BAB I PENDAHULUAN BAB I ini akan membahas mengenai : 1.1 Latar Belakang Masalah, 1.2 Rumusan Masalah, 1.3 Tujuan Penelitian, 1.4 Manfaat Penelitian, 1.5 Batasan Masalah, 1.6 Penegasan istilah. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya budaya. Keragaman budaya yang dimiliki melalui peristiwa sejarah yang panjang. Sudah seharusnya diapresiasi masyarakat dan khususnya siswa. Dengan adanya museum adalah suatu lembaga institusi permanen yang melayani kepentingan masyarakat dan kemajuannya terbuka untuk umum, tidak mencari keuntungan, yang memelihara, meneliti, memamerkan dan mengkomunikasikan benda benda nyata dari pembuktian material manusia dalam lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi ( Moh. Amir Sutaarga, 1981:23). Museum juga dikenal sebagai pusat preservasi kebudayaan, fungsi ini sangat penting bukan hanya dalam pembinaan pengembangan kebudayan, juga sebagai sarana membentuk manusia yang utuh. Sebagaimana yang di sebutkan manusia yang utuh adalah manusia yang mempunyai masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Masa lalu merupakan langkah dasar untuk memahami masa sekarang dan pengembangan pada masa yang akan datang ( Jusuf, 1999:100 ). Museum memiliki fungasi strategis dalam bidang sejarah dan budaya. Museum menampilkan cuplikan potongan sejarah dan budaya sehingga masyarakat dapat melihat langsung presentasi tersebut. Museum dapat 1
2 memberikan informasi tentang aspek kehidupan masa lampau yang masih bisa di selamatkan sebagai warisan budaya untuk menjadi bagian dari jati diri suatu bangsa (Kartiwa, 2008:5). Koleksi meseum dapat membuat pembelajaran sejarah menjadi hidup dan memberikan dorongan baru pada metode pengajaran. Dengan adanya museum dapat membangkitkan dan menumbuhkan rasa patriotisme bangsa pribumi terhadap sejarah-sejarah bangsa indonesia, selain itu bangsa indonesia akan selalu ingat secara turun temurun tentang sejarah bangsanya. Dengan demikian bangsa harus mendapatkan pendidikan dan rasa patriotisme, agar bangsa kita tidak terjajah oleh bangsa lain. Prinsipnya pendidikan merupakan bentuk kesadaran masyarakat yang ingin meningkatkan peradabannya, sehingga mereka menguasai ilmu pengetahuan dan mempunyai jati diri, pada masyarakat dalam pendidikan sejak semula sudah terlihat, baik melalui lembaga-lembaga pendidikan maupun organisasi organisasi masyarakat (Kochahar, 2008 : 391). Fenomena yang terjadi pada museum salah satunya adalah sedikitnya pengunjung pada museum-museum yang ada. Wasiska (2009) mengatakan Fenomena menurunnya jumlah pengunjung museum yang salah satunya disebabkan kurangnya daya tarik dari bangunan tersebut. Secara umum, koleksi meseum meliputi berbagai benda peninggalan zaman Prasejarah, zaman Hindu - Buddha, zaman kedatangan Islam, masa penjajahan, dan pasca-kemerdekaan. Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan zaman sekarang ini menurut adanya sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan negara
3 lain yang sudah maju. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas akan berpengaruh pada kemajuan berbagai bidang. Di samping mengusahakan pendidikan yang berkualitas, pemerintah melakukan perataan pendidikan dasar bagi setiap Warga Negara Indonesia, agar mampu berperan serta dalam memajukan kehidupan bangsa. Upaya untuk membangkitkan atau memotivasi peserta didik dengan melakukan pembelajaran sejarah melalui sumber belajar yang ada di lingkungan sekitarnya, sumber pembelajaran sejarah yang ada di lingkungan sekitar salah satunya adalah museum. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti sangat perlu mengadakan untuk menjawab permasalah yang ada untuk mencapai tujuan yang akan di teliti. Melalui latar belakang di atas maka peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Efektivitas Fungsi Museum Dalam Melestarikan Peninggalan Sejarah di Kota Probolinggo. 1.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah dapat dilakukan dengan cara merumuskan judul selengkapnya. Meskipun masalah sudah di tuangkan dalam bentuk judul, pembaca dapat menafsirkan dengan arti yang berbeda dengan maksud peneliti, berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut: 1.1.1 Bagaimana tingkat kunjungan masyarakat ke museum kota probolinggo? 1.1.2 Bagaimana upaya UPT Museum untuk meningkatkan tingkat kunjungan?
4 1.1.3 Bagaimana upaya UPT museum untuk melestarikan peninggalan sejarah di kota probolinggo? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Mendeskripsikan tingkat kunjungan masyarakat ke museum Kota Probolinggo. 1.3.2 Mendeskripsikan upaya UPT Museum untuk meningkatkan tingkat kunjungan 1.3.3 Mendeskripsikan upaya museum dalam melestarikan peninggalan sejarah di Kota Probolinggo. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan mantfaat sebagai berikut : 1.4.1 Secara Teoritis 1.4.1.1 Penelitian ini diharapkan dapat di jadikan informasi dalam melestarikan peninggalan sejarah di Museum Probolinggo. 1.4.1.2 Hasil peneliti ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi peneliti untuk menjadi penelitian selanjutnya dalam melestarikan peninggalan sejarah di Museum Probolinggo. 1.4.2 Secara Praktis 1.4.2.1 Bagi Peneliti yaitu di selain dapat menambah wawasan pengetahuan, diharapkan juga dapat mengetahui tingkat efektivitas fungsi museum dalam melestarikan peninggalan sejarah di Kota Probolinggo.
5 1.4.2.2 Bagi Museum yaitu penelitian ini dapat dijadikan informasi tentang tingkat keefektivannya fungsi museum dalam peninggalan sejarah di Kota Probolinggo. 1.4.2.3 Bagi Dinas atau Instansi terkait yaitu dapat dijadikan sebagai informasi dalam sesuai keefektivitasan fungsi museum dalam melestarikan peninggalan sejarah di Museum Kota Proboinggo. 1.5 Batasan Masalah Agar memperoleh kejelasan tentang arah dan tujuan dalam penelitian ini. Maka peneliti membatasi masalah agar peneliti tidak menyimpang dari pokok bahasan. Batasan masalah pada peneliti ini adalah penelitian di lakukan di museum probolinggo, yaitu meneliti keefektivitasan fungsi museum dalam melestarikan peninggalan sejarah, penelitian ini juga menganalisi pengunjung dalam berpartisipasi terhadap melestarikan peninggalan sejarah di museum. 1.6 Penegasan Istilah 1.6.1 Efektivitas Efektivitas menurut KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) merupakan kata keefektivan yang artinya dia ditugasi untuk memantau suatu proyek. 1.6.2 Pengertian Museum Menurut Internasional Council of Museum (ICOM) yaitu dalam Pedoman Museum Indonesia, 2008. Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-
6 artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi. 1.6.3 Fungsi Museum Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1995, museum bertugas untuk menyimpan, merawat, mengamankan dan memanfaatkan kolektif museum berupa benda cagar budaya. Museum mempunyai dua fungsi besar yaitu: 1.6.3.1 Sebagai tempat pelestarian, museum wajib melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan koleksi, dan sistem penomoran penataan koleksi. b. Perawatan yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi. c. Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untuk menjaga koleksi dari gangguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia. 1.6.3.2 Sebagai sumber informasi, museum melainkan kegiatan pemanfaatan melalui penelitian dan penyajian. a. Penelitian di lakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. b. Penyajian wajib tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya. 1.6.4 Melestarikan Peninggalan Museum Menurut Moh. Hatta, sejarah dalam wujudnya memberikan pengertian tentang masa lampau. Sejarah bukan sekadar melahirkan kriteria dari kejadian di masa lalu sebagai masalah. Sejarah tidak sekedar kejadian masa lampau, tetapi
7 pemahaman masa lampau yang didalamnya mengandung berbagai dinamika, mungkin berisi problematik pelajaran bagi manusia berikutnya. Baverley Southgate (1996) pengertian sejarah juga dapat didefinisikan sebagai studi tentang peristiwa di masa lampau (lalu). Dengan demikian, sejarah ialah peristiwa dimana faktual di masa lampau, dan bukan kisah fiktif apalagi rekayasa. Definisi menurut Baverley Southgate ialah pemahaman paling sederhana. Pengertian sejarah menurut Baverley ialah menghendaki pemahaman obyektif terhadap fakta-fakta masa lalu (historis). Metode penulisannya menggunakan narasi historis serta tidak dibenarkan secara analitis (analisis sejarah).