenuhi kriteria BLUE (best linier unbiased estimator). Dari beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini maka dapat dibuat model penelitan sebagai berikut: Yit = β0+ β1x1it+ β2x2it + β3x3it + β4x4it t +ε Yang kemudian di transformasikan kedalam persamaan logaritma, yaitu : LogYit = β0+ Log β1x1it+ Log β2x2it + Log β3x3it +ε Keterangan : Log Yit β0 = Pertumbuhan Ekonomi = Konstanta Log β1234 = Koefisien variabel 1,2,3 Log X1 Log X2 Log X3 i t ε = Investasi = Tenaga Kerja = Pengerluaran Pemerintah = Kabupaten/ Kota = Periode Waktu ke-t = Error Term