digilib.uns.ac.id 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sistem atau lebih tepatnya sekelompok sistem. Sistemsistem yang ada di dalam bahasa tersebut berupa sistem bunyi, sistem tata bahasa, dan sistem makna. Variasi dalam penggunaan bahasa sering kali bersifat sistematis. Meskipun begitu bahasa tetap dapat digunakan secara kreatif dan inovatif. Pilihan-pilihan dalam penggunaan bahasa itu tidak terlepas dari dimensi kekuasaan (Thomas, 2007:169-170). Penggunaan bahasa yang kreatif dan inovatif tergantung pada siapa pemakai bahasa, bagaimana pemakai bahasa memandang diri mereka sendiri, dan jati diri yang ingin mereka sampaikan kepada orang lain. Pilihan-pilihan dalam penggunaan bahasa itu tidak terlepas dari kekuasaan pengguna bahasa itu sendiri terhadap masyarakat pendengar atau pembaca. Penggunaan variasi bahasa oleh pengguna sekaligus penggunaan bahasa berhubungan dengan faktor-faktor sosial yang melatarbelakangi munculnya karakteristikbahasa terjemahan. Faktor sosial dilihat dari segi pengguna dan penggunaan bahasa dapat dilihat dari ciri-ciri seperti jenis kelamin, idiolek, status sosial seperti pekerjaan dan tingkat pendidikan, tingkah laku non-bahasa, dan umur (Keraf, 2000:32; Pateda, 1987:56). Salah satu penggunaan bahasa yang bervariasi tersebut terdapat dalam karya-karya terjemahan. Karya-karya terjemahan baik resmi (didistribusikan secara resmi biasanya berbentuk buku maupun versi digital dan sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia) atau tidak
digilib.uns.ac.id 2 resmi (hanya dalam versi digital yang tersebar di internet yang dapat diakses gratis, kebanyakan berbahasa Inggris dan Jepang) sekarang sudah banyak beredar. Jenis-jenis karya terjemahan resmi lebih banyak beredar di toko buku Indonesia yang berbentuk seperti buku referensi, novel, majalah, surat kabar, dan komik. Peneliti dalam penelitian ini memilih komik sebagai bahan penelitian. Definisi komik menurut Bonneff adalah bentuk komunikasi visual yang memiliki kekuatan untuk menyampaikan informasi secara populer dan mudah dimengerti. Kekuatan dari komik itu terdapat pada kolaborasi antara teks dan gambar yang menjadi satu rangkaian cerita yang utuh dan menarik (dalam Maharsi, 2011:7). Penyajian sebuah komik sudah membuat menarik peneliti karena keseluruhan tidak berwujud teks saja, tetapi teks dan gambar terjalin menjadi satu. Peredaran komik terjemahan juga semakin banyak sehingga memberikan peluang peneliti untuk memilihjenis komik terjemahan sebagai sumber penelitian. Salah satu komik terjemahan yang menarik perhatian peneliti yakni, manga shoujo. Manga merupakan komik yang berasal dari Jepang. Manga saat ini telah berhasil menembus pasar dunia, baik Eropa maupun Amerika. Manga memiliki gaya yang berbeda, mulai karakter yang unik sampai variasi cerita yang beragam sehingga banyak penerjemah menerjemahkan manga ini ke dalam bahasa mereka, salah satunya Indonesia (Maharsi, 2011:63). Keunikan-keunikan dalam manga tersebutlah yang membuat manga begitu digemari oleh pembaca di Indonesia sehingga banyak penerbit Indonesia tertarik mendistribusikannya. Sekarang manga yang memiliki lisensi resmi dari penerbit Jepang sangat mudah ditemukan di toko buku Indonesia.
digilib.uns.ac.id 3 Karya-karya komikus Jepang masih berkuasa di rak-rak toko buku Indonesia sampai sekarang ini karena memang pada saat ini manga mendominasi wilayah distribusi perkomikan di Indonesia (Maharsi, 2011:63). Karya mereka menjadi kalangan mayoritas di bagian komik. Karya mereka begitu banyak diminati bahkan dikagumi oleh pembaca dari Indonesia. Mereka membuat diri mereka menarik di mata orang-orang di negara lain melalui karya mereka. Mereka telah berhasil menguasai pangsa pasar komik di Indonesia. Selain itu, mereka juga tidak memaksa karya mereka masuk ke Indonesia, tetapi editor dari penerbitan Indonesia yang telah berusaha mencari celah untuk membawa karya mereka masuk ke Indonesia. Pemilihan jenis-jenis komik yang beredar di Indonesia oleh editor di penerbitan Indonesia ini tentu saja menyesuaikan kondisi kebudayaan Indonesia. Jenis-jenis komik Jepang yang beredar di Indonesia utamanya komik-komik yang jenisnya dilihat dari target pembaca yakni, kodomo (anak-anak), shounen (remaja laki-laki), shoujo (remaja perempuan), seinen (dewasa laki-laki), dan josei (dewasa perempuan), dan khusus pada pengambilan komik target pembaca dewasa oleh editor pun masih dianggap wajar untuk masyarakat Indonesia. Setiap jenis ini tentu saja menunjukkan variasi bahasa yang berbeda-beda tergantung pada umur pembaca maupun dari segi gender pembaca. Kelima jenis komik di atas, peneliti memilih manga shoujo sebagai fokus penelitian. Fungsi bahasa dalam manga beragam dan terlihat begitu unik. Komikus lebih memanfaatkan balon kata untuk menempatkan bahasa dalam komik tersebut supaya menyatu dengan gambar. commit Fungsi to user bahasa dan repliknya biasanya
digilib.uns.ac.id 4 ditempatkan dalam balon yang termasuk ungkapan sekaligus monolog batin dari adegan atau ilustrasi dalam panel (dalam Maharsi 2011:88). Balon kata dalam komik sebagai pendukung fungsi utama dari bahasa tersebut sehingga kesan dan efek dari manga tersebut dapat sampai kepada pembaca. Faktor-faktor sosial yang melatarbelakangi karakteristik manga shoujo tersebut dapat terlihat dari segi umur pembaca dan gender komikus sekaligus gender target pembaca. Segi umur akan memperlihatkan karakteristik bahasa yang digunakan oleh kebanyakan remaja khususnya remaja perempuan. Gender komikus sekaligus gender target pembaca juga dapat memperlihatkankarakteristik bahasa perempuan yang masih remaja. Penelitian sebelumnya dalam ranah linguistik yang membahas mengenai karakteristik bahasa terjemahan manga yang dikaji dengan kajian sosiolinguistik belum ada. Penelitian sebelumnya yang peneliti temukan mengenai karakteristik komik Jepang-Indonesia lebih cenderung ke arah kajian pragmatik dan tindak tutur, seperti penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2009), yang menulis skripsi berjudul Implikatur Komik Doraemon: Pendekatan Pragmatik dari Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maharani (2007) menulis skripsi yang berjudul Tindak Tutur Percakapan pada Komik Asterix Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara Medan. Nelly Yani Bp (2009) menulis skripsi berjudul Tindak Tutur dalam Wacana Komik di Majalah Annida dari Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Penelitian sebelumnya dalam ranah linguistik yang membahas mengenai karakteristik penggunaan bahasa dengan kajian sosiolinguistik hanya dilakukan oleh mahasiswa dari jurusan Sastra
digilib.uns.ac.id 5 Jepang, Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum bernama Nurul Laili dengan judul Penggunaan Bahasa Ragam Pria Danseigo oleh Tokoh-tokoh Utama Wanita dalam Komik Chibi Maruko Chan Karya Momoko Sakura. Lahan kajian sosioliguistik ini berupa pemakaian bahasa yang berhubungan dengan upaya membedakan ragam-ragam atau variasi-variasi bahasa berdasarkan pemakai dan pemakaiannya (Mahsun, 2005:203, 206). Ragam dan variasi bahasa berdasarkan pemakai dan pemakaiannya tersebut tentu memunculkan suatu karakteristik bahasa yang khas. Berdasarkan uraian di atas maka judul yang tepat untuk penelitian ini, yakni Karakteristik Bahasa Terjemahan Manga Shoujo Kajian Sosiolinguistik. B. Pembatasan Masalah Sebuah penelitian memerlukan pembatasan masalah supaya penelitian lebih terarah, terfokus, dan hasil dari penelitian sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Berikut ini beberapa pembatasan masalah yang peneliti lakukan untuk penelitian ini: 1. Karakteristik bahasa terjemahan manga shoujo telah diterbitkan secara resmi dan penelitian ini dikaji dengan kajian sosiolinguistik. Ada lima jenis manga menurut target pembaca (kodomo, shounen, shoujo, seinen, dan josei) sehingga peneliti membatasi permasalahan dengan cara mengambil salah satu jenis manga tersebut, yakni manga shoujo. 2. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang sesuai pada sumber data utama yang commit menyangkut to user bahasa terjemahan manga shoujo.
digilib.uns.ac.id 6 Pembatasan ini juga berhubungan dengan etika penyimpanan data dari pihak penerbit untuk menghormati privasi penerjemah. C. Rumusan Masalah Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana karakteristik bahasa terjemahan manga shoujo? 2. Bagaimana fungsi bahasa terjemahan yang terdapat dalam manga shoujo? 3. Apa saja faktor sosial yang melatarbelakangi karakteristik bahasa terjemahan manga shoujo? D.Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan karakteristik bahasa terjemahan manga shoujo. 2. Mendeskripsikan fungsi bahasa terjemahan yang terdapat dalam manga shoujo. 3. Mendeskripsikan faktor sosial yang melatarbelakangi karakteristik bahasa terjemahan manga shoujo. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis a. Memberikan pemahaman tentang karakteristik bahasa terjemahan manga shoujo.
digilib.uns.ac.id 7 b. Memberikan pemahaman fungsi bahasa terjemahan yang terdapat dalam manga shoujo. c. Memberikan pemahaman tentang faktor sosial yang melatarbelakangi karakteristik bahasa terjemahan manga shoujo. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi Penerjemah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada penerjemah bahwa adanya karakteristik bahasa yang khas dan faktorfaktor sosial dalam ilmu sosiolinguistik dapat mereka terapkan dalam penggunaan bahasa terjemahan manga shoujo. b. Manfaat bagi Pembaca Manga Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan informasi kepada pembaca komik mengenai karakteristik bahasa yang khas dalam komik terjemahan manga shoujo, fungsi bahasa terjemahan dalam manga shoujo, dan adanya faktor sosial yakni, target pembaca sesuai dengan gender dan usia yang harus pembaca perhatikan sebelum membaca manga. c. Manfaat bagi Peneliti lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi, ide, dan sumber untuk memperkuat data penelitian selanjutnya oleh peneliti lain.
digilib.uns.ac.id 8 D. Sistematika Penelitian Sistematika penulisan dalam skripsi ini secara garis besar terdiri atas: Bab satu memuat pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian yang terdiri atas manfaat teoritis dan manfaat praktis, dan sistematika penulisan. Latar belakang masalah mendeskripsikan berbagai hal yang menunjukkan pemahaman tentang permasalahan bahasa sesuai dengan situasi sosial yang akan dikaji dalam penelitian. Pembatasan masalah menguraikan mengenai batasan permasalahan yang telah ditemukan supaya penelitian ini terfokus untuk mendapatkan hasil yang mendalam. Rumusan masalah berisi panduan supaya peneliti dapat mengekplorasi situasi kebahasaan di dalam masyarakat secara menyeluruh dan mendalam. Tujuan penelitian berisi pernyataan tujuan dari rumusan masalah. Manfaat penelitian menjelaskan mengenai manfaat teoritis dan manfaat praktis dari penelitian. Bab dua memuat kajian pustaka dan kerangka pikir. Kajian pustaka meliputi kajian terdahulu terkait penelitian yang berhubungan dengan karakteristik bahasa di dalam masyarakat serta beberapa penelitian tentang komik, landasan teori memaparkan secara teori-teori yang peneliti gunakan dalam penelitian ini, dan kerangka pikir berisi penggambaran alur pemikiran peneliti untuk menyelesaikan permasalahan dengan analisis yang mendalam. Bab tiga memuat metode penelitian. Metode penelitian memuat tentang jenis penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik klasifikasi data, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis data.
digilib.uns.ac.id 9 Bab empat memuat tentang hasil penelitian. Hasil penelitian memuat tentang analisis data. Analisis terdiri atas analisis karakteristik bahasa terjemahan manga shoujo, analisis mengenai fungsi bahasa dalam manga shoujo, dan analisis faktor-faktor sosial yang melatarbelakangi karakteristik bahasa terjemahan manga shoujo. Analisis data ini menguraikan mengenai hasil penelitian yang detail sehingga permasalahan telah terjawab oleh peneliti. Analisis data ini juga membuka pemahaman dan pengetahuan baru menganai karakteristik bahasa yang dilihat dari pengguna dan penggunaannya di dalam masyarakat. Bab lima memuat penutup. Penutup berisi simpulan dan saran. Simpulan memuat jawaban-jawaban dari permasalahan yang telah dianalisis. Saran memuat tentang pemantapan hasil penelitian yang telah dicapai dan pengembangan penelitian sebelumnya. Daftar pustaka memuat daftar buku-buku yang menjadi pendukung dan pelengkap penelitian. Selain buku-buku, peneliti juga menggunakan tesis dan skripsi terdahulu, serta sumber-sumber dari situs resmi di internet yang berupa artikel, biografi, opini sebagai data pendukung penelitian. Lampiran yang terdiri dari data-data dari manga shoujo dan data pendukung yang menyangkut karakteristik bahasa terjemahan manga shoujo.