BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Warta BPHN merupakan salah satu media komunikasi yang berbentuk newsletter yang berguna untuk memberikan informasi kepada publik mengenai apa saja yang sudah dilakukan oleh BPHN. Warta BPHN terbit setiap 4 bulan sekali dan 3 kali dalam setahun. Target yang ditujukan oleh warta ini awalnya adalah untuk para kanwil, DPR dan para tamu yang datang ke BPHN. Warta ini memuat berbagai macam artikel mengenai kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh BPHN. Isi dari warta ini ada liputan khusus, kegiatan penyuling, forum diskusi dan seminar seminar. Dalam warta tersebut juga ada tulisan lepas dari pakar yang diminta untuk menulis di warta ini. Sayangnya warta ini tidak memiliki daya tarik untuk dibaca, karena banyak sekali kekurangan yang di miliki pada warta ini. Hal hal yang membuat warta ini kurang diminati adalah design dari majalah ini terlihat old atau kuno. Perpaduan warna warta yang kurang baik sehingga banyak sekali orang enggan untuk membacanya. Selain dari design, bentuk tulisan yang terlihat padat dan besar membuat jenuh untuk dibaca. Gambar yang terlalu sedikit pada isi artikel juga salah satu faktor yang membuat banyak orang untuk enggan membaca warta ini. Bagi kebanyakan orang, terlalu banyak tulisan membuat orang tidak berminat membaca isi warta. Mereka lebih ingin membaca apabila sedikit isi tulisan tetapi isinya tepat pada sasaran dan banyak gambar. Hal hal seperti inilah yang membuat penulis untuk melakukan suatu perancangan warta yang benar benar sesuai dengan apa yang di inginkan oleh 1
2 para pembaca. Penulis ingin memberikan suatu bentuk warta yang bisa dinikmati dan dibaca oleh orang banyak karena warta ini berisikan berbagai kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh BPHN. Maka dari itu penulis membuat judul berupa Perancangan Newsletter Warta Badan Pembinaan Hukum Nasional Untuk Meningkatkan Eksistensi dan Citra Instansi Kepada Publik. 1.2. Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud Penulis bermaksud untuk mengetahui judul secara langsung dan mendalam tentang Perancangan Newsletter Warta Badan Pembinaan Hukum Nasional Untuk Meningkatkan Eksistensi dan Citra Instansi Kepada Masyarakat. 1.2.2 Tujuan Tujuan dari perancangan newsletter yang dilakukan oleh penulis adalah salah satu syarat kelulusan Tugas Akhir di semester VI Program Studi Kehumasan Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika. 1.3. Metode Penelitian 1.3.1 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan beberapa tekhnik dalam pengumumpulan datanya untuk menghasilkan data yang menunjang penulisan kuliah kerja praktek ini. Menurut Kriyanto (2010:95) Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data.
3 1. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengumpulkan data secara langsung dilapangan. Menurut Sutrisno dalam Sugiyono (2013:145) mengumukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan. Selain itu Kriyantono (2010:110-112) menjelaskan bahwa ada 2 jenis metode observasi, yakni observasi partisipan dan nonopartisipan. a. Observasi partisipan, dimana periset juga berfungsi sebagai partisipan, ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan kelompok yang diriseti. b. Observasi nonpartisipan, merupakan metode observasi dimana periset hanya bertindak mengobservasi tanpa ikut terjun melakukan aktivitas seperti yang dilakukan kelompok yang diteliti. Menurut Natzir dalam Kriyantono (2012:110) Observasi adalah suatu kegiatan observasi baru bisa dimasukan sebagai kegiatan pengumpulan data penelitian bila memenuhi syarat sebagai berikut : a. Observasi digunakan dalam riset dan telah direncanakan secara sistematik b. Observasi harus berkaitan dengan tujuan riset yang telah ditetapkan. c. Observasi yang dilakukan harus dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang hanya menarik perhatian
4 Dalam hal ini penulis menggunakan metode observasi partisipan, karena penulis magang di BPHN dan mengetahui kegiatan yang sedang dilakukan oleh BPHN. 2. Wawancara Menurut Kriyantono dalam bukunya Teknik Praktis Riset Komunikasi (2012:100) wawancara terbagi menjadi 2 kelompok. a. Wawancara dalam riset kualitatif, yang disebut sebagai wawancara mendalam (depth interview) atau wawancara secara intensif (intensive interview) dan kebanyakan takberstruktur. Tujuannya untuk mendapatkan data kualitatif yang mendalam. b. Wawancara dalam riset kuantitatif, biasannya bersifat berstruktur (dilengkapi dengan daftar pertanyan berstruktur) dan sebagai penambah data yang diperoleh dari kuesioner. Terkadang alternatif jawaban sudah disiapkan oleh periset. Menurut Esterberg (Sugiyono, 2009:410) wawancara merupakan pertemuan dua orang bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2009:410) ada 2 jenis interview: a. Keyinforman adalah orang yang diwawancarai dan memberikan informasi b. Informann adalah orang yang membantu untuk mendapatkan informasi.
5 Menurut Koentjoningrat dalam buku Metode metode Penelitian dalam Masyarakat, wawancara adalah suatu cara yang digunakan untuk tujuan suatu tugas tertentu. Mencoba mendapatkan keterangan dan pendirian secara lisan dari seorang responden dengan bercakap cakap dan bertatap muka. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara secara deep interview, karena penulis ingin mendapatkan informasi mendalam mengenai warta BPHN. Dalam wawancara ini penulis menanyakan langsung kepada 1 key informan yang merupakan publik internal yang dimana beliau merupakan Humas di BPHN dan 2 informan yang merupakan publik eksternal yang dimana merupakan masyarakat yang tidak berkaitan dengan BPHN. 3. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan digunakan sebagai sumber pendukung dalam penelitian.penilitiaan melakukan studi pustaka dengan memebaca sebanyak banyaknya informasi dari berbagai sumber data tertulis yang memberikan informasi tentang penilitian yang dilakukan. Studi pustaka menurut Sugiyono (2012:83) adalah dengan menelan bukubuku, literatur, catatan-catatan dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Penulis juga menggunakan study pustaka dengan cara mengumpulkan berbagai macam dokumen yang berhubungan dengan penulisan ini, sebagai penunjang untuk memperkuat data penulis mengumpulkan data berupa company profile Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN), berita-berita yang ada di website www.bphn.go.id Menurut Jauhari (2010a:114) kepustakaan adalah Mengungkapan penilitian-penilitian sejenis yang telah dilakukan orang lain.
6 Dalam hal ini penulis menelaah buku buku untuk memperkuat data data penelitian. Hal ini dilakukan karena banyak sekali buku buku yang berisi informasi untuk melengkapi data data penelitian. 4. Dokumentasi Menurut Kriyantono (2012:120) metode dokumentasi adalah instrumen pengumpulan data yang sering digunakan dalam berbagai metode pengumpulan data. Metode observasi, kuisioner atau wawancara sering dilengkapi dengan kegiatan dokumentasi. Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan inpretasi data Menurut Sugiyono ( 2013:240) dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, karya. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya seni yang dapat berupa gambar, film, patung. Studi dokumen merupakan pelengkap dari pengguna metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. 1.3.2. Metode Analisa Data 1. Pendekatan Penelitian Kualitatif Menurut Sugiyono (2009:15) penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme; digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive, teknik pengumpulan dengan triangulasi, analisi data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi.
7 Menurut Saebani (2008:122) Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah Penelitian Kualitatif dengan metode Moleong (2007:9) dalam pengumpulan data melalui cara, yaitu survey, pengamatan (observasi), dan penelahan dokumentasi (documentary historical) 2. Jenis Penelitian Deskriptif Pengertian deskriptif menurut Sukmadinata (2009:18), menyatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan mendefinisikan suatu keadaan atau fenomena secara apa adanya. Menurut Kriyantono (2012:69) jenis penelitian deskriptif adalah jenis riset ini bertujuan membuat deskriptif secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta fakta dan sifat sifat populasi atau objek tertentu.
8 1.4. Ruang Lingkup Permasalahan Adapun ruang lingkup masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada Perancangan Newsletter Warta Badan Pembinaan HukumNasional. Sehingga konsep yang penulis bahas nanti adalah Pengertian Newsletter, Fungsi Newsletter, Tujuan Newsletter, dan Manfaat Newsletter.